Kendal merupakan kota di pesisir utara pulau Jawa. di wilayah ini, sebagian masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi. Namun karena perkembangan zaman penggunaan bahasa Jawa di Kabupaten Kendal sedikit demi sedikit sudah mulai luntur terutama di kalangan remaja. Banyak remaja Kendal kadang mulai malu untuk menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari. Para remaja cenderung menggunakan bahasa Indonesia, bahasa gaul/alay/lebay dan kadang bahasa Inggris dengan proken sakkarepe dhewe, hasilnya banyak remaja saat ini mengaku malu ketika menggunakan bahasa Jawa. Bahkan semenjak kecil anak-anak sudah dibiasakan menggunakan bahasa Indonesia oleh orang tuanya daripada menggunakan bahasa Jawa yang nota bene adalah bahasa ibu sendiri. Dengan lunturnya penggunaan bahasa Jawa di kalangan remaja, hal yang sangat memprihatinkan sebagian besar remaja Kendal adalah tidak dapatnya menggunakan bahasa Jawa, sehingga timbul suatu peribahasa Wong Jawa ilang Jawane, yang dapat diartikan kurang lebih orang Jawa tetapi tidak dapat menggunakan bahasa Jawa.
Kenyataan tersebut sangat bertolak belakang dengan lingkungan sebuah kabupaten yang notabene masih jauh dari peradaban modern. Banyak pengaruh yang datang ke Kendal dalam bentuk ilmu pengetahuan di bidang teknologi komunikasi dan lain sebagainya atau biasa disebut globalisasi, akan tetapi para remaja saat ini sudah terlanjur sering menggunakan bahasa asing dan bahasa gaul di lingkungannya ketimbang menggunakan bahasa Jawa. Apakah suatu saat nanti kita sebagai orang Jawa akan belajar bahasa Jawa pada orang asing? Hal ini perlu kita waspadai dan mendapatkan perhatian. Sebenarnya hal apa yang menyebabkan lunturnya penggunaan bahasa Jawa di kalangan remaja?
Masyarakat Jawa yang pada zaman dahulu menggunakan bahasa Jawa sebagai komunikasi sehari-hari, dengan adanya Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang berbunyi bahasa negara adalah bahasa Indonesia, kebanyakan masyarakat mulai meninggalkan bahasa daerah dalam berkomunikasi. Hal ini berdampak juga pada penggunaan bahasa Jawa di lingkungan masyarakat. Manfaat bahasa Jawa sekarang ini sebagai sarana konservator/pelestarian dari bahasa Jawa yang merupakan salah satu macam budaya daerah. Hal inilah yang akhirnya menjadi salah satu pemicu lunturnya penggunaan bahasa Jawa di lingkungan remaja.
`Dari berbagai buku dan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab lunturnya penggunaan bahasa Jawa di kalangan remaja. Faktor-faktor tersebut antara lain:
Pertama, faktor remaja itu sendiri. Dari hasil wawancara tulis dan isian angket penelitian ternyata 90 persen remaja malu menggunakan bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari dengan alasan bahasa Jawa merupakan bahasa yang sudah ketinggalan zaman, tidak gaul, sulit, tidak tahu artinya dan juga membingungkan, apalagi untuk membaca atau menulis aksara Jawa.
Kedua, faktor Keluarga. Berdasarkan hasil sampel dari suatu penelitian 50 persen penyebab pendangkalan Bahasa Jawa dari dalam keluarga. Sejak awal memang tidak dikenalkan menggunakan bahasa Jawa, di lingkungan keluarganya, karena dalam percakapan sehari-hari tidak menggunakan bahasa Jawa tetapi menggunakan bahasa Indonesia.
Faktor ketiga adalah sekolah. Berdasarkan hasil data dari musyawarah guru mata pelajaran Bahasa Jawa, alokasi jumlah jam pelajaran bahasa Jawa baik di SD, SMP dan SMA hanya dua jam. Padahal materi muatan bahasa Jawa sama seperti muatan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Bahkan ada beberapa sekolah yang tidak mengajarkan pendidikan bahasa Jawa, di tingkatan tertentu di Sekolahnya, misalnya kelas XII hanya diberi alokasi waktu 45 menit atau satu jam saja.
Keempat, faktor pemerintah. Dari pengamatan yang ada dapat ditahui bahwa salah satu penyebab lunturnya penggunaan bahasa Jawa di kalangan remaja disebabkan karena pemerintah dan minimal sekolah-sekolah atau pihak terkait pada masa lalu dan sampai sekarang tidak begitu memperhatikan kegiatan yang mengarah pada pelestarian bahasa Jawa. dalam hal ini, yan ada hanya diskusi tentang pengembalian bahasa Jawa dan nguri – uri kabudayan Jawi, akan tetapi action yang tepat di lapangan belum tersentuh sama sekali. Penulis mempunyai ide dan gagasan bahwasannya ketika Pemda Kendal sering mengadakan festival dalam bentuk lomba maupun acara yang bertemakan kebudayaan Jawa yang rutin, pastinya akan sangat membantu sekali dalam pelestarian budaya Jawa secara sesungguhnya.
Akan tetapi menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi warga masyarakat Kendal akhir akhir ini, dalam upaya melestarikan kebudayaan Jawa dan khususnya dalam rangka hari jadi kabupaten Kendal yang ke ……, pemerintah Kabupaten yang dalam hal ini di pimpin oleh ibu dr. Widya Kandi S sebagai bupati Kendal mengadakan berbagai macam lomba dan kegiatan yang bertemakan budaya Jawa ( lomba feashion batik, dalang cilik, macapat, karawitan dll ) ini merupakan langkah awal yang baik menuju jalan melestarikan kebudayaan Jawa dan nilai luhur bangsa.
Sejatinya dalam bahasa Jawa tercermin adanya norma-norma susila, tata krama, menghargai siapa yang lebih muda dan menghormati siapa yang lebih tua. Kita sering menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari, tetapi sering lupa bahwa terdapat tingkat tutur pengguna bahasa Jawa yang dikenal sebagai penerapan unggah-ungguh.
Dampak negatif dari adanya lunturnya penggunaan bahasa Jawa di kalangan remaja Kendal mulai kita rasakan. Banyak remaja yang tidak tahu penerapan sopan santun kepada mereka yang sudah tua, atau yang seharusnya dihormati. Hal yang lebih memalukan, bila mereka menggunakan bahasa Jawa krama hanya untuk dirinya sendiri, misal kula dhahar rumiyin nggih, kula dak siram rumiyin dll.
Ada tiga prinsip dasar yang dapat diyakini mampu membangkitkan kembali penggunaan bahasa Jawa sebagai salah satu budaya dasar orang Jawa, agar para remajanya tidak mengalami lunturnya penggunaan bahasa Jawa :
Pertama, terletak pada diri remaja. Remaja saat ini seharusnya mengupayakan untuk mencegah lunturnya penggunaan bahasa Jawa dengan menanamkan rasa cinta untuk memiliki bahasa Jawa, merasa bertanggung jawab melestarikan bahasa Jawa, menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, menguasai dan menerapkan bahasa Jawa dengan baik dan benar dan mengembangkan bahasa Jawa melalui berbagai kegiatan lomba.
Kedua, setiap keluarga berupaya untuk mencegah pendangkalan bahasa Jawa dengan cara menanamkan sejak dini agar anak menggunakan bahasa Jawa, membiasakan diri dalam menggunakan bahasa Jawa sebagai alat komunikasi di keluarga dan memberikan arti penting penggunaan bahasa Jawa dalam menerapkan pendidikan budi pekerti.
Ketiga, Pemerintah berupaya untuk mencegah lunturnya penggunaan bahasa Jawa dengan cara mengadakan evaluasi pada semua instansi apakah penggunaan bahasa Jawa pada hari Kamis telah dilakukan, mengadakan berbagai lomba yang berkaitan dengan pelestarian bahasa Jawa, mewajibkan setiap sekolah untuk mengajarkan bahasa Jawa dengan alokasi waktu dua jam pelajaran setiap minggu yang diampu oleh guru yang berijazah bahasa Jawa, dan mendirikan lembaga perkembangan dan penelitian bahasa Jawa di Kendal.
Melalui berbagai terobosan tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya lunturnya penggunaan bahasa Jawa di lingkungan remaja Kabupaten Kendal.
Oleh karena itu mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk tetap melestarikan kebudayaan Jawa, minimal dengan selalu menggunakan bahasa Jawa yang baik dan tidak lupa selalu bertindak sesuai dengan tata krama/sopan santun yang sesuai. Jadi mari kita buktikan bahwa kita pantang malu menggunakan bahasa Jawa …. Nggih
Ipung
mesemma yen ora bisa kandha .... mesemma yen atimu rada gela .... mesemma ngiras kanggo tamba .... mesemma
Jumat, 13 Mei 2011
Rabu, 29 Juli 2009
modul / lks XI ganjil
LKS JAWA
KELAS XI
KEMAMPUAN BERBAHASA
MIRENGAKEN
Standar Kompetensi : Saget mirengaken ,mahami, sarta nanggapi sawarnining wacana lesan nonsastra wujud pawarta, sesorah, rerembagan wontening musyawarah kanthi unggah-ungguh ingkang trep.
Kompetensi Dasar : Mirengaken sambutan utawi khotbah.
Tujuan Piwulangan : Sasampunipun piwulangan dipun angkah siswa saged
1. Nyerat wose sambutan utawi khotbah ing sawetawis ukara.
2. Njlentrehaken wosipun sambutan utawi khotbah kanthi lesan.
3. Madosi tembung-tembung ingkang kaanggep angel saking kamus bau sastra.
4. Mangsuli pitakon saking menapa ingkan dipun pirengaken.
5. Ndamel ringkesan khotbah ingkang dipun pirengaken.
A. Ringkesanipun Materi
Ngrungokake iku beda karo krungu
Ngrungokake iku sengaja. Cipta, rasa, karsa mbudidaya mangerteni surasane utawa amanahe kang dirungu saka wong liya.
Dene krungu mono ora sengaja lan ora butuh mangerteni apa surasane utawa amanahe.
Ing bebrayan agung kerep ngrungokake uwong khotbah utawa pidhato. Tujuwam lan surasane kajumbuhake karo kabutuhan lan papane. Menawa ngrungokake khotbah utawa pidhato paling ora bisa mangerteni limang prakara kang wigati:
1. Sapa sing khotbah
2. Kapan kedadeyane
3. Apa isine
4. Ing endi kedadeyane
5. Kepriye pidhatone
Metode: Pemodelan
Dipun waos gurunipun piyambak utawi ndhawuhi siswa supados maos kanthi cetha, tatas, titis.
Para siswa sanesipun mirengaken kanthi permati.
Bismilahir rahmannir rakhim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Para siswa sing daktresnani lan tak gadhang-gadhang. Luwih dhisik ayo muji syukur konjuk ngarsane Gusti kang Maha Asih lan Maha Agung, kang tansah maringi berkah marang kabeh titah, kalebu aku, ibu bapak guru lan bocah-bocah,saengga bisa nindakake kegiatan sekolah kanthi ati kang bungah.
Aku minangka kepala sekolah SMA N 1 Sukorejo rumangsa mongkok bombong. Bocah-bocah wis bisa gotong royong tumandang gawe, mengeti dina kang tansah dadi pengeling-eling tumprap bangsa Indonesia yaiku dina kelahiran negara kita.Kamardikan Indonesia minangka asile para leluhur kang berjuang mbebasake bangsa lan negara Indonesia saka cengkeremane penjajah. Kamardikan negara kita kanthi banten jiwa raga. Tanpa wilangan cacahe banten padha gugur mungsuh penjajah kanggo nggayuh kamardikan.
Ing wengi iki prayoga banget dianakake malem tirakatan malem 17 an. Kegiatan iki penting kanggo ngeling-eling para leluhur, para pejuang anggone mbudidaya nggayuh kamardikan. Acara iki kanggo nglimbang-nglimbang sepira gedhe lan luhure lelabuhan kanggo gluwari negara kita saka cengkeremane penjajah.
Menawa jaman semana para pejuang wis ngorbanake jiwa raga kanggo nggayuh kamardikan. Banjur apa kang kudu ditindakake awake dhewe saiki? Kowe kabeh kudu mbudidaya supaya kamardikan kita iki ora uwal maneh. Carane ora kudu perang kaya para leluhur,pejuang 64 taun kepungkur. Kowe kabeh kudu bisa nggunakake lan ngisi kamardikan kanthi becik manut kuwajibane dhewe-dhewe.Amarga kowe kabeh isih sekolah, cukup ngulinakake sinau kanthi sregep lan becik.
Pelajar kuwajibane belajar, sinau sing sregep. Gegayuhan bisa kasembadan menawa disranani pambududaya kanthi temen. Duwe panggayuh kudu digayuh, duwe panjangka kudu dijangkah, marga kepenak iku ora bisa teka dhewe. Dadi siswa aja kakehan sembrana, dolan ora karuwan. Yen kakeyan dolan awak kesel dadine lesu sinau. Wektune entek ora ana wektu kanggo sinau. Yen nonton TV kudu bisa milah lan milih, endi sing prayoga ditonton, endi sing ora pantes ditonton. Tayangan TV ora kabeh migunani. Ana tayangan Tv sing grusak moral. Contone marga nonton TV banjur tiru tingkah polahe. Kamangka sing ditiru iku paraga kang ninggal kasusilan, tundhone dadi rerasanan wong akeh. Bocah, kebo dicacah.Tumprape bocah isih seneng neniru apa sing dideleng sing penting seneng. Mula padhaa sregep sinau supaya dadi wong kang migunani tumprap nusa bangsa. Aja mung migunani kanggo pribadine dhewe.
Welingku kanggo para siswa, aja nganti uwal saka gegayuhan. Kabeh padha ngrasakake yen godhane akeh. Kaanan saiki padha ngumbar kasukan, kadonyan, kanepson, tumindak nuruti karepe dhewe, kala mangsane ninggal kasusilan lan kamanungsan. Tuladhane, merjaya uwong nganggo cara mutilasi. Mrawasa bocah kang durung umur. Njarah rayah lan ngrusak barang-barang sawiyah-wiyah.
Mula pangarep-arepku kanggo para siswa. Kowe mbesuk bakal nggenteni mranata negara lan bangsa iki, idham-idhaman wujud katentreman, karaharjan, keadilan bangsa lan negara iki bisa kasembadan.
Damar mancung, cinupet cukup semene dhisik minangka sesorah ing wengi iki, muga-muga ana manfaate.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
B.Sasampunipun mirengaken pamaosipun pidato,manggaTembung-tembung menika dipun padosi tegesipun/maknanipun! Bukaken kamus basa jawa!
NO TEMBUNG TEGESE/ MAKNANE, BANJUR DIGAWE UKARA SING LUWES
1 Mongkog, bombong ............................
.............................................................................................
2 leluhur ..........................
.............................................................................................
3 cengkeremane ............................
.............................................................................................
4 banten ............................
.............................................................................................
5 wilangan ............................
.............................................................................................
6 gugur ............................
.............................................................................................
7 nggayuh ............................
.............................................................................................
8 tirakatan ............................
.............................................................................................
9 mbudidaya ............................
.............................................................................................
10 Nglimbang-nglimbang ............................
.............................................................................................
11 lelabuhan ............................
.............................................................................................
12 uwal ............................
.............................................................................................
13 kasembadan ............................
.............................................................................................
14 milah ............................
.............................................................................................
15 Ngumbar kasukan ............................
.............................................................................................
16 merjaya ............................
.............................................................................................
17 mutilasi ............................
.............................................................................................
18 mrawasa ............................
.............................................................................................
19 karaharjan ............................
.............................................................................................
20 Damar mancung ............................
.............................................................................................
C. Sawise mangerteni tegese tembung-tembung mau, saiki wangsulana pitakon iki nganggo basa krama!
1. Sinten ingkang kajibah medhar sabda wau?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
2. Anggenipun pidhato rikala menapa?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
3. Menapa suraos utawi isinipun?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
4.Wonten ing pundi kedadosanipun?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
5.Menapa pesenipun kangge para siswa?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
NGRINGKES ISI PIDATO
Ringkesanipun pidato wau kados pundi?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
TAGIHAN MIRENGAKEN
Wenehana tandha ping (X) ing ngarep jawaban sing bener!
1. Mirengaken iku kegiyatan kang tujuane mangerteni ....
a. isi surasane d. isi suwarane
b. bahasane e. paragane
c. kapribadene
2. Sapa sing khotbah mau bengi?
Sapa iku tembung pitakon, nakokake .....
a. barang d. pawongan
b. kaanan e. cacah
c. panggonan
3. .................... luwih dhisik ayo padha muji syukur ing ngarsane Gusti Allah,
................
Ukara mau pantes minangka .....
a. surasa basa d. wasana basa
b. purwaka e. panutup
c. isi
4. Nitik unggah-ungguhe, pidhato mau migunakake basa ..............
a. gaul d. kasar
b. ngoko alus e. padinan
c. ngoko lugu
5. Ingkang pidhato wau jejeripun minganhka ......
a. guru pawiyatan d. ketua karang taruna
b. Kepala Desa e. Kepala Sekolah
c. Ketua RT
6. Bapak Kepala Sekolah, anggenipun sesorah rikala....
a. Tirakatan malem 17 an d. Pengetan sekolah SMA
b. Mahargya dinten Kamardikan e. Mahargya didnen perpisahan
c. Pilihan pengurus Karang Taruna
7. Ing pada sekawan Bapak Kepala Sekolah pesen menapa dhateng pasa siswa?
a. Kudu bisa nggunakake wektu kanggo nonton TV
b. Kudu bisa ngulinakake sinau kanthi becik.
c. Kudu bisa nglelimbang luhure lelabuhan.
d. Kudu rumangsa mongkok lan bombong.
e. Bisa ngeling-eling perjuwangane para leluhur.
8. Menawi ningali TV kedah saged milah lan milih tayangan. Maksudipun milah lan
milih tayangan, inggih menika...
a. Saged milih wekdal ingkang cocog kangge ningali TV.
b. Saged milih pundi tayangan ingkang sae lan migunani.
c. Saged mbagi wekdal nonton TV kaliyan sinau.
d. Saged niru sedaya tayangan saking TV ingkang wonten.
e. Saged milih tayangan ingkang gremenaken piyambak.
9. Menapa pengajeng-ajengipun Kepala Sekolah kangge siswanipun?
a. Saged nggentosi mranata negari lan mujudaken idham-idhamanipun bangsa lan
negari.
b. Saged manggul bedhil lan maju perang mengsah penjajah.
c. Saged ngumbar kasukan lan kadonyan lan ninggal kasusilan.
d. Saged dados tiyang ingkang migunani kangge pribadinipun piyambak.
e. Saged neniru menapa ingkang dipun tingali ing TV.
10. Damar mancung, cinupen semene dhisik. Unen-unen iku kalebu ....
a. parikan c. wangsalan
b. sanepa d. paribasan.
c. bebasan
11. Kamardikan negara kita kanthi banten jiwa raga. Tembung banten ing ukara mau
tegese ....
a. bea d. sesulih
b. kurban e. pepulih
e. papan
12. Bocah = kebo dicacah. Kuping = kaku njepiping.
Unen-unen iku jenenge .....
a. rura basa c. kerata basa
b. sandi asma d. tembung garba
c. dasa nama
13. Gegayuhan bisa kasembadan menawa disranani pambudi adya kanthi teneb.
Tembunge liya gegayuhan, yaiku ....
a. ketaatan d. kecerdasan
c. kemauan e. cita-cita
e. kesanggupan
14. Gegayuhan bisa kasembadan menawa disranani kanthi usaha sing temen.
Tembung kasembadan tegese padha karo .....
a. trcapai d. kalegan
b. terbantu e. ditanggulangi
c. tercukupi
15. Ing wengi iki prayoga banget dianakake tirakatan malem 17- an.
Tembung tirakatan asale saka tembung ....
a. tira d. katan
b. rakat e. tirakat
c. rakatan
KEMAMPUAN BERSASTRA
MIRENGAKEN GEGURITAN
Standar Kompetensi: Saged mirengaken, paham sarta nanggapi sawarnining ragam wacana lisan susastra sarana geguritan lan macapat.
Kompetensi asar : Mirengaken Geguritan ingkang dipun paragaaken sacara langsung utawi kanthi cara rekaman.
Tujuan Pasinaon : Sasampunipun nindakaken pasinaon utawi KBM siswa dipun angkah saged:
1. Njlentrehaken tema geguritan ingkang dipun waosaken
2. Nyariosaken maksud ing salebetipun geguritan.
3. Mbeberaken amanat lan wewarah moral ing salebetipun geguritan.
Ringkesam Materi
Geguritan iku padha karo puisi jawa modhern.
Geguritan iku minanangka ajang kanggo nyuntak: gagasan, pangunek-unek, perasaan, panandhang, keprihatinan, keduwung, bombong, katresnan, jengkel lan liya-liyane.
Mirengake geguritan perlu nggatekake: tembung-tembunge, apa tegese tembung-tembung mau, kepriye pamedhote ukara, alus lan sorane swara.
Yen gelem nggatekake lan niteni prakara-prakara mau mbok menawa bisa mbiyantu anggone nyurasa lan mangerteni isine geguritan.
Coba salah siji kancamu maju maca geguritan iki, liyane ngrungokake!
PEPELING
Dening: Sendang Mulyana
Aku ngugemi ngendikamu ibu
nalika arep budhal sekolah
nyangking tas kebak buku
Ngger ngendikane pujangga winasis
nelmu iku kelakone kanthi laku
lekase lawan kas
tegese kas nyantosani
setya budya pangekese dur angkara
pancen angel yen durung ketemu
mula aja pegat sinau
Dadia wong pinter nanging
aja keminter lan keblinger
dadia wong sugih nanging
aja sumugih
dadia petinggi nanging
aja ngapusi lan korupsi
NINTINGI GEGURITAN
Tembung-tembung iki golekana tegese!
Yen perlu gunakna kamus Bau Sastra Jawa!
NO TEMBUNGE TEMBUNGE PADINAN
1 ngugemi Ngandel, percaya,patuh
2 Pujangga Pengarang
3 winasis Wong pinter
4 Kanthi laku Nganggo dilakoni,ditindakake
5 lekase Wiwitan
6 Lawan kas Kanthi tenansn, ora nglemer
7 nyantosani Nguwati, kukuh
8 Setya budya Tansah mantep ing pikir
9 pangekes Kanggo ngedhen,ngereh
10 dur ala
11 angkara murka
12 pegat Pisah, lelen
13 keminter Sokpinter, nyombongke pintere
14 sumugih Sok sugih, nyombongke sugihe
15 petinggi pejabat
16 pepeling bab sing perlu dieling-eling
Manawa ditintingi kanthi dhasar tembung-tembunge, geguritan mau:
Temane : Pendidikan
Isine : Nasehat, pesan moral kanggo sing maos lan ngrungokake.
Amanate : Supaya sregep sinau,
Yen wis kelakon pinter aja keminter,
Yen wis kelakon sugih aja sumugih,
Yen wis dadi pejabat aja ngapusi lan korupsi
Nyritakake wose geguritan.
Geguritan mau nggambarake sawijining siswa sing patuh, percaya marang ibune.
Ibune pesen marang anake supaya yen sinau aja wedi kangelan. Aja pati leren yen durung rampung, durung tutug anggone golek kapinteran. Menawa wis kelakon dadi wong sukses, wis dadi wong pinter aja keminter. Menawa wis dadi wong sugih aja sumugih. Yen wis dadi pemimpin, pejabat aja janji-janji ngapusi lan aja korupsi.
GLADHEN
Geguritan iki semaken, dipahami apa karepe lan surasane!
Banjur tintingana : Temane, isine, latare, alure, basane, amanate, carane nulis lan liya liyane
PAMIT
(Sudiatmana)
dhik iin
lingsir wengi iki
aku meksa mangkat
jer wus sabaya pati
karo sumitra jati
aku lan dheweke kudu dadi wong
nut jaman kalakone
cethane jaman pembangunan
kabeh pangudi tumraping
kadhewasan lan kasampurnan
jer ombake ora gedhe
kartika abyor gumebyar
abyor ing langit
gumebyar ing ati
dhik iin
lingsir wengi iki
aku meksa mangkat
karo sumitra jati
untung sarju lan supati
jer kabeh wis bisa dadi
juru arus
juru batu
lan
juru mudhi
raga iki kebak istiyar
kari sukma sumarah
mantep mengudi lan mangesthi
wis dhik
kabeh utange sesuk disaur
kabeh panandhang dilebur
Tembung-tembung iki golekana tegese utawa tembunge padinan!
Yen perlu bukaken kamus basa jawa, Bau Sastra Jawa
NO TEMBUNGE TEGESE/ TEMBUNGE PADINAN, BANJUR DIGAWE UKARA SING LUWES.
1 Lingsir wengi
...............................
......................................................................................................
2 Sabaya pati
...............................
......................................................................................................
3 Sumitra jati
...............................
......................................................................................................
4 nut
...............................
......................................................................................................
5 tumraping
...............................
......................................................................................................
6 kadewasan
...............................
......................................................................................................
7 pangudi
...............................
......................................................................................................
8 kartika ...............................
......................................................................................................
9 abyor ...............................
......................................................................................................
10 gumebyar
...............................
......................................................................................................
11 Juru arus
...............................
......................................................................................................
12 Juru batu
...............................
......................................................................................................
13 Juru mudhi
...............................
......................................................................................................
14 istiyar ...............................
......................................................................................................
15 suksma ...............................
......................................................................................................
16 sumarah
...............................
......................................................................................................
17 mengudi ...............................
......................................................................................................
18 mangesthi
...............................
......................................................................................................
19 panandhang
...............................
......................................................................................................
20 dilebur
...............................
......................................................................................................
Sawise korungokake lan kogoleki tegese tembung-tembunge, saiki wangsulana pitakon-pitakon iki
1. Sapa sing pamit ing geguritan mau?
.........................................................................................................................................
2. Dheweke pamit ngapa?
.........................................................................................................................................
3. Sing pamit mau pakaryane apa?
.........................................................................................................................................
4. Wayah apa dheweke wiwit makarya?
.........................................................................................................................................
5. Pira kancane kerja, sapa wae? (tulis jenenge)
..........................................................................................................................................
6. Kepriye kaanane alam wektu iku? Pada pira sing nerangake kaanan mau?
.........................................................................................................................................
7. Kenangapa lekerja kok wayah bengi?
........................................................................................................................................
8. Apa gegayuhane/cita-citane urip para misaya mina ing bebrayang agung?
.........................................................................................................................................
9. Pada ira sing nerangake,ukarane kepriye?
........................................................................................................................................
10. Kaanan ekonomine keluargane Iin mau kepriye? Pada pira sing nerangake?
.......................................................................................................................................
GEGURITAN MAU DADEKNA PARAFRASE SUPAYA GAMPANG DINGERTENI CRITANE!
Panggonan kanggo nggarap.
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
TAGIHAN
.
MIRENGAKEN KASUSASTRAN
Garapen kanthi menehi tandha ping ( X ) ing jawaban sing bener!
Aku ngugemi ngendikamu ibu
nalika arep budal sekolah
nyangking tas kebak buku
1. Cuwilan geguritan mau nggambarake ...
a. bocah sekolah d. bocah kerja
b. bocah sregep e. bocah jujur
c. bocah sombong
2. Pancen angel yen durung ketemu, mula aja pegat sinau.
Tembung pegat ing ukara mau duwe teges...
a. cerai d. mati
b. pejah e. leren
c. metu
3. Sing ora perlu digatekake menawa maca geguritan
a. intonasi trep c. pakecapan cetha
b. aksarane endah d. ekspresi cocok
c. swara keprungu
4. Geguritan iku piranti kanggo nyuntak ..... seneng, susah, gambira lan liya-liyane.
a. tulisan d. kepinteran
b. bahan e. rasa pangrasa
c. kewasisan
5. Ngelmu iku kelakone kanthi laku
lekase lawan kas
tegese kas nyantosani
setya budya pangekese dur angkara.
Nitik cacahe larik,cacahe suku kata lan dhong-dhinge, cuwilan geguritan mau kalebu tembang ..
a. Gambuh d. Pocung
b. Megatruh e. Pangkur
c. Sinom
6. Geguritan ”Pamit” sing nganggit sapa?
a. Sarju d. Sumitra
b. Sudiatmana e. Sumitra Jati
c. Sendang Mulyana
7. Dhik Iin
lingsir wengi iki
aku meksa mangkat
jer wus sabaya pati
karo sumitra jati
..............................
Isi geguritan mau nggambarake gegayuhane urip ....
a. pengarang c. ing segara
b. para misaya mina d. Sudiatmana
c. tukang satang
8. Pepenginan utawa gegayuhane para miyang, urip ing masyarakat bisa ngetutake ajauning
jaman, ora ketinggalan jaman.
Keterangan mau tinemu ing pada ...
a. loro d. papat
b. telu e. lima
e. enem
9. Kaanan alam sing ’mendukung’ tumprap para misaya mina ing geguritan mau, tinemu
ing
pada ...
a. 2 d. 4
b. 3 e. 5
c. 6
10. jer ombake ora gedhe
kartika abyor ing langit
gumebyar ing ati
Tembung kartika tegese padha karo ...
a. lintang d. rembulan
b. srengenge e. pelangi
c. permata
11. Anggone mangkat para miyang nalika lingsir wengi.
Lingsir wengi tegese..
a. sawise subuh d. sadurunge isak
b. sawise tengah wengi e. sadurunge tengah wengi
c. sadurunge jago kluruk
12. Cak-cakane tembung gumebyar sing ora trep, tinemu ing ukara ..
a. Dalane resik gumebyar marga arep ana rawuhan.
b. Sandhangane sarwa gumebyar kaya diprada.
c. Sorote lampu saka kadohan katon gumebyar padhang.
d. Wayah bengi meneri ora mendhung, lintange abyor gumebyar madhangi jagad.
e. Padhe-padhene diprada, yen kena sorote lampu ketara gumebyar.
13. Tembung kadewasan asale saka tembung...
a. wasan d. dhewa
b. dewasa e. kawasan
c. dewasan
......................
aku meksa mangkat
karo sumitra jati
aku lan dheweke.........
....................
14. Tegese tembung sumitra jati...
a. kanca dolan d. crita apik
b. crita nyata e. kanca golek kayu
c. kanca apik
15. Kaanane keluargane Iin sugih panandhang lan utang, diterangake ing pada....
a. 2 d. 4
b. 3 e. 5
c. 6
KEMAMPUAN KEBAHASAAN
GINEMAN
Standar Kompetensi :
Saged mahyakaken pikiran, pamanggih, lan rasa pangrasa sacara lisan kanthi cara pambiwara, crita,lan wawan ginem ngangge undha usuking basa Jawa kanthi unggah-ungguh ingkang sae.
Kompetensi Dasar :
Pidhato ing forum rapat, upacara pengetan, lan sanes-sanesipun.
Tujuan Pasinaon :
Sasampunipun ngayahi pasinaon(KBM) para siswa dipun angkah saged:
1. Milih lan ngronce gagasan pidhato kanthi nalar ingkang logis sarta sistimatis.
2. Medharaken gagasan ngangge basa Jawa kanthi unggah ungguh ingkang trep.
3. Gadhah kewanen lan saged maraga dados pambyawara kanthi pocapan, intonasi, irama ingkang sae.
4. Milih unggah-ungguh basa Jawa ingkang jumbuh kaliyan konteks komonikasi.
Ringkesan materi
Hakekat ketrampilan basa menik boten saged uwal saking kalih prekawis:
1. Basa menika sawijining sistem lambang ingkang dipun ucapaken.
2. Basa menika dipun ginakaken minangka sarana wawan ginem(komonikasi)
Trampil gineman ateges saged milih lan ngronce gagasan sacara logis lan runtut utawi sistimatis, sarta saged medharaken kanthi pocapan, irama sarta unggah-ungguh basa ingkang trep lan sae.
