tag:blogger.com,1999:blog-65277285165017284162024-03-13T14:19:06.490-07:00Ipungmesemma
yen ora bisa kandha .... mesemma
yen atimu rada gela .... mesemma
ngiras kanggo tamba .... mesemmaipunghttp://www.blogger.com/profile/14965930164097339868noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-6527728516501728416.post-68766275205908310192011-05-13T18:23:00.000-07:002011-05-13T18:23:48.868-07:00PANTANG MALU MENGGUNAKAN BAHASA JAWAKendal merupakan kota di pesisir utara pulau Jawa. di wilayah ini, sebagian masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi. Namun karena perkembangan zaman penggunaan bahasa Jawa di Kabupaten Kendal sedikit demi sedikit sudah mulai luntur terutama di kalangan remaja. Banyak remaja Kendal kadang mulai malu untuk menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari. Para remaja cenderung menggunakan bahasa Indonesia, bahasa gaul/alay/lebay dan kadang bahasa Inggris dengan proken sakkarepe dhewe, hasilnya banyak remaja saat ini mengaku malu ketika menggunakan bahasa Jawa. Bahkan semenjak kecil anak-anak sudah dibiasakan menggunakan bahasa Indonesia oleh orang tuanya daripada menggunakan bahasa Jawa yang nota bene adalah bahasa ibu sendiri. Dengan lunturnya penggunaan bahasa Jawa di kalangan remaja, hal yang sangat memprihatinkan sebagian besar remaja Kendal adalah tidak dapatnya menggunakan bahasa Jawa, sehingga timbul suatu peribahasa Wong Jawa ilang Jawane, yang dapat diartikan kurang lebih orang Jawa tetapi tidak dapat menggunakan bahasa Jawa.<br />
Kenyataan tersebut sangat bertolak belakang dengan lingkungan sebuah kabupaten yang notabene masih jauh dari peradaban modern. Banyak pengaruh yang datang ke Kendal dalam bentuk ilmu pengetahuan di bidang teknologi komunikasi dan lain sebagainya atau biasa disebut globalisasi, akan tetapi para remaja saat ini sudah terlanjur sering menggunakan bahasa asing dan bahasa gaul di lingkungannya ketimbang menggunakan bahasa Jawa. Apakah suatu saat nanti kita sebagai orang Jawa akan belajar bahasa Jawa pada orang asing? Hal ini perlu kita waspadai dan mendapatkan perhatian. Sebenarnya hal apa yang menyebabkan lunturnya penggunaan bahasa Jawa di kalangan remaja?<br />
Masyarakat Jawa yang pada zaman dahulu menggunakan bahasa Jawa sebagai komunikasi sehari-hari, dengan adanya Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang berbunyi bahasa negara adalah bahasa Indonesia, kebanyakan masyarakat mulai meninggalkan bahasa daerah dalam berkomunikasi. Hal ini berdampak juga pada penggunaan bahasa Jawa di lingkungan masyarakat. Manfaat bahasa Jawa sekarang ini sebagai sarana konservator/pelestarian dari bahasa Jawa yang merupakan salah satu macam budaya daerah. Hal inilah yang akhirnya menjadi salah satu pemicu lunturnya penggunaan bahasa Jawa di lingkungan remaja.<br />
`Dari berbagai buku dan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab lunturnya penggunaan bahasa Jawa di kalangan remaja. Faktor-faktor tersebut antara lain: <br />
Pertama, faktor remaja itu sendiri. Dari hasil wawancara tulis dan isian angket penelitian ternyata 90 persen remaja malu menggunakan bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari dengan alasan bahasa Jawa merupakan bahasa yang sudah ketinggalan zaman, tidak gaul, sulit, tidak tahu artinya dan juga membingungkan, apalagi untuk membaca atau menulis aksara Jawa.<br />
Kedua, faktor Keluarga. Berdasarkan hasil sampel dari suatu penelitian 50 persen penyebab pendangkalan Bahasa Jawa dari dalam keluarga. Sejak awal memang tidak dikenalkan menggunakan bahasa Jawa, di lingkungan keluarganya, karena dalam percakapan sehari-hari tidak menggunakan bahasa Jawa tetapi menggunakan bahasa Indonesia. <br />
Faktor ketiga adalah sekolah. Berdasarkan hasil data dari musyawarah guru mata pelajaran Bahasa Jawa, alokasi jumlah jam pelajaran bahasa Jawa baik di SD, SMP dan SMA hanya dua jam. Padahal materi muatan bahasa Jawa sama seperti muatan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Bahkan ada beberapa sekolah yang tidak mengajarkan pendidikan bahasa Jawa, di tingkatan tertentu di Sekolahnya, misalnya kelas XII hanya diberi alokasi waktu 45 menit atau satu jam saja.<br />
Keempat, faktor pemerintah. Dari pengamatan yang ada dapat ditahui bahwa salah satu penyebab lunturnya penggunaan bahasa Jawa di kalangan remaja disebabkan karena pemerintah dan minimal sekolah-sekolah atau pihak terkait pada masa lalu dan sampai sekarang tidak begitu memperhatikan kegiatan yang mengarah pada pelestarian bahasa Jawa. dalam hal ini, yan ada hanya diskusi tentang pengembalian bahasa Jawa dan nguri – uri kabudayan Jawi, akan tetapi action yang tepat di lapangan belum tersentuh sama sekali. Penulis mempunyai ide dan gagasan bahwasannya ketika Pemda Kendal sering mengadakan festival dalam bentuk lomba maupun acara yang bertemakan kebudayaan Jawa yang rutin, pastinya akan sangat membantu sekali dalam pelestarian budaya Jawa secara sesungguhnya. <br />
Akan tetapi menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi warga masyarakat Kendal akhir akhir ini, dalam upaya melestarikan kebudayaan Jawa dan khususnya dalam rangka hari jadi kabupaten Kendal yang ke ……, pemerintah Kabupaten yang dalam hal ini di pimpin oleh ibu dr. Widya Kandi S sebagai bupati Kendal mengadakan berbagai macam lomba dan kegiatan yang bertemakan budaya Jawa ( lomba feashion batik, dalang cilik, macapat, karawitan dll ) ini merupakan langkah awal yang baik menuju jalan melestarikan kebudayaan Jawa dan nilai luhur bangsa.<br />
Sejatinya dalam bahasa Jawa tercermin adanya norma-norma susila, tata krama, menghargai siapa yang lebih muda dan menghormati siapa yang lebih tua. Kita sering menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari, tetapi sering lupa bahwa terdapat tingkat tutur pengguna bahasa Jawa yang dikenal sebagai penerapan unggah-ungguh.<br />
Dampak negatif dari adanya lunturnya penggunaan bahasa Jawa di kalangan remaja Kendal mulai kita rasakan. Banyak remaja yang tidak tahu penerapan sopan santun kepada mereka yang sudah tua, atau yang seharusnya dihormati. Hal yang lebih memalukan, bila mereka menggunakan bahasa Jawa krama hanya untuk dirinya sendiri, misal kula dhahar rumiyin nggih, kula dak siram rumiyin dll.<br />
Ada tiga prinsip dasar yang dapat diyakini mampu membangkitkan kembali penggunaan bahasa Jawa sebagai salah satu budaya dasar orang Jawa, agar para remajanya tidak mengalami lunturnya penggunaan bahasa Jawa : <br />
Pertama, terletak pada diri remaja. Remaja saat ini seharusnya mengupayakan untuk mencegah lunturnya penggunaan bahasa Jawa dengan menanamkan rasa cinta untuk memiliki bahasa Jawa, merasa bertanggung jawab melestarikan bahasa Jawa, menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, menguasai dan menerapkan bahasa Jawa dengan baik dan benar dan mengembangkan bahasa Jawa melalui berbagai kegiatan lomba. <br />
Kedua, setiap keluarga berupaya untuk mencegah pendangkalan bahasa Jawa dengan cara menanamkan sejak dini agar anak menggunakan bahasa Jawa, membiasakan diri dalam menggunakan bahasa Jawa sebagai alat komunikasi di keluarga dan memberikan arti penting penggunaan bahasa Jawa dalam menerapkan pendidikan budi pekerti.<br />
Ketiga, Pemerintah berupaya untuk mencegah lunturnya penggunaan bahasa Jawa dengan cara mengadakan evaluasi pada semua instansi apakah penggunaan bahasa Jawa pada hari Kamis telah dilakukan, mengadakan berbagai lomba yang berkaitan dengan pelestarian bahasa Jawa, mewajibkan setiap sekolah untuk mengajarkan bahasa Jawa dengan alokasi waktu dua jam pelajaran setiap minggu yang diampu oleh guru yang berijazah bahasa Jawa, dan mendirikan lembaga perkembangan dan penelitian bahasa Jawa di Kendal.<br />
Melalui berbagai terobosan tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya lunturnya penggunaan bahasa Jawa di lingkungan remaja Kabupaten Kendal.<br />
Oleh karena itu mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk tetap melestarikan kebudayaan Jawa, minimal dengan selalu menggunakan bahasa Jawa yang baik dan tidak lupa selalu bertindak sesuai dengan tata krama/sopan santun yang sesuai. Jadi mari kita buktikan bahwa kita pantang malu menggunakan bahasa Jawa …. Nggihipunghttp://www.blogger.com/profile/14965930164097339868noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6527728516501728416.post-27302677222943767482009-07-29T18:09:00.000-07:002009-07-29T18:11:12.988-07:00modul / lks XI ganjilLKS JAWA<br />KELAS XI<br /><br />KEMAMPUAN BERBAHASA<br /><br />MIRENGAKEN<br /><br />Standar Kompetensi : Saget mirengaken ,mahami, sarta nanggapi sawarnining wacana lesan nonsastra wujud pawarta, sesorah, rerembagan wontening musyawarah kanthi unggah-ungguh ingkang trep.<br /><br />Kompetensi Dasar : Mirengaken sambutan utawi khotbah.<br /><br />Tujuan Piwulangan : Sasampunipun piwulangan dipun angkah siswa saged<br /><br />1. Nyerat wose sambutan utawi khotbah ing sawetawis ukara.<br />2. Njlentrehaken wosipun sambutan utawi khotbah kanthi lesan.<br />3. Madosi tembung-tembung ingkang kaanggep angel saking kamus bau sastra.<br />4. Mangsuli pitakon saking menapa ingkan dipun pirengaken.<br />5. Ndamel ringkesan khotbah ingkang dipun pirengaken. <br /><br />A. Ringkesanipun Materi<br />Ngrungokake iku beda karo krungu<br />Ngrungokake iku sengaja. Cipta, rasa, karsa mbudidaya mangerteni surasane utawa amanahe kang dirungu saka wong liya. <br />Dene krungu mono ora sengaja lan ora butuh mangerteni apa surasane utawa amanahe.<br />Ing bebrayan agung kerep ngrungokake uwong khotbah utawa pidhato. Tujuwam lan surasane kajumbuhake karo kabutuhan lan papane. Menawa ngrungokake khotbah utawa pidhato paling ora bisa mangerteni limang prakara kang wigati:<br />1. Sapa sing khotbah<br />2. Kapan kedadeyane<br />3. Apa isine<br />4. Ing endi kedadeyane<br />5. Kepriye pidhatone<br /><br />Metode: Pemodelan<br />Dipun waos gurunipun piyambak utawi ndhawuhi siswa supados maos kanthi cetha, tatas, titis.<br />Para siswa sanesipun mirengaken kanthi permati.<br /><br /><br />Bismilahir rahmannir rakhim.<br />Assalamu’alaikum Wr. Wb.<br /> Para siswa sing daktresnani lan tak gadhang-gadhang. Luwih dhisik ayo muji syukur konjuk ngarsane Gusti kang Maha Asih lan Maha Agung, kang tansah maringi berkah marang kabeh titah, kalebu aku, ibu bapak guru lan bocah-bocah,saengga bisa nindakake kegiatan sekolah kanthi ati kang bungah.<br /> Aku minangka kepala sekolah SMA N 1 Sukorejo rumangsa mongkok bombong. Bocah-bocah wis bisa gotong royong tumandang gawe, mengeti dina kang tansah dadi pengeling-eling tumprap bangsa Indonesia yaiku dina kelahiran negara kita.Kamardikan Indonesia minangka asile para leluhur kang berjuang mbebasake bangsa lan negara Indonesia saka cengkeremane penjajah. Kamardikan negara kita kanthi banten jiwa raga. Tanpa wilangan cacahe banten padha gugur mungsuh penjajah kanggo nggayuh kamardikan. <br /> Ing wengi iki prayoga banget dianakake malem tirakatan malem 17 an. Kegiatan iki penting kanggo ngeling-eling para leluhur, para pejuang anggone mbudidaya nggayuh kamardikan. Acara iki kanggo nglimbang-nglimbang sepira gedhe lan luhure lelabuhan kanggo gluwari negara kita saka cengkeremane penjajah.<br /> Menawa jaman semana para pejuang wis ngorbanake jiwa raga kanggo nggayuh kamardikan. Banjur apa kang kudu ditindakake awake dhewe saiki? Kowe kabeh kudu mbudidaya supaya kamardikan kita iki ora uwal maneh. Carane ora kudu perang kaya para leluhur,pejuang 64 taun kepungkur. Kowe kabeh kudu bisa nggunakake lan ngisi kamardikan kanthi becik manut kuwajibane dhewe-dhewe.Amarga kowe kabeh isih sekolah, cukup ngulinakake sinau kanthi sregep lan becik.<br /> Pelajar kuwajibane belajar, sinau sing sregep. Gegayuhan bisa kasembadan menawa disranani pambududaya kanthi temen. Duwe panggayuh kudu digayuh, duwe panjangka kudu dijangkah, marga kepenak iku ora bisa teka dhewe. Dadi siswa aja kakehan sembrana, dolan ora karuwan. Yen kakeyan dolan awak kesel dadine lesu sinau. Wektune entek ora ana wektu kanggo sinau. Yen nonton TV kudu bisa milah lan milih, endi sing prayoga ditonton, endi sing ora pantes ditonton. Tayangan TV ora kabeh migunani. Ana tayangan Tv sing grusak moral. Contone marga nonton TV banjur tiru tingkah polahe. Kamangka sing ditiru iku paraga kang ninggal kasusilan, tundhone dadi rerasanan wong akeh. Bocah, kebo dicacah.Tumprape bocah isih seneng neniru apa sing dideleng sing penting seneng. Mula padhaa sregep sinau supaya dadi wong kang migunani tumprap nusa bangsa. Aja mung migunani kanggo pribadine dhewe.<br /> Welingku kanggo para siswa, aja nganti uwal saka gegayuhan. Kabeh padha ngrasakake yen godhane akeh. Kaanan saiki padha ngumbar kasukan, kadonyan, kanepson, tumindak nuruti karepe dhewe, kala mangsane ninggal kasusilan lan kamanungsan. Tuladhane, merjaya uwong nganggo cara mutilasi. Mrawasa bocah kang durung umur. Njarah rayah lan ngrusak barang-barang sawiyah-wiyah.<br /> Mula pangarep-arepku kanggo para siswa. Kowe mbesuk bakal nggenteni mranata negara lan bangsa iki, idham-idhaman wujud katentreman, karaharjan, keadilan bangsa lan negara iki bisa kasembadan.<br /> Damar mancung, cinupet cukup semene dhisik minangka sesorah ing wengi iki, muga-muga ana manfaate.<br /><br />Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br /> <br /> <br /><br /><br />B.Sasampunipun mirengaken pamaosipun pidato,manggaTembung-tembung menika dipun padosi tegesipun/maknanipun! Bukaken kamus basa jawa!<br /><br /><br />NO TEMBUNG TEGESE/ MAKNANE, BANJUR DIGAWE UKARA SING LUWES<br />1 Mongkog, bombong ............................<br />.............................................................................................<br />2 leluhur ..........................<br />.............................................................................................<br />3 cengkeremane ............................<br />.............................................................................................<br />4 banten ............................<br />.............................................................................................<br />5 wilangan ............................<br />.............................................................................................<br />6 gugur ............................