Minangka sangu supados menawi gineman utawi medhar sabda manteb lan teteg:
1. Mbudidaya nguwaosi menapa ingkang badhe dipun wedharaken dhumateng tiyang sanes.
2. Damel ngengkrengan reroncen prekawis-prekawis ingkang badhe kawedharaken sacara sistimatis, supados ngremenaken tiyang sanes. Temtu kemawon ingkang badhe maraga kedah ngremeni kaliyan prekawis ingkang badhe kawedhar.
3. Nggadhahi panganggep bilih ingkang dipun wedharaken menika leres lan wigatos sarta
4. paedah tumprap ngakathah.
5. Gineman kanthi prasaja, sante lan nganggeb bilih pamiyarsa boten mangertos prekawis ingkang dipun andharaken.
6. Kasamaptaan
Nalika ngaturaken tanggap wacana sadaya sikep, solah bawa, kedah trapsila:
a. Jumeneng jejeg saha sigrak, suku megar kinten-kinten 30 cm
b. Tangan boten srawean, badan boten ketingal kaku.
c. Polatan sumeh prasaja,boten dipun damel-damel.
d. Mriksani pamirsa kanthi trapsila
e. Manah dipun damel sareh supados mboten ndredheg.
f. Wicara kanthi cetha saha jumbuh kaliyan kawontenan
g. Suwanten boten perlu sora-sora, nanging saged kapireng.
h. Ngginakaken basa ingkang alus, nanging ingkang limprah supados komunikatif.
Mangertosi peranganing Pidhato
Menawi badhe marga pidhato kedah mangertosi prekawis ingkang kedah runtut, inggih menika:
1. Salam Pambuka
Salam Pambuka inggih punika ngaturake salam ingkang sepisanan ing wiwitanipun
tanggap wacana. Salam pambuka menika warni-warni, gumantung kaliyan kawontenan
sarta gumantung kaliyan sok sinten ingkang ngaturaken tanggap wacana.
2. Purwaka
Purwaka punika atur panuwun dhumateng para rawuh utawi para tamu undangan, saha atur
pamuji syukur dhumateng Gusti Allah.
3. Isi
Isi punika sedaya prekawis utawi babagan ingkang badhe dipun andharaken.
4. Wigatining Wacana utawi Simpulan
Wigatining punika inti saking isi ingkang sampun dipun wedharaken.
5. Pangajeng-ajeng
Pangajeng-ajeng punika pitedah-pitedah saha pangajeng-ajengingkang dipun wedharaken
dhumateng para ingkang midhangetaken.
6. Wusana utawi Panutup
Wusana menika maturnuwun saha nyuwun pangapunten bilih wonten kekirangan saha
kalepatan anggenipun nyaosi pangertosan.
Tuladha Tanggap wacana
Assalamu’alaikum Wr Wb
Bapak-bapak saha ibu-ibu ingkang kula hormati. Adik-adhik warga karang Taruna ing desa Sukorejo ingkang kula tresnani. Saderengipun mangga sami muji syukur wonten ngarsanipun Gusti Allah ingkan sampun paring rahmad dhateng kita, saengga kita saged manunggal kempal wonten ing dalemipun Bapak Samekta kanthi wilujeng nir ing sambekala.
Adhik-adhik warga Karang taruna ingkang kula tresnani. Kula minangka kepala desa Sukorejo rumaos mongkog, suka gambira. Jalaran adhik-adhik nggadhahi tekad lan niyat ingkang luhur, inggih punika adhik-adhik sampun purun manunggal kempal wonten ing wadhah Karang aruna ing desa Sukorejo ngriki.
Kegiyatan punika minangka pratandha bilih adhik-adhik kalebet mudha- mudhi ingkang sadhar dhaten persatuan saha kesatuan. Pramila kula nyuwun mugi-mugi adhik-adhik tansaya saged ngindhakaken raos persatuan menika kanthi nindakaken pakaryan-pakaryan ingkang murakabi kangge kemajenganing desa Sukorejo ngriki mliginipun, sumrambahipun ing tlatah Kendal.
Dhumateng adhik-adhik ingkang nggadhai kagunan saha ketrampilan menapa kemawon ingkang sae, kula suwun purun nularaken dhateng adhik-adhik sanesipun. Saengga mangkeh warga karang taruna ing desa Sukarejo tambah seserepanipun ingkang prodhuktif. Asilipun saged nambah kesejahteraanipun waga karang taruna saha dados kemajenganing desa.
Kula nyuwun supados sesami warga sami purun caos lan nampi pepenget mbok bilih wonten tumindak ingkang nalisir saking bener. Kanthi makaten sadaya saged lumampah kanthi sae.Tundhonipun saged dados tepa tuladha dhateng adik-adhik ingkang kaprenah taruna.
Kula kinten cekap samanten atur kula, menawi wonten ceweting atur kula nyuwun pangapunten
Iwak sepat dibumbu santen, sadaya lepat nyuwun pangapunten.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Wangsulana pitakon iki!
1. Sapa sing sesorah mau?
.............................................................................................................................................
2. Katujokake sapa sesorah mau?
................................................................................................................................................
3. Ing ngendi sesorah mau ditindakake?
................................................................................................................................................
4. Apa pengarep-arepe bapak Kades?
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5. Tulisen intine sesorah mau!
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Sing kudu ditindakake siswa!
1. Ngatekake keterangane bapak / ibu guru.
2. Nggatekake tuladha sesorah kang diwaca dening kancane.
3. Saben siswa gawe ngengkrengan wacana tulis kanggo maraga sesorah.
4. Kanthi gilir gumanti saben siswa maju maraga sesorah ing ngarepe kancane.
5. Nalika kancane maragakake sesorah, kudu nggatekake,bisa mbiji (ngritik utawa panyengkuyung)
SEKENARIO GLADHEN.
1. Jumlah siswa digawe kelompok, sakelompok 5 siswa.
2. Saben kelompok saben siswa siji-siji urut kudu maraga sesorah/pidhato.
3. Kabeh siswa mbiji kancane dhewe, ora kena mbiji awake dhewe.
CONTO BLANGKO KANGGO MBIJI
No Juri(penilai)
Sing maraga 1
........... 2
.......... 3
.......... 4
............ 5
............ RATA-RATA
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
KETRAMPILAN BERSASTRA
GIMENAN
Standar Kompetensi :
Saged ngandaraken pikiran, pemanggih lan perasaan sacara lesan sarana pirembagan utawi diskusi ngengingi wosipun geguritan / macapat.
Kompetensi Dasar :
Ngrembag utawi diskusi bab isi macapat.
Tujuan Pembelajaran :
Sasampunipun ngayahi pasinaon dipun angkah para siswa saged:
1. Medharaken utawi njlentrehaken piwulang-piwulang ingkang wonten ing tembang ma
capat ngangge basa jawa ingkang trep.
2. Memparafrasekan utawi ngowahi tembang macapat dados gancaran.
Nyemak Tembang Macapt
GAMBUH Laras Pl. Pt. 6
Pethikan saking Wulangreh
3 5 5 5 5 3 56
Se-kar gam-buh ping ca-tur,
6 5 3 2 2 3 5 5 3 56
kang ci-na-tur po-lah kang ka-lan-tur,
2 1 6 12 2 2 2 2 3 6 5
tan-pa tu-tur ka-tu-la-tu-la ka-tli,
1 2 2 2 3 1 2 3
ka-da-lu- war-sa ka-tu-tuh,
3 5 6 5 3 23 1 2
ka-pa-tuh pan da- di a-won
Aja nganti kebanjur,
sabarang polah kang nora jujur,
yen kebanjur sayekti kujur tan becik,
becik ngupayaa iku,
pitutur igkang sayektos.
Pitutur bener iku,
sayekti iku pantes tiniru,
nadyan metu saking wong sudra papeki,
lamun bener nggone muruk,
iku pantes sira anggo.
Ana pocapanipun,
adiguna adigang adigung,
pan adigang kidang adigung pan hesthi,
adiguna sarpa iku,
telu pisan mati sampyoh.
Si kidang humagipun,
angendelken kebat lumpatipun,
pan si gajah angandelken ageng inggil,
ula ngandelaken iku,
mandine kalamun nyakot.
Iku upamanipun,
aja ngandelaken sira iku,
suteng nata sapa sira kuma wani,
yeku ambeking wong digung,
awekasan dadi asor.
PB IV
Sawise kosemak tembang macapat iki banjur tintingana, dionceki blegere lan digoleki isine. Kanthi nintingi tembang macapat iki bisa kajupuk wewarahe,piwulage, pigunane utawa mupangate tembang macapat iku kanggone wong urip.
Bab-bab sing bisa ditintingi saka sing gampang lan kasat mata kayata:
a. Jenenge tembang : Gambuh
b. Guru gatrane : 5
c. Guru wilangane : 7 u, 10 u, 12 i, 8 u, 8 o.
d. Sing nganggit : PB IV
e. Temane : Pendidikan
f. Isine :
Tembang Gambuh iku menehi pitutur kanggo para putra. Anggone nuturi nganggo gegambaran wong ala. Wong ala iku dudu gawan bayi, nanging jalaran ora dituturi, ora dikandhani, nggugu karepe dhewe. Wusasane dadi wong ala.
Mula kabeh tumindak kang ala, nglanggar bebener, aja dibacutake. Luwih prayoga nganggo pitutur sing sejati. Pitutur bener, apik, iku ora kudu saka pejabat,wong luhur, senajan saka wong mlarat, yen pituture apik pantes dianggo. Aja ngendel-endelake karo kepinteran, kekuwatan lan drajat pangkat. Senajan putra ratu, yen kongas karo kepinterane, kekuwatane, lan drajat pangkate akhire malah dadi asor, ora diajeni wong liya.
GREMBUG TEMBANG MACAPAT
Tembang macapat iki tintingana, oncekana sagadukmu!
Rembugen karo kancamu sakelompok!
Sawise rampung, saben kelompok ana sing makili presentasi ing ngarep!
Kelompok liyane aweh kritik, panyaruwe lan panyengkuyung!
KINANTHI Laras pelog Pt. 6
Pethikan saking wulangreh
1 2 2 2 1 6 23 21
Kan-thi gu- lang- en ing kal- bu,
1 2 3 5 6 1 21 65
ing sas- mi- ta am- prih lan- tip,
5 6 1 21 6 5 3 21
a- ja pi- jer ma- ngan nen- dra,
1 2 2 2 1 1 21 56
ka- ra - wi- ran den ka- es - thi,
5 6 1 2 2 2 2 2
pe- su- nen sa - ri - ra ni - ra,
2 2 2 2 23 21 321 1
ce - gah dha - har la - wan gu - ling.
Mrih dadi lakunireku,
Mila nyegah dhahar guling,
Lan aja gung suka-suka,
Anganggowa sawetawis
Ala wataking wong suka,
Suda prayitnaning batin.
Lamun tinitah dadyagung,
Aja sira nggunggung dhiri,
Lan aja leket wong ala,
Kang ala lakune iki,
Nora wurung ngajak-ajak.
Temahan anenulari.
Nadyan asor wijilipun,
Yen kelakuane becik,
Utawa sugih carita,
Carita kang dadi misil,
iku pantes raketana,
derapon mundhak kang budi.
Yen wong anom pan wus tamtu,
Manut marang kang ngadhepi,
Yen kang ngadhepi keh bangsat,
Nora wurung dadi juti,
Yen kang ngadhepi durjana,
Nora wurung dadi maling.
Nadyanta nora mamilu,
Pesthi wruh tingkahe maling,
Kaya mangkono sabarang,
Panggawe ala puniki,
Sok weruh anuli bisa,
Iku panggodhaning iblis.
Panggawe becik puniku,
gampang yen wis den lakoni,
angel yen durung kelakyan,
aras-arasen nglakoni,
tur iku den lakonana,
mrih badane mumpangati.
Yen wong anom-anom iku,
kang kanggo mongsa saiki,
andhap asor dipun simpar,
umbagu mung gunging dhiri,
adol umuk den gegulang,
kumenthus sarta kumaki.
Sapa sira sapa ingsun,
angalu dyat sarta edir,
iku ta labete uga.
nonoman adoh wong becik,
emoh ngrungoken carita,
carita ala lan becik.
Wulangreh
NEGESI TEMBUNG
Tembung sing ora nerti tegese suwunna pirsa Bapak utawa Ibu guru. Yen perlu digoleki ing Kamus Basa Jawa!
No Tembung Tegese / tembunge lumprah Ket.
1 gulangen
2 kalbu
3 sasmita
4 lantip
5 pijer
6 nendra
7 kaprawiran
8 den kaesthi
9 pesunen
10 sarira nira
11 mrih
12 lakunireki
laku nira iki
13 prayitnaning
prayitnane ing
14 tinitah
15 dadyagung
dadi agung
16 laket
17 temahan
18 wijilipun
19 misil
20 darapon
21 bangsat
22 juti
23 durjana
24 mamili
melu-melu
25 sabarang
Tembang Kinanthi iku mau tintingana, rembugen, oncekana temokna isi lan maksude sagadukmu! Kanggo mantu ngoleki tegese tembung gunakna kamus Basa Jawa!
Jenenge tembang : ...............................................................................................
Pengganggite : ...............................................................................................
Cacahe pada : ................................................................................................
Guru gatrane : .................................................................................................
Guru wilangane : ................................................................................................
Temane : .................................................................................................
Amanate : ................................................................................................
.......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Isine/wose : ...................................................................................................
.........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Ringkese /parafrasene :
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
................................................................................................................................
TAGIHAN
GINEMAN
Golekana jawabane sing bener kanthi menehi tandha ping (X) ing huruf a,b,c,d utawa e.
1. Pangertosan gineman inggih punika ....
a. Reka daya medharaken wose gagasan sarana lesan.
b. Reka daya mangsuli gagasan sarana tulisan.
c. Mbudi daya maringi keterangan sarana sastra.
d. Reka daya supaya tiyang sanes saged komonikasi.
e. Mbudidaya supados tiyang sanes mangertosi basa.
2. Supaya anggone maraga (pidhato) rumangsa mantep utawa percaya dhiri, perlu ...
a. Mbudi daya supaya swarane sora.
c. Nguwasani sing arep diwedharake.
b. Golek dhukungan kanca raket.
d. Njaluk pangestu marang wong sing luwih tuwa.
e. Nggawa cathetan sing cukup.
3. Sikap ingkang mboten sae menawi maraga utawi pidhato
a. Ngadeg jejeg, tangan ora kekehan srawean.
b. Polatan sumeh prasaja, ora digawe-gawe.
c. Pocapan cetha, nyocokake karo kaanan.
d. Nggunakake basa jawa kuna supaya ketara apik.
e. Swara ora perlu sora-sora, nanging bisa dirungu cetha.
1. Purwaka 2. Wasana Basa 3. Surasa Basa 4. Salam Pambuka
5. Pangajeng-ajeng
4. Urutan tata rakite gawe naskah pidhato sing bener yaiku ....
a. 1, 3, 2, 4, 5 d. 5, 4, 1, 3, 2.
b. 4, 1, 3, 5, 2. e. 4, 3, 2, 1, 5.
c. 4, 5, 1, 3, 2.
5. Ngaturake salam sing sepisanan rikala maraga pidhato
a. purwaka d. surasa basa
b. wasana basa e. salam pambuka
c. wigatining basa
6. Atur panueun marang tamu undhangan lan muji syukur marang Pangeran, iku
perangan
a. Salam Pambuka d. Surasane sesorah
b. Pambuka sesorah e. Wacana Pidhato
c. Pangajen-ajeng
Mugi-mugi sesami warga sami purun nyaosi lan nampi pepenget, mbok bilih wonten
tindak ingkang nalisir saking bebener.
7. Paragraf menika wau pantesipun minangka .... pidhato.
a. Purwaka. d. Pambuka
b.Wasana e. Simpulan
c. Pangajeng-ajeng
8. Perangan pidhato kang surasane ngaturake panuwun lan njaluk pangapura menawa
ana kekurangan lan kaluputan anggone matur, disebut...
a. Salam pambuka. d. Wigatine atur.
b. Purwaka e. Pangajeng-ajeng.
c. Wasana basa.
9. Ibu-ibu, saha Bapak-bapak, ingkang kula hormati. Mangga kula dherekaken sami
mujisyukur wonten ngarsanipun Gusti Allah .........
Cuplikan paragraf mau pantese minangkan .... sambutan.
a. salam pambuka d. purwaka basa
b. surasa basa e. pangarep-arep.
c. wasana basa
10. Sikep sarira sing apik nalika ngayahi pidhato yaiku ...
a. Ngadeg jejeg, senajan mung nganggo sikil siji.
b. Bola bali mbukak cathetan supaya ora lali.
c. Polatan mbesengut, suntrut.
d.Ngadeg kanthi rasa percaya dhiri.
e. Asring ngunjukake celana supaya rapi.
11. Guru gatrane tembang Gambuh iku kedadeyan saka …. gatra
a. 5. d. 7.
b. 6. e. 8
c. 9.
12. Saben gatra sepisan tembang gambuh iku mesthi ana .... wanda
a. 7. d. 9
b. 8 e. 10
c. 12.
13. Wanda sing paling akeh tembang gambuh iku tinemu ing gatra ...
a. siji d. telu
b. loro e. papat
c. lima
14. Tibane swara ing pungkasane larik tembang, jenenge guru...
a. gatra d. jawa
b. wilangan e. lagu
c. sastra
15. Wewarah supaya aja seneng mangan lan turu tinemu ing pada .... gatra ......
a. 1 gatra 6 d. 2 gatra 2
b. 3 gatra 5 e. 4 gatra 3
c. 1 gatra 3
16. Menawa dadi wong luhur, pejabat, aja sombong, lan aja cedhak karo wong kang ala
kelakuane.
Nasehat mau tinemu ing pada pira?
a. 6. d. 4
b. 5 e. 3
c. 2
17. Apa manfaate menawa cedhak karo wong kang becik kelakuane lan sugih crita sing
migunani?
a. Bisa tambah kawruh kang becik d. Bisa tambah pinter ngrumpi.
b. Ora dadi pinter malah bodho. e. Bisa tambah pinter ndongeng.
c. Ora manfaat malah rugi wektu.
18. Pada pira sing ngemu nasehat menawa wong enon biasane manut apa sing diadhepi.
Yen sing disrawungi bangsat, ora wurung bisa dadi penjahat. Yen srawunge karo
maling, akhire ya bisa nyolong.?
a. pada 2 d. pada 4
b. pada 3 e. pada 5
c. pada 6
19. Tembung lakunireku iku kalebu tembung garba, saka tembung .....
a. laku , nira lan iku d. lakunira lan iku
b. lakuni lan raiku e. lakune lan siraiku
c. la, kune lan iku
20. Tembung panggodhaning iku tembung andhahan. Linggane ...
a. panggodha d. godhaning
b. anggodha e. godha
c. nggodhane
KERTAMPILAN KEBAHASAAN
MACA
Standar Kompetensi : Saged maos lan mangertosi sawerninipun wacan nonsastra basa jawi kanthi maneka cara maos kangge sawernining tujuan.
Kompetensi Dasar : Maos intensif paragraf dedoktif sarta paragraf induktif.
Tujuan Pasinaon : Sasampunipun pasinaon para siswa dipun angkah saged;
Memtokaken ukara ingkang minangka gagasan baku.
Memtokaken ukara penjelas.
Nerangan pangertosan paragraf deduktif
Nerangaken pangertosan paragraf induktif.
Mangertosi bedanipun paragraf deduktif kaliyan paragraf
innduktif
Perlu kawigaten:
1. Gatekna katrangn saka bapak ibu guru!
2. Wacanen tuladha paragraf deduktif lan paragraf induktif!
3. Golekana cirine utawa titikane antarane paragraf deduktif lan paragraf induktif!
4. Yen perlu goleka kamus bausastra kanggo nggoleki teges tembung sing angel.
5. Sadurunge maca paragraf deduktif lan paragraf induktif, eling-elingen bab pangerten paragraf.
Keterangan.
Paragraf yaiku rerangkening ukara kang tansah sesambunga, gandheng ceneng antarane ukara siji karo sijine, lan bebarengan mbeberake sawijining gagasan, kanggo nyengkuyung gagasan kang luwwih rowa dibeber ana ing tulisan kang wutuh.
Perangane paragraf:
a.Gagasan utama. Diwedharake dadi ukara kabu/utama.
b. Ukara penjelas, ukara sing nyengkuyung gagasan baku.
Aja nganti ana ukara sumbang, utawa ukara sing cengkah karo gagasan utama.
Manut lungguhe ukara baku, paragraf dibedakake dadi telu, yaiku:
1. Paragraf deduktif.
2. Paragraf induktif lan
3. Paragraf campuran.
Paragraf deduktif
Paragraf deduktif, yaiku paragraf kang ukara bakune mapan ing paragraf perangan ngarep, utawa wiwitane paragraf.
Tuladha:
Pusat penyelamatan satwa Yogyakarta ora tega arep ngeculake sato kang mentas dikarantina menyang alam bebas. Penyebabe, saperangan gedhe saka sato iku jroning kandhang cacad. Sato kang cacad iku disumelangake malah ora bisa nindakake fungsi ekologise nalika dibalekake menyang habitate sing asli.
Paragraf Induktif
Paragraf induktif, yaiku paragraf kang ukara bakune tinemu ing wusanane paragraf. Biasane ukara baku paragraf mau minangka kesimpulane ukara penjelas liyane.
Tuladha:
Kanggo ngadhepi Agustusan w,arga desa Sukorejo padha resik resik dalan. Ana para pemudha pirang-pirang padha gawe gapura. Bocah-bocah wadon remaja padha iwut nyapu lan mbuwang larahan. Ibu-ibu ora keri nyepakake wedang. Kabeh rewang sithik ora ditampik, akeh ya pekoleh. Mula bisa diarani kabeh warga partisipasi kanggo ngadhepi Agustusan.
Paragraf deduktif - induktif
Paragraf deduktif- induktif, yaiku paragraf kang ukara bakune mapan ing wiwitan lan pungkasane ukara. Gagasan baku sing mapan ing pungkasane paragraf kanggo mantepake.
Tuladha:
Jujur iku kalebu bebuden kang becik. Jujur iku bares, kandha apa anane yen putih dikandhakake putih. Yen abang ya dikandhakake abang. Jujur iku ora goroh, ora ngapusi, ora gawe rugine liyan. Jujur iku ora duwe pamprih golek kauntungan utawa pakolihe kanggo awake dhewe, kanggo kelurga utawa golongane. Wong tumindak jujur amarga duwe panganggep menawa kajujuran iku kudu diugemi. Atinuranine pancen ora keduga menawa tumindak ora jujur. Pancen kejujuran iku kalebu titikane bebuden kang becik.
GLADHEN
Tugas Individu
Wacanen Banjur golekana ukara bakune ing saben paragraf!
BLENCONG
JUJUR
Dening Sujarwo
Jujur iku kalebu bebuden kang becik. Jujur iku bares, kandha apa anane: yen putih dikandhakake putih, yen abang ya dikandhakake abang. Jujur iku ora goroh, ora ngapusi, ora mbathi, ora korupsi, ora gawe rugine liyan. Jujur iku ora duwe pamprih golek kauntungan utawa pakolih kanggo awake dhewe, kanggo keluarga utawa golongane. Wong tumindak jujur amarga duwe panganggep menawa kajujuran iku kudu diugemi lan ati nuranine pancen ora keduga menawa arep tumindak ora jujur.
Sebab-sebab sing nggiring wong tumindak ora jujur werna-werna. Tumindak ora jujur iku ana sing kanggo nutupi kekurangan. Kanggo nutupi sifat kesed, wegah tumindak, utawa ora gelem kangelan. Upamane bocah ora mlebu sekolah kandhane diliburake amarga gurune padha rapat, mangka bocah mau ora mlebu sekolah amarga during nggarap PR. Bocah diutus wong tuwane tuku gula the, nanging nalika mulih ora nggawa apa-apa. jare marga dhuwite ilang, mangka satemene dhuwit mau mung kanggo jajan.
Umume tindak ora jujur iku disurung pepinginan oleh alis utawa keuntungan sing akeh sing tanpa rekasa. Nalika ulangan bocah sekolah sok padha nurun kancane utawa mbukak buku kepekan supaya oleh biji sing apik. Supaya cepet sugih akeh pejabat sing padha korupsi. Supaya kepilih dadi wakil rakyat, utawa calon Gubernur, bupati, utawa wali kota, calon pejabat mau padha ngobral janji-janji sing satemene calon-calon mau dhewe isih ragu-ragu apa bisa ngleksanani apa ora.
Ing kalangane para among dagang, pancen ngalem utawa ngumbul-umbulake dagangane iku wis jenengan lumprah. Pancen ya ora jujur, ning pancen ya wis mangkono iku sing jenenge pariwara utawa iklan. Wong liya kena percaya kena ora. Lha, politik sing diiklanake iku ya kaya dene barabg dagangan, yen percaya ya tukuwa, yen ora ya aja tuku.
Tindak ora jujur iku bisa kedadeyan ing babagan apa bae: ing babagan jurnalistik, ing babagan ilmu, ing babagan politik, ing babagan penelitian, surve, pelaporan, pertanggungjawaban keuangan lan liya- liyane. Ing babagan olah raga utawa sport ya asring ora sportif, pertandingan sepak bola asring diterusake adu jotos. Saya-saya ing babagan kasukan utawa perjudian. Ing crita wayang lakon Pandhawa Dhadhu, Pandhawa kalah entek-entekan amarga akal licike patih Sengkuni.
Mawas lan tumindak kang jujur iku pancen ora gampang. Manungsa tarkadhang bisa diapusi dening pikirane dhewe. Manungsa iku saya pinter, uga saya pinter olehe ngapusi awake dhewe. Pancen jujur marang awake dhewe iku ora gampang. Ya mung wong sing bisa mawas dhiri klayan obyektif, sing bisa nglimbang-nglimbang apa tumindak lan pamikire iku jujur apa ora. Sifat jujur kang sumimpen ing ati nurani iku kudu tansah diurip-urip, supaya wong tansah bisa tumindak jujur.
Akhir-akhir iki ing sekolahan-sekolahan diadani anane ”kantin utawa warung kejujuran”. Kantin iku ora dijaga, sapa sing arep tuku bisa njupuk barang lan nglebokake dhuwit sarega karo barang sing dijupuk mau. Kanthi mangkono para siswa dikulinakake mbayar apa mesthine, ora ngapusi, utawa ngurangi regane. Warung kejujuran iku uga becik kanggo gnglelatih supaya para siswa padha jujur. Yen kejujuran iku wis tumanen ing ati nuranine sadhengah uwong, kebiasaan goroh, ngapusi, tekan korupsi mbokmenawa bisa diilangi.
Ing kalangane umat Katolik yen rumangsa wis tumindak salah ana kuwajiban ngaku dosa. Ing masyarakat Indonesia umume ig riyaya lebaran ana kebiasaan apura ing apura mungguh sakabehe kaluputan. Kupat, jare ”ngaku lepat”, iku dadi pasugatan sing khas ing riyaya lebaran. Emane sing akeh-akeh mau mung mandheg dadi ucapan, kurang dihayati utawa didadekake sarana kanggo ngresiki ati. Yen kaluputan mau disadhari lan ora ditindakake maneh, harkat kamanungsane wong Indonesia bisa mundhak dhuwur.
Kapethik Sangking : Suara Merdeka Minggu ke 2 maret 2009
Ngukur Ketrampilan:
1.Paragraf sepisan jenenge paragraf: .....................................................................................
Ukara bakune mapan ing: ...................................................................................................
Ukarane (ditulis) : ..................................................................................................
.........................................................................................................................................
2. Paragraf kapindo, jenenge paragraf: ................................................................................
Ukara baku mapan ing: ....................................................................................................
Ukarane (ditulis) : .....................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. Paragraf katelu, jenenge pargraf: ......................................................................................
Ukara baku mapan ing: .....................................................................................................
Ukarane (ditulis) :........................................................................................................
4. Paragraf kaping pat, jenenge paragraf; .............................................................................
Ukara bakune mapan ing: ................................................................................................
Ukarane (ditulis) ..............................................................................................................
..........................................................................................................................................
5.Temane wacan mau, yaiku:
.......................................................................................................................................
MACA TULISAN JAWA
Ingkan perlu dipun gatosaken menawi maos seratan jawi:
A. Nggatosaken carakanipun utawi wujudipun aksara.
B. Nggatosaken wjudipun pasangan aksara;
1. Aksara wetah ingkang kaserat sangandhapipun aksara ingkang dipun pasangi.
Inggih punika : r, y, g, z (ra, ya, ga, nga)
Tuladha : wisR au p\ (wis raup)
ankY| yu (anak yuyu)
vekelG f ( nyekel gada)
flnZi fu l\ (dalan ngidul)
2.Aksara tugelan ingkang dipun pendhet sisih ngajeng kaserat sangandhapipun.
Inggih punika: K, T, L (ka, ta, la)
Tuladha: ankK dl\ (anak kadhal)
mz nT[p (mangan tape)
bersL r= (beras larang)
3.Aksara tugelan ingkang dipun pendhet sisih wingking, kaserat sangandhapipun.
Inggih punika: H, S , P (ha, sa, pa)
Tuladha : ankHym\ (anak ayam)
a[fo lS[t (adol sate)
vekelPku (nyekel paku)
4.Aksara tugelan ingkang dipun pendhet sish tengah, kaserat sangandhapipun.
Inggih punika : W , D, Q , (wa, dha, tha)
Tuladha : pitkW lik\ (pitik walik)
mainD du (main dhadhu)
nuqu kQ kQik\ (nuthuk thak-thik)
5. Aksara wujudipun benten, kaserat gandheng kaliyan ingkang dipun pasangi.
Inggih punika: : M , N , V , C , J , ( ma, na, nya, ca, ja)
Tuladha : sikilM cn\ (sikil macan)
rujkN ns\ (rujak nanas)
bktV vi (bakat nyanyi)
veke lC qut\ (nyekel cathut)
manukJlk\ (manuk jalak)
Caranipun maos seratan Jawi.
Menawi manggihaken aksara (jawa) dipun pasangi utawi pikantuk pasangan, dipun waos sigeg, dene pasanganipun dipun waos lumprah/biasa manut wujud lan sandhanganipun.
Tuladha:
?bpkF nF nF nF nF l [nFs limB= zn\, Bapak dandan-dandan dalan desa. Limbangan
?semB f liwtK li ax pM vCi=. Sembada liwat kali arep mancing.
?mnukJ l[kM [nCo kWitJ gu=. Manuk jalak mencok wit jagung.
?[w=owut g gpG g[pGo [lkFln\, Wong wuta gagap-gagap golek dalan.
Wacanen banjur gantinen latin!
[fo[z=
?nini [a[p[kH [pk\,
?nini[a[p[kH[pkF| [w ankLim, yaiku: je[mPol\ pnufuh, pn=ugul\ jenQikMnis\ lanJenQik\, rikl ae[mBo[kK mev= ps/, [boch lim fi tu[ko[kK age/ age/. [boch lim fi aunF= fi[w[nhai age/ age/. [boch lim mju bx=, pn=ugulHnQi sikKi je[mPol\, je[mPolNesu zetgJenQik\ : qikQik\ pn=ugulP[tnNn. jenQikM=suli: pn=ugulSlh ap. je[mPolZe t[gSor: ” z=u kulH=ukulLi aku.