<br />.............................................................................................<br />7 nggayuh ............................<br />.............................................................................................<br />8 tirakatan ............................<br />.............................................................................................<br />9 mbudidaya ............................<br />.............................................................................................<br />10 Nglimbang-nglimbang ............................<br />.............................................................................................<br />11 lelabuhan ............................<br />.............................................................................................<br />12 uwal ............................<br />.............................................................................................<br />13 kasembadan ............................<br />.............................................................................................<br />14 milah ............................<br />.............................................................................................<br />15 Ngumbar kasukan ............................<br />.............................................................................................<br />16 merjaya ............................<br />.............................................................................................<br />17 mutilasi ............................<br />.............................................................................................<br />18 mrawasa ............................<br />.............................................................................................<br />19 karaharjan ............................<br />.............................................................................................<br />20 Damar mancung ............................<br />.............................................................................................<br /><br /><br /><br />C. Sawise mangerteni tegese tembung-tembung mau, saiki wangsulana pitakon iki nganggo basa krama!<br /> <br />1. Sinten ingkang kajibah medhar sabda wau?<br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br />2. Anggenipun pidhato rikala menapa?<br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br /> 3. Menapa suraos utawi isinipun?<br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />4.Wonten ing pundi kedadosanipun?<br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />5.Menapa pesenipun kangge para siswa? <br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />NGRINGKES ISI PIDATO<br /><br />Ringkesanipun pidato wau kados pundi?<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />................................................................................................................................. <br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br /><br /><br />TAGIHAN MIRENGAKEN<br /><br />Wenehana tandha ping (X) ing ngarep jawaban sing bener!<br /><br />1. Mirengaken iku kegiyatan kang tujuane mangerteni ....<br /> a. isi surasane d. isi suwarane<br /> b. bahasane e. paragane<br /> c. kapribadene<br />2. Sapa sing khotbah mau bengi? <br /> Sapa iku tembung pitakon, nakokake .....<br /> a. barang d. pawongan<br /> b. kaanan e. cacah<br /> c. panggonan<br />3. .................... luwih dhisik ayo padha muji syukur ing ngarsane Gusti Allah, <br /> ................<br /> Ukara mau pantes minangka .....<br /> a. surasa basa d. wasana basa<br /> b. purwaka e. panutup<br /> c. isi<br />4. Nitik unggah-ungguhe, pidhato mau migunakake basa ..............<br /> a. gaul d. kasar<br /> b. ngoko alus e. padinan<br /> c. ngoko lugu<br />5. Ingkang pidhato wau jejeripun minganhka ......<br /> a. guru pawiyatan d. ketua karang taruna<br /> b. Kepala Desa e. Kepala Sekolah<br /> c. Ketua RT<br />6. Bapak Kepala Sekolah, anggenipun sesorah rikala....<br /> a. Tirakatan malem 17 an d. Pengetan sekolah SMA<br /> b. Mahargya dinten Kamardikan e. Mahargya didnen perpisahan<br /> c. Pilihan pengurus Karang Taruna<br />7. Ing pada sekawan Bapak Kepala Sekolah pesen menapa dhateng pasa siswa?<br /> a. Kudu bisa nggunakake wektu kanggo nonton TV<br /> b. Kudu bisa ngulinakake sinau kanthi becik.<br /> c. Kudu bisa nglelimbang luhure lelabuhan.<br /> d. Kudu rumangsa mongkok lan bombong.<br /> e. Bisa ngeling-eling perjuwangane para leluhur.<br />8. Menawi ningali TV kedah saged milah lan milih tayangan. Maksudipun milah lan <br /> milih tayangan, inggih menika...<br /> a. Saged milih wekdal ingkang cocog kangge ningali TV. <br /> b. Saged milih pundi tayangan ingkang sae lan migunani.<br /> c. Saged mbagi wekdal nonton TV kaliyan sinau.<br /> d. Saged niru sedaya tayangan saking TV ingkang wonten.<br /> e. Saged milih tayangan ingkang gremenaken piyambak.<br />9. Menapa pengajeng-ajengipun Kepala Sekolah kangge siswanipun?<br /> a. Saged nggentosi mranata negari lan mujudaken idham-idhamanipun bangsa lan <br /> negari.<br /> b. Saged manggul bedhil lan maju perang mengsah penjajah.<br /> c. Saged ngumbar kasukan lan kadonyan lan ninggal kasusilan.<br /> d. Saged dados tiyang ingkang migunani kangge pribadinipun piyambak.<br /> e. Saged neniru menapa ingkang dipun tingali ing TV.<br />10. Damar mancung, cinupen semene dhisik. Unen-unen iku kalebu ....<br /> a. parikan c. wangsalan<br /> b. sanepa d. paribasan.<br /> c. bebasan<br />11. Kamardikan negara kita kanthi banten jiwa raga. Tembung banten ing ukara mau <br /> tegese ....<br /> a. bea d. sesulih<br /> b. kurban e. pepulih<br /> e. papan<br />12. Bocah = kebo dicacah. Kuping = kaku njepiping.<br /> Unen-unen iku jenenge .....<br /> a. rura basa c. kerata basa<br /> b. sandi asma d. tembung garba<br /> c. dasa nama<br /><br /><br /><br />13. Gegayuhan bisa kasembadan menawa disranani pambudi adya kanthi teneb. <br /> Tembunge liya gegayuhan, yaiku ....<br /> a. ketaatan d. kecerdasan<br /> c. kemauan e. cita-cita<br /> e. kesanggupan<br />14. Gegayuhan bisa kasembadan menawa disranani kanthi usaha sing temen.<br /> Tembung kasembadan tegese padha karo .....<br /> a. trcapai d. kalegan<br /> b. terbantu e. ditanggulangi<br /> c. tercukupi<br />15. Ing wengi iki prayoga banget dianakake tirakatan malem 17- an.<br /> Tembung tirakatan asale saka tembung ....<br /> a. tira d. katan<br /> b. rakat e. tirakat<br /> c. rakatan<br /><br /><br /><br /><br /> <br />KEMAMPUAN BERSASTRA<br />MIRENGAKEN GEGURITAN<br />Standar Kompetensi: Saged mirengaken, paham sarta nanggapi sawarnining ragam wacana lisan susastra sarana geguritan lan macapat.<br /><br />Kompetensi asar : Mirengaken Geguritan ingkang dipun paragaaken sacara langsung utawi kanthi cara rekaman.<br /> <br />Tujuan Pasinaon : Sasampunipun nindakaken pasinaon utawi KBM siswa dipun angkah saged:<br /><br />1. Njlentrehaken tema geguritan ingkang dipun waosaken<br />2. Nyariosaken maksud ing salebetipun geguritan.<br />3. Mbeberaken amanat lan wewarah moral ing salebetipun geguritan.<br /><br /><br /> <br />Ringkesam Materi<br />Geguritan iku padha karo puisi jawa modhern.<br />Geguritan iku minanangka ajang kanggo nyuntak: gagasan, pangunek-unek, perasaan, panandhang, keprihatinan, keduwung, bombong, katresnan, jengkel lan liya-liyane.<br /><br />Mirengake geguritan perlu nggatekake: tembung-tembunge, apa tegese tembung-tembung mau, kepriye pamedhote ukara, alus lan sorane swara.<br />Yen gelem nggatekake lan niteni prakara-prakara mau mbok menawa bisa mbiyantu anggone nyurasa lan mangerteni isine geguritan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Coba salah siji kancamu maju maca geguritan iki, liyane ngrungokake!<br /><br /><br />PEPELING<br /><br /><br />Dening: Sendang Mulyana<br /><br /><br />Aku ngugemi ngendikamu ibu<br />nalika arep budhal sekolah<br />nyangking tas kebak buku<br /><br />Ngger ngendikane pujangga winasis<br />nelmu iku kelakone kanthi laku<br />lekase lawan kas<br />tegese kas nyantosani<br />setya budya pangekese dur angkara<br /><br />pancen angel yen durung ketemu<br />mula aja pegat sinau<br />Dadia wong pinter nanging<br />aja keminter lan keblinger<br />dadia wong sugih nanging<br />aja sumugih<br />dadia petinggi nanging<br />aja ngapusi lan korupsi<br /><br /><br /><br /><br />NINTINGI GEGURITAN<br />Tembung-tembung iki golekana tegese!<br />Yen perlu gunakna kamus Bau Sastra Jawa!<br /><br />NO TEMBUNGE TEMBUNGE PADINAN <br />1 ngugemi Ngandel, percaya,patuh<br />2 Pujangga Pengarang<br />3 winasis Wong pinter<br />4 Kanthi laku Nganggo dilakoni,ditindakake<br />5 lekase Wiwitan <br />6 Lawan kas Kanthi tenansn, ora nglemer<br />7 nyantosani Nguwati, kukuh<br />8 Setya budya Tansah mantep ing pikir<br />9 pangekes Kanggo ngedhen,ngereh<br />10 dur ala<br />11 angkara murka<br />12 pegat Pisah, lelen<br />13 keminter Sokpinter, nyombongke pintere<br />14 sumugih Sok sugih, nyombongke sugihe<br />15 petinggi pejabat<br />16 pepeling bab sing perlu dieling-eling<br /><br /><br /> Manawa ditintingi kanthi dhasar tembung-tembunge, geguritan mau:<br />Temane : Pendidikan<br />Isine : Nasehat, pesan moral kanggo sing maos lan ngrungokake.<br /> <br /><br /><br />Amanate : Supaya sregep sinau, <br /> Yen wis kelakon pinter aja keminter, <br /> Yen wis kelakon sugih aja sumugih, <br /> Yen wis dadi pejabat aja ngapusi lan korupsi<br /><br /><br /><br />Nyritakake wose geguritan.<br /><br />Geguritan mau nggambarake sawijining siswa sing patuh, percaya marang ibune.<br />Ibune pesen marang anake supaya yen sinau aja wedi kangelan. Aja pati leren yen durung rampung, durung tutug anggone golek kapinteran. Menawa wis kelakon dadi wong sukses, wis dadi wong pinter aja keminter. Menawa wis dadi wong sugih aja sumugih. Yen wis dadi pemimpin, pejabat aja janji-janji ngapusi lan aja korupsi.<br /><br />GLADHEN<br /><br />Geguritan iki semaken, dipahami apa karepe lan surasane!<br />Banjur tintingana : Temane, isine, latare, alure, basane, amanate, carane nulis lan liya liyane<br /> <br /> <br />PAMIT<br />(Sudiatmana)<br /><br />dhik iin<br />lingsir wengi iki <br />aku meksa mangkat<br />jer wus sabaya pati<br />karo sumitra jati<br />aku lan dheweke kudu dadi wong<br />nut jaman kalakone<br />cethane jaman pembangunan<br />kabeh pangudi tumraping<br />kadhewasan lan kasampurnan<br /><br /><br />jer ombake ora gedhe<br />kartika abyor gumebyar<br />abyor ing langit <br />gumebyar ing ati<br /><br /><br />dhik iin<br />lingsir wengi iki <br />aku meksa mangkat<br />karo sumitra jati<br />untung sarju lan supati<br /><br /><br />jer kabeh wis bisa dadi<br />juru arus<br />juru batu<br />lan<br />juru mudhi<br /><br /><br />raga iki kebak istiyar<br />kari sukma sumarah<br />mantep mengudi lan mangesthi<br /><br /><br />wis dhik<br />kabeh utange sesuk disaur<br />kabeh panandhang dilebur<br /><br /><br />Tembung-tembung iki golekana tegese utawa tembunge padinan!<br />Yen perlu bukaken kamus basa jawa, Bau Sastra Jawa<br /><br /><br /><br />NO TEMBUNGE TEGESE/ TEMBUNGE PADINAN, BANJUR DIGAWE UKARA SING LUWES.<br />1 Lingsir wengi<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />2 Sabaya pati<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />3 Sumitra jati<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />4 nut<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />5 tumraping<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />6 kadewasan<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />7 pangudi<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />8 kartika ...............................<br />......................................................................................................<br />9 abyor ...............................<br />......................................................................................................<br />10 gumebyar<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />11 Juru arus<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />12 Juru batu<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />13 Juru mudhi<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />14 istiyar ...............................<br />......................................................................................................<br />15 suksma ...............................<br />......................................................................................................<br />16 sumarah<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />17 mengudi ...............................<br />......................................................................................................<br />18 mangesthi<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />19 panandhang<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br />20 dilebur<br /><br /> ...............................<br />......................................................................................................<br /><br /><br /><br /><br /><br />Sawise korungokake lan kogoleki tegese tembung-tembunge, saiki wangsulana pitakon-pitakon iki<br /><br />1. Sapa sing pamit ing geguritan mau?<br /><br />.........................................................................................................................................<br />2. Dheweke pamit ngapa?<br /><br />.........................................................................................................................................<br />3. Sing pamit mau pakaryane apa?<br /><br />.........................................................................................................................................<br />4. Wayah apa dheweke wiwit makarya?<br /><br />.........................................................................................................................................<br />5. Pira kancane kerja, sapa wae? (tulis jenenge)<br /><br />..........................................................................................................................................<br /><br />6. Kepriye kaanane alam wektu iku? Pada pira sing nerangake kaanan mau?