?jenQikMnisMe zi=: ajdi ajdi, [w=o tuw, al al mltTi. p[vCnBene/ age/ age/ [ankSege/. nzi= ajznTi rs sege/ mrai tu minFkKe bLi ze/.
?[boch lim setuju k[ropnemu[n jenQikMnis\, [boch lim bli rukunM [nh. bene/ knD[n [w=o tuw, rukunHg[w s[nTos. c]h ag[w bu b]h.
?a=[go[n [nFo [z= k[ro [zobh [aobha[k f]i ji si= psNemu gilirn\,
Papan kanggo nggarap
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
KETRAMPILAN KEBAHASAAN
NYERAT
Nulis Layang Pribadi
Standar Kompetensi : Mampu menulis surat dan pidato
Kompetensi Dasar : Menulis layang pribadi
Tujuan Pembelajaran : Sawise nindakake pasinaon (KBM) dianggkah siswa bisa :
1. Nulis layang pribadi kanggo wong tuwa
2. Mbalesi laying pribadi saka wong tuwa.
3. Nyebutake perangane laying pribadi
Pangerten layang pribadi
Minangka miwiti pasinaon menika mangga dipun waos tuladha serat menika. Ingkang
baku saged mangertosi suraosipun serat sarta perangan-peranganipun.
Boja, 14 Februari 2009
Kanggo Kancaku
Ing SMA 1 Sukorejo
Jl. Banaran No. 5
Salam Kangen,
Halo Sembada, kados pundi kabare? Muga-muga panjenengan dalah
keluarga tansah nemu kawlujengan.
Wiwit lulus SMP suwi ora nate ketemu, panjenengan ora kersa maringi kabar
aku. Apa panjenengan wis lali karo aku. Aku kepingin banget bisa ketemu ,
kepingin gegojegan kaya rikala ana ing SMP mbiyen.
Cukup semene dhisik, apuranen kabeh kaluputanku.
Taktunggu rawuhmu.
Sungkem kanggo Bapak Ibu
Kanca panjenengan
Karyati Rahayu
Ing bebrayan agung, layang kaya iku mau biasane saka kanca raket, kenalan
utawa keluarga. Saben layang mesthine ana isi utawa surosane beda-beda. Kayata;
kangen, pingin ketemu, nggambarake kaanan, njaluk kiriman, undangan, lan liya
liyane.
Kepriye perasaanmu rikala nampa layang banjur diwaca? Rikala maca layang
mesthine pikire gegawangan kaya weruh kepiye praupane, utawa rupane sing
ngirimi layang. Kaya-kaya omong-omongan, diterangake diwenehi informasi karo
sing ngirimi layang.
Layang kiriman iku kalebu layang pribadi, jalaran metu saka atine dhewe. Kejaba
iku sing baku nganggo jenenge dhewe.
Layang mono ana perangane yaiku:
1. satata basa
2. salam/ adangiyah
3. pambuka
4. surasa basa/isi
5. wasana basa/panutup
6. titi mangsa
7. tapak asma
8. nama terang
Wangsulana kanthi pratitis!
1. Apa isine pambuka layang pribadi mau?
Wangsulan: ...............................................................................................................
2. Sapa sing kirim layang pribadi mau?
Wangsulan: ...............................................................................................................
3. Apa surasane layang pribadi mau?
Wangsulan: ...............................................................................................................
4. Apa sebabe Karyati kirim layang marang Sembada?
Wangsulan: ...............................................................................................................
5. Titi mangsane layang kapan?
Wangsulan ................................................................................................................
Tugas Pribadi
Wacanen kanthi pratitis!
Kanggo
Anakku
Ing SMA 1 Sukorejo
Pamuji rahayu,
Ngger, kanthi layang iki aku wong tuwamu aweh kabar keslametan. Bapak lan
biyungmu tansah senenga, pinaringan bagas waras, ora ana alangan sawiji apa. Muga-
muga kaananmu ing kene uga tansah binerkahan ing Gusti.
Kejaba saka kuwi, wong tuwamu sakloron kepingin ngerti kepriye kaananmu. Kenangapa wis sesasi kok ora bali. Muga-muga ora ana alangan apa-apa. Wong tuwamu uga kepingin ngerti keriye anggonmu sekolah, mesthine lancar-lancar bae ta? Priye basa jawane, wis bisa maca jawa durung? Aja sumelang, sesuk yen bali tak tuturi.
Tak kira cukup semene dhisik, yen ana ukara sing ora prayoga, sing gedhe panapuramu.
Donga lan pangestuku kanggo anakku.
Meteseh, 14 Agustus 2009
Wong tuwamu
Priya Sembada
Sawise kowaca banjur:
a.Balesana layang mau!
b.Gatekna ejaan lan basane!
c. Amarga layang arep kokirimake marang wong tuwamu mula gunakna unggah-
ungguh sing trep!
Papan kanggo nggarap.
KETRAMPILAN BERSASTRA
NYERAT
Standar Kompetensi : Saged nyerat, parikan lan wangsalan.
Kompetensi Dasar : Nyerat Parikan, wangsalan.
Tujuan Pasinaon : Sasampunipun ngawontenaken pasinaon (KBM) dipun angkah
para siswa saged:
1. Njlentrehaken pangertosan parikan.
2. Njlentrehaken pangertosan wangsalan
3. Ndamel parikan kanthi dhasar kedadosan padintenan.
4. Ndamel wangsalan kanthi dhasar kedadosan padintenan.
PARIKAN
A. Kang diarani Parikan.
Unen-unen mawa paugeran telung prekara, yaiku:
1. Kedadeyan saka rong ukara kang dhapukane nganggo purwa kanthi guru swara.
2. Saben saukara kedadeyan saka rong gatra.
3. Ukara sepisan mung minangka purwaka, dene ngese utawa wose dumunung ing
ukara kapindho.
Tuladha:
Tawon madu, ngisep sekar. (ukara kapisan, 2 gatra)
Calon guru, kudu sabar. (ukara kapindho, 2 gatra)
B. Gunane Purwaka
Ukara sepisan utawa purwaka mung dianggo narik kawigatene wong kang dedya dikandhani utawa dipituturi. Pamrihe supaya sadurunge isine dikandhakake, wong sing nedya dikandhani wis ketarik atine, banjur nggatekake wose kang baku, kang satemene lagi arep diucapake. Marga wis nggatekake luwih dhisik, ngerti tenan maksude ukara isi/wose (ukara kapindho).
C. Manut cacahe wanda, parikan kena diperang dadi 3 yaiku:
1. Parikan kedadean saka (4 wanda + 4 wanda) X 2
Tuladha:
Iwak bandeng, durung wayu. (4 wanda + 4 wanda)
Priya nggantheng, sugih ilmu. (4wanda + 4 wanda)
2. Parikan kedadean saka 4 wanda + 8 wanda) X 2
Tuladha:
Kembang adas, sumebar tengahing alas. (4 wanda + 8 wanda)
Tiwas- tiwas, nglabuhi wong ora waras. (4 wanda + 8 wanda)
3. Parikan kedadean saka (8 wanda + 8 wanda) x 2
Tuladha:
Enting-enting gula jawa, sabungkus isine lima.(8 wanda + 8 wanda)
Wis lumrahe para siswa, wajib seneng nggubah basa. ( 8 wanda + 8 wanda)
4. Parikan kang ora nglungguhi paugeran, utawa ora manut paugeran, diarani parikan
para utawa parikan padinan.
Tuladha:
Ngetan, bali ngulon. (2 wanda + 4 wanda)
Tiwas edan, nora kelakon. (4 wanda + 5 wanda)
5. Carane nggawe Parikan.
Sing dikarang luwih dhisik ukara kapindho, yaiku ukara sing isi ”ngese” utawa wose. Ukarane kedadean saka 4 wanda + 4 wanda, utawa 4 wanda + 8 wanda, utawa 8 wanda + 8wanda. Sawise rampung pangarange ukara kapindho, banjur ngarang ukara kapisan, yaiku ukara kang mung kanggo purwaka. Cacahe wanda padha karo ukara kapindho, purwa kanthi guru swara uga padha karo ukara kapindho.
6. Isi parikan bisa maneka warna: agama, pendidikan, sindiran, karesnan lan liya liyane.
7. Rerenggane Basa.
Parikan kalebu rerenggane basa, jalaran basa kang nganggo parikan iku gawe senenge wong kang maca, utawa wong sing ngrungokake. Guneman mawa parikan njalari rame nengsemake.
GLADHEN
Ganepana supaya dadi parikan sing luwes!
1. ........................., ...............................
Dadi murid, kudu sregep
2. ........................., ...............................
Ro wong tuwa, kudu hormat.
3. ………………., …………………..
Gampang nesu, gelis tuea.
4. ………………, ………………….
Pamit ngaji, jebul mojok.
5. ………….., ……………………..
Ajar kenal, karo aku.
Gawea parikan kang isine nasehat, nganggo paugeran ing ngisor iki:
1. ( 4 wanda + 4 wanda ) x 2
2. ( 4 wanda + 8 wanda) x 2
3. (8 wanda + 8 wanda) x 2
Papan Kanggo nggarap
1. ……………………………....................., ………………………………………………
……………………………....................., ………………………………………………
2. …………………………………………., ………………………………………………
…………………………………………., ………………………………………………
3. ………….………………………………, ...……………………………………………
………………………………………… , ………………………………………………
WANGSALAN
1. Kang diarani Wangsalan.
Unen-unen saemper cangkriman kanthi mratelakake batangane utawa tebusane sarana sinandi, lire: olehe mratelakake batangane ora melok, ora diceplosane, mung dikandhakake sawanda utawa luwih.
Tuladha; Jenang gula, kowe aja lali marang aku iki ta kangmas.
Wanda ” li ” ing tembung “ lali “ iku nuduhake manawa wangsalan jenang gula iku batangane “ glali “
2. Wangsala lamba
Wangsala lamba iku wangsalan kang isi batangane mung siji.
Unen-unen wangsalan lamba mung saukara, kang kedadean saka rong gatra.
Gatra kang ngarep isi wangsalan, gatra sing mburi isi tebusane utawa batangane.
Tuladha: Pindhang lulang, kacek apa aku karo kowe. (pindhang lulang = cecek)
Balung klapa, ethok-ethok ora nerti. (balung klapa = bathok)
3. Wangsalan rangkep (camboran)
Wangsalan rangkep iku wangsalan lan isi batangane luwih saka siji.
Unen-unen wangsalan rangkep kedadean saka rong ukara, siji-sijine ukara kedadean saka rong gatra.
Ukara kapisan isi wangsalan, ukara kapindho isi batangane.
Tuladha: Jenang sela, wader kalen sesondheran. (apu, iwak sepat)
Apuranta, yen wonten lepat kawula.
Pandom wektu, dalan toya aneng wana. (jam, kali)
Ora jamane, manungsa lali agam.
4. Wangsalan memet.
Wangsalan memet iku wangsalan sing carane nggoleki batangane sarana ngonceki maksude tetembungane kaping pindho.
Tuladha: Uler kambang, yen trima alon-alonan. (uler kambang = lintah)
Oncekane sepisan: uler kambang, maksude lintah.
Oncekane sing kapindho: wanda tah ing tembung lintah, dianggep wancahan saka tembung alon-alonan, yaiku satitahe tegese tumindak sakepenake wae ora ngaya= alon-alonan.
4. Wangsalan padinan.
Wangsalan padinan iku wangsalan komunikatif, wong sing ngrungu (maca) dianggep wis ngerti maksude, mula wangsalan mau ana sing tanpa nyebutake batangane.
Tuladha: Kowe ki jane krungu omonganku, nanging njangan gori. Gori iku mathuke digudheg. Njangan gori maksude mbudheg, ethok-ethok ora krungu.
Tuladha liyane: Kowe kuwi wiwit mau ngembang kacang. (sungut)
Dikongkon malah ngembang duren.
5. Wangsalam mawa paugeran tertemtu.
Wangsalan iki bisa kaperang dadi loro:
a. Mawa paugeran: 4 wanda + 8 wanda.
Wangsalan iki diarani wangsalan lamba, isi batangane mung siji.
Unen-unene mung saukara kedadean ska rong gotra.
Gatra ngarep 4 wanda (isi wangsalane). Gatra mburi 8 wanda (isi batangane)
Tuladha: Reca kayu, goleka kawruh rahayu. (reca kayu = golek)
Rone mlinjo, sampun sayah nyuwun ngaso. (rone mlinjo = eso)
b. Mawa paugeran: (4 wanda + 8 wanda) X 2
Wangsalan nganggo paugeran iki, arane wangsalan rangkep, jalaran isi batangane
luwih saka siji.
Unen-unene rong ukara, saben saukara kedadean saka rong gatra.
Ukara sepisan (rong gatra) isi wangsalan, ukara kapindho( rong gatra) isi batangane.
Tuladha: Jarwa sirna, tembok bata pinggir griya. (ilan , pager)
Memulanga, sauger becik ing mangkya.
6. Wangsalan sinawung ing tembang.
Cacahe wanda lan guru lagune (dhong dhinge) ing wekasane gatra ora tertentu, jalaran kawengku ing guru wilangan lan guru lagu ing tembang. Guru wilangan lan guru laguning tembang kudu tansah menang, lire: ora kena owah, kudu tansah manut paugeraning tembang.
Tuladha:
Dhandhanggula
Ayam cemeng ingkang mubal putih,
simbok nganten mleroka sadhela,
kinarya tulak brangtane,
linjo digawe krupuk,
simbok nganten pipinya ramping,
gebyog malang neng dalan,
sarenteg wong ayu,
klabang cilik sinandhung mobyar,
mobyar warna ketemu pisan kaping kalih,
kudu ngajak saben dina.
7. Carane ngarang wangsalan
Sing dikarang luwih dhisik perangan sing mburi (ukara batangane), banjur ngarang perangan ngarep (Ukara wangsalane). Dadi ngarange perangan ngarep tiba kari.
Tuladha:
Para siswa, keparenga manembrama.
Ukara mau gatrane sing ngarep ” para siswa”, dijupuk sawanda sing kena dianggo wangsalan. Upamane wanda wa dianggo wangsalan sing batangane lawa kanthi unen-unen kalong alit.
Gatrane sing mburi ”keparenga manembrama” uga dijupuk sawanda, dipilih sing kena digawe wangsalan. Upamane wanda reng, digawe wangsalan sing batangane areng, kanthi unen-unen wreksa sisaning dahana.
Dadine wangsalan banjur: Kalong alit, wreksa sisaning dahana.
Para siswa, keparenga manembrama.
Bisa uga diothak-athik gathuk mangkene:
Gatra sing ngarep (para siswa) dijupuk wandane sis kanggo wangsalan sing batangane Nabi Sis. Gatra mburi (keparenga manenmbrama) dijupuk wandane nem kanggo wangsalan kang batangane nenem/enem. Dadine wangsalan banjur:
Adam putra, wilangan catur lan kalih.
Para siswa, keparenga manembrama.
Tuladha wangsalan warna-warna.
A. Wangsalan padinan mbutuhake batangan:
1. Nyaron bumbung, ngantos cengklungen nggen kula ngenteni.
2. Mrica kecut, muni kok sing ora nyata.
3. Kendhal jeram, yen keparen kula suwun.
4. Sarung jagung, bobot timbang kowe dhewe.
5. Wilangan wolu lan kalih, puluh-puluh wis bejaku.
B. Wangsalan tanpa batangan:
1. We hla, njanur gunung temen, gasik wis tekan kene.
2. Aku rene mung kepingin nggentha dara ayumu.
3. Hara ta, yen nyawang sing disenengi, nganti ngembang duren.
4. Sesuk yen menyang kutha gudheg aku titip tukokna wayang.
5. Panjenengan aja nganak cecak karo wong ora duwe.
C. Wangsalan mawa paugeran tertemtu.
1. Kawi banyu, nyata karangane siswa. (4 wanda + 8 wanda)
2. Gayung sumur, aja kemba banjur mundur. (4 wanda + 8 wanda)
3. Sekar pucang, sewu keja kemayangan. (4 wanda + 8 wanda)
4. Senthe arga, putra Dewi Wilutama. (4 wanda + 8 wanda) X 2
Uajarira, anulad laku utama.
5. Kolik priya, priyagung Anjani putra. ( 4 wanda + 8 wanda) X 2
Tuhu eman wong anon wedi kangelan.
GLADHEN
Ganepana supaya dadi wangsalan sing sempurna!
Paugerane 4 wanda + 8 wanda
1. ...........................................(kidang), bek-ti ma-rang ka-dang wer-dha.
2. ............................................(warung), o-ra wu-rung du-wek-e sa-pa.
3. .............................................(teka), am-pun ngan-tos du-ka-du-ka.
4. ..............................................( eso ), sam-pun sa-yah nyu-wun nga-so.
5. ..............................................( epang ), no-ra gam-pan neng a-lam do-nya.
6. ...............................................( sada), mang-ka u-sa-da-ne ngang-gur.
7. ...............................................( baya), den se-tya mring u-ba-ya-mu.
8. ...............................................( kluwung), ja ngan-ti ke-du-wung mbu-ri.
9. ...............................................( lateng ), pu-tri an-teng tur jad-mi-ka.
10. .............................................( sawang ), dak-sawang sa-jak-e bi-ngung.
Paugeran (4 wanda + 8 wanda) x 2
Isenana batangane!
1. Gelang jangga, senjata nganggo gandhewa. ( ......................., ........................ )
Lunga nangndi, sedhih ingkang manah kula.
2. Jarwa seda, dhele thukul anenga wana. ( ............................., .....................)
Den amati, tansaya tambah rasa tresna.
3. Carang wreksa, wreksa digawe wong-wongan. ( ………….. ....., ...........................)
Nora gampang, golek untung amprih kondhang.
4. Gelang driji, kaca kontak aneng netra. ( .........................., ........................... )
Aja lali , karo emak ya sing tresna.
5. Kolik priya, kethek putih ringgit purwa. (…….....………., …………............)
Satuhune, wong anom bekti wong tuwa.
6. Sarung jagung, kertas dienggo belaja. ( ......................., ..............................)
Najan abot, rumangsa wis wiwit tresna.
7. Pager griya, griya kanggo para siswa. ( ......................., .............................)
Bokmenawa, olah-olah sing prayoga.
8. Payoh wisma, lampu margi warna tiga. ( ........................, .............................)
Gegandhengan, abang becak liwar marga.
9. Watu banyu, banyu tiba saka langit. (....................., ................................)
Estunipun, kula dandan wiwit wau.
10. Putra kuda, kayu sisane dahana. ( .........................., ...........................)
Lo kok ngono, ora ngajak bareng nedha.
Tembung-tembung iki dadekna ukara wangsalan!
1. Reca kayu
Jawab: ………………………………………………………………………………
2. balung janur
Jawab: ………………………………………………………………………………………
3. sendhok sega
Jawab: ………………………………………………………………………………
4. sandhal kayu
Jawab: ........................................................................................................................
5. putra bebek
Jawab : ....................................................................................................................
TAGIHAN
Wenehana tandha ping (X) ing aksara jawaban sing bener
1. Paragraf kang gagasan pokoke mapan ing wiwitan paragraf, dijenengi paragraf ...
a. induktif c. deduktif
b. campuran d. kondusuf
e. deduktif induktif
Dina Senen 16 Maret kepungkur para pemimpin parpol wis nganakake deklarasi
kampanye damai ing kampanye terbuka sing bakal rampung tanggal 5 April ngarepiki.
Mesthi wae kita ngajab yen pelaksanaan kampanye terbuka iki bisa lumaku rancag, damai, tanpa sambekala. Senajan, jenenge wae kampanye terbuka, mesthi nglibatake massa sing ora sethithik, kebak hura-hura, pawai/ konvoi lan pameran kekuwatan massa, lengkap sabumbu-bumbune wujud pagelaran seni ing panggung, pidato politik lsp.
2. Pokok gagasan pasagrap iku mau..
a. Tanggal 15 April ngarep iki rampung kampanye.
b. Pemimpin parpol nganakake deklarasi damai.
c. Kampanye terbuka mesthi nglibatake massa.
d. Kampanye terbuka bisa lumaku rancag.
e. Konvoi lan pameran kekuatan massa lengkap.
3. nini[a[p[kH[kF| [wankLim. diwaca...
a. Nini karo anake – anake lima.
b. Nini apik-apik wae karo bocah lima.
c. Ninekne duwe epek-epek ana lima.
d. Nini epek-epek duwe anak lima.
e. Ninuk bocah apik kancane lima.
4. Manut dongeng mau, anak sing bontot jenenge ..
a. jempol d. panunggul
b. panuduh e. jenthik manis
c. jenthik
5. Sapa sing jengkel amarga rumangsa didhisiki?
a. Panunggul d. Jempol
b. Panuduh e. Jenthik
c. Jenthik manis
6. Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah. Tegese padha karo ..
a. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
b. Yen bareg-bareng dadi rosa, yen dhewekan ora kuwat.
c. Sapu sada, yen siji ora kuwawa yen sateken bisa gawe nyapu.
d. Ora kuwat digawa ijen, yen digawa bareng dadi kuwat.
e. Rawe- rawe rantas, malng-malang bakal rampung.
7. Halo, Sembada, kados pundi kabare? Kawontenan kula sakluwarga wilujeng sadaya.
Ukara mau pantese minangka .... layang.
a. satata basa d. purwaka
b. Surasa basa e. ada ngiyah
c. peprenah
8. Katur Bapak saha Ibu
Ing Singaraja
Pratelan mau ing layang minangka ....
a. satata basa d. adangiyah
b. surasa basa e. wasana basa
c.titi mangsa
9. Peprenah iku perangane layang kang mapane ana ing....
a. nduwur sish tengen d. tengah sish kiwa
b. tengah sish tengen e. ngisor sish tengen
c. sawise ada ngyah
10. Jangkrik genggong, wani nglirik sepi uwong.
Unen-unen iku kalebu tuladha ...
a. wangsalan d. paribasan
b. parikaan e. sanepa
c. bebasan
11. Menawa gawe parikan, luwih dhisik digawe....
a. isine parikan d. purwa kanthine
b. purwakane e. dhong-dhinge
c. adeg-adege
12. Sing ora kalebu parikan padinan yaiku ...
a. Jambu, apa jeruk. d. Tir, padha irenge.
Aku melu, apa entuk. Sing diesir, padha senenge.
b. Rujak nanas, pantes diwadhahi gelas. e. Korek, gambar kucing.
Tiwas-tiwas, nglabuhi wong ora waras. Kula ndherek, wonten wingking
c. Theklek, kecemplung kalen.
Timbang golek luwung balen.
1. Batangane wis ana senajan mung sawanda.
2. Mung saukara, kedadeyan saka rong gatra.
3. Gatra sing mburi isi tebusane utawa batangane.
13. Pratelan mau minangka ciri-ciri ....
a. Wangsalan rangkep d. Wangsalan lamba.
b. Wangsalan memet e. Wangsalan camboran.
c. Wangsalan edi peni.
14. Pandom wektu, dalan banyu aneng wana.
Ora jamane, manungsa lali agama.
Wangsalan iku batangane...
a. jam lan kali d.kompas lan jurang.
b. jadwal lan selang e. stop watch lan kalen.
c. Bel lan slokan.
15. ............................., hormat marang kadang werdha. (kidang)
Wangsalan sing cock yen batangane kidang. yaiku....
a. kucing wana d. sapi wana
b. wedhus wana e. jaran wana
c. babi wana.
NGRUNGOKAKE.
Standar Kompetensi : Mampu mendengarkan dan memahami serte menganggapi berbagai ragam wacana lesan nonsastra berupa sambutan /khotbah, pembicaraan dalam wawancara dan musyawarah dalam berbagai ragam bahasa Jawa.
Kompetensi Dasar : Mendengarkan pembicaraan dlam wawancara.
Indikator :
1. Nyathet pokok-pokok rembug. Sapa sig rembugan lan apa surasane rembugan.
2. Ngrangkum isi rembugan ing sajrining ukara-ukara.
Kusyadi RA
Ora Bisa Ninggalake Kethoprak
Tumrab Kusyadi RA (58taun),panggung kethoprak ora beda karo candu. Senadyan wis sepuluh taun ditinggalake,nanging kadang kala rasa kapange marang kesenian tradhisional kasebut ora bisa disayuti. Mula yen kala-kala entuk uleman saka kanca-kancane kang isih setya njaga eksistensine kethoprak supaya melu main, Kusyadi ora tau nulak nadyan honore ora mingsra.
Sasi Pebruari kepungkur priya kelairan Madiun iku diajak ngethoprak rong mbengi ing Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya. Nalika kuwi Kethoprak Setya Budaya THR, kang saperangan gedhe anggotane mujudake tilas anggotane Siswa Budaya, pinuju oleh tanggapan. ”Idhep-idhep nostalgia”,ujare Kusyadi karo mesem.
Ora nggumunake yen dheweke angel medhot iketan batine karo Siswa Budaya jalaran wiwit umure isih 23 taun, Kusyadi wis njegur ing Kethoprak asal Tulungagung kuwi. ”Wekdal semanten kula dipun ajak dening Pak Sis (Ki Siswondo Hardjo Suwitwo-pimpinane Siswa Budaya,” kandhane Kusyadi anoraga.
Miturut Kusyadi, nalika kuwi,taun 1974, dheweke isih dadi anggotane Wayang Wong Setya Dharma, Madiun. Sawijineng dina Ki Siswondo rawuh ing tobonge lan nawani supaya nggabung marang kethoprake. Tanpa mikir dawa Kusyadi nyanggupi pangajake Ki Siswondo. Taun-taun semono mau Siswa Budaya lagi ngalami jaman kencana rukmi. Senimane racak urip makmur. Mula akeh seniman saka grup kethoprak liya sing kepingin nggamblok Siswa Budaya. ”Raosing manah kula bombong saged dados peranganing Siswa Budaya,” ujare Kusyadi.
Nanging taun-taun wiwitan ing Siswa Budaya, Kusyadi ora langsung munggah panggung. Manut Ki Siswondo, gayane Kusyadi isih kaya pemain wayang wong saengga durung cocog diwenehi dhapukan. Ki Siswondo engga meh setaun ”moles” karaktere Kusyadi murih salaras karo sing dikarepake . ”Pak Sis menika mboten sembarangan menawi dipun anggep taksih kirang pas inggih mboten dipun mainaken,” critane Kusyadi.
Sawise karaktere owah, Kusyadi lagi entuk main. Ewasemono dheweke mung diwenehi peran-peran figuran. Tujuwane kareben nyinau kabisane kanca-kancane kang luwih senior. ”Kula saweg dipun pitados dados peran utama sasampunipun gangsal taun,” kandhane Kusyadi.
Bebarengan Siswa Budaya, Kusyadi melu mecaki jaman-jaman kang endah. Nadyan ngolah-ngalih saka kutha siji menyang kutha liyane nanging Siswa Budaya ora tau sepi. Kusyadi dadi bintang panggung kang tansah diantu-antu penonton. Dhasar kasinungan rupa bagus tur alus solah bawane. Ujaring kandha ora sethithik penonton wanita kang kepencut karo kabagusane Kusyadi. Duete karo sri panggung wanita, Aries Sunarsiyam ing ndhuwur panggung disebut-sebut minangka pasangan paling ideal wektu kuwi.
Ing sanjabaning panggung Kusyadi wis nganggep Ki Siswondo kaya dene wong tuwane dhewe. Uger dheweke kepepet butuh,mligine ing babagan dhuwit, Kusyadi ajeg sambat marang Pak Sis –paraban akrabe Ki Siswondo-. Ora mung Kusyadi dhewe, pemain-pemain liyane sing lagi butuh dhuwit sambate ora ana liya kejaba marang Pak Sis.”Pak Sis menika saged dados pamonng saengga kita sedaya kados dene kaluwarga ageng,” pratelane Kusyadi.
Manut Kusyadi ing taun 1980 – 1990 pengasilane minangka seniman kethoprak bisa dijagakake, kepara turah-turah. Saka pangasilan mau Kusyadi kasil nyekolahake pitu saka sanga anake nganti oleh gelar sarjana. Nanging owah gingsire jaman ora bisa diselaki. Paribasane cakra manggilingan, mecaki taun 90 an Siswa Budaya wiwit kalendhih dening modernisasi, mligine tontonan ing televisi. Mbaka sethithik penontone susut.
Pamore Siswa Budaya kang sekawit mencorong dadi saya surem bareng sawatara bintange tinggal donya, kaya dene Ki Sutikno Hardjo Suwito, Wiryosumarto (Jarana), Bambang SA (Jagela), Yosohadi, Suyadi Eko Asmoro, Yusuf Agil, Misrat Harsono lan liya-liyane. Puncake taun 1997 Ki Siswondo nututi katimbalan.
Di tinggal pimpinane, Siswa Budaya kaya sapu kelangan suh. Pentase dadi ora ajeg. Taun 1999 Kusyadi mutusake metu saka grup kang wis nggedhekake jenenge mau. Alasane, sawise Ki Siswondo murud, dheweke wis ora krasan maneh mapan ana Siswa Budaya. Nanging ora ateges Kusyadi nglalekake panggung seni sawutuhe. Ing saselane momong putu lan minangka Ketua Rukun Warga 12 Desa Pandean,Kecamatan Tawang, kota Madiun, Kusyadi isih sok oleh uleman saka mitra-mitrane diajak tanggapan kethoprak apa dene wayang wong.
( Panjebar Semangat no.13 edisi 28 Maret 2009)
Wangsulana pitakon - pitakon ing ngisor iki !
1. Sapa pemimpine grup kethoprak Siswa Budaya?
...........................................................................................
2. Sadurunge nggabung grup kethoprak Siswa Budaya Kusyadi nggabung karo grup
apa?
.................................................................................................................................
3. Sapa sing disebut – sebut pasangan ideale Kusyadi ing nduwur panggung?
.................................................................................................................................
4. Kethoprak iku kesenian daerah sakangendi?
.................................................................................................................................
5. Umur pira Kusyadi nggabung ing Siswa budaya?
6.
.................................................................................................................................
7. Wiwit kapan pengasilan minangka seniman kethoprak bisa dijagakake?
.................................................................................................................................
8. Apa alasane Kusyadi metu saka Siswa Budaya?
.................................................................................................................................
9. Sapa sejatine Kusyadi iku?
.................................................................................................................................
10. Kenapa penonton kethoprak saiki susut?
.................................................................................................................................
11. Pira cacahe anake Kusyadi?
.................................................................................................................................
GUNEMAN
I. Standar Kompetensi:
Bisa ngandharake pikiran, panemu, gagasan, lan perasaan sacara lesan kanthi kegiatan pidato, crita, dialog, nganggo basa Jawa kanthi unggah-ungguh basa kang trep.
II. Kompetensi Dasar :
Nyritakake pengalaman pribadi.
III. Indikator :
1. Nyritakake pengalamane dhewe (pribadi) sing nabet nganggo maneka ragam basa
Jawa. Kalebu basa dialek.
2. mangsuli pitakon saka materi sing dicritakake.
Ringkesan Materi
Crita Pengalaman
Manungsa sing akeh-akeh padha duwe pengalaman dhewe-dhewe. Pengalaman mau
werna-weran. Ana pengalaman sing lucu ngguyokake, ana sing nyedhihake, nrenyuhake. Nanging uga ana sing njengkelake, utawa nggregetake. Pengalaman-pengalaman mau senajan wis suwe angel laine, menawa pancen nabet ing ati.