<br /><br />.........................................................................................................................................<br />7. Kenangapa lekerja kok wayah bengi?<br /><br />........................................................................................................................................<br />8. Apa gegayuhane/cita-citane urip para misaya mina ing bebrayang agung?<br /><br />.........................................................................................................................................<br />9. Pada ira sing nerangake,ukarane kepriye?<br /><br />........................................................................................................................................<br />10. Kaanan ekonomine keluargane Iin mau kepriye? Pada pira sing nerangake?<br /><br />.......................................................................................................................................<br /><br /> <br /><br /><br />GEGURITAN MAU DADEKNA PARAFRASE SUPAYA GAMPANG DINGERTENI CRITANE!<br /><br /><br />Panggonan kanggo nggarap.<br /><br />...................................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................................<br /><br />....................................................................................................................................................<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />TAGIHAN<br />.<br />MIRENGAKEN KASUSASTRAN<br /><br />Garapen kanthi menehi tandha ping ( X ) ing jawaban sing bener!<br /><br />Aku ngugemi ngendikamu ibu<br />nalika arep budal sekolah<br /> nyangking tas kebak buku<br /><br />1. Cuwilan geguritan mau nggambarake ...<br />a. bocah sekolah d. bocah kerja<br />b. bocah sregep e. bocah jujur<br />c. bocah sombong<br />2. Pancen angel yen durung ketemu, mula aja pegat sinau.<br /> Tembung pegat ing ukara mau duwe teges...<br /> a. cerai d. mati<br /> b. pejah e. leren<br /> c. metu<br />3. Sing ora perlu digatekake menawa maca geguritan <br /> a. intonasi trep c. pakecapan cetha<br /> b. aksarane endah d. ekspresi cocok<br /> c. swara keprungu<br /><br />4. Geguritan iku piranti kanggo nyuntak ..... seneng, susah, gambira lan liya-liyane.<br /> a. tulisan d. kepinteran<br /> b. bahan e. rasa pangrasa<br /> c. kewasisan<br />5. Ngelmu iku kelakone kanthi laku<br /> lekase lawan kas<br /> tegese kas nyantosani<br /> setya budya pangekese dur angkara.<br />Nitik cacahe larik,cacahe suku kata lan dhong-dhinge, cuwilan geguritan mau kalebu tembang ..<br /> a. Gambuh d. Pocung<br /> b. Megatruh e. Pangkur<br /> c. Sinom<br />6. Geguritan ”Pamit” sing nganggit sapa?<br /> a. Sarju d. Sumitra<br /> b. Sudiatmana e. Sumitra Jati<br /> c. Sendang Mulyana<br />7. Dhik Iin<br /> lingsir wengi iki<br /> aku meksa mangkat<br /> jer wus sabaya pati<br /> karo sumitra jati<br /> ..............................<br /> Isi geguritan mau nggambarake gegayuhane urip ....<br /> a. pengarang c. ing segara<br /> b. para misaya mina d. Sudiatmana<br /> c. tukang satang<br />8. Pepenginan utawa gegayuhane para miyang, urip ing masyarakat bisa ngetutake ajauning <br /> jaman, ora ketinggalan jaman. <br /> Keterangan mau tinemu ing pada ... <br /> a. loro d. papat<br /> b. telu e. lima<br /> e. enem<br />9. Kaanan alam sing ’mendukung’ tumprap para misaya mina ing geguritan mau, tinemu <br /> ing <br /> pada ...<br /> a. 2 d. 4<br /> b. 3 e. 5<br /> c. 6<br />10. jer ombake ora gedhe<br /> kartika abyor ing langit<br /> gumebyar ing ati<br /> Tembung kartika tegese padha karo ...<br /> a. lintang d. rembulan<br /> b. srengenge e. pelangi<br /> c. permata<br /><br />11. Anggone mangkat para miyang nalika lingsir wengi.<br /> Lingsir wengi tegese..<br /> a. sawise subuh d. sadurunge isak<br /> b. sawise tengah wengi e. sadurunge tengah wengi<br /> c. sadurunge jago kluruk<br />12. Cak-cakane tembung gumebyar sing ora trep, tinemu ing ukara ..<br /> a. Dalane resik gumebyar marga arep ana rawuhan.<br /> b. Sandhangane sarwa gumebyar kaya diprada.<br /> c. Sorote lampu saka kadohan katon gumebyar padhang.<br /> d. Wayah bengi meneri ora mendhung, lintange abyor gumebyar madhangi jagad.<br /> e. Padhe-padhene diprada, yen kena sorote lampu ketara gumebyar.<br />13. Tembung kadewasan asale saka tembung...<br /> a. wasan d. dhewa<br /> b. dewasa e. kawasan<br /> c. dewasan<br /><br /><br /> ......................<br /> aku meksa mangkat<br /> karo sumitra jati<br /> aku lan dheweke.........<br /> ....................<br />14. Tegese tembung sumitra jati...<br /> a. kanca dolan d. crita apik<br /> b. crita nyata e. kanca golek kayu<br /> c. kanca apik<br />15. Kaanane keluargane Iin sugih panandhang lan utang, diterangake ing pada....<br /> a. 2 d. 4<br /> b. 3 e. 5<br /> c. 6<br /><br /><br />KEMAMPUAN KEBAHASAAN<br /><br />GINEMAN<br /><br /><br /><br /><br /><br />Standar Kompetensi :<br /><br />Saged mahyakaken pikiran, pamanggih, lan rasa pangrasa sacara lisan kanthi cara pambiwara, crita,lan wawan ginem ngangge undha usuking basa Jawa kanthi unggah-ungguh ingkang sae.<br />Kompetensi Dasar :<br />Pidhato ing forum rapat, upacara pengetan, lan sanes-sanesipun.<br />Tujuan Pasinaon :<br />Sasampunipun ngayahi pasinaon(KBM) para siswa dipun angkah saged:<br />1. Milih lan ngronce gagasan pidhato kanthi nalar ingkang logis sarta sistimatis.<br />2. Medharaken gagasan ngangge basa Jawa kanthi unggah ungguh ingkang trep.<br />3. Gadhah kewanen lan saged maraga dados pambyawara kanthi pocapan, intonasi, irama ingkang sae.<br />4. Milih unggah-ungguh basa Jawa ingkang jumbuh kaliyan konteks komonikasi.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> Ringkesan materi<br /><br />Hakekat ketrampilan basa menik boten saged uwal saking kalih prekawis:<br />1. Basa menika sawijining sistem lambang ingkang dipun ucapaken.<br />2. Basa menika dipun ginakaken minangka sarana wawan ginem(komonikasi) <br /><br />Trampil gineman ateges saged milih lan ngronce gagasan sacara logis lan runtut utawi sistimatis, sarta saged medharaken kanthi pocapan, irama sarta unggah-ungguh basa ingkang trep lan sae.<br /><br />Minangka sangu supados menawi gineman utawi medhar sabda manteb lan teteg:<br />1. Mbudidaya nguwaosi menapa ingkang badhe dipun wedharaken dhumateng tiyang sanes.<br />2. Damel ngengkrengan reroncen prekawis-prekawis ingkang badhe kawedharaken sacara sistimatis, supados ngremenaken tiyang sanes. Temtu kemawon ingkang badhe maraga kedah ngremeni kaliyan prekawis ingkang badhe kawedhar.<br />3. Nggadhahi panganggep bilih ingkang dipun wedharaken menika leres lan wigatos sarta <br />4. paedah tumprap ngakathah.<br />5. Gineman kanthi prasaja, sante lan nganggeb bilih pamiyarsa boten mangertos prekawis ingkang dipun andharaken. <br />6. Kasamaptaan<br /> Nalika ngaturaken tanggap wacana sadaya sikep, solah bawa, kedah trapsila:<br /> a. Jumeneng jejeg saha sigrak, suku megar kinten-kinten 30 cm<br /> b. Tangan boten srawean, badan boten ketingal kaku.<br /> c. Polatan sumeh prasaja,boten dipun damel-damel.<br /> d. Mriksani pamirsa kanthi trapsila<br /> e. Manah dipun damel sareh supados mboten ndredheg.<br /> f. Wicara kanthi cetha saha jumbuh kaliyan kawontenan<br /> g. Suwanten boten perlu sora-sora, nanging saged kapireng.<br /> h. Ngginakaken basa ingkang alus, nanging ingkang limprah supados komunikatif.<br /> <br /><br />Mangertosi peranganing Pidhato<br />Menawi badhe marga pidhato kedah mangertosi prekawis ingkang kedah runtut, inggih menika:<br /><br />1. Salam Pambuka<br /> Salam Pambuka inggih punika ngaturake salam ingkang sepisanan ing wiwitanipun <br /> tanggap wacana. Salam pambuka menika warni-warni, gumantung kaliyan kawontenan<br /> sarta gumantung kaliyan sok sinten ingkang ngaturaken tanggap wacana.<br /><br />2. Purwaka<br /> Purwaka punika atur panuwun dhumateng para rawuh utawi para tamu undangan, saha atur <br /> pamuji syukur dhumateng Gusti Allah.<br /><br />3. Isi<br /> Isi punika sedaya prekawis utawi babagan ingkang badhe dipun andharaken.<br /><br />4. Wigatining Wacana utawi Simpulan<br /> Wigatining punika inti saking isi ingkang sampun dipun wedharaken.<br /><br />5. Pangajeng-ajeng<br /> Pangajeng-ajeng punika pitedah-pitedah saha pangajeng-ajengingkang dipun wedharaken <br /> dhumateng para ingkang midhangetaken.<br /><br />6. Wusana utawi Panutup<br /> Wusana menika maturnuwun saha nyuwun pangapunten bilih wonten kekirangan saha<br /> kalepatan anggenipun nyaosi pangertosan.<br /><br /><br /><br />Tuladha Tanggap wacana <br /><br />Assalamu’alaikum Wr Wb<br />Bapak-bapak saha ibu-ibu ingkang kula hormati. Adik-adhik warga karang Taruna ing desa Sukorejo ingkang kula tresnani. Saderengipun mangga sami muji syukur wonten ngarsanipun Gusti Allah ingkan sampun paring rahmad dhateng kita, saengga kita saged manunggal kempal wonten ing dalemipun Bapak Samekta kanthi wilujeng nir ing sambekala.<br /><br />Adhik-adhik warga Karang taruna ingkang kula tresnani. Kula minangka kepala desa Sukorejo rumaos mongkog, suka gambira. Jalaran adhik-adhik nggadhahi tekad lan niyat ingkang luhur, inggih punika adhik-adhik sampun purun manunggal kempal wonten ing wadhah Karang aruna ing desa Sukorejo ngriki.<br /><br />Kegiyatan punika minangka pratandha bilih adhik-adhik kalebet mudha- mudhi ingkang sadhar dhaten persatuan saha kesatuan. Pramila kula nyuwun mugi-mugi adhik-adhik tansaya saged ngindhakaken raos persatuan menika kanthi nindakaken pakaryan-pakaryan ingkang murakabi kangge kemajenganing desa Sukorejo ngriki mliginipun, sumrambahipun ing tlatah Kendal.<br /><br />Dhumateng adhik-adhik ingkang nggadhai kagunan saha ketrampilan menapa kemawon ingkang sae, kula suwun purun nularaken dhateng adhik-adhik sanesipun. Saengga mangkeh warga karang taruna ing desa Sukarejo tambah seserepanipun ingkang prodhuktif. Asilipun saged nambah kesejahteraanipun waga karang taruna saha dados kemajenganing desa.<br /><br />Kula nyuwun supados sesami warga sami purun caos lan nampi pepenget mbok bilih wonten tumindak ingkang nalisir saking bener. Kanthi makaten sadaya saged lumampah kanthi sae.Tundhonipun saged dados tepa tuladha dhateng adik-adhik ingkang kaprenah taruna.<br /><br />Kula kinten cekap samanten atur kula, menawi wonten ceweting atur kula nyuwun pangapunten<br />Iwak sepat dibumbu santen, sadaya lepat nyuwun pangapunten.<br /><br />Wassalamu’alaikum Wr Wb<br /><br /><br />Wangsulana pitakon iki!<br />1. Sapa sing sesorah mau?<br /> .............................................................................................................................................<br /> <br />2. Katujokake sapa sesorah mau?<br />................................................................................................................................................<br /><br />3. Ing ngendi sesorah mau ditindakake?<br />................................................................................................................................................<br /><br />4. Apa pengarep-arepe bapak Kades?<br />................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br /><br />5. Tulisen intine sesorah mau!<br />................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br /><br /><br /><br /><br />Sing kudu ditindakake siswa!<br /><br />1. Ngatekake keterangane bapak / ibu guru.<br />2. Nggatekake tuladha sesorah kang diwaca dening kancane.<br />3. Saben siswa gawe ngengkrengan wacana tulis kanggo maraga sesorah.<br />4. Kanthi gilir gumanti saben siswa maju maraga sesorah ing ngarepe kancane.<br />5. Nalika kancane maragakake sesorah, kudu nggatekake,bisa mbiji (ngritik utawa panyengkuyung)<br /><br />SEKENARIO GLADHEN.<br /><br />1. Jumlah siswa digawe kelompok, sakelompok 5 siswa.<br />2. Saben kelompok saben siswa siji-siji urut kudu maraga sesorah/pidhato.<br />3. Kabeh siswa mbiji kancane dhewe, ora kena mbiji awake dhewe.<br /><br />CONTO BLANGKO KANGGO MBIJI<br /><br />No Juri(penilai) <br />Sing maraga 1<br />........... 2<br />.......... 3<br />.......... 4<br />............ 5<br />............ RATA-RATA<br />1 <br /> - <br />2 <br /> - <br />3 <br /> - <br />4 <br /> - <br />5 <br /> - <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />KETRAMPILAN BERSASTRA<br />GIMENAN<br /><br />Standar Kompetensi : <br />Saged ngandaraken pikiran, pemanggih lan perasaan sacara lesan sarana pirembagan utawi diskusi ngengingi wosipun geguritan / macapat.<br />Kompetensi Dasar :<br />Ngrembag utawi diskusi bab isi macapat.<br />Tujuan Pembelajaran :<br />Sasampunipun ngayahi pasinaon dipun angkah para siswa saged:<br />1. Medharaken utawi njlentrehaken piwulang-piwulang ingkang wonten ing tembang ma<br /> capat ngangge basa jawa ingkang trep.<br />2. Memparafrasekan utawi ngowahi tembang macapat dados gancaran.<br /><br /><br /><br /><br />Nyemak Tembang Macapt<br />GAMBUH Laras Pl. Pt. 6<br />Pethikan saking Wulangreh<br /><br />3 5 5 5 5 3 56<br />Se-kar gam-buh ping ca-tur,<br /><br />6 5 3 2 2 3 5 5 3 56<br />kang ci-na-tur po-lah kang ka-lan-tur,<br /><br /> 2 1 6 12 2 2 2 2 3 6 5<br />tan-pa tu-tur ka-tu-la-tu-la ka-tli,<br /><br /><br /> 1 2 2 2 3 1 2 3<br />ka-da-lu- war-sa ka-tu-tuh, <br /><br /> 3 5 6 5 3 23 1 2<br />ka-pa-tuh pan da- di a-won<br /><br />Aja nganti kebanjur,<br />sabarang polah kang nora jujur,<br />yen kebanjur sayekti kujur tan becik,<br />becik ngupayaa iku,<br />pitutur igkang sayektos.<br /><br />Pitutur bener iku,<br />sayekti iku pantes tiniru,<br />nadyan metu saking wong sudra papeki,<br />lamun bener nggone muruk,<br />iku pantes sira anggo.<br /><br /><br />Ana pocapanipun,<br />adiguna adigang adigung,<br />pan adigang kidang adigung pan hesthi,<br />adiguna sarpa iku, <br />telu pisan mati sampyoh.<br /><br />Si kidang humagipun,<br />angendelken kebat lumpatipun,<br />pan si gajah angandelken ageng inggil,<br />ula ngandelaken iku,<br />mandine kalamun nyakot.<br /><br />Iku upamanipun,<br />aja ngandelaken sira iku,<br />suteng nata sapa sira kuma wani,<br />yeku ambeking wong digung,<br />awekasan dadi asor. <br /> PB IV<br /><br /><br /><br /><br />Sawise kosemak tembang macapat iki banjur tintingana, dionceki blegere lan digoleki isine. Kanthi nintingi tembang macapat iki bisa kajupuk wewarahe,piwulage, pigunane utawa mupangate tembang macapat iku kanggone wong urip. <br /><br /><br />Bab-bab sing bisa ditintingi saka sing gampang lan kasat mata kayata:<br />a. Jenenge tembang : Gambuh<br />b. Guru gatrane : 5<br />c. Guru wilangane : 7 u, 10 u, 12 i, 8 u, 8 o.