Crita pengalaman iku tujuwane dirungokake wong liya, wong liya ketarik lan
seneng ing ati. Mula sing dicritakake uga kudu dipilih crita sing aneh, lucu, spektakuler nyenengake lan pancen crita mau dudu crita biasa, naging crita istimewa. Yen mung crita biasa, kabeh uwong wis padha ngalami ora perlu dicritakake, ora padha gumun.
Anggone nyritakake mbutuhake rakitan basa kang runtut, ora dibolan-baleni, tembung-tembunge gampang dingerteni, komonikatif kabeh ngerti maksude.
Nalika crita pengalaman kanggo wong liya, perlu nggatekake unggah-ungguh basa lan tata krama sing perlu. Kejaba iku perlu empan papan, lire perlu mawas sapa sing ngrungokake, ing ngendi anggone crita, suasane kepriye lan liya-liyane.
WACANEN KANTHI TELITI!
Crita Pengalaman 1
GARA-GARA DIDHAWUHI MACA TULISAN JAWA
Nganti saiki aku kami kekelen menawa kelingan kedadeyan ”maca tulisan Jawa” nalika aku isih sekolah ing SMP. Apa maneh yen ketemu kanca-kanca lawas kang ngelingake bab iku. Dene kedadeyane mangkene:
Wektu iku Pak H, guru ”kagunan Jawa” ndhawuhi para murid saklasku supaya minggu ngarep kudu maju ing ngarep kelas perlu maca tulisan Jawa sing lagi bae dicathet, yaiku crita Panji Semirang.
Esuk-esuk, dina sadurunge maju, kanca-kanca padha ngrombol ngomongake menawa padha ora bisa maca tulisan Jawa kanthi lancar. Kabeh rumangsa wedi menawa Pak H duka.
Krungu kaya ngono iku Paidi kancaku sabangku mung mesem, mula kanca-kanca pdha sujana.....
”Di, kowe kok mesam-mesem bae, kaya pinter-pintera.” celathune Kirman.
” Pokoke beres!”
” Beres piye, wong maca bae blekak-blekuk kok,” sambunge Yatini ” bisa-bisa aku kena gebug bokongku dening Pak H”.
Sabanjure Paidi menehi weruh, bab jurus ces pleng mau, yaiku cathetane diturun nganggo tulisan latin, nanging olehe nulis ana ngisor garis, tur hurupe rada bunder-bunder. ”Akuuuur!” saure kanca-kanca.
Mula dina iku uga, sadurung mulih kabeh padha rundhingan, aja nganti rahasia iku kejodheran, kudu kompak.
Pas dina cinaton, Yatini didhawuhi maju, mesthi bae kabeh padha dheg-dhegan, wedi menawa kewiyak wadine.
” Sliuman-slumun slamet” usike kanca-kanca kang kapireng Pak H.
” Ana apa, kok rame?” pitakone Pak H.
Pitakon mau ora ana sing njawab, kabeh meneng bae, mung padha plerokan.
Pak H mesam-mesem rumangsa seneng, dene kang wus maju macane lancar.
Tan kocapa, bareng Pidi maju, sikile nyandhung bangku, nganti cathetane tiba, mangka Pak H pas ana sandhinge, cathetan dipundhut karo Pak H, karepe arep diwenehake, nanging sadurunge diulungake ndadak kober diwaos.
”O, ... padha kaya ngono ya, dadi arep ngakali aku” ngendikane semu duka ”yen kaya mangkono kabeh cathetan arep ndak gledhah.”
Nalika di gledhahpadha kecekel wadine mula kabeh kang wus padha maju dibatalake lan di baleni minggu ngarep. Apa tumon,cah Jawa kok ora bisa basa jawa?
(Imam Tauchid – Bekasi)
TAGIHAN CRITA PENGALAMAN 1
1. Ing crita pengalaman 1 mau nyritakake bab apa?
Wangsulan:
......................................................................................................................................
2. Apa maksude sluman slumun slamet ?
Wangsulan:
......................................................................................................................................
3. Apa hikmahe, crita pengalaman 1 mau kanggone sliramu?
Wangsulan:
......................................................................................................................................
4. Sapa sing tiba giliran sial ing crita mau? Wenehana alasan!
Wangsulan:
......................................................................................................................................
5. Critakna maneh kanthi ringkes pengalaman mau!
Wangsulan:
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Crita Pengalaman 2
KATHOK KOLOR MARAKAKE ISIN
Kedadeyan kang gawe isin Lik T iki wis sakwetara taun kepungkur, nanging yen kelingan ora bisa digambarake sepira isine. Critane mangkene. Lik T iki pagaweane dadi tukang panggul ana pasar. Sapen isuk udakara jam limanan dheweke mesthi wis njegreg ana pasar, methuki para langganan kang nggunakake tenagane. Senajan wis umur 50 luwih, Lik T isih rosa, pideksa dadi ora nate nulak manggul apa bae.
Sawijining dina sakdurunge budhal atine krasa ora kepenak. Nanging abot-abot ngopeni anak bojo dheweke tetep budhal kaya adat saben. Kaya kebiyasaane wong ndesa, pangganggone Lik T uga kathok kolor karo (nuwun sewu) ora nganggo celana dalam.
nalika tekan pasar ndilalah kolore mau pedhot. Clingak-clinguk nggolek tali utawa rafia ora nemokake dumadakan dheweke nemu peniti. Peniti kuwi banjur dienggo nyingseti kathoke.Esuk kuwi dheweke di kon manggul daging saka mobil menyang los.Sejangah,rong langkah,telung langkah,ora ana apa-apa.Bareng patang jangkah dumadakan ...”dhel” peniti mau pedhot! Mesti wae Lik T banjur wuda,babar blas ora ketutupan benang saklembar-lembara.
Lik T kaget, wong-wong padha mlongo! Kadungmertarung Lik T tetep mlayu manggul daging menyang los karo mbengok “nuwun sewu – nuwun sewu”.
wong-wong padha sumingkir. Bareng tekan los, Lik T banjur ndeprok ngono wae. Untung ning los ana sarung, kena dingo nutupi awake.”Ngimpi apa aku mau bengi”batine Lik T. Bar kedadean iku ana telung dinanan Lik T ora budhal nyambut gawe
(H.Masturi,S.Ag – Wegil,Sukolito Pati)
TAGIHAN CRITA PENGALAMAN 2
1. Apa crita ke 2 iku kalebu lucu? Lucune ing endi kandhakna!
Wangsulan:
...........................................................................................................................................
2. Sapa sing dicritakake ing crita ke 2 iku?
Wangsulan:
...........................................................................................................................................
3. Saupama lelakon mau kowe dhewe sing ketaman, kepriye perasaanmu?
Wangsulan:
...........................................................................................................................................
4. Apa hikmahe crita mau kanggo kowe?
Wangsulan:
...........................................................................................................................................
5. Crita pengalaman muau critakna maneh kanthi cekak aos!
Wangsulan:
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
MACA
I. Standar Kompetensi : Bisa maca lan paham sawernaning teks wacan nonsastra basa Jawa kanthi maneka cara maca kanggo maneka tujuan.
II. Kompetensi Dasar : Membaca berita.
III. Indikator : Maca naskah berita televisi/ radio kanthi nggatekake pakecapan, intonasi,pakecapa cetha, panyawang, sikap rikala maca sing bener.
Ringkesan materi
Maca iku ora mung nyuwarakake aksara. ananging perlu nggatekake liyane kayata:
1. Ucapane cetha, lire ora nuwuhake salah tampa tumprap sing ngunggokake. Jalaran yen ucapane beda maknane bisa uga beda.
2. Intonasi utawa lagu ukara pas, lire cendhek dhuwure lagu ukara pas, kepenak dirungu,malah bisa mbiyantu mangerteni isi wacan.
3. Sikepe maca nyenegake, maksude yen maca teks berita becike praupan utawa panyawang aja mung tumuju teks, nanging pamirsa uga perlu disawang.
4. Tempo pas, lire banter cepete anggone maca aja kecepeten, nanging uga ora kalonen. Yen kecepeten anggone ngrungokake kangelan. Nanging yen kalonen bisa njuwarehi.
Maca mono sawijining ketrampilan. Sapa baee sing gelem ngulinakake mesthine bisa dadi trampil. mula aja wedi kangelan gladhen utawa latihan supaya bisa trampil maca.
SARI WARTA IKI WACANEN KANTHI PRATITIS
BANJUR WANGSULANA PITAKON-PITAKONE!
Pawarta 1
TKI KAJEBAK ING PALISTINA
Sawenehing tenaga kerja Indonesia, Umi Saodah, kejebak ing satengahing swasana perang ing Jalur Gaza, Palestina. Nanging miturut Kepala Badan Nasional Penempatan lan Perlindungan Tenaga Kerja Jawa Tengah, Rachman, Selasa 13/1 engga dinane iki Umi jroning kaanan waras-wiris ora kurang sawiji apa. Umi warga Dukuh Tlawongan, Desa Karang Tengah, Kecamatan Tuntang, Semarang makarya dadi pembantu ing Palestina wiwit wolung taun kepungkur. Sadurunge ana Palestina, Umi nyambut gawe ana Yordania.
Umi, anake pasangan Moch Yasmin lan katinem, budhal menyang Yordania liwat PT Andromeda, Jakarta. Sawise nem taun ana Yordan, Umi ngalig menyang Palestina. Naging Rochman ora ngerti sapa sing ngajak Umi pindhah mrana. Kedutaan Besar RI ing Kairo, Mesir sumedya njupuk Umi saka wilayah konflik kasebut. Ewadene petugas kedutaan kang kajibah methuk Umi isih kangelan mlebu menyang tapel watesing Palestina amarga isih ditutup dening saradhadu Israel. (PS No4 24/1 2009)
Wangsulana pitakon iki!
1. Umi Saodah iku bocah saka ngendi?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
2. Rochman iku sapa?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
3. Kepriye larah-larahe Umi bisa tekan Palestina?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
4. Sapa wong tuwane Umi?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
5. Pirang taun suwene Umi kerja neng luar negeri?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Pawarta 2
RAGAD UNAS RP 572 MILIAR
Pemerintah nyepakake dhuwit Rp 572 miliar kanggo ragad ujian nasional (unas) kang bakal digelar sasi April 2009. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Buranuddin Tolla, Senin, 12/1 ngandharake, dhuwit mau dienggo ragad maneka keperluan kang ana gandheng cenenge klawan ujian nasional, wiwt nyetak soal engga pengumuman kelulusan siswa.
Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan, Mungin Eddy Wibowo nambahake, kang diragadi nganggo dhuwit atusan miliar mau ora ngemungakke ujian nasional formal, nanging uga ujian nasional kesetaraan. Peprincene, Rp 56 miliar kanggo ujian akhir sekolah standar nasional, Rp 20 miliar kanggo ujian nasional sekolah menengah pertama/madrasah stanawiyah/ sadrajad lan Rp 120 miliar kanggo ujian nasional sekolah menengah atas / madrasah aliyah / sadrajad. (PS No4 24/1 2009)
Wangsulana Pitakon iki!
1. Pokok berita iku mau babagan apa?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
2. Mungin Eddy Wibowo iku sapa?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
3. Manut berita dhuwit 572 miliar mau kanggo apa bae?
Wangsulan : ............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
4. Kapan pawarta mau disiarake?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
5. Ujian nasional kanggo SMA mbutuhake ragat pira?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Pawarta 3
WURUNG DADI ANGGOTA
DEWAN BISA EDAN
Ketua Kelompok Kerja Calon Legislator Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno, Senen 16/3 ngira-ira cacahe pasien rumah sakit jiwa bakal saya akeh. Penyebabe, akaeh calon legislator (caleg) kang wurung dadi anggota dewan padha depresi awit nalika kampanye kadhung cucul ragad akeh. Kamangka komposisine kursi wakil rakyat karo cacahing caleg ora setimbang. Sumarno menehi conto, ing DKI jakarta ana caleg cacah 2.268 kang ngrebut kursi 94 DPRD propinsi, caleg cacah 606 kanggo ngrebut kursi 21 DPR RI lan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) cacah 41 kanggo ngrebut kursi 4.
Manut Sumarno, saperangan gedhe saka caleg-caleg mau wis entek-entekan ngedol bandha donyane kanggo beya kampanyene mangka durung karuwan dadi. Mula ing pemilu sabanjure kudu wiwit dipikirake cara-carane kampanye sing efektif lan efisien murih ora jor-joran ”mbuwang” dhuwit ing satengahe swasana krisis ekonomi kaya dinane iki. Krana wis kentekan bandha tur isish kudu nanggung utang. Sumarno maklun yen mengkone akeh tilas caleg kang padha owah pikire. ( PS no 13 28/3 2009)
Wangsulana pitakon iki!
1. Berita iku mau ngrembug bab apa?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
2. Apa sebabe pasien RSJ saya akeh?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
3. Sing diberitakake mau wilayah ngendi?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
4. Sumarno iku sapa?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
5. Caleg pira sing melu ngrebut kursi DPR RI saka wilayah DKI?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
KEMAMPUAN BERSASTRA
NYERAT.
Standar Kompetensi : Saget nyerat tembang macapat, parikan lan wangsalan.
Kompetensi Dasar : Nyerat tembang Macapat.
Indikator : 1. Nemtokaken Tema tembang.
2. Ngembangaken ide gagasan ing salebetipun tembang.
RINGKESAN MATERI
1. Tembang.
Kang diarani tembang yaiku, reriptan utawa dhapukane basa mawa paugeran ertemtu
(gumathok) kang pamacane (olehe ngucapake) kudu dilagokake nganggo kagunan
swara.
2. Cakepan.
Kang diarani cakepan iku unen-unen tembang utawa tetembungan kang kanggo ing
tembang. (syair)
3. Golong-golongane Tembang.
a. Tembang Kawi utawa tembang Gedhe. Uga disebut maca sa lagu.
b. Tembang Tengahan utawa tembang Dhagelan. Uga disebut maca ro lagu utawa lu
lagu.
c. Tembang Macapat utawa Tembang Cilik. Uga disebut maca pat lagu.
4. Paugera Tembang Macapat.
Sing baku paugerane tembang Macapat iku ana telu, yaiku:
1. Guru gatra. Yaiku cacahe larik ing saben pada tembang.
2. Guru wilangan. Yaiku cacahe wanda (suku kata) ig saben larike.
3. Guru lagu. Yaiku tibane swara ing pungkasane larike.
Kanggo niteni cakepan ikukalebu tembang apa, gatekna paugeran ing ngisor iki!
No Jeneng tembang Larik Guru Wilangan Guru Lagu
1 Mijil I
II
III
IV
V
VI 10
6
10
10
6
6 i
o
e’
i
i
u
2 Maskumambang I
II
III
IV 12
6
8
8 i
a
i
a
3 Sinom I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX 8
8
8
8
7
8
7
8
12 a
i
a
i
i
u
a
i
a
4 Gambuh I
II
III
IV
V 7
10
12
8
8 u
u
i
u
o
5 Kinanthi I
II
III
IV
V
VI 8
8
8
8
8
8 u
i
a
i
a
i
6 Asmarandana I
II
III
IV
V
VI
VII 8
8
8
8
7
8
8 i
a
e’
a
a
u
a
7 Durma I
II
III
IV
V
VI
VII 12
7
6
7
8
5
7 a
i
a
a
i
a
i
8 Dhandhanggula I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X 10
10
8
7
9
7
6
8
12
7 i
a
e’
u
i
a
u
a
i
a
9 Pangkur I
II
III
IV
V
VI
VII 8
11
8
7
12
8
8 a
i
u
a
u
a
i
10 Megatruh I
II
III
IV
V 12
8
8
8
8 u
i
u
i
o
11 Pocung I
II
III
IV 12
6
8
12 u
a
i
a
Tuladha
Gambuh
Rekasane wong golek ngelmu,
pingin pinter ora wedi laku,
nadyan adoh tetep tabah dilakoni
linambaran ati teguh,
diridllai Gusti Alloh.
Gawea tembang Gambuh kanthi tema ”Kehidupan”
UJI KOMPETENSI
GLADHEN SEMESTER 1
Pilihen jawaban sing bener kanthi menehi tandha ping (X) ing aksara a,b,c,d, utawa e,
1. Manut panaliten, akeh bocah ing daerah Kendal kang kepeksa mandheg sekolahe.
Cacahe atusan, malah ewon. Dudu karepe dhewe mandheg lan dudu karepe wong
tuwane. .............
Ukara kang mathuk kanggo nerusake paragraf ing ndhuwur yaiku ....
a. Iki disebabake dheweke wegah sekolah, amarga sekolah iku pancen rekasa.
b. Kabeh mau amarga kaanan kang ora nyengkuyung marang nasibe bocah mau.
c. Prakara iki minangka tanggungan kang abot kanggone awake dhewe kabeh.
d. Pancen semangat kanggo sekolah iku ora diduweni saben bocah Kendal.
e. Gelem ora gelem awke dhewe kabeh kudu gelem mbantu bocah kesrakat.
2. Gatekna cuplikan geguritan iki!
Panase surya tan rinasa
kesele awak tan ginubris
kang diesthi amung makarya
oleh karya
kanggo putra
Isi pethikan geguritan iku ngemu rasa....
a. Kangen marang wong kang nyambut gawe.
b. Semangat nyambut gawe kang makantar-kantar.
c. Jengkel nalika nyambut gawe ing ngalas.
d. Sabar, nalika nyambut gawe kanggo keluarga.
e. Ora trima amarga dadi wong kakeyan gawean.
3. Wangsalan iku unen-unen kang saemper cangkriman, nanging jawabane wis ana
senajan samudana.
Ing ngisor iki sing minangka tuladha wangsalan yaiku ...
a. Kabeh tumindak sing ngati-ati, sebab becik ketitik ala ketara.
b. Sing tuku sembako akeh banget, pindhane temawon.
c. Tawon madu ngisep sekar, calon guru kudu sabar.
d. Aja seneng ngrokok cendhak, yen ana wong omong neges-neges.
e. Gusti iku werdine baguse ati, yen tebu antepe kalbu.
4. ................... Manungsa kadhang bisa diapusi dening pikirane dhewe. Manungsa iku
saya pinter, uga saya pinter olehe ngapusi awake dhewe. Pancen jujur marang awake
dhewe iku ora gampang. Ya mung manungsa sing bisa mawas diri kanthi obyektif
lan nglimbang-nglimbang apa tumindak lan pamikirku iku jujur apa ora. Sifat jujur
kang sumimpen ing ati nurani iku kudu tansah diurip-urip supaya wong tansah
tumindak jujur.
Ukara kang pitakon kang mathuk karo isine paragraf kasebut ...
a. Kepriye carane supaya uwong bisa tansah tumindak jujur?
b. Manungsa ngendi sing durung nate tumindak ora jujur?
c. Sapa sing bisa nambani wong lara ora jujur?
d. Pira cacahe wong sing tumindak ora jujur?
e. Kepiye carane nemokake wong sing jujur?
5. Gegantilaning atiku wus antara suwe ora ketemu.
Maksude gegantilaning atiku, yaiku wong sing ….
a. tansah dipercaya d. mesthi digoleki
b. tansah ditresnani e. mesthi dadi pikiran
c. ngabot-aboti ati
6. Tata rakite gawe pidhato sing bener, yaiku ...
a. Salam pambuka – wigatine atur – purwaka – wasana – pangajeng-ajeng.
b. Salam pambuka – purwaka – wigatine atur – pangarep-arep – wasana.
c. Salam pambuka – surasa basa – wigatine atur – pengarep-arep – wasana.
d. Salam pambuka – pangarep-arep – wasana – panutup.
e. Salam pambuka – wasana basa – pengare- arep – panutup.
7. Perangane pidato kang isine ngaturake panuwun saha nyuwun pangapunten menawa
ana kukurangan lan kaluputane atur, jenenge ..
a. Salam pambuka d. pengarep-arep
b. purwaka e. surasa basa
c. wasana basa
8. Sikep badan utawa sarira sarta pasuryan ingkang kedah dipun gatosaken nalika
maraga pidato, inggih menika...
a. Jumenenng kanthi lelambaran suku setunggal.
b. Pasuryan suntrut mbesengut, ningali mangandhap.
c. Jumeneng kanthi raos kapitadosan dhiri pribadi.
d. Sekedhap-sekedhap mirsani manginggil.
e. Asring ngobahaken salah setunggaling bageyan awak.
9. ....... mboten kesupen, mbok bilih rikala sugengipin almarhumah nggadhai kalepatan,
kula makili sedaya keluarga nyuwunake pangapunten.
Cuplikan sesorah iku mau diandharake ing kaanan ...
a. seneng d. supitan
b. syukuran e. kesripahan
c. mantenan
10. .......nglajengaken rembag wulan kapengker ingkang sampun golong gilig
anggenipun badhe bebesanan. Titi wanci menika dipun adani upacara pasrah sang-
sangan saha liru kalpika minangka sarana paningseting temanten.
Tegese upacara pasrah sang-sangan saha liru kalpika ...
a. pasrah klambi manten d. pasrah tukon emas.
b. lamaran calon manten e. pasrah kalung lan ali-ali.
c. pasrah midodareni.
11. Wiwit mau tak gatekake kok ngembang duren, diterangake mung ....
a. mbesengut d. ngguya-ngguyu
b. ndlongop e. meneng wae
c. omong wae
12. Tuku gudhe diwungkusi, …………
Ukara kang trep kanggo nerusake parikan, yaiku …
a. Bocah gedhe diapusi. d. Dadi murid kudu sregep.
b. Kudu bekti ro wong tuwa. e. Dadi uwong aja kurupsi.
c. Manuk emprit nucuk pari.
13. Esuk-esuk srengengene uwis metu ibu, nyuwun pangestu ingkang putra badhe
sinau.
Dasa namane srengenge, yaiku …
a. kartika, lintang, jagad d. baskara, surya, yhang rawi
b. tirta, warih, toya e. pertiwi, bantala, pratala
c. dahana, latu, geni.
14. Kolik priya, wong agung anjani putra.
Tuhu eman, wong anom lali agama.
Sing dikarepake wong agung anjani putra, yaiku ...
a. Anoman. d. Janaka.
b. Werkudara. e. Sugriwa.
c. Rama wijaya.
15. Nastiti : Halo, sugeng enjang. Menapa leres menika dalemipun Ibu Eni?
Bu Eni : Inggih leres, menika kula piyambak. Wonten menapa nggih?
Nastiti : Kula Nastiti Bu. Kepareng matur Bu, dinten menika kula mboten saget
mlebet sekolah. Kula tasih wonten griya sakit, nenggani bapak, amargi
bapak. Kula nyuwun izin Bu.
Bu Eni : O, iya. Dakdongakake muga-muga Bapakmu enggal dhangan.
Satiti : ...............
Kanggo mangsuli Bu Eni, pantese Satiti matur .....
a. Inggih Bu, kapan-kapan tuwi mriki.
b. Maturnuwun Bu, benjang tilik mriki nggih!
c. Amin. Matur nuwun Bu, donganipun, sugeng enjang.
d. Inggih Bu,boten usah sumelang, bapak mesthi mantun!
e. Matur nuwun, ampun lali lho, dinten niki kula diizinke!
16. Dadi uwong kuwi mbok aja kakehan janji kesaguhan, nanging ora nan kasunyatane.
Kaya ngono kuwi bebasane ....
a. Kakehan gludhug kurang udan. d. gegedhen empyak kurang cagak.
b. Kakehan udan kurang gludhug. e. Omba godhonge cilik uwite.
c. Sumur lumaku ditimbs.
17. Aku didhawuhi Bu Eni ........ layang ........ durung ngerti omahe.
Tembung sing mathuk kanggo ngganepi ukara mau ...
a. menehake – mula d. maringake – saka
b. ngaturake – kamangka e. ngaturaken – mulane
c. maringi – sejatine
18. Kanggo nyegah ngrembakane penyakit polio, Ibu Presiden Ani Yudayono sumedya
nggiyatake maneh Posyandu lan PKK kang kondhang nalika jamane orde baru.
Nanging saiki rada kesilep sawise reformasi. Kanthi progam kasebut diajab ibu-ibu
melu tumandang mbrastha wabah penyakit polio sing bisa nemahi tiwas.
Nitik saka ukara bakune, paragraf kasebut kalebu paragraf ...
a. deduktif d. induktif
b. interaktif e. deskriftif
c. campuran
19. 1. Dadi bocah wadon iku kudu gemi nastiti ngati-ati.
2. Carang wreksa, wreksa wilis tanpa patra.
3. Guru iku sugih guna digugu lan ditiru, bisa momot mengku.
4. Najan anake loper koran yen sekolah tenan bisa dadi juragan.
5. Cilik dimanja gedhe foya-foya tuwa kaya raya mati mlebu surga.
Ukara-ukara iku sing ngemu purwakanthi basa, ukara No ....
a. 1. d. 3.
b. 2. e. 4.
c. 5.
20. Nyinau aksara Jawa iku kudu duwe pawitan ati karep, tlaten lan sregep gladhen.
Wiwit manerteni carakane siji mbaka siji, ngapalake, mbedakake, suwe-suwe bisa
maca nulis kanthi benerlan pener.
Tegese tembung carakane yaiku ...
a. wujude aksara d. ejakane aksara
b. modhele aksara e. gedhe cilike aksara
c. tegese aksara
21. Raga iki kebak istiyar
kanthi sukma sumarah
mantep mangudi lan mangesti
wis dhik
kabeh utange sesuk disaur
kabeh panandhang dilebur
Cuplikan geguritan iku ngemu rasa pangrasa ....
a. suka gambira d. tanpa daya
b. nelangsa e. tanpa rasa
c. bungah-bungah
22. Kasuwun rawuh benjang dinten: Anggara manis.
Surya kaping: 14 wulan Agustus.
Dina Buda Manis, tegese dina ...
a. Senen legi d. Rebo kliwon
b. Selasa paing e. Kemis kliwon
c. Selasa legi
23. Nulis layang isine njaluk pangapura sing trep,yaiku ...
a. Kedadeya wingi kae ora dakjarag, nyuwun pangarura ya yen aku luput.
b. Kowe ya kerep nyalahi aku, mula yen aku salah ya diapura.
c. Kabeh mau aku ora njarag, Aku nyuwun kanthi lilaning ati pangapuranen
kaluputanku.
d. Pokoke gelem ora gelem aku njaluk pangapura kabeh luputmu.
e. Sakarepmu anggonmu ngarani kabeh luputmu njaluk pangapura.
24. Ibu guru Anita nampa .... saka kantor Dikpora amarga menang lomba ngarang.
a. kanugrahan d. ganjaran
b. kadho e. hadiyah
c. paringan
25. Wangsalan ................., abot entheng daklakonane. Jawaban sing mathuk...
a. balung jagung d. roning linjo
b. balung pelem e. sarung gajah
c. sarung jagung
26. .................., ngusadani wong kangen ndag antuk jampi. Wangsalane sing cocok ...
a. balung klapa d. balung jagung
b. balung janur e. balung geni
c. rone klapa
27. Isi parikan iki mathuk menawa purwakane ’ Jambu apa jeruk,
a. kowe tuku aja njaluk. d. apuranen kaluputanku.
b. mlaku-mlaku karo kanca. e. dina setu malem Minggu
c. aku melu aja serik
28. Purwa kanthi sing kudu ana ing parikan, yaiku purwa kanthi...
a. lumaksita d. basa
b. swara e. sastra
c. aksara
29. Tembang Kinanthi, kalebu ewone tembang ..
a. cilik d. campur sari
b. gedhe e. tengahan
c. dolanan
30. Tembung sing tegese padha karo samodra, yaiku..
a. kartika d. surya
b. candra e. segara
c. gisik
31. Sing ora jumbuh kanggo meper hawa nepsu, yaiku...
a. Gampang omong saru lan misuh yen gojegan karo kanca.
b. Sinau kanthi sengkut nganto ora kober srawung karo kanca.
c. Nindakake pasa lan prihatin ing sasi Romadon.
d. Nindakake gawean kanggo males kang nglarani ati.
e. Nekani sarta melu nindakake kegiyatan suka-suka.
32. Sing rawuh saliyane Pamong desa Sukorejo, uga ana sesepuh sarta tokoh
masyarakat sing peduli.
Ukara mau migunakake basa ...
a. ngoko lugu d. krama lugu
b. ngoko alus e. krama desa
c. krama inggil
33. Kanggo ngajeni uwong liya, yen guneman becike nggunakake basa ...
a. manca d. kasar
b. ngoko e. dialek
c. krama
34. Ing ngisor iki kalebu ewone tembang macapat, kejaba ...
a. Kinanthi d. Kusumastuti
b. Mijil e. Pangkur
c. Dhandhangula
35. Wigatosipun serat ulem inggih punika ...
a. ngaturi uninga d. ngaturi kabar
b. atur panuwun e. atur undangan
c. ngaturi rawuh
36. Tembang-tembang kayata Praon, Mawar biru, Caping Gunung, Lingsir Wengi lan
liya-liyane, iku kalebu ewone tembang ...
a. dolanan d. gagrak anyar
b. campur sari e. macapat
c. tengahan
37. ?je[mPo lL nJe nQik >mB| gG n\, Dipun waos...
a. Jebolane tanggul sa abreg. d. Jempole kethuthuk remuk.
b. Jempol lan jenthike kebrukan. e. Jebule wis padha rembugan.
c. Jempol lan jenthi rembugan.
38. ?ru kunHg[w s[nTo s, c]h ag[w bu b]h. Dipun waos..
a. Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah.
b. Rukun dadi santosa, crah dadi bubrah.
c. Rukune yen santosa, yen cerai dadi bubrah.
d. Rukuh gawe solat, setan gawe bubrah.
e. Rukun wae ben santosa lan gawe bungah.
39. ?ai= z/s su= .......... ai= mf- mzunK/ s, tu tW| ri anF yni.
a. wsPd d. tuld
b. pisu= su= e. ru[b f
c. tu ki n
40. ?guru wil=zn\ yaiku ....
a. Cacahe larik saben sapada d. Cacahe wanda saben sagatra.
b. Cacahe larik saben sagatra. e. Dhong-dhing ing pugkasane tembung.
c. Cacahe tembung ing saben larik.
41. ?sur fir jyni= r tLe bu/ [fni= pzsT| ti. Latine ...
a. Suradi rajaya ning rata labur di pangan Tuti.
b. Sura dirajaya tabuning pangesti.
c. Suradijaya sarapan bubur nenggone Astuti.
d. Sura dira jaya ningrat lebur dening pangastiti.
e. Suradi jayaningrat lebure pangastuti.
42. ?geguritnHku k X bu pu aisi jw ....
a. anyar d. kuna
b. lawas e. tulisan
c. tengahan
43. ?pitikW li kS b ke[bon\ Batangane ...
a. jagong d. nanas
b. kates e. sulak
c. duren
44.?rujkN nsPnTe sFi wdhai gels\, Ukara iku ana pirang tembung?
a.gangsal d. enem
b. wolu e. sedasa
c. kalih welas
45. ?cukupSe[m[n disik\ liyfin fismB|= ma[nh. Ukara iku
pantese
kanggo ...
a. pambuka d. pangarep-arep
b. panutup e. surasa basa
c. salam pambuka
46. ?[go[d=o wru [bo[l=o pi= gi/,
[bosh ayu si= tkSi/. Unen-unen iku kalebu ...
a. parikan d. wangsalan
b. sanepa e. paribasan
c. cangkriman
47. Dadi ana kudu bisa mikul dhuwur mendhem jero.
Unen-unen mikul dhuwur mendhem jero, tegese ...
a. Yen wong tuwa mati dibelet sajero-jerone.
b. Bisa njunjung jrajad lan martabate wong tuwa.
c. Wong luput saka bebaya kebanjiran.
d. Bisa ngilangi kabeh kaluputane wong tuwa.
e. Wong kang mulya sarwa kecukupan bandha.
48. 1.ora 2. gerah 3. nunggu 4. sekolah 5. ibune 6. mlebu
7. dheweke 8. amarga
Tembung-tembung iku supaya dadi ukara sing luwes, urutane ...
a. 8, 1, 5, 4 6, 7, 3, 2 d. 7, 1, 6, 4, 8, 3, 5, 2
b. 7, 8, 6, 5, 4, 3, 2, 1 e. 8, 3, 6, 7,2. 2, 1, 4
c. 7. 2, 1, 4, 6, 5, 3, 8
49. Babone crita wayang purwa iku serat Mahabarata lan serat Ramayana kang asale
saka..
a. India d. Jawa
b. Indonesia e. Italia
c. Irak
50. Sandhangan tugelan sing katulis sangisore sing dipasangi.
a. g , y d. z , S
b. K , B e. H , P
e. T , R
II Wangsulana kanthi pratitis!
1. Apa bedane krungu karo ngrungokake? Wenehana conto sing nalar!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Jlentrehna, apa sing diarani laying pribadi?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Gawea tuladha paragraph pambuka sesorah! Keperluane sambutan sepasaran manten.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Gantinen latin!
?[yn[w=o a[no mPnW| sTe mT|,
mnutM r= k= zdepi,
[ynK= zdepi b=st\
[no r wu ru= ffi juti,
[yn k= zdepi fu/ jn,
[nr wu ru= f fi mli=.
?pitikT| lkPi tikT| ku=,
tutu [kK jb= byi,
ze [foh akenC c=i rck\
srpS w[nN sumi= ki/,
si tuku= m= zu= [n= z/s,
si tulkZ dzi m/gi.
?si jb= byi puniku,
keksih aira aY= wifi,
rinekS ai= ml[akt\
[fnHe [m=o ai= wif fri,
pi nyu znHi= aY= sukM,
kine mu ln pr nbi.
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
5. Gantinen nganggo basa krama!
Ing Kledung iku kondhang adheme. Dhasar angine semribit, awor gremise tanpa leren, wis mesthi adheme tikel. Aja maneh kaanan kaya ngono iku, selagine wayah jam sewelas awan, tur srengengene njepret bae hawane meksa adhem.
Wangsulan:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
6. Gawea tuladha parikan sapada kang isine nasehat, kanthi paugeran
(4 wanda + 4 wanda) X 2
.... ..... ..... ..... , .... .... ..... ...... .
..... ..... ..... ..... , .... .... .... ...... .
7. Wangsalan iku apa terangna!
......................................................................................................................................
........................................................................................................................................
8. Gawea wangsalan kanthi batangan tembung iki:
a. ali-ali
b. siter
a..................................................................,
...................................................................
b. ..................................................................,
..................................................................
9. Jlentrehna!
a. Guru gatra
b. Guru wilangan
c. Guru lagu
Jawab:
a. .........................................................................................................................
b. .........................................................................................................................
c. .........................................................................................................................
10. Tulisen Jawa!
”Wong keset cedhak karo kebodhohan”.
” Wong bodho cedhak karo kemlaratan”.
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
CANGKRIMAN PRAPATAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
PITAKON
A. Manengen:
2. kli (krama)
7. ppt\(krama)
8. nnF|/ (krama)
9. pvJ= (ngoko)
12. pnT| nJ w
15. te mB|= liy [lo wu=
17. zL zi ai= je[ro bvu
21. nulis\ (krama)
22. lr (krama alus)
23. fs nm rtu
B. Mandhap:
1. li= sem\ ( ngoko)
2. kbu p[tnKit
3. setU=gl\ (kawi)
4. [bo tenMe [lokSinm/
5. pe rusakHn\ A Hi/ minum\
6. [m] snNi (ngoko)
10. mskK nWi sWizi
11. [wonTe n\ (ngoko)
12. [botenSes[kBote[nLo[bok\
13. grisn\ (Inggris)
14. k[won\ (ngoko)
16. sekul\ (Indonesia)
18. m]i pt\ (Inggris)
19. fiauc[pK pi[nDo se nnD|= jw.
20. pegs\ (jawa)
KELAS XI
KEMAMPUAN BERBAHASA
MIRENGAKEN
Standar Kompetensi : Saget mirengaken ,mahami, sarta nanggapi sawarnining wacana lesan nonsastra wujud pawarta, sesorah, rerembagan wontening musyawarah kanthi unggah-ungguh ingkang trep.
Kompetensi Dasar : Mirengaken sambutan utawi khotbah.
Tujuan Piwulangan : Sasampunipun piwulangan dipun angkah siswa saged
1. Nyerat wose sambutan utawi khotbah ing sawetawis ukara.
2. Njlentrehaken wosipun sambutan utawi khotbah kanthi lesan.
3. Madosi tembung-tembung ingkang kaanggep angel saking kamus bau sastra.
4. Mangsuli pitakon saking menapa ingkan dipun pirengaken.
5. Ndamel ringkesan khotbah ingkang dipun pirengaken.
A. Ringkesanipun Materi
Ngrungokake iku beda karo krungu
Ngrungokake iku sengaja. Cipta, rasa, karsa mbudidaya mangerteni surasane utawa amanahe kang dirungu saka wong liya.
Dene krungu mono ora sengaja lan ora butuh mangerteni apa surasane utawa amanahe.
Ing bebrayan agung kerep ngrungokake uwong khotbah utawa pidhato. Tujuwam lan surasane kajumbuhake karo kabutuhan lan papane. Menawa ngrungokake khotbah utawa pidhato paling ora bisa mangerteni limang prakara kang wigati:
1. Sapa sing khotbah
2. Kapan kedadeyane
3. Apa isine
4. Ing endi kedadeyane
5. Kepriye pidhatone
Metode: Pemodelan
Dipun waos gurunipun piyambak utawi ndhawuhi siswa supados maos kanthi cetha, tatas, titis.
Para siswa sanesipun mirengaken kanthi permati.
Bismilahir rahmannir rakhim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Para siswa sing daktresnani lan tak gadhang-gadhang. Luwih dhisik ayo muji syukur konjuk ngarsane Gusti kang Maha Asih lan Maha Agung, kang tansah maringi berkah marang kabeh titah, kalebu aku, ibu bapak guru lan bocah-bocah,saengga bisa nindakake kegiatan sekolah kanthi ati kang bungah.
Aku minangka kepala sekolah SMA N 1 Sukorejo rumangsa mongkok bombong. Bocah-bocah wis bisa gotong royong tumandang gawe, mengeti dina kang tansah dadi pengeling-eling tumprap bangsa Indonesia yaiku dina kelahiran negara kita.Kamardikan Indonesia minangka asile para leluhur kang berjuang mbebasake bangsa lan negara Indonesia saka cengkeremane penjajah. Kamardikan negara kita kanthi banten jiwa raga. Tanpa wilangan cacahe banten padha gugur mungsuh penjajah kanggo nggayuh kamardikan.
Ing wengi iki prayoga banget dianakake malem tirakatan malem 17 an. Kegiatan iki penting kanggo ngeling-eling para leluhur, para pejuang anggone mbudidaya nggayuh kamardikan. Acara iki kanggo nglimbang-nglimbang sepira gedhe lan luhure lelabuhan kanggo gluwari negara kita saka cengkeremane penjajah.
Menawa jaman semana para pejuang wis ngorbanake jiwa raga kanggo nggayuh kamardikan. Banjur apa kang kudu ditindakake awake dhewe saiki? Kowe kabeh kudu mbudidaya supaya kamardikan kita iki ora uwal maneh. Carane ora kudu perang kaya para leluhur,pejuang 64 taun kepungkur. Kowe kabeh kudu bisa nggunakake lan ngisi kamardikan kanthi becik manut kuwajibane dhewe-dhewe.Amarga kowe kabeh isih sekolah, cukup ngulinakake sinau kanthi sregep lan becik.
Pelajar kuwajibane belajar, sinau sing sregep. Gegayuhan bisa kasembadan menawa disranani pambududaya kanthi temen. Duwe panggayuh kudu digayuh, duwe panjangka kudu dijangkah, marga kepenak iku ora bisa teka dhewe. Dadi siswa aja kakehan sembrana, dolan ora karuwan. Yen kakeyan dolan awak kesel dadine lesu sinau. Wektune entek ora ana wektu kanggo sinau. Yen nonton TV kudu bisa milah lan milih, endi sing prayoga ditonton, endi sing ora pantes ditonton. Tayangan TV ora kabeh migunani. Ana tayangan Tv sing grusak moral. Contone marga nonton TV banjur tiru tingkah polahe. Kamangka sing ditiru iku paraga kang ninggal kasusilan, tundhone dadi rerasanan wong akeh. Bocah, kebo dicacah.Tumprape bocah isih seneng neniru apa sing dideleng sing penting seneng. Mula padhaa sregep sinau supaya dadi wong kang migunani tumprap nusa bangsa. Aja mung migunani kanggo pribadine dhewe.
Welingku kanggo para siswa, aja nganti uwal saka gegayuhan. Kabeh padha ngrasakake yen godhane akeh. Kaanan saiki padha ngumbar kasukan, kadonyan, kanepson, tumindak nuruti karepe dhewe, kala mangsane ninggal kasusilan lan kamanungsan. Tuladhane, merjaya uwong nganggo cara mutilasi. Mrawasa bocah kang durung umur. Njarah rayah lan ngrusak barang-barang sawiyah-wiyah.
Mula pangarep-arepku kanggo para siswa. Kowe mbesuk bakal nggenteni mranata negara lan bangsa iki, idham-idhaman wujud katentreman, karaharjan, keadilan bangsa lan negara iki bisa kasembadan.
Damar mancung, cinupet cukup semene dhisik minangka sesorah ing wengi iki, muga-muga ana manfaate.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
B.Sasampunipun mirengaken pamaosipun pidato,manggaTembung-tembung menika dipun padosi tegesipun/maknanipun! Bukaken kamus basa jawa!
NO TEMBUNG TEGESE/ MAKNANE, BANJUR DIGAWE UKARA SING LUWES
1 Mongkog, bombong ............................
.............................................................................................
2 leluhur ..........................
.............................................................................................
3 cengkeremane ............................
.............................................................................................
4 banten ............................
.............................................................................................
5 wilangan ............................
.............................................................................................
6 gugur ............................
.............................................................................................
7 nggayuh ............................
.............................................................................................
8 tirakatan ............................
.............................................................................................
9 mbudidaya ............................
.............................................................................................
10 Nglimbang-nglimbang ............................
.............................................................................................
11 lelabuhan ............................
.............................................................................................
12 uwal ............................
.............................................................................................
13 kasembadan ............................
.............................................................................................
14 milah ............................
.............................................................................................
15 Ngumbar kasukan ............................
.............................................................................................
16 merjaya ............................
.............................................................................................
17 mutilasi ............................
.............................................................................................
18 mrawasa ............................
.............................................................................................
19 karaharjan ............................
.............................................................................................
20 Damar mancung ............................
.............................................................................................
C. Sawise mangerteni tegese tembung-tembung mau, saiki wangsulana pitakon iki nganggo basa krama!
1. Sinten ingkang kajibah medhar sabda wau?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
2. Anggenipun pidhato rikala menapa?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
3. Menapa suraos utawi isinipun?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
4.Wonten ing pundi kedadosanipun?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
5.Menapa pesenipun kangge para siswa?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
NGRINGKES ISI PIDATO
Ringkesanipun pidato wau kados pundi?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
TAGIHAN MIRENGAKEN
Wenehana tandha ping (X) ing ngarep jawaban sing bener!
1. Mirengaken iku kegiyatan kang tujuane mangerteni ....
a. isi surasane d. isi suwarane
b. bahasane e. paragane
c. kapribadene
2. Sapa sing khotbah mau bengi?
Sapa iku tembung pitakon, nakokake .....
a. barang d. pawongan
b. kaanan e. cacah
c. panggonan
3. .................... luwih dhisik ayo padha muji syukur ing ngarsane Gusti Allah,
................
Ukara mau pantes minangka .....
a. surasa basa d. wasana basa
b. purwaka e. panutup
c. isi
4. Nitik unggah-ungguhe, pidhato mau migunakake basa ..............
a. gaul d. kasar
b. ngoko alus e. padinan
c. ngoko lugu
5. Ingkang pidhato wau jejeripun minganhka ......
a. guru pawiyatan d. ketua karang taruna
b. Kepala Desa e. Kepala Sekolah
c. Ketua RT
6. Bapak Kepala Sekolah, anggenipun sesorah rikala....
a. Tirakatan malem 17 an d. Pengetan sekolah SMA
b. Mahargya dinten Kamardikan e. Mahargya didnen perpisahan
c. Pilihan pengurus Karang Taruna
7. Ing pada sekawan Bapak Kepala Sekolah pesen menapa dhateng pasa siswa?
a. Kudu bisa nggunakake wektu kanggo nonton TV
b. Kudu bisa ngulinakake sinau kanthi becik.
c. Kudu bisa nglelimbang luhure lelabuhan.
d. Kudu rumangsa mongkok lan bombong.
e. Bisa ngeling-eling perjuwangane para leluhur.
8. Menawi ningali TV kedah saged milah lan milih tayangan. Maksudipun milah lan
milih tayangan, inggih menika...
a. Saged milih wekdal ingkang cocog kangge ningali TV.
b. Saged milih pundi tayangan ingkang sae lan migunani.
c. Saged mbagi wekdal nonton TV kaliyan sinau.
d. Saged niru sedaya tayangan saking TV ingkang wonten.
e. Saged milih tayangan ingkang gremenaken piyambak.
9. Menapa pengajeng-ajengipun Kepala Sekolah kangge siswanipun?
a. Saged nggentosi mranata negari lan mujudaken idham-idhamanipun bangsa lan
negari.
b. Saged manggul bedhil lan maju perang mengsah penjajah.
c. Saged ngumbar kasukan lan kadonyan lan ninggal kasusilan.
d. Saged dados tiyang ingkang migunani kangge pribadinipun piyambak.
e. Saged neniru menapa ingkang dipun tingali ing TV.
10. Damar mancung, cinupen semene dhisik. Unen-unen iku kalebu ....
a. parikan c. wangsalan
b. sanepa d. paribasan.
c. bebasan
11. Kamardikan negara kita kanthi banten jiwa raga. Tembung banten ing ukara mau
tegese ....
a. bea d. sesulih
b. kurban e. pepulih
e. papan
12. Bocah = kebo dicacah. Kuping = kaku njepiping.
Unen-unen iku jenenge .....
a. rura basa c. kerata basa
b. sandi asma d. tembung garba
c. dasa nama
13. Gegayuhan bisa kasembadan menawa disranani pambudi adya kanthi teneb.
Tembunge liya gegayuhan, yaiku ....
a. ketaatan d. kecerdasan
c. kemauan e. cita-cita
e. kesanggupan
14. Gegayuhan bisa kasembadan menawa disranani kanthi usaha sing temen.
Tembung kasembadan tegese padha karo .....
a. trcapai d. kalegan
b. terbantu e. ditanggulangi
c. tercukupi
15. Ing wengi iki prayoga banget dianakake tirakatan malem 17- an.
Tembung tirakatan asale saka tembung ....
a. tira d. katan
b. rakat e. tirakat
c. rakatan
KEMAMPUAN BERSASTRA
MIRENGAKEN GEGURITAN
Standar Kompetensi: Saged mirengaken, paham sarta nanggapi sawarnining ragam wacana lisan susastra sarana geguritan lan macapat.
Kompetensi asar : Mirengaken Geguritan ingkang dipun paragaaken sacara langsung utawi kanthi cara rekaman.
Tujuan Pasinaon : Sasampunipun nindakaken pasinaon utawi KBM siswa dipun angkah saged:
1. Njlentrehaken tema geguritan ingkang dipun waosaken
2. Nyariosaken maksud ing salebetipun geguritan.
3. Mbeberaken amanat lan wewarah moral ing salebetipun geguritan.
Ringkesam Materi
Geguritan iku padha karo puisi jawa modhern.
Geguritan iku minanangka ajang kanggo nyuntak: gagasan, pangunek-unek, perasaan, panandhang, keprihatinan, keduwung, bombong, katresnan, jengkel lan liya-liyane.
Mirengake geguritan perlu nggatekake: tembung-tembunge, apa tegese tembung-tembung mau, kepriye pamedhote ukara, alus lan sorane swara.
Yen gelem nggatekake lan niteni prakara-prakara mau mbok menawa bisa mbiyantu anggone nyurasa lan mangerteni isine geguritan.
Coba salah siji kancamu maju maca geguritan iki, liyane ngrungokake!
PEPELING
Dening: Sendang Mulyana
Aku ngugemi ngendikamu ibu
nalika arep budhal sekolah
nyangking tas kebak buku
Ngger ngendikane pujangga winasis
nelmu iku kelakone kanthi laku
lekase lawan kas
tegese kas nyantosani
setya budya pangekese dur angkara
pancen angel yen durung ketemu
mula aja pegat sinau
Dadia wong pinter nanging
aja keminter lan keblinger
dadia wong sugih nanging
aja sumugih
dadia petinggi nanging
aja ngapusi lan korupsi
NINTINGI GEGURITAN
Tembung-tembung iki golekana tegese!
Yen perlu gunakna kamus Bau Sastra Jawa!
NO TEMBUNGE TEMBUNGE PADINAN
1 ngugemi Ngandel, percaya,patuh
2 Pujangga Pengarang
3 winasis Wong pinter
4 Kanthi laku Nganggo dilakoni,ditindakake
5 lekase Wiwitan
6 Lawan kas Kanthi tenansn, ora nglemer
7 nyantosani Nguwati, kukuh
8 Setya budya Tansah mantep ing pikir
9 pangekes Kanggo ngedhen,ngereh
10 dur ala
11 angkara murka
12 pegat Pisah, lelen
13 keminter Sokpinter, nyombongke pintere
14 sumugih Sok sugih, nyombongke sugihe
15 petinggi pejabat
16 pepeling bab sing perlu dieling-eling
Manawa ditintingi kanthi dhasar tembung-tembunge, geguritan mau:
Temane : Pendidikan
Isine : Nasehat, pesan moral kanggo sing maos lan ngrungokake.
Amanate : Supaya sregep sinau,
Yen wis kelakon pinter aja keminter,
Yen wis kelakon sugih aja sumugih,
Yen wis dadi pejabat aja ngapusi lan korupsi
Nyritakake wose geguritan.
Geguritan mau nggambarake sawijining siswa sing patuh, percaya marang ibune.
Ibune pesen marang anake supaya yen sinau aja wedi kangelan. Aja pati leren yen durung rampung, durung tutug anggone golek kapinteran. Menawa wis kelakon dadi wong sukses, wis dadi wong pinter aja keminter. Menawa wis dadi wong sugih aja sumugih. Yen wis dadi pemimpin, pejabat aja janji-janji ngapusi lan aja korupsi.
GLADHEN
Geguritan iki semaken, dipahami apa karepe lan surasane!
Banjur tintingana : Temane, isine, latare, alure, basane, amanate, carane nulis lan liya liyane
PAMIT
(Sudiatmana)
dhik iin
lingsir wengi iki
aku meksa mangkat
jer wus sabaya pati
karo sumitra jati
aku lan dheweke kudu dadi wong
nut jaman kalakone
cethane jaman pembangunan
kabeh pangudi tumraping
kadhewasan lan kasampurnan
jer ombake ora gedhe
kartika abyor gumebyar
abyor ing langit
gumebyar ing ati
dhik iin
lingsir wengi iki
aku meksa mangkat
karo sumitra jati
untung sarju lan supati
jer kabeh wis bisa dadi
juru arus
juru batu
lan
juru mudhi
raga iki kebak istiyar
kari sukma sumarah
mantep mengudi lan mangesthi
wis dhik
kabeh utange sesuk disaur
kabeh panandhang dilebur
Tembung-tembung iki golekana tegese utawa tembunge padinan!
Yen perlu bukaken kamus basa jawa, Bau Sastra Jawa
NO TEMBUNGE TEGESE/ TEMBUNGE PADINAN, BANJUR DIGAWE UKARA SING LUWES.
1 Lingsir wengi
...............................
......................................................................................................
2 Sabaya pati
...............................
......................................................................................................
3 Sumitra jati
...............................
......................................................................................................
4 nut
...............................
......................................................................................................
5 tumraping
...............................
......................................................................................................
6 kadewasan
...............................
......................................................................................................
7 pangudi
...............................
......................................................................................................
8 kartika ...............................
......................................................................................................
9 abyor ...............................
......................................................................................................
10 gumebyar
...............................
......................................................................................................
11 Juru arus
...............................
......................................................................................................
12 Juru batu
...............................
......................................................................................................
13 Juru mudhi
...............................
......................................................................................................
14 istiyar ...............................
......................................................................................................
15 suksma ...............................
......................................................................................................
16 sumarah
...............................
......................................................................................................
17 mengudi ...............................
......................................................................................................
18 mangesthi
...............................
......................................................................................................
19 panandhang
...............................
......................................................................................................
20 dilebur
...............................
......................................................................................................
Sawise korungokake lan kogoleki tegese tembung-tembunge, saiki wangsulana pitakon-pitakon iki
1. Sapa sing pamit ing geguritan mau?
.........................................................................................................................................
2. Dheweke pamit ngapa?
.........................................................................................................................................
3. Sing pamit mau pakaryane apa?
.........................................................................................................................................
4. Wayah apa dheweke wiwit makarya?
.........................................................................................................................................
5. Pira kancane kerja, sapa wae? (tulis jenenge)
..........................................................................................................................................
6. Kepriye kaanane alam wektu iku? Pada pira sing nerangake kaanan mau?
.........................................................................................................................................
7. Kenangapa lekerja kok wayah bengi?
........................................................................................................................................
8. Apa gegayuhane/cita-citane urip para misaya mina ing bebrayang agung?
.........................................................................................................................................
9. Pada ira sing nerangake,ukarane kepriye?
........................................................................................................................................
10. Kaanan ekonomine keluargane Iin mau kepriye? Pada pira sing nerangake?
.......................................................................................................................................
GEGURITAN MAU DADEKNA PARAFRASE SUPAYA GAMPANG DINGERTENI CRITANE!
Panggonan kanggo nggarap.
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
TAGIHAN
.
MIRENGAKEN KASUSASTRAN
Garapen kanthi menehi tandha ping ( X ) ing jawaban sing bener!
Aku ngugemi ngendikamu ibu
nalika arep budal sekolah
nyangking tas kebak buku
1. Cuwilan geguritan mau nggambarake ...
a. bocah sekolah d. bocah kerja
b. bocah sregep e. bocah jujur
c. bocah sombong
2. Pancen angel yen durung ketemu, mula aja pegat sinau.
Tembung pegat ing ukara mau duwe teges...
a. cerai d. mati
b. pejah e. leren
c. metu
3. Sing ora perlu digatekake menawa maca geguritan
a. intonasi trep c. pakecapan cetha
b. aksarane endah d. ekspresi cocok
c. swara keprungu
4. Geguritan iku piranti kanggo nyuntak ..... seneng, susah, gambira lan liya-liyane.
a. tulisan d. kepinteran
b. bahan e. rasa pangrasa
c. kewasisan
5. Ngelmu iku kelakone kanthi laku
lekase lawan kas
tegese kas nyantosani
setya budya pangekese dur angkara.
Nitik cacahe larik,cacahe suku kata lan dhong-dhinge, cuwilan geguritan mau kalebu tembang ..
a. Gambuh d. Pocung
b. Megatruh e. Pangkur
c. Sinom
6. Geguritan ”Pamit” sing nganggit sapa?
a. Sarju d. Sumitra
b. Sudiatmana e. Sumitra Jati
c. Sendang Mulyana
7. Dhik Iin
lingsir wengi iki
aku meksa mangkat
jer wus sabaya pati
karo sumitra jati
..............................
Isi geguritan mau nggambarake gegayuhane urip ....
a. pengarang c. ing segara
b. para misaya mina d. Sudiatmana
c. tukang satang
8. Pepenginan utawa gegayuhane para miyang, urip ing masyarakat bisa ngetutake ajauning
jaman, ora ketinggalan jaman.
Keterangan mau tinemu ing pada ...
a. loro d. papat
b. telu e. lima
e. enem
9. Kaanan alam sing ’mendukung’ tumprap para misaya mina ing geguritan mau, tinemu
ing
pada ...
a. 2 d. 4
b. 3 e. 5
c. 6
10. jer ombake ora gedhe
kartika abyor ing langit
gumebyar ing ati
Tembung kartika tegese padha karo ...
a. lintang d. rembulan
b. srengenge e. pelangi
c. permata
11. Anggone mangkat para miyang nalika lingsir wengi.
Lingsir wengi tegese..
a. sawise subuh d. sadurunge isak
b. sawise tengah wengi e. sadurunge tengah wengi
c. sadurunge jago kluruk
12. Cak-cakane tembung gumebyar sing ora trep, tinemu ing ukara ..
a. Dalane resik gumebyar marga arep ana rawuhan.
b. Sandhangane sarwa gumebyar kaya diprada.
c. Sorote lampu saka kadohan katon gumebyar padhang.
d. Wayah bengi meneri ora mendhung, lintange abyor gumebyar madhangi jagad.
e. Padhe-padhene diprada, yen kena sorote lampu ketara gumebyar.
13. Tembung kadewasan asale saka tembung...
a. wasan d. dhewa
b. dewasa e. kawasan
c. dewasan
......................
aku meksa mangkat
karo sumitra jati
aku lan dheweke.........
....................
14. Tegese tembung sumitra jati...
a. kanca dolan d. crita apik
b. crita nyata e. kanca golek kayu
c. kanca apik
15. Kaanane keluargane Iin sugih panandhang lan utang, diterangake ing pada....
a. 2 d. 4
b. 3 e. 5
c. 6
KEMAMPUAN KEBAHASAAN
GINEMAN
Standar Kompetensi :
Saged mahyakaken pikiran, pamanggih, lan rasa pangrasa sacara lisan kanthi cara pambiwara, crita,lan wawan ginem ngangge undha usuking basa Jawa kanthi unggah-ungguh ingkang sae.
Kompetensi Dasar :
Pidhato ing forum rapat, upacara pengetan, lan sanes-sanesipun.
Tujuan Pasinaon :
Sasampunipun ngayahi pasinaon(KBM) para siswa dipun angkah saged:
1. Milih lan ngronce gagasan pidhato kanthi nalar ingkang logis sarta sistimatis.
2. Medharaken gagasan ngangge basa Jawa kanthi unggah ungguh ingkang trep.
3. Gadhah kewanen lan saged maraga dados pambyawara kanthi pocapan, intonasi, irama ingkang sae.
4. Milih unggah-ungguh basa Jawa ingkang jumbuh kaliyan konteks komonikasi.
Ringkesan materi
Hakekat ketrampilan basa menik boten saged uwal saking kalih prekawis:
1. Basa menika sawijining sistem lambang ingkang dipun ucapaken.
2. Basa menika dipun ginakaken minangka sarana wawan ginem(komonikasi)
Trampil gineman ateges saged milih lan ngronce gagasan sacara logis lan runtut utawi sistimatis, sarta saged medharaken kanthi pocapan, irama sarta unggah-ungguh basa ingkang trep lan sae.
Minangka sangu supados menawi gineman utawi medhar sabda manteb lan teteg:
1. Mbudidaya nguwaosi menapa ingkang badhe dipun wedharaken dhumateng tiyang sanes.
2. Damel ngengkrengan reroncen prekawis-prekawis ingkang badhe kawedharaken sacara sistimatis, supados ngremenaken tiyang sanes. Temtu kemawon ingkang badhe maraga kedah ngremeni kaliyan prekawis ingkang badhe kawedhar.
3. Nggadhahi panganggep bilih ingkang dipun wedharaken menika leres lan wigatos sarta
4. paedah tumprap ngakathah.
5. Gineman kanthi prasaja, sante lan nganggeb bilih pamiyarsa boten mangertos prekawis ingkang dipun andharaken.
6. Kasamaptaan
Nalika ngaturaken tanggap wacana sadaya sikep, solah bawa, kedah trapsila:
a. Jumeneng jejeg saha sigrak, suku megar kinten-kinten 30 cm
b. Tangan boten srawean, badan boten ketingal kaku.
c. Polatan sumeh prasaja,boten dipun damel-damel.
d. Mriksani pamirsa kanthi trapsila
e. Manah dipun damel sareh supados mboten ndredheg.
f. Wicara kanthi cetha saha jumbuh kaliyan kawontenan
g. Suwanten boten perlu sora-sora, nanging saged kapireng.
h. Ngginakaken basa ingkang alus, nanging ingkang limprah supados komunikatif.
Mangertosi peranganing Pidhato
Menawi badhe marga pidhato kedah mangertosi prekawis ingkang kedah runtut, inggih menika:
1. Salam Pambuka
Salam Pambuka inggih punika ngaturake salam ingkang sepisanan ing wiwitanipun
tanggap wacana. Salam pambuka menika warni-warni, gumantung kaliyan kawontenan
sarta gumantung kaliyan sok sinten ingkang ngaturaken tanggap wacana.
2. Purwaka
Purwaka punika atur panuwun dhumateng para rawuh utawi para tamu undangan, saha atur
pamuji syukur dhumateng Gusti Allah.
3. Isi
Isi punika sedaya prekawis utawi babagan ingkang badhe dipun andharaken.
4. Wigatining Wacana utawi Simpulan
Wigatining punika inti saking isi ingkang sampun dipun wedharaken.
5. Pangajeng-ajeng
Pangajeng-ajeng punika pitedah-pitedah saha pangajeng-ajengingkang dipun wedharaken
dhumateng para ingkang midhangetaken.
6. Wusana utawi Panutup
Wusana menika maturnuwun saha nyuwun pangapunten bilih wonten kekirangan saha
kalepatan anggenipun nyaosi pangertosan.
Tuladha Tanggap wacana
Assalamu’alaikum Wr Wb
Bapak-bapak saha ibu-ibu ingkang kula hormati. Adik-adhik warga karang Taruna ing desa Sukorejo ingkang kula tresnani. Saderengipun mangga sami muji syukur wonten ngarsanipun Gusti Allah ingkan sampun paring rahmad dhateng kita, saengga kita saged manunggal kempal wonten ing dalemipun Bapak Samekta kanthi wilujeng nir ing sambekala.
Adhik-adhik warga Karang taruna ingkang kula tresnani. Kula minangka kepala desa Sukorejo rumaos mongkog, suka gambira. Jalaran adhik-adhik nggadhahi tekad lan niyat ingkang luhur, inggih punika adhik-adhik sampun purun manunggal kempal wonten ing wadhah Karang aruna ing desa Sukorejo ngriki.
Kegiyatan punika minangka pratandha bilih adhik-adhik kalebet mudha- mudhi ingkang sadhar dhaten persatuan saha kesatuan. Pramila kula nyuwun mugi-mugi adhik-adhik tansaya saged ngindhakaken raos persatuan menika kanthi nindakaken pakaryan-pakaryan ingkang murakabi kangge kemajenganing desa Sukorejo ngriki mliginipun, sumrambahipun ing tlatah Kendal.