<br />d. Sing nganggit : PB IV<br />e. Temane : Pendidikan<br />f. Isine : <br />Tembang Gambuh iku menehi pitutur kanggo para putra. Anggone nuturi nganggo gegambaran wong ala. Wong ala iku dudu gawan bayi, nanging jalaran ora dituturi, ora dikandhani, nggugu karepe dhewe. Wusasane dadi wong ala.<br />Mula kabeh tumindak kang ala, nglanggar bebener, aja dibacutake. Luwih prayoga nganggo pitutur sing sejati. Pitutur bener, apik, iku ora kudu saka pejabat,wong luhur, senajan saka wong mlarat, yen pituture apik pantes dianggo. Aja ngendel-endelake karo kepinteran, kekuwatan lan drajat pangkat. Senajan putra ratu, yen kongas karo kepinterane, kekuwatane, lan drajat pangkate akhire malah dadi asor, ora diajeni wong liya.<br /><br /><br /><br />GREMBUG TEMBANG MACAPAT<br /><br /><br /><br />Tembang macapat iki tintingana, oncekana sagadukmu!<br />Rembugen karo kancamu sakelompok!<br />Sawise rampung, saben kelompok ana sing makili presentasi ing ngarep!<br />Kelompok liyane aweh kritik, panyaruwe lan panyengkuyung!<br /><br /><br />KINANTHI Laras pelog Pt. 6<br />Pethikan saking wulangreh <br /><br /><br />1 2 2 2 1 6 23 21<br />Kan-thi gu- lang- en ing kal- bu,<br /><br />1 2 3 5 6 1 21 65<br />ing sas- mi- ta am- prih lan- tip,<br /><br />5 6 1 21 6 5 3 21<br />a- ja pi- jer ma- ngan nen- dra,<br /><br />1 2 2 2 1 1 21 56<br />ka- ra - wi- ran den ka- es - thi,<br /><br />5 6 1 2 2 2 2 2<br />pe- su- nen sa - ri - ra ni - ra,<br /><br />2 2 2 2 23 21 321 1<br />ce - gah dha - har la - wan gu - ling.<br /><br /><br />Mrih dadi lakunireku,<br />Mila nyegah dhahar guling,<br />Lan aja gung suka-suka,<br />Anganggowa sawetawis<br />Ala wataking wong suka,<br />Suda prayitnaning batin.<br /><br />Lamun tinitah dadyagung,<br />Aja sira nggunggung dhiri,<br />Lan aja leket wong ala,<br />Kang ala lakune iki,<br />Nora wurung ngajak-ajak.<br />Temahan anenulari.<br /><br />Nadyan asor wijilipun,<br />Yen kelakuane becik,<br />Utawa sugih carita,<br />Carita kang dadi misil,<br />iku pantes raketana,<br />derapon mundhak kang budi.<br /><br />Yen wong anom pan wus tamtu,<br />Manut marang kang ngadhepi,<br />Yen kang ngadhepi keh bangsat,<br />Nora wurung dadi juti,<br />Yen kang ngadhepi durjana,<br />Nora wurung dadi maling.<br /><br /><br /><br /><br />Nadyanta nora mamilu,<br />Pesthi wruh tingkahe maling,<br />Kaya mangkono sabarang,<br />Panggawe ala puniki,<br />Sok weruh anuli bisa,<br />Iku panggodhaning iblis.<br /><br />Panggawe becik puniku,<br />gampang yen wis den lakoni,<br />angel yen durung kelakyan,<br />aras-arasen nglakoni,<br />tur iku den lakonana,<br />mrih badane mumpangati.<br /><br />Yen wong anom-anom iku,<br />kang kanggo mongsa saiki,<br />andhap asor dipun simpar,<br />umbagu mung gunging dhiri,<br />adol umuk den gegulang,<br />kumenthus sarta kumaki.<br /><br />Sapa sira sapa ingsun,<br />angalu dyat sarta edir,<br />iku ta labete uga.<br />nonoman adoh wong becik,<br />emoh ngrungoken carita,<br />carita ala lan becik.<br /><br /> Wulangreh<br /><br /><br /><br />NEGESI TEMBUNG<br /><br />Tembung sing ora nerti tegese suwunna pirsa Bapak utawa Ibu guru. Yen perlu digoleki ing Kamus Basa Jawa!<br /><br />No Tembung Tegese / tembunge lumprah Ket.<br />1 gulangen<br /> <br />2 kalbu<br /> <br />3 sasmita<br /> <br />4 lantip<br /> <br />5 pijer<br /> <br />6 nendra<br /> <br />7 kaprawiran<br /> <br />8 den kaesthi<br /> <br />9 pesunen<br /> <br />10 sarira nira<br /> <br />11 mrih<br /> <br />12 lakunireki<br /> laku nira iki<br />13 prayitnaning<br /> prayitnane ing<br />14 tinitah<br /> <br />15 dadyagung<br /> dadi agung<br />16 laket<br /> <br />17 temahan<br /> <br />18 wijilipun<br /> <br />19 misil<br /> <br />20 darapon<br /> <br />21 bangsat<br /> <br />22 juti<br /> <br />23 durjana<br /> <br />24 mamili<br /> melu-melu<br />25 sabarang<br /> <br /><br />Tembang Kinanthi iku mau tintingana, rembugen, oncekana temokna isi lan maksude sagadukmu! Kanggo mantu ngoleki tegese tembung gunakna kamus Basa Jawa!<br /><br />Jenenge tembang : ...............................................................................................<br /><br />Pengganggite : ...............................................................................................<br /><br />Cacahe pada : ................................................................................................<br /><br />Guru gatrane : .................................................................................................<br /><br />Guru wilangane : ................................................................................................<br /><br />Temane : .................................................................................................<br /><br />Amanate : ................................................................................................<br /><br /> .......................................................................................................................................<br /> <br /> ......................................................................................................................................<br /> <br />.......................................................................................................................................<br /> <br />.........................................................................................................................................<br /> <br />..........................................................................................................................................<br /><br />Isine/wose : ...................................................................................................<br /> <br /> .........................................................................................................................................<br /> <br />.......................................................................................................................................<br /><br />.......................................................................................................................................<br /><br />..........................................................................................................................................<br /> <br /><br /><br />Ringkese /parafrasene :<br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />................................................................................................................................<br /><br /><br /><br /><br />TAGIHAN<br />GINEMAN<br /><br />Golekana jawabane sing bener kanthi menehi tandha ping (X) ing huruf a,b,c,d utawa e.<br /><br />1. Pangertosan gineman inggih punika ....<br />a. Reka daya medharaken wose gagasan sarana lesan.<br />b. Reka daya mangsuli gagasan sarana tulisan.