Dhumateng adhik-adhik ingkang nggadhai kagunan saha ketrampilan menapa kemawon ingkang sae, kula suwun purun nularaken dhateng adhik-adhik sanesipun. Saengga mangkeh warga karang taruna ing desa Sukarejo tambah seserepanipun ingkang prodhuktif. Asilipun saged nambah kesejahteraanipun waga karang taruna saha dados kemajenganing desa.
Kula nyuwun supados sesami warga sami purun caos lan nampi pepenget mbok bilih wonten tumindak ingkang nalisir saking bener. Kanthi makaten sadaya saged lumampah kanthi sae.Tundhonipun saged dados tepa tuladha dhateng adik-adhik ingkang kaprenah taruna.
Kula kinten cekap samanten atur kula, menawi wonten ceweting atur kula nyuwun pangapunten
Iwak sepat dibumbu santen, sadaya lepat nyuwun pangapunten.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Wangsulana pitakon iki!
1. Sapa sing sesorah mau?
.............................................................................................................................................
2. Katujokake sapa sesorah mau?
................................................................................................................................................
3. Ing ngendi sesorah mau ditindakake?
................................................................................................................................................
4. Apa pengarep-arepe bapak Kades?
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5. Tulisen intine sesorah mau!
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Sing kudu ditindakake siswa!
1. Ngatekake keterangane bapak / ibu guru.
2. Nggatekake tuladha sesorah kang diwaca dening kancane.
3. Saben siswa gawe ngengkrengan wacana tulis kanggo maraga sesorah.
4. Kanthi gilir gumanti saben siswa maju maraga sesorah ing ngarepe kancane.
5. Nalika kancane maragakake sesorah, kudu nggatekake,bisa mbiji (ngritik utawa panyengkuyung)
SEKENARIO GLADHEN.
1. Jumlah siswa digawe kelompok, sakelompok 5 siswa.
2. Saben kelompok saben siswa siji-siji urut kudu maraga sesorah/pidhato.
3. Kabeh siswa mbiji kancane dhewe, ora kena mbiji awake dhewe.
CONTO BLANGKO KANGGO MBIJI
No Juri(penilai)
Sing maraga 1
........... 2
.......... 3
.......... 4
............ 5
............ RATA-RATA
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
KETRAMPILAN BERSASTRA
GIMENAN
Standar Kompetensi :
Saged ngandaraken pikiran, pemanggih lan perasaan sacara lesan sarana pirembagan utawi diskusi ngengingi wosipun geguritan / macapat.
Kompetensi Dasar :
Ngrembag utawi diskusi bab isi macapat.
Tujuan Pembelajaran :
Sasampunipun ngayahi pasinaon dipun angkah para siswa saged:
1. Medharaken utawi njlentrehaken piwulang-piwulang ingkang wonten ing tembang ma
capat ngangge basa jawa ingkang trep.
2. Memparafrasekan utawi ngowahi tembang macapat dados gancaran.
Nyemak Tembang Macapt
GAMBUH Laras Pl. Pt. 6
Pethikan saking Wulangreh
3 5 5 5 5 3 56
Se-kar gam-buh ping ca-tur,
6 5 3 2 2 3 5 5 3 56
kang ci-na-tur po-lah kang ka-lan-tur,
2 1 6 12 2 2 2 2 3 6 5
tan-pa tu-tur ka-tu-la-tu-la ka-tli,
1 2 2 2 3 1 2 3
ka-da-lu- war-sa ka-tu-tuh,
3 5 6 5 3 23 1 2
ka-pa-tuh pan da- di a-won
Aja nganti kebanjur,
sabarang polah kang nora jujur,
yen kebanjur sayekti kujur tan becik,
becik ngupayaa iku,
pitutur igkang sayektos.
Pitutur bener iku,
sayekti iku pantes tiniru,
nadyan metu saking wong sudra papeki,
lamun bener nggone muruk,
iku pantes sira anggo.
Ana pocapanipun,
adiguna adigang adigung,
pan adigang kidang adigung pan hesthi,
adiguna sarpa iku,
telu pisan mati sampyoh.
Si kidang humagipun,
angendelken kebat lumpatipun,
pan si gajah angandelken ageng inggil,
ula ngandelaken iku,
mandine kalamun nyakot.
Iku upamanipun,
aja ngandelaken sira iku,
suteng nata sapa sira kuma wani,
yeku ambeking wong digung,
awekasan dadi asor.
PB IV
Sawise kosemak tembang macapat iki banjur tintingana, dionceki blegere lan digoleki isine. Kanthi nintingi tembang macapat iki bisa kajupuk wewarahe,piwulage, pigunane utawa mupangate tembang macapat iku kanggone wong urip.
Bab-bab sing bisa ditintingi saka sing gampang lan kasat mata kayata:
a. Jenenge tembang : Gambuh
b. Guru gatrane : 5
c. Guru wilangane : 7 u, 10 u, 12 i, 8 u, 8 o.
d. Sing nganggit : PB IV
e. Temane : Pendidikan
f. Isine :
Tembang Gambuh iku menehi pitutur kanggo para putra. Anggone nuturi nganggo gegambaran wong ala. Wong ala iku dudu gawan bayi, nanging jalaran ora dituturi, ora dikandhani, nggugu karepe dhewe. Wusasane dadi wong ala.
Mula kabeh tumindak kang ala, nglanggar bebener, aja dibacutake. Luwih prayoga nganggo pitutur sing sejati. Pitutur bener, apik, iku ora kudu saka pejabat,wong luhur, senajan saka wong mlarat, yen pituture apik pantes dianggo. Aja ngendel-endelake karo kepinteran, kekuwatan lan drajat pangkat. Senajan putra ratu, yen kongas karo kepinterane, kekuwatane, lan drajat pangkate akhire malah dadi asor, ora diajeni wong liya.
GREMBUG TEMBANG MACAPAT
Tembang macapat iki tintingana, oncekana sagadukmu!
Rembugen karo kancamu sakelompok!
Sawise rampung, saben kelompok ana sing makili presentasi ing ngarep!
Kelompok liyane aweh kritik, panyaruwe lan panyengkuyung!
KINANTHI Laras pelog Pt. 6
Pethikan saking wulangreh
1 2 2 2 1 6 23 21
Kan-thi gu- lang- en ing kal- bu,
1 2 3 5 6 1 21 65
ing sas- mi- ta am- prih lan- tip,
5 6 1 21 6 5 3 21
a- ja pi- jer ma- ngan nen- dra,
1 2 2 2 1 1 21 56
ka- ra - wi- ran den ka- es - thi,
5 6 1 2 2 2 2 2
pe- su- nen sa - ri - ra ni - ra,
2 2 2 2 23 21 321 1
ce - gah dha - har la - wan gu - ling.
Mrih dadi lakunireku,
Mila nyegah dhahar guling,
Lan aja gung suka-suka,
Anganggowa sawetawis
Ala wataking wong suka,
Suda prayitnaning batin.
Lamun tinitah dadyagung,
Aja sira nggunggung dhiri,
Lan aja leket wong ala,
Kang ala lakune iki,
Nora wurung ngajak-ajak.
Temahan anenulari.
Nadyan asor wijilipun,
Yen kelakuane becik,
Utawa sugih carita,
Carita kang dadi misil,
iku pantes raketana,
derapon mundhak kang budi.
Yen wong anom pan wus tamtu,
Manut marang kang ngadhepi,
Yen kang ngadhepi keh bangsat,
Nora wurung dadi juti,
Yen kang ngadhepi durjana,
Nora wurung dadi maling.
Nadyanta nora mamilu,
Pesthi wruh tingkahe maling,
Kaya mangkono sabarang,
Panggawe ala puniki,
Sok weruh anuli bisa,
Iku panggodhaning iblis.
Panggawe becik puniku,
gampang yen wis den lakoni,
angel yen durung kelakyan,
aras-arasen nglakoni,
tur iku den lakonana,
mrih badane mumpangati.
Yen wong anom-anom iku,
kang kanggo mongsa saiki,
andhap asor dipun simpar,
umbagu mung gunging dhiri,
adol umuk den gegulang,
kumenthus sarta kumaki.
Sapa sira sapa ingsun,
angalu dyat sarta edir,
iku ta labete uga.
nonoman adoh wong becik,
emoh ngrungoken carita,
carita ala lan becik.
Wulangreh
NEGESI TEMBUNG
Tembung sing ora nerti tegese suwunna pirsa Bapak utawa Ibu guru. Yen perlu digoleki ing Kamus Basa Jawa!
No Tembung Tegese / tembunge lumprah Ket.
1 gulangen
2 kalbu
3 sasmita
4 lantip
5 pijer
6 nendra
7 kaprawiran
8 den kaesthi
9 pesunen
10 sarira nira
11 mrih
12 lakunireki
laku nira iki
13 prayitnaning
prayitnane ing
14 tinitah
15 dadyagung
dadi agung
16 laket
17 temahan
18 wijilipun
19 misil
20 darapon
21 bangsat
22 juti
23 durjana
24 mamili
melu-melu
25 sabarang
Tembang Kinanthi iku mau tintingana, rembugen, oncekana temokna isi lan maksude sagadukmu! Kanggo mantu ngoleki tegese tembung gunakna kamus Basa Jawa!
Jenenge tembang : ...............................................................................................
Pengganggite : ...............................................................................................
Cacahe pada : ................................................................................................
Guru gatrane : .................................................................................................
Guru wilangane : ................................................................................................
Temane : .................................................................................................
Amanate : ................................................................................................
.......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Isine/wose : ...................................................................................................
.........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Ringkese /parafrasene :
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
................................................................................................................................
TAGIHAN
GINEMAN
Golekana jawabane sing bener kanthi menehi tandha ping (X) ing huruf a,b,c,d utawa e.
1. Pangertosan gineman inggih punika ....
a. Reka daya medharaken wose gagasan sarana lesan.
b. Reka daya mangsuli gagasan sarana tulisan.
c. Mbudi daya maringi keterangan sarana sastra.
d. Reka daya supaya tiyang sanes saged komonikasi.
e. Mbudidaya supados tiyang sanes mangertosi basa.
2. Supaya anggone maraga (pidhato) rumangsa mantep utawa percaya dhiri, perlu ...
a. Mbudi daya supaya swarane sora.
c. Nguwasani sing arep diwedharake.
b. Golek dhukungan kanca raket.
d. Njaluk pangestu marang wong sing luwih tuwa.
e. Nggawa cathetan sing cukup.
3. Sikap ingkang mboten sae menawi maraga utawi pidhato
a. Ngadeg jejeg, tangan ora kekehan srawean.
b. Polatan sumeh prasaja, ora digawe-gawe.
c. Pocapan cetha, nyocokake karo kaanan.
d. Nggunakake basa jawa kuna supaya ketara apik.
e. Swara ora perlu sora-sora, nanging bisa dirungu cetha.
1. Purwaka 2. Wasana Basa 3. Surasa Basa 4. Salam Pambuka
5. Pangajeng-ajeng
4. Urutan tata rakite gawe naskah pidhato sing bener yaiku ....
a. 1, 3, 2, 4, 5 d. 5, 4, 1, 3, 2.
b. 4, 1, 3, 5, 2. e. 4, 3, 2, 1, 5.
c. 4, 5, 1, 3, 2.
5. Ngaturake salam sing sepisanan rikala maraga pidhato
a. purwaka d. surasa basa
b. wasana basa e. salam pambuka
c. wigatining basa
6. Atur panueun marang tamu undhangan lan muji syukur marang Pangeran, iku
perangan
a. Salam Pambuka d. Surasane sesorah
b. Pambuka sesorah e. Wacana Pidhato
c. Pangajen-ajeng
Mugi-mugi sesami warga sami purun nyaosi lan nampi pepenget, mbok bilih wonten
tindak ingkang nalisir saking bebener.
7. Paragraf menika wau pantesipun minangka .... pidhato.
a. Purwaka. d. Pambuka
b.Wasana e. Simpulan
c. Pangajeng-ajeng
8. Perangan pidhato kang surasane ngaturake panuwun lan njaluk pangapura menawa
ana kekurangan lan kaluputan anggone matur, disebut...
a. Salam pambuka. d. Wigatine atur.
b. Purwaka e. Pangajeng-ajeng.
c. Wasana basa.
9. Ibu-ibu, saha Bapak-bapak, ingkang kula hormati. Mangga kula dherekaken sami
mujisyukur wonten ngarsanipun Gusti Allah .........
Cuplikan paragraf mau pantese minangkan .... sambutan.
a. salam pambuka d. purwaka basa
b. surasa basa e. pangarep-arep.
c. wasana basa
10. Sikep sarira sing apik nalika ngayahi pidhato yaiku ...
a. Ngadeg jejeg, senajan mung nganggo sikil siji.
b. Bola bali mbukak cathetan supaya ora lali.
c. Polatan mbesengut, suntrut.
d.Ngadeg kanthi rasa percaya dhiri.
e. Asring ngunjukake celana supaya rapi.
11. Guru gatrane tembang Gambuh iku kedadeyan saka …. gatra
a. 5. d. 7.
b. 6. e. 8
c. 9.
12. Saben gatra sepisan tembang gambuh iku mesthi ana .... wanda
a. 7. d. 9
b. 8 e. 10
c. 12.
13. Wanda sing paling akeh tembang gambuh iku tinemu ing gatra ...
a. siji d. telu
b. loro e. papat
c. lima
14. Tibane swara ing pungkasane larik tembang, jenenge guru...
a. gatra d. jawa
b. wilangan e. lagu
c. sastra
15. Wewarah supaya aja seneng mangan lan turu tinemu ing pada .... gatra ......
a. 1 gatra 6 d. 2 gatra 2
b. 3 gatra 5 e. 4 gatra 3
c. 1 gatra 3
16. Menawa dadi wong luhur, pejabat, aja sombong, lan aja cedhak karo wong kang ala
kelakuane.
Nasehat mau tinemu ing pada pira?
a. 6. d. 4
b. 5 e. 3
c. 2
17. Apa manfaate menawa cedhak karo wong kang becik kelakuane lan sugih crita sing
migunani?
a. Bisa tambah kawruh kang becik d. Bisa tambah pinter ngrumpi.
b. Ora dadi pinter malah bodho. e. Bisa tambah pinter ndongeng.
c. Ora manfaat malah rugi wektu.
18. Pada pira sing ngemu nasehat menawa wong enon biasane manut apa sing diadhepi.
Yen sing disrawungi bangsat, ora wurung bisa dadi penjahat. Yen srawunge karo
maling, akhire ya bisa nyolong.?
a. pada 2 d. pada 4
b. pada 3 e. pada 5
c. pada 6
19. Tembung lakunireku iku kalebu tembung garba, saka tembung .....
a. laku , nira lan iku d. lakunira lan iku
b. lakuni lan raiku e. lakune lan siraiku
c. la, kune lan iku
20. Tembung panggodhaning iku tembung andhahan. Linggane ...
a. panggodha d. godhaning
b. anggodha e. godha
c. nggodhane
KERTAMPILAN KEBAHASAAN
MACA
Standar Kompetensi : Saged maos lan mangertosi sawerninipun wacan nonsastra basa jawi kanthi maneka cara maos kangge sawernining tujuan.
Kompetensi Dasar : Maos intensif paragraf dedoktif sarta paragraf induktif.
Tujuan Pasinaon : Sasampunipun pasinaon para siswa dipun angkah saged;
Memtokaken ukara ingkang minangka gagasan baku.
Memtokaken ukara penjelas.
Nerangan pangertosan paragraf deduktif
Nerangaken pangertosan paragraf induktif.
Mangertosi bedanipun paragraf deduktif kaliyan paragraf
innduktif
Perlu kawigaten:
1. Gatekna katrangn saka bapak ibu guru!
2. Wacanen tuladha paragraf deduktif lan paragraf induktif!
3. Golekana cirine utawa titikane antarane paragraf deduktif lan paragraf induktif!
4. Yen perlu goleka kamus bausastra kanggo nggoleki teges tembung sing angel.
5. Sadurunge maca paragraf deduktif lan paragraf induktif, eling-elingen bab pangerten paragraf.
Keterangan.
Paragraf yaiku rerangkening ukara kang tansah sesambunga, gandheng ceneng antarane ukara siji karo sijine, lan bebarengan mbeberake sawijining gagasan, kanggo nyengkuyung gagasan kang luwwih rowa dibeber ana ing tulisan kang wutuh.
Perangane paragraf:
a.Gagasan utama. Diwedharake dadi ukara kabu/utama.
b. Ukara penjelas, ukara sing nyengkuyung gagasan baku.
Aja nganti ana ukara sumbang, utawa ukara sing cengkah karo gagasan utama.
Manut lungguhe ukara baku, paragraf dibedakake dadi telu, yaiku:
1. Paragraf deduktif.
2. Paragraf induktif lan
3. Paragraf campuran.
Paragraf deduktif
Paragraf deduktif, yaiku paragraf kang ukara bakune mapan ing paragraf perangan ngarep, utawa wiwitane paragraf.
Tuladha:
Pusat penyelamatan satwa Yogyakarta ora tega arep ngeculake sato kang mentas dikarantina menyang alam bebas. Penyebabe, saperangan gedhe saka sato iku jroning kandhang cacad. Sato kang cacad iku disumelangake malah ora bisa nindakake fungsi ekologise nalika dibalekake menyang habitate sing asli.
Paragraf Induktif
Paragraf induktif, yaiku paragraf kang ukara bakune tinemu ing wusanane paragraf. Biasane ukara baku paragraf mau minangka kesimpulane ukara penjelas liyane.
Tuladha:
Kanggo ngadhepi Agustusan w,arga desa Sukorejo padha resik resik dalan. Ana para pemudha pirang-pirang padha gawe gapura. Bocah-bocah wadon remaja padha iwut nyapu lan mbuwang larahan. Ibu-ibu ora keri nyepakake wedang. Kabeh rewang sithik ora ditampik, akeh ya pekoleh. Mula bisa diarani kabeh warga partisipasi kanggo ngadhepi Agustusan.
Paragraf deduktif - induktif
Paragraf deduktif- induktif, yaiku paragraf kang ukara bakune mapan ing wiwitan lan pungkasane ukara. Gagasan baku sing mapan ing pungkasane paragraf kanggo mantepake.
Tuladha:
Jujur iku kalebu bebuden kang becik. Jujur iku bares, kandha apa anane yen putih dikandhakake putih. Yen abang ya dikandhakake abang. Jujur iku ora goroh, ora ngapusi, ora gawe rugine liyan. Jujur iku ora duwe pamprih golek kauntungan utawa pakolihe kanggo awake dhewe, kanggo kelurga utawa golongane. Wong tumindak jujur amarga duwe panganggep menawa kajujuran iku kudu diugemi. Atinuranine pancen ora keduga menawa tumindak ora jujur. Pancen kejujuran iku kalebu titikane bebuden kang becik.
GLADHEN
Tugas Individu
Wacanen Banjur golekana ukara bakune ing saben paragraf!
BLENCONG
JUJUR
Dening Sujarwo
Jujur iku kalebu bebuden kang becik. Jujur iku bares, kandha apa anane: yen putih dikandhakake putih, yen abang ya dikandhakake abang. Jujur iku ora goroh, ora ngapusi, ora mbathi, ora korupsi, ora gawe rugine liyan. Jujur iku ora duwe pamprih golek kauntungan utawa pakolih kanggo awake dhewe, kanggo keluarga utawa golongane. Wong tumindak jujur amarga duwe panganggep menawa kajujuran iku kudu diugemi lan ati nuranine pancen ora keduga menawa arep tumindak ora jujur.
Sebab-sebab sing nggiring wong tumindak ora jujur werna-werna. Tumindak ora jujur iku ana sing kanggo nutupi kekurangan. Kanggo nutupi sifat kesed, wegah tumindak, utawa ora gelem kangelan. Upamane bocah ora mlebu sekolah kandhane diliburake amarga gurune padha rapat, mangka bocah mau ora mlebu sekolah amarga during nggarap PR. Bocah diutus wong tuwane tuku gula the, nanging nalika mulih ora nggawa apa-apa. jare marga dhuwite ilang, mangka satemene dhuwit mau mung kanggo jajan.
Umume tindak ora jujur iku disurung pepinginan oleh alis utawa keuntungan sing akeh sing tanpa rekasa. Nalika ulangan bocah sekolah sok padha nurun kancane utawa mbukak buku kepekan supaya oleh biji sing apik. Supaya cepet sugih akeh pejabat sing padha korupsi. Supaya kepilih dadi wakil rakyat, utawa calon Gubernur, bupati, utawa wali kota, calon pejabat mau padha ngobral janji-janji sing satemene calon-calon mau dhewe isih ragu-ragu apa bisa ngleksanani apa ora.
Ing kalangane para among dagang, pancen ngalem utawa ngumbul-umbulake dagangane iku wis jenengan lumprah. Pancen ya ora jujur, ning pancen ya wis mangkono iku sing jenenge pariwara utawa iklan. Wong liya kena percaya kena ora. Lha, politik sing diiklanake iku ya kaya dene barabg dagangan, yen percaya ya tukuwa, yen ora ya aja tuku.
Tindak ora jujur iku bisa kedadeyan ing babagan apa bae: ing babagan jurnalistik, ing babagan ilmu, ing babagan politik, ing babagan penelitian, surve, pelaporan, pertanggungjawaban keuangan lan liya- liyane. Ing babagan olah raga utawa sport ya asring ora sportif, pertandingan sepak bola asring diterusake adu jotos. Saya-saya ing babagan kasukan utawa perjudian. Ing crita wayang lakon Pandhawa Dhadhu, Pandhawa kalah entek-entekan amarga akal licike patih Sengkuni.
Mawas lan tumindak kang jujur iku pancen ora gampang. Manungsa tarkadhang bisa diapusi dening pikirane dhewe. Manungsa iku saya pinter, uga saya pinter olehe ngapusi awake dhewe. Pancen jujur marang awake dhewe iku ora gampang. Ya mung wong sing bisa mawas dhiri klayan obyektif, sing bisa nglimbang-nglimbang apa tumindak lan pamikire iku jujur apa ora. Sifat jujur kang sumimpen ing ati nurani iku kudu tansah diurip-urip, supaya wong tansah bisa tumindak jujur.
Akhir-akhir iki ing sekolahan-sekolahan diadani anane ”kantin utawa warung kejujuran”. Kantin iku ora dijaga, sapa sing arep tuku bisa njupuk barang lan nglebokake dhuwit sarega karo barang sing dijupuk mau. Kanthi mangkono para siswa dikulinakake mbayar apa mesthine, ora ngapusi, utawa ngurangi regane. Warung kejujuran iku uga becik kanggo gnglelatih supaya para siswa padha jujur. Yen kejujuran iku wis tumanen ing ati nuranine sadhengah uwong, kebiasaan goroh, ngapusi, tekan korupsi mbokmenawa bisa diilangi.
Ing kalangane umat Katolik yen rumangsa wis tumindak salah ana kuwajiban ngaku dosa. Ing masyarakat Indonesia umume ig riyaya lebaran ana kebiasaan apura ing apura mungguh sakabehe kaluputan. Kupat, jare ”ngaku lepat”, iku dadi pasugatan sing khas ing riyaya lebaran. Emane sing akeh-akeh mau mung mandheg dadi ucapan, kurang dihayati utawa didadekake sarana kanggo ngresiki ati. Yen kaluputan mau disadhari lan ora ditindakake maneh, harkat kamanungsane wong Indonesia bisa mundhak dhuwur.
Kapethik Sangking : Suara Merdeka Minggu ke 2 maret 2009
Ngukur Ketrampilan:
1.Paragraf sepisan jenenge paragraf: .....................................................................................
Ukara bakune mapan ing: ...................................................................................................
Ukarane (ditulis) : ..................................................................................................
.........................................................................................................................................
2. Paragraf kapindo, jenenge paragraf: ................................................................................
Ukara baku mapan ing: ....................................................................................................
Ukarane (ditulis) : .....................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. Paragraf katelu, jenenge pargraf: ......................................................................................
Ukara baku mapan ing: .....................................................................................................
Ukarane (ditulis) :........................................................................................................
4. Paragraf kaping pat, jenenge paragraf; .............................................................................
Ukara bakune mapan ing: ................................................................................................
Ukarane (ditulis) ..............................................................................................................
..........................................................................................................................................
5.Temane wacan mau, yaiku:
.......................................................................................................................................
MACA TULISAN JAWA
Ingkan perlu dipun gatosaken menawi maos seratan jawi:
A. Nggatosaken carakanipun utawi wujudipun aksara.
B. Nggatosaken wjudipun pasangan aksara;
1. Aksara wetah ingkang kaserat sangandhapipun aksara ingkang dipun pasangi.
Inggih punika : r, y, g, z (ra, ya, ga, nga)
Tuladha : wisR au p\ (wis raup)
ankY| yu (anak yuyu)
vekelG f ( nyekel gada)
flnZi fu l\ (dalan ngidul)
2.Aksara tugelan ingkang dipun pendhet sisih ngajeng kaserat sangandhapipun.
Inggih punika: K, T, L (ka, ta, la)
Tuladha: ankK dl\ (anak kadhal)
mz nT[p (mangan tape)
bersL r= (beras larang)
3.Aksara tugelan ingkang dipun pendhet sisih wingking, kaserat sangandhapipun.
Inggih punika: H, S , P (ha, sa, pa)
Tuladha : ankHym\ (anak ayam)
a[fo lS[t (adol sate)
vekelPku (nyekel paku)
4.Aksara tugelan ingkang dipun pendhet sish tengah, kaserat sangandhapipun.
Inggih punika : W , D, Q , (wa, dha, tha)
Tuladha : pitkW lik\ (pitik walik)
mainD du (main dhadhu)
nuqu kQ kQik\ (nuthuk thak-thik)
5. Aksara wujudipun benten, kaserat gandheng kaliyan ingkang dipun pasangi.
Inggih punika: : M , N , V , C , J , ( ma, na, nya, ca, ja)
Tuladha : sikilM cn\ (sikil macan)
rujkN ns\ (rujak nanas)
bktV vi (bakat nyanyi)
veke lC qut\ (nyekel cathut)
manukJlk\ (manuk jalak)
Caranipun maos seratan Jawi.
Menawi manggihaken aksara (jawa) dipun pasangi utawi pikantuk pasangan, dipun waos sigeg, dene pasanganipun dipun waos lumprah/biasa manut wujud lan sandhanganipun.
Tuladha:
?bpkF nF nF nF nF l [nFs limB= zn\, Bapak dandan-dandan dalan desa. Limbangan
?semB f liwtK li ax pM vCi=. Sembada liwat kali arep mancing.
?mnukJ l[kM [nCo kWitJ gu=. Manuk jalak mencok wit jagung.
?[w=owut g gpG g[pGo [lkFln\, Wong wuta gagap-gagap golek dalan.
Wacanen banjur gantinen latin!
[fo[z=
?nini [a[p[kH [pk\,
?nini[a[p[kH[pkF| [w ankLim, yaiku: je[mPol\ pnufuh, pn=ugul\ jenQikMnis\ lanJenQik\, rikl ae[mBo[kK mev= ps/, [boch lim fi tu[ko[kK age/ age/. [boch lim fi aunF= fi[w[nhai age/ age/. [boch lim mju bx=, pn=ugulHnQi sikKi je[mPol\, je[mPolNesu zetgJenQik\ : qikQik\ pn=ugulP[tnNn. jenQikM=suli: pn=ugulSlh ap. je[mPolZe t[gSor: ” z=u kulH=ukulLi aku.
?jenQikMnisMe zi=: ajdi ajdi, [w=o tuw, al al mltTi. p[vCnBene/ age/ age/ [ankSege/. nzi= ajznTi rs sege/ mrai tu minFkKe bLi ze/.
?[boch lim setuju k[ropnemu[n jenQikMnis\, [boch lim bli rukunM [nh. bene/ knD[n [w=o tuw, rukunHg[w s[nTos. c]h ag[w bu b]h.
?a=[go[n [nFo [z= k[ro [zobh [aobha[k f]i ji si= psNemu gilirn\,
Papan kanggo nggarap
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
KETRAMPILAN KEBAHASAAN
NYERAT
Nulis Layang Pribadi
Standar Kompetensi : Mampu menulis surat dan pidato
Kompetensi Dasar : Menulis layang pribadi
Tujuan Pembelajaran : Sawise nindakake pasinaon (KBM) dianggkah siswa bisa :
1. Nulis layang pribadi kanggo wong tuwa
2. Mbalesi laying pribadi saka wong tuwa.
3. Nyebutake perangane laying pribadi
Pangerten layang pribadi
Minangka miwiti pasinaon menika mangga dipun waos tuladha serat menika. Ingkang
baku saged mangertosi suraosipun serat sarta perangan-peranganipun.
Boja, 14 Februari 2009
Kanggo Kancaku
Ing SMA 1 Sukorejo
Jl. Banaran No. 5
Salam Kangen,
Halo Sembada, kados pundi kabare? Muga-muga panjenengan dalah
keluarga tansah nemu kawlujengan.
Wiwit lulus SMP suwi ora nate ketemu, panjenengan ora kersa maringi kabar
aku. Apa panjenengan wis lali karo aku. Aku kepingin banget bisa ketemu ,
kepingin gegojegan kaya rikala ana ing SMP mbiyen.
Cukup semene dhisik, apuranen kabeh kaluputanku.
Taktunggu rawuhmu.
Sungkem kanggo Bapak Ibu
Kanca panjenengan
Karyati Rahayu
Ing bebrayan agung, layang kaya iku mau biasane saka kanca raket, kenalan
utawa keluarga. Saben layang mesthine ana isi utawa surosane beda-beda. Kayata;
kangen, pingin ketemu, nggambarake kaanan, njaluk kiriman, undangan, lan liya
liyane.
Kepriye perasaanmu rikala nampa layang banjur diwaca? Rikala maca layang
mesthine pikire gegawangan kaya weruh kepiye praupane, utawa rupane sing
ngirimi layang. Kaya-kaya omong-omongan, diterangake diwenehi informasi karo
sing ngirimi layang.
Layang kiriman iku kalebu layang pribadi, jalaran metu saka atine dhewe. Kejaba
iku sing baku nganggo jenenge dhewe.
Layang mono ana perangane yaiku:
1. satata basa
2. salam/ adangiyah
3. pambuka
4. surasa basa/isi
5. wasana basa/panutup
6. titi mangsa
7. tapak asma
8. nama terang
Wangsulana kanthi pratitis!
1. Apa isine pambuka layang pribadi mau?
Wangsulan: ...............................................................................................................
2. Sapa sing kirim layang pribadi mau?
Wangsulan: ...............................................................................................................
3. Apa surasane layang pribadi mau?
Wangsulan: ...............................................................................................................
4. Apa sebabe Karyati kirim layang marang Sembada?
Wangsulan: ...............................................................................................................
5. Titi mangsane layang kapan?
Wangsulan ................................................................................................................
Tugas Pribadi
Wacanen kanthi pratitis!
Kanggo
Anakku
Ing SMA 1 Sukorejo
Pamuji rahayu,
Ngger, kanthi layang iki aku wong tuwamu aweh kabar keslametan. Bapak lan
biyungmu tansah senenga, pinaringan bagas waras, ora ana alangan sawiji apa. Muga-
muga kaananmu ing kene uga tansah binerkahan ing Gusti.
Kejaba saka kuwi, wong tuwamu sakloron kepingin ngerti kepriye kaananmu. Kenangapa wis sesasi kok ora bali. Muga-muga ora ana alangan apa-apa. Wong tuwamu uga kepingin ngerti keriye anggonmu sekolah, mesthine lancar-lancar bae ta? Priye basa jawane, wis bisa maca jawa durung? Aja sumelang, sesuk yen bali tak tuturi.
Tak kira cukup semene dhisik, yen ana ukara sing ora prayoga, sing gedhe panapuramu.
Donga lan pangestuku kanggo anakku.
Meteseh, 14 Agustus 2009
Wong tuwamu
Priya Sembada
Sawise kowaca banjur:
a.Balesana layang mau!
b.Gatekna ejaan lan basane!
c. Amarga layang arep kokirimake marang wong tuwamu mula gunakna unggah-
ungguh sing trep!
Papan kanggo nggarap.
KETRAMPILAN BERSASTRA
NYERAT
Standar Kompetensi : Saged nyerat, parikan lan wangsalan.
Kompetensi Dasar : Nyerat Parikan, wangsalan.
Tujuan Pasinaon : Sasampunipun ngawontenaken pasinaon (KBM) dipun angkah
para siswa saged:
1. Njlentrehaken pangertosan parikan.
2. Njlentrehaken pangertosan wangsalan
3. Ndamel parikan kanthi dhasar kedadosan padintenan.
4. Ndamel wangsalan kanthi dhasar kedadosan padintenan.
PARIKAN
A. Kang diarani Parikan.
Unen-unen mawa paugeran telung prekara, yaiku:
1. Kedadeyan saka rong ukara kang dhapukane nganggo purwa kanthi guru swara.
2. Saben saukara kedadeyan saka rong gatra.
3. Ukara sepisan mung minangka purwaka, dene ngese utawa wose dumunung ing
ukara kapindho.
Tuladha:
Tawon madu, ngisep sekar. (ukara kapisan, 2 gatra)
Calon guru, kudu sabar. (ukara kapindho, 2 gatra)
B. Gunane Purwaka
Ukara sepisan utawa purwaka mung dianggo narik kawigatene wong kang dedya dikandhani utawa dipituturi. Pamrihe supaya sadurunge isine dikandhakake, wong sing nedya dikandhani wis ketarik atine, banjur nggatekake wose kang baku, kang satemene lagi arep diucapake. Marga wis nggatekake luwih dhisik, ngerti tenan maksude ukara isi/wose (ukara kapindho).
C. Manut cacahe wanda, parikan kena diperang dadi 3 yaiku:
1. Parikan kedadean saka (4 wanda + 4 wanda) X 2
Tuladha:
Iwak bandeng, durung wayu. (4 wanda + 4 wanda)
Priya nggantheng, sugih ilmu. (4wanda + 4 wanda)
2. Parikan kedadean saka 4 wanda + 8 wanda) X 2
Tuladha:
Kembang adas, sumebar tengahing alas. (4 wanda + 8 wanda)
Tiwas- tiwas, nglabuhi wong ora waras. (4 wanda + 8 wanda)
3. Parikan kedadean saka (8 wanda + 8 wanda) x 2
Tuladha:
Enting-enting gula jawa, sabungkus isine lima.(8 wanda + 8 wanda)
Wis lumrahe para siswa, wajib seneng nggubah basa. ( 8 wanda + 8 wanda)
4. Parikan kang ora nglungguhi paugeran, utawa ora manut paugeran, diarani parikan
para utawa parikan padinan.
Tuladha:
Ngetan, bali ngulon. (2 wanda + 4 wanda)
Tiwas edan, nora kelakon. (4 wanda + 5 wanda)
5. Carane nggawe Parikan.
Sing dikarang luwih dhisik ukara kapindho, yaiku ukara sing isi ”ngese” utawa wose. Ukarane kedadean saka 4 wanda + 4 wanda, utawa 4 wanda + 8 wanda, utawa 8 wanda + 8wanda. Sawise rampung pangarange ukara kapindho, banjur ngarang ukara kapisan, yaiku ukara kang mung kanggo purwaka. Cacahe wanda padha karo ukara kapindho, purwa kanthi guru swara uga padha karo ukara kapindho.
6. Isi parikan bisa maneka warna: agama, pendidikan, sindiran, karesnan lan liya liyane.
7. Rerenggane Basa.
Parikan kalebu rerenggane basa, jalaran basa kang nganggo parikan iku gawe senenge wong kang maca, utawa wong sing ngrungokake. Guneman mawa parikan njalari rame nengsemake.
GLADHEN
Ganepana supaya dadi parikan sing luwes!
1. ........................., ...............................
Dadi murid, kudu sregep
2. ........................., ...............................
Ro wong tuwa, kudu hormat.
3. ………………., …………………..
Gampang nesu, gelis tuea.
4. ………………, ………………….
Pamit ngaji, jebul mojok.
5. ………….., ……………………..
Ajar kenal, karo aku.
Gawea parikan kang isine nasehat, nganggo paugeran ing ngisor iki:
1. ( 4 wanda + 4 wanda ) x 2
2. ( 4 wanda + 8 wanda) x 2
3. (8 wanda + 8 wanda) x 2
Papan Kanggo nggarap
1. ……………………………....................., ………………………………………………
……………………………....................., ………………………………………………
2. …………………………………………., ………………………………………………
…………………………………………., ………………………………………………
3. ………….………………………………, ...……………………………………………
………………………………………… , ………………………………………………
WANGSALAN
1. Kang diarani Wangsalan.
Unen-unen saemper cangkriman kanthi mratelakake batangane utawa tebusane sarana sinandi, lire: olehe mratelakake batangane ora melok, ora diceplosane, mung dikandhakake sawanda utawa luwih.
Tuladha; Jenang gula, kowe aja lali marang aku iki ta kangmas.
Wanda ” li ” ing tembung “ lali “ iku nuduhake manawa wangsalan jenang gula iku batangane “ glali “
2. Wangsala lamba
Wangsala lamba iku wangsalan kang isi batangane mung siji.
Unen-unen wangsalan lamba mung saukara, kang kedadean saka rong gatra.
Gatra kang ngarep isi wangsalan, gatra sing mburi isi tebusane utawa batangane.
Tuladha: Pindhang lulang, kacek apa aku karo kowe. (pindhang lulang = cecek)
Balung klapa, ethok-ethok ora nerti. (balung klapa = bathok)
3. Wangsalan rangkep (camboran)
Wangsalan rangkep iku wangsalan lan isi batangane luwih saka siji.
Unen-unen wangsalan rangkep kedadean saka rong ukara, siji-sijine ukara kedadean saka rong gatra.
Ukara kapisan isi wangsalan, ukara kapindho isi batangane.
Tuladha: Jenang sela, wader kalen sesondheran. (apu, iwak sepat)
Apuranta, yen wonten lepat kawula.
Pandom wektu, dalan toya aneng wana. (jam, kali)
Ora jamane, manungsa lali agam.
4. Wangsalan memet.
Wangsalan memet iku wangsalan sing carane nggoleki batangane sarana ngonceki maksude tetembungane kaping pindho.
Tuladha: Uler kambang, yen trima alon-alonan. (uler kambang = lintah)
Oncekane sepisan: uler kambang, maksude lintah.
Oncekane sing kapindho: wanda tah ing tembung lintah, dianggep wancahan saka tembung alon-alonan, yaiku satitahe tegese tumindak sakepenake wae ora ngaya= alon-alonan.
4. Wangsalan padinan.
Wangsalan padinan iku wangsalan komunikatif, wong sing ngrungu (maca) dianggep wis ngerti maksude, mula wangsalan mau ana sing tanpa nyebutake batangane.
Tuladha: Kowe ki jane krungu omonganku, nanging njangan gori. Gori iku mathuke digudheg. Njangan gori maksude mbudheg, ethok-ethok ora krungu.
Tuladha liyane: Kowe kuwi wiwit mau ngembang kacang. (sungut)
Dikongkon malah ngembang duren.
5. Wangsalam mawa paugeran tertemtu.
Wangsalan iki bisa kaperang dadi loro:
a. Mawa paugeran: 4 wanda + 8 wanda.
Wangsalan iki diarani wangsalan lamba, isi batangane mung siji.
Unen-unene mung saukara kedadean ska rong gotra.
Gatra ngarep 4 wanda (isi wangsalane). Gatra mburi 8 wanda (isi batangane)
Tuladha: Reca kayu, goleka kawruh rahayu. (reca kayu = golek)
Rone mlinjo, sampun sayah nyuwun ngaso. (rone mlinjo = eso)
b. Mawa paugeran: (4 wanda + 8 wanda) X 2
Wangsalan nganggo paugeran iki, arane wangsalan rangkep, jalaran isi batangane
luwih saka siji.
Unen-unene rong ukara, saben saukara kedadean saka rong gatra.
Ukara sepisan (rong gatra) isi wangsalan, ukara kapindho( rong gatra) isi batangane.
Tuladha: Jarwa sirna, tembok bata pinggir griya. (ilan , pager)
Memulanga, sauger becik ing mangkya.
6. Wangsalan sinawung ing tembang.
Cacahe wanda lan guru lagune (dhong dhinge) ing wekasane gatra ora tertentu, jalaran kawengku ing guru wilangan lan guru lagu ing tembang. Guru wilangan lan guru laguning tembang kudu tansah menang, lire: ora kena owah, kudu tansah manut paugeraning tembang.
Tuladha:
Dhandhanggula
Ayam cemeng ingkang mubal putih,
simbok nganten mleroka sadhela,
kinarya tulak brangtane,
linjo digawe krupuk,
simbok nganten pipinya ramping,
gebyog malang neng dalan,
sarenteg wong ayu,
klabang cilik sinandhung mobyar,
mobyar warna ketemu pisan kaping kalih,
kudu ngajak saben dina.
7. Carane ngarang wangsalan
Sing dikarang luwih dhisik perangan sing mburi (ukara batangane), banjur ngarang perangan ngarep (Ukara wangsalane). Dadi ngarange perangan ngarep tiba kari.
Tuladha:
Para siswa, keparenga manembrama.
Ukara mau gatrane sing ngarep ” para siswa”, dijupuk sawanda sing kena dianggo wangsalan. Upamane wanda wa dianggo wangsalan sing batangane lawa kanthi unen-unen kalong alit.
Gatrane sing mburi ”keparenga manembrama” uga dijupuk sawanda, dipilih sing kena digawe wangsalan. Upamane wanda reng, digawe wangsalan sing batangane areng, kanthi unen-unen wreksa sisaning dahana.
Dadine wangsalan banjur: Kalong alit, wreksa sisaning dahana.
Para siswa, keparenga manembrama.
Bisa uga diothak-athik gathuk mangkene:
Gatra sing ngarep (para siswa) dijupuk wandane sis kanggo wangsalan sing batangane Nabi Sis. Gatra mburi (keparenga manenmbrama) dijupuk wandane nem kanggo wangsalan kang batangane nenem/enem. Dadine wangsalan banjur:
Adam putra, wilangan catur lan kalih.
Para siswa, keparenga manembrama.
Tuladha wangsalan warna-warna.
A. Wangsalan padinan mbutuhake batangan:
1. Nyaron bumbung, ngantos cengklungen nggen kula ngenteni.
2. Mrica kecut, muni kok sing ora nyata.
3. Kendhal jeram, yen keparen kula suwun.
4. Sarung jagung, bobot timbang kowe dhewe.
5. Wilangan wolu lan kalih, puluh-puluh wis bejaku.
B. Wangsalan tanpa batangan:
1. We hla, njanur gunung temen, gasik wis tekan kene.
2. Aku rene mung kepingin nggentha dara ayumu.
3. Hara ta, yen nyawang sing disenengi, nganti ngembang duren.
4. Sesuk yen menyang kutha gudheg aku titip tukokna wayang.
5. Panjenengan aja nganak cecak karo wong ora duwe.
C. Wangsalan mawa paugeran tertemtu.
1. Kawi banyu, nyata karangane siswa. (4 wanda + 8 wanda)
2. Gayung sumur, aja kemba banjur mundur. (4 wanda + 8 wanda)
3. Sekar pucang, sewu keja kemayangan. (4 wanda + 8 wanda)
4. Senthe arga, putra Dewi Wilutama. (4 wanda + 8 wanda) X 2
Uajarira, anulad laku utama.
5. Kolik priya, priyagung Anjani putra. ( 4 wanda + 8 wanda) X 2
Tuhu eman wong anon wedi kangelan.
GLADHEN
Ganepana supaya dadi wangsalan sing sempurna!
Paugerane 4 wanda + 8 wanda
1. ...........................................(kidang), bek-ti ma-rang ka-dang wer-dha.
2. ............................................(warung), o-ra wu-rung du-wek-e sa-pa.
3. .............................................(teka), am-pun ngan-tos du-ka-du-ka.
4. ..............................................( eso ), sam-pun sa-yah nyu-wun nga-so.
5. ..............................................( epang ), no-ra gam-pan neng a-lam do-nya.
6. ...............................................( sada), mang-ka u-sa-da-ne ngang-gur.
7. ...............................................( baya), den se-tya mring u-ba-ya-mu.
8. ...............................................( kluwung), ja ngan-ti ke-du-wung mbu-ri.
9. ...............................................( lateng ), pu-tri an-teng tur jad-mi-ka.
10. .............................................( sawang ), dak-sawang sa-jak-e bi-ngung.
Paugeran (4 wanda + 8 wanda) x 2
Isenana batangane!
1. Gelang jangga, senjata nganggo gandhewa. ( ......................., ........................ )
Lunga nangndi, sedhih ingkang manah kula.
2. Jarwa seda, dhele thukul anenga wana. ( ............................., .....................)
Den amati, tansaya tambah rasa tresna.
3. Carang wreksa, wreksa digawe wong-wongan. ( ………….. ....., ...........................)
Nora gampang, golek untung amprih kondhang.
4. Gelang driji, kaca kontak aneng netra. ( .........................., ........................... )
Aja lali , karo emak ya sing tresna.
5. Kolik priya, kethek putih ringgit purwa. (…….....………., …………............)
Satuhune, wong anom bekti wong tuwa.
6. Sarung jagung, kertas dienggo belaja. ( ......................., ..............................)
Najan abot, rumangsa wis wiwit tresna.
7. Pager griya, griya kanggo para siswa. ( ......................., .............................)
Bokmenawa, olah-olah sing prayoga.
8. Payoh wisma, lampu margi warna tiga. ( ........................, .............................)
Gegandhengan, abang becak liwar marga.
9. Watu banyu, banyu tiba saka langit. (....................., ................................)
Estunipun, kula dandan wiwit wau.
10. Putra kuda, kayu sisane dahana. ( .........................., ...........................)
Lo kok ngono, ora ngajak bareng nedha.
Tembung-tembung iki dadekna ukara wangsalan!
1. Reca kayu
Jawab: ………………………………………………………………………………
2. balung janur
Jawab: ………………………………………………………………………………………
3. sendhok sega
Jawab: ………………………………………………………………………………
4. sandhal kayu
Jawab: ........................................................................................................................
5. putra bebek
Jawab : ....................................................................................................................
TAGIHAN
Wenehana tandha ping (X) ing aksara jawaban sing bener
1. Paragraf kang gagasan pokoke mapan ing wiwitan paragraf, dijenengi paragraf ...
a. induktif c. deduktif
b. campuran d. kondusuf
e. deduktif induktif
Dina Senen 16 Maret kepungkur para pemimpin parpol wis nganakake deklarasi
kampanye damai ing kampanye terbuka sing bakal rampung tanggal 5 April ngarepiki.
Mesthi wae kita ngajab yen pelaksanaan kampanye terbuka iki bisa lumaku rancag, damai, tanpa sambekala. Senajan, jenenge wae kampanye terbuka, mesthi nglibatake massa sing ora sethithik, kebak hura-hura, pawai/ konvoi lan pameran kekuwatan massa, lengkap sabumbu-bumbune wujud pagelaran seni ing panggung, pidato politik lsp.
2. Pokok gagasan pasagrap iku mau..
a. Tanggal 15 April ngarep iki rampung kampanye.
b. Pemimpin parpol nganakake deklarasi damai.
c. Kampanye terbuka mesthi nglibatake massa.
d. Kampanye terbuka bisa lumaku rancag.
e. Konvoi lan pameran kekuatan massa lengkap.
3. nini[a[p[kH[kF| [wankLim. diwaca...
a. Nini karo anake – anake lima.
b. Nini apik-apik wae karo bocah lima.
c. Ninekne duwe epek-epek ana lima.
d. Nini epek-epek duwe anak lima.
e. Ninuk bocah apik kancane lima.
4. Manut dongeng mau, anak sing bontot jenenge ..
a. jempol d. panunggul
b. panuduh e. jenthik manis
c. jenthik
5. Sapa sing jengkel amarga rumangsa didhisiki?
a. Panunggul d. Jempol
b. Panuduh e. Jenthik
c. Jenthik manis
6. Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah. Tegese padha karo ..
a. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
b. Yen bareg-bareng dadi rosa, yen dhewekan ora kuwat.
c. Sapu sada, yen siji ora kuwawa yen sateken bisa gawe nyapu.
d. Ora kuwat digawa ijen, yen digawa bareng dadi kuwat.
e. Rawe- rawe rantas, malng-malang bakal rampung.
7. Halo, Sembada, kados pundi kabare? Kawontenan kula sakluwarga wilujeng sadaya.
Ukara mau pantese minangka .... layang.
a. satata basa d. purwaka
b. Surasa basa e. ada ngiyah
c. peprenah
8. Katur Bapak saha Ibu
Ing Singaraja
Pratelan mau ing layang minangka ....
a. satata basa d. adangiyah
b. surasa basa e. wasana basa
c.titi mangsa
9. Peprenah iku perangane layang kang mapane ana ing....
a. nduwur sish tengen d. tengah sish kiwa
b. tengah sish tengen e. ngisor sish tengen
c. sawise ada ngyah
10. Jangkrik genggong, wani nglirik sepi uwong.
Unen-unen iku kalebu tuladha ...
a. wangsalan d. paribasan
b. parikaan e. sanepa
c. bebasan
11. Menawa gawe parikan, luwih dhisik digawe....
a. isine parikan d. purwa kanthine
b. purwakane e. dhong-dhinge
c. adeg-adege
12. Sing ora kalebu parikan padinan yaiku ...
a. Jambu, apa jeruk. d. Tir, padha irenge.
Aku melu, apa entuk. Sing diesir, padha senenge.
b. Rujak nanas, pantes diwadhahi gelas. e. Korek, gambar kucing.
Tiwas-tiwas, nglabuhi wong ora waras. Kula ndherek, wonten wingking
c. Theklek, kecemplung kalen.
Timbang golek luwung balen.
1. Batangane wis ana senajan mung sawanda.
2. Mung saukara, kedadeyan saka rong gatra.
3. Gatra sing mburi isi tebusane utawa batangane.
13. Pratelan mau minangka ciri-ciri ....
a. Wangsalan rangkep d. Wangsalan lamba.
b. Wangsalan memet e. Wangsalan camboran.
c. Wangsalan edi peni.
14. Pandom wektu, dalan banyu aneng wana.
Ora jamane, manungsa lali agama.
Wangsalan iku batangane...
a. jam lan kali d.kompas lan jurang.
b. jadwal lan selang e. stop watch lan kalen.
c. Bel lan slokan.
15. ............................., hormat marang kadang werdha. (kidang)
Wangsalan sing cock yen batangane kidang. yaiku....
a. kucing wana d. sapi wana
b. wedhus wana e. jaran wana
c. babi wana.
NGRUNGOKAKE.
Standar Kompetensi : Mampu mendengarkan dan memahami serte menganggapi berbagai ragam wacana lesan nonsastra berupa sambutan /khotbah, pembicaraan dalam wawancara dan musyawarah dalam berbagai ragam bahasa Jawa.
Kompetensi Dasar : Mendengarkan pembicaraan dlam wawancara.
Indikator :
1. Nyathet pokok-pokok rembug. Sapa sig rembugan lan apa surasane rembugan.
2. Ngrangkum isi rembugan ing sajrining ukara-ukara.
Kusyadi RA
Ora Bisa Ninggalake Kethoprak
Tumrab Kusyadi RA (58taun),panggung kethoprak ora beda karo candu. Senadyan wis sepuluh taun ditinggalake,nanging kadang kala rasa kapange marang kesenian tradhisional kasebut ora bisa disayuti. Mula yen kala-kala entuk uleman saka kanca-kancane kang isih setya njaga eksistensine kethoprak supaya melu main, Kusyadi ora tau nulak nadyan honore ora mingsra.
Sasi Pebruari kepungkur priya kelairan Madiun iku diajak ngethoprak rong mbengi ing Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya. Nalika kuwi Kethoprak Setya Budaya THR, kang saperangan gedhe anggotane mujudake tilas anggotane Siswa Budaya, pinuju oleh tanggapan. ”Idhep-idhep nostalgia”,ujare Kusyadi karo mesem.
Ora nggumunake yen dheweke angel medhot iketan batine karo Siswa Budaya jalaran wiwit umure isih 23 taun, Kusyadi wis njegur ing Kethoprak asal Tulungagung kuwi. ”Wekdal semanten kula dipun ajak dening Pak Sis (Ki Siswondo Hardjo Suwitwo-pimpinane Siswa Budaya,” kandhane Kusyadi anoraga.
Miturut Kusyadi, nalika kuwi,taun 1974, dheweke isih dadi anggotane Wayang Wong Setya Dharma, Madiun. Sawijineng dina Ki Siswondo rawuh ing tobonge lan nawani supaya nggabung marang kethoprake. Tanpa mikir dawa Kusyadi nyanggupi pangajake Ki Siswondo. Taun-taun semono mau Siswa Budaya lagi ngalami jaman kencana rukmi. Senimane racak urip makmur. Mula akeh seniman saka grup kethoprak liya sing kepingin nggamblok Siswa Budaya. ”Raosing manah kula bombong saged dados peranganing Siswa Budaya,” ujare Kusyadi.
Nanging taun-taun wiwitan ing Siswa Budaya, Kusyadi ora langsung munggah panggung. Manut Ki Siswondo, gayane Kusyadi isih kaya pemain wayang wong saengga durung cocog diwenehi dhapukan. Ki Siswondo engga meh setaun ”moles” karaktere Kusyadi murih salaras karo sing dikarepake . ”Pak Sis menika mboten sembarangan menawi dipun anggep taksih kirang pas inggih mboten dipun mainaken,” critane Kusyadi.
Sawise karaktere owah, Kusyadi lagi entuk main. Ewasemono dheweke mung diwenehi peran-peran figuran. Tujuwane kareben nyinau kabisane kanca-kancane kang luwih senior. ”Kula saweg dipun pitados dados peran utama sasampunipun gangsal taun,” kandhane Kusyadi.
Bebarengan Siswa Budaya, Kusyadi melu mecaki jaman-jaman kang endah. Nadyan ngolah-ngalih saka kutha siji menyang kutha liyane nanging Siswa Budaya ora tau sepi. Kusyadi dadi bintang panggung kang tansah diantu-antu penonton. Dhasar kasinungan rupa bagus tur alus solah bawane. Ujaring kandha ora sethithik penonton wanita kang kepencut karo kabagusane Kusyadi. Duete karo sri panggung wanita, Aries Sunarsiyam ing ndhuwur panggung disebut-sebut minangka pasangan paling ideal wektu kuwi.
Ing sanjabaning panggung Kusyadi wis nganggep Ki Siswondo kaya dene wong tuwane dhewe. Uger dheweke kepepet butuh,mligine ing babagan dhuwit, Kusyadi ajeg sambat marang Pak Sis –paraban akrabe Ki Siswondo-. Ora mung Kusyadi dhewe, pemain-pemain liyane sing lagi butuh dhuwit sambate ora ana liya kejaba marang Pak Sis.”Pak Sis menika saged dados pamonng saengga kita sedaya kados dene kaluwarga ageng,” pratelane Kusyadi.
Manut Kusyadi ing taun 1980 – 1990 pengasilane minangka seniman kethoprak bisa dijagakake, kepara turah-turah. Saka pangasilan mau Kusyadi kasil nyekolahake pitu saka sanga anake nganti oleh gelar sarjana. Nanging owah gingsire jaman ora bisa diselaki. Paribasane cakra manggilingan, mecaki taun 90 an Siswa Budaya wiwit kalendhih dening modernisasi, mligine tontonan ing televisi. Mbaka sethithik penontone susut.
Pamore Siswa Budaya kang sekawit mencorong dadi saya surem bareng sawatara bintange tinggal donya, kaya dene Ki Sutikno Hardjo Suwito, Wiryosumarto (Jarana), Bambang SA (Jagela), Yosohadi, Suyadi Eko Asmoro, Yusuf Agil, Misrat Harsono lan liya-liyane. Puncake taun 1997 Ki Siswondo nututi katimbalan.
Di tinggal pimpinane, Siswa Budaya kaya sapu kelangan suh. Pentase dadi ora ajeg. Taun 1999 Kusyadi mutusake metu saka grup kang wis nggedhekake jenenge mau. Alasane, sawise Ki Siswondo murud, dheweke wis ora krasan maneh mapan ana Siswa Budaya. Nanging ora ateges Kusyadi nglalekake panggung seni sawutuhe. Ing saselane momong putu lan minangka Ketua Rukun Warga 12 Desa Pandean,Kecamatan Tawang, kota Madiun, Kusyadi isih sok oleh uleman saka mitra-mitrane diajak tanggapan kethoprak apa dene wayang wong.
( Panjebar Semangat no.13 edisi 28 Maret 2009)
Wangsulana pitakon - pitakon ing ngisor iki !
1. Sapa pemimpine grup kethoprak Siswa Budaya?
...........................................................................................
2. Sadurunge nggabung grup kethoprak Siswa Budaya Kusyadi nggabung karo grup
apa?
.................................................................................................................................
3. Sapa sing disebut – sebut pasangan ideale Kusyadi ing nduwur panggung?
.................................................................................................................................
4. Kethoprak iku kesenian daerah sakangendi?
.................................................................................................................................
5. Umur pira Kusyadi nggabung ing Siswa budaya?
6.
.................................................................................................................................
7. Wiwit kapan pengasilan minangka seniman kethoprak bisa dijagakake?
.................................................................................................................................
8. Apa alasane Kusyadi metu saka Siswa Budaya?
.................................................................................................................................
9. Sapa sejatine Kusyadi iku?
.................................................................................................................................
10. Kenapa penonton kethoprak saiki susut?
.................................................................................................................................
11. Pira cacahe anake Kusyadi?
.................................................................................................................................
GUNEMAN
I. Standar Kompetensi:
Bisa ngandharake pikiran, panemu, gagasan, lan perasaan sacara lesan kanthi kegiatan pidato, crita, dialog, nganggo basa Jawa kanthi unggah-ungguh basa kang trep.
II. Kompetensi Dasar :
Nyritakake pengalaman pribadi.
III. Indikator :
1. Nyritakake pengalamane dhewe (pribadi) sing nabet nganggo maneka ragam basa
Jawa. Kalebu basa dialek.
2. mangsuli pitakon saka materi sing dicritakake.
Ringkesan Materi
Crita Pengalaman
Manungsa sing akeh-akeh padha duwe pengalaman dhewe-dhewe. Pengalaman mau
werna-weran. Ana pengalaman sing lucu ngguyokake, ana sing nyedhihake, nrenyuhake. Nanging uga ana sing njengkelake, utawa nggregetake. Pengalaman-pengalaman mau senajan wis suwe angel laine, menawa pancen nabet ing ati.
Crita pengalaman iku tujuwane dirungokake wong liya, wong liya ketarik lan
seneng ing ati. Mula sing dicritakake uga kudu dipilih crita sing aneh, lucu, spektakuler nyenengake lan pancen crita mau dudu crita biasa, naging crita istimewa. Yen mung crita biasa, kabeh uwong wis padha ngalami ora perlu dicritakake, ora padha gumun.
Anggone nyritakake mbutuhake rakitan basa kang runtut, ora dibolan-baleni, tembung-tembunge gampang dingerteni, komonikatif kabeh ngerti maksude.
Nalika crita pengalaman kanggo wong liya, perlu nggatekake unggah-ungguh basa lan tata krama sing perlu. Kejaba iku perlu empan papan, lire perlu mawas sapa sing ngrungokake, ing ngendi anggone crita, suasane kepriye lan liya-liyane.
WACANEN KANTHI TELITI!
Crita Pengalaman 1
GARA-GARA DIDHAWUHI MACA TULISAN JAWA
Nganti saiki aku kami kekelen menawa kelingan kedadeyan ”maca tulisan Jawa” nalika aku isih sekolah ing SMP. Apa maneh yen ketemu kanca-kanca lawas kang ngelingake bab iku. Dene kedadeyane mangkene:
Wektu iku Pak H, guru ”kagunan Jawa” ndhawuhi para murid saklasku supaya minggu ngarep kudu maju ing ngarep kelas perlu maca tulisan Jawa sing lagi bae dicathet, yaiku crita Panji Semirang.
Esuk-esuk, dina sadurunge maju, kanca-kanca padha ngrombol ngomongake menawa padha ora bisa maca tulisan Jawa kanthi lancar. Kabeh rumangsa wedi menawa Pak H duka.
Krungu kaya ngono iku Paidi kancaku sabangku mung mesem, mula kanca-kanca pdha sujana.....
”Di, kowe kok mesam-mesem bae, kaya pinter-pintera.” celathune Kirman.
” Pokoke beres!”
” Beres piye, wong maca bae blekak-blekuk kok,” sambunge Yatini ” bisa-bisa aku kena gebug bokongku dening Pak H”.
Sabanjure Paidi menehi weruh, bab jurus ces pleng mau, yaiku cathetane diturun nganggo tulisan latin, nanging olehe nulis ana ngisor garis, tur hurupe rada bunder-bunder. ”Akuuuur!” saure kanca-kanca.
Mula dina iku uga, sadurung mulih kabeh padha rundhingan, aja nganti rahasia iku kejodheran, kudu kompak.
Pas dina cinaton, Yatini didhawuhi maju, mesthi bae kabeh padha dheg-dhegan, wedi menawa kewiyak wadine.
” Sliuman-slumun slamet” usike kanca-kanca kang kapireng Pak H.
” Ana apa, kok rame?” pitakone Pak H.
Pitakon mau ora ana sing njawab, kabeh meneng bae, mung padha plerokan.
Pak H mesam-mesem rumangsa seneng, dene kang wus maju macane lancar.
Tan kocapa, bareng Pidi maju, sikile nyandhung bangku, nganti cathetane tiba, mangka Pak H pas ana sandhinge, cathetan dipundhut karo Pak H, karepe arep diwenehake, nanging sadurunge diulungake ndadak kober diwaos.
”O, ... padha kaya ngono ya, dadi arep ngakali aku” ngendikane semu duka ”yen kaya mangkono kabeh cathetan arep ndak gledhah.”
Nalika di gledhahpadha kecekel wadine mula kabeh kang wus padha maju dibatalake lan di baleni minggu ngarep. Apa tumon,cah Jawa kok ora bisa basa jawa?
(Imam Tauchid – Bekasi)
TAGIHAN CRITA PENGALAMAN 1
1. Ing crita pengalaman 1 mau nyritakake bab apa?
Wangsulan:
......................................................................................................................................
2. Apa maksude sluman slumun slamet ?
Wangsulan:
......................................................................................................................................
3. Apa hikmahe, crita pengalaman 1 mau kanggone sliramu?
Wangsulan:
......................................................................................................................................
4. Sapa sing tiba giliran sial ing crita mau? Wenehana alasan!
Wangsulan:
......................................................................................................................................
5. Critakna maneh kanthi ringkes pengalaman mau!
Wangsulan:
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Crita Pengalaman 2
KATHOK KOLOR MARAKAKE ISIN
Kedadeyan kang gawe isin Lik T iki wis sakwetara taun kepungkur, nanging yen kelingan ora bisa digambarake sepira isine. Critane mangkene. Lik T iki pagaweane dadi tukang panggul ana pasar. Sapen isuk udakara jam limanan dheweke mesthi wis njegreg ana pasar, methuki para langganan kang nggunakake tenagane. Senajan wis umur 50 luwih, Lik T isih rosa, pideksa dadi ora nate nulak manggul apa bae.
Sawijining dina sakdurunge budhal atine krasa ora kepenak. Nanging abot-abot ngopeni anak bojo dheweke tetep budhal kaya adat saben. Kaya kebiyasaane wong ndesa, pangganggone Lik T uga kathok kolor karo (nuwun sewu) ora nganggo celana dalam.
nalika tekan pasar ndilalah kolore mau pedhot. Clingak-clinguk nggolek tali utawa rafia ora nemokake dumadakan dheweke nemu peniti. Peniti kuwi banjur dienggo nyingseti kathoke.Esuk kuwi dheweke di kon manggul daging saka mobil menyang los.Sejangah,rong langkah,telung langkah,ora ana apa-apa.Bareng patang jangkah dumadakan ...”dhel” peniti mau pedhot! Mesti wae Lik T banjur wuda,babar blas ora ketutupan benang saklembar-lembara.
Lik T kaget, wong-wong padha mlongo! Kadungmertarung Lik T tetep mlayu manggul daging menyang los karo mbengok “nuwun sewu – nuwun sewu”.
wong-wong padha sumingkir. Bareng tekan los, Lik T banjur ndeprok ngono wae. Untung ning los ana sarung, kena dingo nutupi awake.”Ngimpi apa aku mau bengi”batine Lik T. Bar kedadean iku ana telung dinanan Lik T ora budhal nyambut gawe
(H.Masturi,S.Ag – Wegil,Sukolito Pati)
TAGIHAN CRITA PENGALAMAN 2
1. Apa crita ke 2 iku kalebu lucu? Lucune ing endi kandhakna!
Wangsulan:
...........................................................................................................................................
2. Sapa sing dicritakake ing crita ke 2 iku?
Wangsulan:
...........................................................................................................................................
3. Saupama lelakon mau kowe dhewe sing ketaman, kepriye perasaanmu?
Wangsulan:
...........................................................................................................................................
4. Apa hikmahe crita mau kanggo kowe?
Wangsulan:
...........................................................................................................................................
5. Crita pengalaman muau critakna maneh kanthi cekak aos!
Wangsulan:
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
MACA
I. Standar Kompetensi : Bisa maca lan paham sawernaning teks wacan nonsastra basa Jawa kanthi maneka cara maca kanggo maneka tujuan.
II. Kompetensi Dasar : Membaca berita.
III. Indikator : Maca naskah berita televisi/ radio kanthi nggatekake pakecapan, intonasi,pakecapa cetha, panyawang, sikap rikala maca sing bener.
Ringkesan materi
Maca iku ora mung nyuwarakake aksara. ananging perlu nggatekake liyane kayata:
1. Ucapane cetha, lire ora nuwuhake salah tampa tumprap sing ngunggokake. Jalaran yen ucapane beda maknane bisa uga beda.
2. Intonasi utawa lagu ukara pas, lire cendhek dhuwure lagu ukara pas, kepenak dirungu,malah bisa mbiyantu mangerteni isi wacan.
3. Sikepe maca nyenegake, maksude yen maca teks berita becike praupan utawa panyawang aja mung tumuju teks, nanging pamirsa uga perlu disawang.
4. Tempo pas, lire banter cepete anggone maca aja kecepeten, nanging uga ora kalonen. Yen kecepeten anggone ngrungokake kangelan. Nanging yen kalonen bisa njuwarehi.
Maca mono sawijining ketrampilan. Sapa baee sing gelem ngulinakake mesthine bisa dadi trampil. mula aja wedi kangelan gladhen utawa latihan supaya bisa trampil maca.
SARI WARTA IKI WACANEN KANTHI PRATITIS
BANJUR WANGSULANA PITAKON-PITAKONE!
Pawarta 1
TKI KAJEBAK ING PALISTINA
Sawenehing tenaga kerja Indonesia, Umi Saodah, kejebak ing satengahing swasana perang ing Jalur Gaza, Palestina. Nanging miturut Kepala Badan Nasional Penempatan lan Perlindungan Tenaga Kerja Jawa Tengah, Rachman, Selasa 13/1 engga dinane iki Umi jroning kaanan waras-wiris ora kurang sawiji apa. Umi warga Dukuh Tlawongan, Desa Karang Tengah, Kecamatan Tuntang, Semarang makarya dadi pembantu ing Palestina wiwit wolung taun kepungkur. Sadurunge ana Palestina, Umi nyambut gawe ana Yordania.
Umi, anake pasangan Moch Yasmin lan katinem, budhal menyang Yordania liwat PT Andromeda, Jakarta. Sawise nem taun ana Yordan, Umi ngalig menyang Palestina. Naging Rochman ora ngerti sapa sing ngajak Umi pindhah mrana. Kedutaan Besar RI ing Kairo, Mesir sumedya njupuk Umi saka wilayah konflik kasebut. Ewadene petugas kedutaan kang kajibah methuk Umi isih kangelan mlebu menyang tapel watesing Palestina amarga isih ditutup dening saradhadu Israel. (PS No4 24/1 2009)
Wangsulana pitakon iki!
1. Umi Saodah iku bocah saka ngendi?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
2. Rochman iku sapa?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
3. Kepriye larah-larahe Umi bisa tekan Palestina?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
4. Sapa wong tuwane Umi?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
5. Pirang taun suwene Umi kerja neng luar negeri?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Pawarta 2
RAGAD UNAS RP 572 MILIAR
Pemerintah nyepakake dhuwit Rp 572 miliar kanggo ragad ujian nasional (unas) kang bakal digelar sasi April 2009. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Buranuddin Tolla, Senin, 12/1 ngandharake, dhuwit mau dienggo ragad maneka keperluan kang ana gandheng cenenge klawan ujian nasional, wiwt nyetak soal engga pengumuman kelulusan siswa.
Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan, Mungin Eddy Wibowo nambahake, kang diragadi nganggo dhuwit atusan miliar mau ora ngemungakke ujian nasional formal, nanging uga ujian nasional kesetaraan. Peprincene, Rp 56 miliar kanggo ujian akhir sekolah standar nasional, Rp 20 miliar kanggo ujian nasional sekolah menengah pertama/madrasah stanawiyah/ sadrajad lan Rp 120 miliar kanggo ujian nasional sekolah menengah atas / madrasah aliyah / sadrajad. (PS No4 24/1 2009)
Wangsulana Pitakon iki!
1. Pokok berita iku mau babagan apa?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
2. Mungin Eddy Wibowo iku sapa?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
3. Manut berita dhuwit 572 miliar mau kanggo apa bae?
Wangsulan : ............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
4. Kapan pawarta mau disiarake?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
5. Ujian nasional kanggo SMA mbutuhake ragat pira?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Pawarta 3
WURUNG DADI ANGGOTA
DEWAN BISA EDAN
Ketua Kelompok Kerja Calon Legislator Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno, Senen 16/3 ngira-ira cacahe pasien rumah sakit jiwa bakal saya akeh. Penyebabe, akaeh calon legislator (caleg) kang wurung dadi anggota dewan padha depresi awit nalika kampanye kadhung cucul ragad akeh. Kamangka komposisine kursi wakil rakyat karo cacahing caleg ora setimbang. Sumarno menehi conto, ing DKI jakarta ana caleg cacah 2.268 kang ngrebut kursi 94 DPRD propinsi, caleg cacah 606 kanggo ngrebut kursi 21 DPR RI lan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) cacah 41 kanggo ngrebut kursi 4.
Manut Sumarno, saperangan gedhe saka caleg-caleg mau wis entek-entekan ngedol bandha donyane kanggo beya kampanyene mangka durung karuwan dadi. Mula ing pemilu sabanjure kudu wiwit dipikirake cara-carane kampanye sing efektif lan efisien murih ora jor-joran ”mbuwang” dhuwit ing satengahe swasana krisis ekonomi kaya dinane iki. Krana wis kentekan bandha tur isish kudu nanggung utang. Sumarno maklun yen mengkone akeh tilas caleg kang padha owah pikire. ( PS no 13 28/3 2009)
Wangsulana pitakon iki!
1. Berita iku mau ngrembug bab apa?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
2. Apa sebabe pasien RSJ saya akeh?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
3. Sing diberitakake mau wilayah ngendi?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
4. Sumarno iku sapa?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
5. Caleg pira sing melu ngrebut kursi DPR RI saka wilayah DKI?
Wangsulan : .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
KEMAMPUAN BERSASTRA
NYERAT.
Standar Kompetensi : Saget nyerat tembang macapat, parikan lan wangsalan.
Kompetensi Dasar : Nyerat tembang Macapat.
Indikator : 1. Nemtokaken Tema tembang.
2. Ngembangaken ide gagasan ing salebetipun tembang.
RINGKESAN MATERI
1. Tembang.
Kang diarani tembang yaiku, reriptan utawa dhapukane basa mawa paugeran ertemtu
(gumathok) kang pamacane (olehe ngucapake) kudu dilagokake nganggo kagunan
swara.
2. Cakepan.
Kang diarani cakepan iku unen-unen tembang utawa tetembungan kang kanggo ing
tembang. (syair)
3. Golong-golongane Tembang.
a. Tembang Kawi utawa tembang Gedhe. Uga disebut maca sa lagu.
b. Tembang Tengahan utawa tembang Dhagelan. Uga disebut maca ro lagu utawa lu
lagu.
c. Tembang Macapat utawa Tembang Cilik. Uga disebut maca pat lagu.
4. Paugera Tembang Macapat.
Sing baku paugerane tembang Macapat iku ana telu, yaiku:
1. Guru gatra. Yaiku cacahe larik ing saben pada tembang.
2. Guru wilangan. Yaiku cacahe wanda (suku kata) ig saben larike.
3. Guru lagu. Yaiku tibane swara ing pungkasane larike.
Kanggo niteni cakepan ikukalebu tembang apa, gatekna paugeran ing ngisor iki!
No Jeneng tembang Larik Guru Wilangan Guru Lagu
1 Mijil I
II
III
IV
V
VI 10
6
10
10
6
6 i
o
e’
i
i
u
2 Maskumambang I
II
III
IV 12
6
8
8 i
a
i
a
3 Sinom I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX 8
8
8
8
7
8
7
8
12 a
i
a
i
i
u
a
i
a
4 Gambuh I
II
III
IV
V 7
10
12
8
8 u
u
i
u
o
5 Kinanthi I
II
III
IV
V
VI 8
8
8
8
8
8 u
i
a
i
a
i
6 Asmarandana I
II
III
IV
V
VI
VII 8
8
8
8
7
8
8 i
a
e’
a
a
u
a
7 Durma I
II
III
IV
V
VI
VII 12
7
6
7
8
5
7 a
i
a
a
i
a
i
8 Dhandhanggula I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X 10
10
8
7
9
7
6
8
12
7 i
a
e’
u
i
a
u
a
i
a
9 Pangkur I
II
III
IV
V
VI
VII 8
11
8
7
12
8
8 a
i
u
a
u
a
i
10 Megatruh I
II
III
IV
V 12
8
8
8
8 u
i
u
i
o
11 Pocung I
II
III
IV 12
6
8
12 u
a
i
a
Tuladha
Gambuh
Rekasane wong golek ngelmu,
pingin pinter ora wedi laku,
nadyan adoh tetep tabah dilakoni
linambaran ati teguh,
diridllai Gusti Alloh.
Gawea tembang Gambuh kanthi tema ”Kehidupan”
UJI KOMPETENSI
GLADHEN SEMESTER 1
Pilihen jawaban sing bener kanthi menehi tandha ping (X) ing aksara a,b,c,d, utawa e,
1. Manut panaliten, akeh bocah ing daerah Kendal kang kepeksa mandheg sekolahe.
Cacahe atusan, malah ewon. Dudu karepe dhewe mandheg lan dudu karepe wong
tuwane. .............
Ukara kang mathuk kanggo nerusake paragraf ing ndhuwur yaiku ....
a. Iki disebabake dheweke wegah sekolah, amarga sekolah iku pancen rekasa.
b. Kabeh mau amarga kaanan kang ora nyengkuyung marang nasibe bocah mau.
c. Prakara iki minangka tanggungan kang abot kanggone awake dhewe kabeh.
d. Pancen semangat kanggo sekolah iku ora diduweni saben bocah Kendal.
e. Gelem ora gelem awke dhewe kabeh kudu gelem mbantu bocah kesrakat.
2. Gatekna cuplikan geguritan iki!
Panase surya tan rinasa
kesele awak tan ginubris
kang diesthi amung makarya
oleh karya
kanggo putra
Isi pethikan geguritan iku ngemu rasa....
a. Kangen marang wong kang nyambut gawe.
b. Semangat nyambut gawe kang makantar-kantar.
c. Jengkel nalika nyambut gawe ing ngalas.
d. Sabar, nalika nyambut gawe kanggo keluarga.
e. Ora trima amarga dadi wong kakeyan gawean.
3. Wangsalan iku unen-unen kang saemper cangkriman, nanging jawabane wis ana
senajan samudana.
Ing ngisor iki sing minangka tuladha wangsalan yaiku ...
a. Kabeh tumindak sing ngati-ati, sebab becik ketitik ala ketara.
b. Sing tuku sembako akeh banget, pindhane temawon.
c. Tawon madu ngisep sekar, calon guru kudu sabar.
d. Aja seneng ngrokok cendhak, yen ana wong omong neges-neges.
e. Gusti iku werdine baguse ati, yen tebu antepe kalbu.
4. ................... Manungsa kadhang bisa diapusi dening pikirane dhewe. Manungsa iku
saya pinter, uga saya pinter olehe ngapusi awake dhewe. Pancen jujur marang awake
dhewe iku ora gampang. Ya mung manungsa sing bisa mawas diri kanthi obyektif
lan nglimbang-nglimbang apa tumindak lan pamikirku iku jujur apa ora. Sifat jujur
kang sumimpen ing ati nurani iku kudu tansah diurip-urip supaya wong tansah
tumindak jujur.
Ukara kang pitakon kang mathuk karo isine paragraf kasebut ...
a. Kepriye carane supaya uwong bisa tansah tumindak jujur?
b. Manungsa ngendi sing durung nate tumindak ora jujur?
c. Sapa sing bisa nambani wong lara ora jujur?
d. Pira cacahe wong sing tumindak ora jujur?
e. Kepiye carane nemokake wong sing jujur?
5. Gegantilaning atiku wus antara suwe ora ketemu.
Maksude gegantilaning atiku, yaiku wong sing ….
a. tansah dipercaya d. mesthi digoleki
b. tansah ditresnani e. mesthi dadi pikiran
c. ngabot-aboti ati
6. Tata rakite gawe pidhato sing bener, yaiku ...
a. Salam pambuka – wigatine atur – purwaka – wasana – pangajeng-ajeng.
b. Salam pambuka – purwaka – wigatine atur – pangarep-arep – wasana.
c. Salam pambuka – surasa basa – wigatine atur – pengarep-arep – wasana.
d. Salam pambuka – pangarep-arep – wasana – panutup.
e. Salam pambuka – wasana basa – pengare- arep – panutup.
7. Perangane pidato kang isine ngaturake panuwun saha nyuwun pangapunten menawa
ana kukurangan lan kaluputane atur, jenenge ..
a. Salam pambuka d. pengarep-arep
b. purwaka e. surasa basa
c. wasana basa
8. Sikep badan utawa sarira sarta pasuryan ingkang kedah dipun gatosaken nalika
maraga pidato, inggih menika...
a. Jumenenng kanthi lelambaran suku setunggal.
b. Pasuryan suntrut mbesengut, ningali mangandhap.
c. Jumeneng kanthi raos kapitadosan dhiri pribadi.
d. Sekedhap-sekedhap mirsani manginggil.
e. Asring ngobahaken salah setunggaling bageyan awak.
9. ....... mboten kesupen, mbok bilih rikala sugengipin almarhumah nggadhai kalepatan,
kula makili sedaya keluarga nyuwunake pangapunten.
Cuplikan sesorah iku mau diandharake ing kaanan ...
a. seneng d. supitan
b. syukuran e. kesripahan
c. mantenan
10. .......nglajengaken rembag wulan kapengker ingkang sampun golong gilig
anggenipun badhe bebesanan. Titi wanci menika dipun adani upacara pasrah sang-
sangan saha liru kalpika minangka sarana paningseting temanten.
Tegese upacara pasrah sang-sangan saha liru kalpika ...
a. pasrah klambi manten d. pasrah tukon emas.
b. lamaran calon manten e. pasrah kalung lan ali-ali.
c. pasrah midodareni.
11. Wiwit mau tak gatekake kok ngembang duren, diterangake mung ....
a. mbesengut d. ngguya-ngguyu
b. ndlongop e. meneng wae
c. omong wae
12. Tuku gudhe diwungkusi, …………
Ukara kang trep kanggo nerusake parikan, yaiku …
a. Bocah gedhe diapusi. d. Dadi murid kudu sregep.
b. Kudu bekti ro wong tuwa. e. Dadi uwong aja kurupsi.
c. Manuk emprit nucuk pari.
13. Esuk-esuk srengengene uwis metu ibu, nyuwun pangestu ingkang putra badhe
sinau.
Dasa namane srengenge, yaiku …
a. kartika, lintang, jagad d. baskara, surya, yhang rawi
b. tirta, warih, toya e. pertiwi, bantala, pratala
c. dahana, latu, geni.
14. Kolik priya, wong agung anjani putra.
Tuhu eman, wong anom lali agama.
Sing dikarepake wong agung anjani putra, yaiku ...
a. Anoman. d. Janaka.
b. Werkudara. e. Sugriwa.
c. Rama wijaya.
15. Nastiti : Halo, sugeng enjang. Menapa leres menika dalemipun Ibu Eni?
Bu Eni : Inggih leres, menika kula piyambak. Wonten menapa nggih?
Nastiti : Kula Nastiti Bu. Kepareng matur Bu, dinten menika kula mboten saget
mlebet sekolah. Kula tasih wonten griya sakit, nenggani bapak, amargi
bapak. Kula nyuwun izin Bu.
Bu Eni : O, iya. Dakdongakake muga-muga Bapakmu enggal dhangan.
Satiti : ...............
Kanggo mangsuli Bu Eni, pantese Satiti matur .....
a. Inggih Bu, kapan-kapan tuwi mriki.
b. Maturnuwun Bu, benjang tilik mriki nggih!
c. Amin. Matur nuwun Bu, donganipun, sugeng enjang.
d. Inggih Bu,boten usah sumelang, bapak mesthi mantun!
e. Matur nuwun, ampun lali lho, dinten niki kula diizinke!
16. Dadi uwong kuwi mbok aja kakehan janji kesaguhan, nanging ora nan kasunyatane.
Kaya ngono kuwi bebasane ....
a. Kakehan gludhug kurang udan. d. gegedhen empyak kurang cagak.
b. Kakehan udan kurang gludhug. e. Omba godhonge cilik uwite.
c. Sumur lumaku ditimbs.
17. Aku didhawuhi Bu Eni ........ layang ........ durung ngerti omahe.
Tembung sing mathuk kanggo ngganepi ukara mau ...
a. menehake – mula d. maringake – saka
b. ngaturake – kamangka e. ngaturaken – mulane
c. maringi – sejatine
18. Kanggo nyegah ngrembakane penyakit polio, Ibu Presiden Ani Yudayono sumedya
nggiyatake maneh Posyandu lan PKK kang kondhang nalika jamane orde baru.
Nanging saiki rada kesilep sawise reformasi. Kanthi progam kasebut diajab ibu-ibu
melu tumandang mbrastha wabah penyakit polio sing bisa nemahi tiwas.
Nitik saka ukara bakune, paragraf kasebut kalebu paragraf ...
a. deduktif d. induktif
b. interaktif e. deskriftif
c. campuran
19. 1. Dadi bocah wadon iku kudu gemi nastiti ngati-ati.
2. Carang wreksa, wreksa wilis tanpa patra.
3. Guru iku sugih guna digugu lan ditiru, bisa momot mengku.
4. Najan anake loper koran yen sekolah tenan bisa dadi juragan.
5. Cilik dimanja gedhe foya-foya tuwa kaya raya mati mlebu surga.
Ukara-ukara iku sing ngemu purwakanthi basa, ukara No ....
a. 1. d. 3.
b. 2. e. 4.
c. 5.
20. Nyinau aksara Jawa iku kudu duwe pawitan ati karep, tlaten lan sregep gladhen.
Wiwit manerteni carakane siji mbaka siji, ngapalake, mbedakake, suwe-suwe bisa
maca nulis kanthi benerlan pener.
Tegese tembung carakane yaiku ...
a. wujude aksara d. ejakane aksara
b. modhele aksara e. gedhe cilike aksara
c. tegese aksara
21. Raga iki kebak istiyar
kanthi sukma sumarah
mantep mangudi lan mangesti
wis dhik
kabeh utange sesuk disaur
kabeh panandhang dilebur
Cuplikan geguritan iku ngemu rasa pangrasa ....
a. suka gambira d. tanpa daya
b. nelangsa e. tanpa rasa
c. bungah-bungah
22. Kasuwun rawuh benjang dinten: Anggara manis.
Surya kaping: 14 wulan Agustus.
Dina Buda Manis, tegese dina ...
a. Senen legi d. Rebo kliwon
b. Selasa paing e. Kemis kliwon
c. Selasa legi
23. Nulis layang isine njaluk pangapura sing trep,yaiku ...
a. Kedadeya wingi kae ora dakjarag, nyuwun pangarura ya yen aku luput.
b. Kowe ya kerep nyalahi aku, mula yen aku salah ya diapura.
c. Kabeh mau aku ora njarag, Aku nyuwun kanthi lilaning ati pangapuranen
kaluputanku.
d. Pokoke gelem ora gelem aku njaluk pangapura kabeh luputmu.
e. Sakarepmu anggonmu ngarani kabeh luputmu njaluk pangapura.
24. Ibu guru Anita nampa .... saka kantor Dikpora amarga menang lomba ngarang.
a. kanugrahan d. ganjaran
b. kadho e. hadiyah
c. paringan
25. Wangsalan ................., abot entheng daklakonane. Jawaban sing mathuk...
a. balung jagung d. roning linjo
b. balung pelem e. sarung gajah
c. sarung jagung
26. .................., ngusadani wong kangen ndag antuk jampi. Wangsalane sing cocok ...
a. balung klapa d. balung jagung
b. balung janur e. balung geni
c. rone klapa
27. Isi parikan iki mathuk menawa purwakane ’ Jambu apa jeruk,
a. kowe tuku aja njaluk. d. apuranen kaluputanku.
b. mlaku-mlaku karo kanca. e. dina setu malem Minggu
c. aku melu aja serik
28. Purwa kanthi sing kudu ana ing parikan, yaiku purwa kanthi...
a. lumaksita d. basa
b. swara e. sastra
c. aksara
29. Tembang Kinanthi, kalebu ewone tembang ..
a. cilik d. campur sari
b. gedhe e. tengahan
c. dolanan
30. Tembung sing tegese padha karo samodra, yaiku..
a. kartika d. surya
b. candra e. segara
c. gisik
31. Sing ora jumbuh kanggo meper hawa nepsu, yaiku...
a. Gampang omong saru lan misuh yen gojegan karo kanca.
b. Sinau kanthi sengkut nganto ora kober srawung karo kanca.
c. Nindakake pasa lan prihatin ing sasi Romadon.
d. Nindakake gawean kanggo males kang nglarani ati.
e. Nekani sarta melu nindakake kegiyatan suka-suka.
32. Sing rawuh saliyane Pamong desa Sukorejo, uga ana sesepuh sarta tokoh
masyarakat sing peduli.
Ukara mau migunakake basa ...
a. ngoko lugu d. krama lugu
b. ngoko alus e. krama desa
c. krama inggil
33. Kanggo ngajeni uwong liya, yen guneman becike nggunakake basa ...
a. manca d. kasar
b. ngoko e. dialek
c. krama
34. Ing ngisor iki kalebu ewone tembang macapat, kejaba ...
a. Kinanthi d. Kusumastuti
b. Mijil e. Pangkur
c. Dhandhangula
35. Wigatosipun serat ulem inggih punika ...
a. ngaturi uninga d. ngaturi kabar
b. atur panuwun e. atur undangan
c. ngaturi rawuh
36. Tembang-tembang kayata Praon, Mawar biru, Caping Gunung, Lingsir Wengi lan
liya-liyane, iku kalebu ewone tembang ...
a. dolanan d. gagrak anyar
b. campur sari e. macapat
c. tengahan
37. ?je[mPo lL nJe nQik >mB| gG n\, Dipun waos...
a. Jebolane tanggul sa abreg. d. Jempole kethuthuk remuk.
b. Jempol lan jenthike kebrukan. e. Jebule wis padha rembugan.
c. Jempol lan jenthi rembugan.
38. ?ru kunHg[w s[nTo s, c]h ag[w bu b]h. Dipun waos..
a. Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah.
b. Rukun dadi santosa, crah dadi bubrah.
c. Rukune yen santosa, yen cerai dadi bubrah.
d. Rukuh gawe solat, setan gawe bubrah.
e. Rukun wae ben santosa lan gawe bungah.
39. ?ai= z/s su= .......... ai= mf- mzunK/ s, tu tW| ri anF yni.
a. wsPd d. tuld
b. pisu= su= e. ru[b f
c. tu ki n
40. ?guru wil=zn\ yaiku ....
a. Cacahe larik saben sapada d. Cacahe wanda saben sagatra.
b. Cacahe larik saben sagatra. e. Dhong-dhing ing pugkasane tembung.
c. Cacahe tembung ing saben larik.
41. ?sur fir jyni= r tLe bu/ [fni= pzsT| ti. Latine ...
a. Suradi rajaya ning rata labur di pangan Tuti.
b. Sura dirajaya tabuning pangesti.
c. Suradijaya sarapan bubur nenggone Astuti.
d. Sura dira jaya ningrat lebur dening pangastiti.
e. Suradi jayaningrat lebure pangastuti.
42. ?geguritnHku k X bu pu aisi jw ....
a. anyar d. kuna
b. lawas e. tulisan
c. tengahan
43. ?pitikW li kS b ke[bon\ Batangane ...
a. jagong d. nanas
b. kates e. sulak
c. duren
44.?rujkN nsPnTe sFi wdhai gels\, Ukara iku ana pirang tembung?
a.gangsal d. enem
b. wolu e. sedasa
c. kalih welas
45. ?cukupSe[m[n disik\ liyfin fismB|= ma[nh. Ukara iku
pantese
kanggo ...
a. pambuka d. pangarep-arep
b. panutup e. surasa basa
c. salam pambuka
46. ?[go[d=o wru [bo[l=o pi= gi/,
[bosh ayu si= tkSi/. Unen-unen iku kalebu ...
a. parikan d. wangsalan
b. sanepa e. paribasan
c. cangkriman
47. Dadi ana kudu bisa mikul dhuwur mendhem jero.
Unen-unen mikul dhuwur mendhem jero, tegese ...
a. Yen wong tuwa mati dibelet sajero-jerone.
b. Bisa njunjung jrajad lan martabate wong tuwa.
c. Wong luput saka bebaya kebanjiran.
d. Bisa ngilangi kabeh kaluputane wong tuwa.
e. Wong kang mulya sarwa kecukupan bandha.
48. 1.ora 2. gerah 3. nunggu 4. sekolah 5. ibune 6. mlebu
7. dheweke 8. amarga
Tembung-tembung iku supaya dadi ukara sing luwes, urutane ...
a. 8, 1, 5, 4 6, 7, 3, 2 d. 7, 1, 6, 4, 8, 3, 5, 2
b. 7, 8, 6, 5, 4, 3, 2, 1 e. 8, 3, 6, 7,2. 2, 1, 4
c. 7. 2, 1, 4, 6, 5, 3, 8
49. Babone crita wayang purwa iku serat Mahabarata lan serat Ramayana kang asale
saka..
a. India d. Jawa
b. Indonesia e. Italia
c. Irak
50. Sandhangan tugelan sing katulis sangisore sing dipasangi.
a. g , y d. z , S
b. K , B e. H , P
e. T , R
II Wangsulana kanthi pratitis!
1. Apa bedane krungu karo ngrungokake? Wenehana conto sing nalar!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Jlentrehna, apa sing diarani laying pribadi?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Gawea tuladha paragraph pambuka sesorah! Keperluane sambutan sepasaran manten.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Gantinen latin!
?[yn[w=o a[no mPnW| sTe mT|,
mnutM r= k= zdepi,
[ynK= zdepi b=st\
[no r wu ru= ffi juti,
[yn k= zdepi fu/ jn,
[nr wu ru= f fi mli=.
?pitikT| lkPi tikT| ku=,
tutu [kK jb= byi,
ze [foh akenC c=i rck\
srpS w[nN sumi= ki/,
si tuku= m= zu= [n= z/s,
si tulkZ dzi m/gi.
?si jb= byi puniku,
keksih aira aY= wifi,
rinekS ai= ml[akt\
[fnHe [m=o ai= wif fri,
pi nyu znHi= aY= sukM,
kine mu ln pr nbi.
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
5. Gantinen nganggo basa krama!
Ing Kledung iku kondhang adheme. Dhasar angine semribit, awor gremise tanpa leren, wis mesthi adheme tikel. Aja maneh kaanan kaya ngono iku, selagine wayah jam sewelas awan, tur srengengene njepret bae hawane meksa adhem.
Wangsulan:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
6. Gawea tuladha parikan sapada kang isine nasehat, kanthi paugeran
(4 wanda + 4 wanda) X 2
.... ..... ..... ..... , .... .... ..... ...... .
..... ..... ..... ..... , .... .... .... ...... .
7. Wangsalan iku apa terangna!
......................................................................................................................................
........................................................................................................................................
8. Gawea wangsalan kanthi batangan tembung iki:
a. ali-ali
b. siter
a..................................................................,
...................................................................
b. ..................................................................,
..................................................................
9. Jlentrehna!
a. Guru gatra
b. Guru wilangan
c. Guru lagu
Jawab:
a. .........................................................................................................................
b. .........................................................................................................................
c. .........................................................................................................................
10. Tulisen Jawa!
”Wong keset cedhak karo kebodhohan”.
” Wong bodho cedhak karo kemlaratan”.
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
CANGKRIMAN PRAPATAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
PITAKON
A. Manengen:
2. kli (krama)
7. ppt\(krama)
8. nnF|/ (krama)
9. pvJ= (ngoko)
12. pnT| nJ w
15. te mB|= liy [lo wu=
17. zL zi ai= je[ro bvu
21. nulis\ (krama)
22. lr (krama alus)
23. fs nm rtu
B. Mandhap:
1. li= sem\ ( ngoko)
2. kbu p[tnKit
3. setU=gl\ (kawi)
4. [bo tenMe [lokSinm/
5. pe rusakHn\ A Hi/ minum\
6. [m] snNi (ngoko)
10. mskK nWi sWizi
11. [wonTe n\ (ngoko)
12. [botenSes[kBote[nLo[bok\
13. grisn\ (Inggris)
14. k[won\ (ngoko)
16. sekul\ (Indonesia)
18. m]i pt\ (Inggris)
19. fiauc[pK pi[nDo se nnD|= jw.
20. pegs\ (jawa)
Langganan:
Postingan (Atom)