<br />c. Mbudi daya maringi keterangan sarana sastra.<br />d. Reka daya supaya tiyang sanes saged komonikasi.<br />e. Mbudidaya supados tiyang sanes mangertosi basa.<br /> 2. Supaya anggone maraga (pidhato) rumangsa mantep utawa percaya dhiri, perlu ...<br /> a. Mbudi daya supaya swarane sora. <br /> c. Nguwasani sing arep diwedharake.<br /> b. Golek dhukungan kanca raket. <br /> d. Njaluk pangestu marang wong sing luwih tuwa.<br /> e. Nggawa cathetan sing cukup.<br /> 3. Sikap ingkang mboten sae menawi maraga utawi pidhato<br /> a. Ngadeg jejeg, tangan ora kekehan srawean.<br /> b. Polatan sumeh prasaja, ora digawe-gawe.<br /> c. Pocapan cetha, nyocokake karo kaanan.<br /> d. Nggunakake basa jawa kuna supaya ketara apik.<br />e. Swara ora perlu sora-sora, nanging bisa dirungu cetha.<br /> 1. Purwaka 2. Wasana Basa 3. Surasa Basa 4. Salam Pambuka<br /> 5. Pangajeng-ajeng<br /> 4. Urutan tata rakite gawe naskah pidhato sing bener yaiku ....<br /> a. 1, 3, 2, 4, 5 d. 5, 4, 1, 3, 2.<br /> b. 4, 1, 3, 5, 2. e. 4, 3, 2, 1, 5.<br /> c. 4, 5, 1, 3, 2.<br /> 5. Ngaturake salam sing sepisanan rikala maraga pidhato <br /> a. purwaka d. surasa basa<br /> b. wasana basa e. salam pambuka<br /> c. wigatining basa<br /> 6. Atur panueun marang tamu undhangan lan muji syukur marang Pangeran, iku <br /> perangan <br /> a. Salam Pambuka d. Surasane sesorah<br /> b. Pambuka sesorah e. Wacana Pidhato<br /> c. Pangajen-ajeng<br /> Mugi-mugi sesami warga sami purun nyaosi lan nampi pepenget, mbok bilih wonten <br /> tindak ingkang nalisir saking bebener.<br /> 7. Paragraf menika wau pantesipun minangka .... pidhato.<br /> a. Purwaka. d. Pambuka<br /> b.Wasana e. Simpulan<br /> c. Pangajeng-ajeng<br /> 8. Perangan pidhato kang surasane ngaturake panuwun lan njaluk pangapura menawa <br /> ana kekurangan lan kaluputan anggone matur, disebut...<br /> a. Salam pambuka. d. Wigatine atur.<br /> b. Purwaka e. Pangajeng-ajeng.<br /> c. Wasana basa.<br /> 9. Ibu-ibu, saha Bapak-bapak, ingkang kula hormati. Mangga kula dherekaken sami <br /> mujisyukur wonten ngarsanipun Gusti Allah .........<br /> Cuplikan paragraf mau pantese minangkan .... sambutan.<br /> a. salam pambuka d. purwaka basa<br /> b. surasa basa e. pangarep-arep.<br /> c. wasana basa<br />10. Sikep sarira sing apik nalika ngayahi pidhato yaiku ...<br /> a. Ngadeg jejeg, senajan mung nganggo sikil siji.<br /> b. Bola bali mbukak cathetan supaya ora lali.<br /> c. Polatan mbesengut, suntrut.<br /> d.Ngadeg kanthi rasa percaya dhiri.<br /> e. Asring ngunjukake celana supaya rapi.<br />11. Guru gatrane tembang Gambuh iku kedadeyan saka …. gatra<br /> a. 5. d. 7.<br /> b. 6. e. 8<br /> c. 9.<br />12. Saben gatra sepisan tembang gambuh iku mesthi ana .... wanda<br /> a. 7. d. 9<br /> b. 8 e. 10<br /> c. 12.<br />13. Wanda sing paling akeh tembang gambuh iku tinemu ing gatra ...<br /> a. siji d. telu<br /> b. loro e. papat<br /> c. lima<br />14. Tibane swara ing pungkasane larik tembang, jenenge guru...<br /> a. gatra d. jawa<br /> b. wilangan e. lagu<br /> c. sastra<br /><br />15. Wewarah supaya aja seneng mangan lan turu tinemu ing pada .... gatra ......<br /> a. 1 gatra 6 d. 2 gatra 2<br /> b. 3 gatra 5 e. 4 gatra 3<br /> c. 1 gatra 3<br />16. Menawa dadi wong luhur, pejabat, aja sombong, lan aja cedhak karo wong kang ala <br /> kelakuane.<br /> Nasehat mau tinemu ing pada pira?<br /> a. 6. d. 4<br /> b. 5 e. 3<br /> c. 2<br />17. Apa manfaate menawa cedhak karo wong kang becik kelakuane lan sugih crita sing <br /> migunani?<br /> a. Bisa tambah kawruh kang becik d. Bisa tambah pinter ngrumpi.<br /> b. Ora dadi pinter malah bodho. e. Bisa tambah pinter ndongeng.<br /> c. Ora manfaat malah rugi wektu.<br />18. Pada pira sing ngemu nasehat menawa wong enon biasane manut apa sing diadhepi.<br /> Yen sing disrawungi bangsat, ora wurung bisa dadi penjahat. Yen srawunge karo <br /> maling, akhire ya bisa nyolong.?<br /> a. pada 2 d. pada 4<br /> b. pada 3 e. pada 5<br /> c. pada 6<br />19. Tembung lakunireku iku kalebu tembung garba, saka tembung ..... <br /> a. laku , nira lan iku d. lakunira lan iku<br /> b. lakuni lan raiku e. lakune lan siraiku<br /> c. la, kune lan iku<br />20. Tembung panggodhaning iku tembung andhahan. Linggane ...<br /> a. panggodha d. godhaning<br /> b. anggodha e. godha<br /> c. nggodhane <br /><br /><br /> <br />KERTAMPILAN KEBAHASAAN<br />MACA<br /><br />Standar Kompetensi : Saged maos lan mangertosi sawerninipun wacan nonsastra basa jawi kanthi maneka cara maos kangge sawernining tujuan.<br /><br />Kompetensi Dasar : Maos intensif paragraf dedoktif sarta paragraf induktif.<br />Tujuan Pasinaon : Sasampunipun pasinaon para siswa dipun angkah saged;<br /> Memtokaken ukara ingkang minangka gagasan baku.<br /> Memtokaken ukara penjelas.<br /> Nerangan pangertosan paragraf deduktif<br /> Nerangaken pangertosan paragraf induktif.<br /> Mangertosi bedanipun paragraf deduktif kaliyan paragraf <br /> innduktif<br /><br /><br />Perlu kawigaten:<br /><br />1. Gatekna katrangn saka bapak ibu guru!<br />2. Wacanen tuladha paragraf deduktif lan paragraf induktif!<br />3. Golekana cirine utawa titikane antarane paragraf deduktif lan paragraf induktif!<br />4. Yen perlu goleka kamus bausastra kanggo nggoleki teges tembung sing angel.<br />5. Sadurunge maca paragraf deduktif lan paragraf induktif, eling-elingen bab pangerten paragraf. <br />Keterangan.<br /><br /> Paragraf yaiku rerangkening ukara kang tansah sesambunga, gandheng ceneng antarane ukara siji karo sijine, lan bebarengan mbeberake sawijining gagasan, kanggo nyengkuyung gagasan kang luwwih rowa dibeber ana ing tulisan kang wutuh.<br /><br />Perangane paragraf:<br />a.Gagasan utama. Diwedharake dadi ukara kabu/utama.<br />b. Ukara penjelas, ukara sing nyengkuyung gagasan baku.<br /> Aja nganti ana ukara sumbang, utawa ukara sing cengkah karo gagasan utama.<br /><br />Manut lungguhe ukara baku, paragraf dibedakake dadi telu, yaiku:<br /><br /><br />1. Paragraf deduktif.<br />2. Paragraf induktif lan<br />3. Paragraf campuran.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Paragraf deduktif<br />Paragraf deduktif, yaiku paragraf kang ukara bakune mapan ing paragraf perangan ngarep, utawa wiwitane paragraf.<br /><br />Tuladha:<br /> Pusat penyelamatan satwa Yogyakarta ora tega arep ngeculake sato kang mentas dikarantina menyang alam bebas. Penyebabe, saperangan gedhe saka sato iku jroning kandhang cacad. Sato kang cacad iku disumelangake malah ora bisa nindakake fungsi ekologise nalika dibalekake menyang habitate sing asli.<br /><br />Paragraf Induktif<br /><br />Paragraf induktif, yaiku paragraf kang ukara bakune tinemu ing wusanane paragraf. Biasane ukara baku paragraf mau minangka kesimpulane ukara penjelas liyane.<br /><br />Tuladha:<br /> <br /> Kanggo ngadhepi Agustusan w,arga desa Sukorejo padha resik resik dalan. Ana para pemudha pirang-pirang padha gawe gapura. Bocah-bocah wadon remaja padha iwut nyapu lan mbuwang larahan. Ibu-ibu ora keri nyepakake wedang. Kabeh rewang sithik ora ditampik, akeh ya pekoleh. Mula bisa diarani kabeh warga partisipasi kanggo ngadhepi Agustusan.<br /><br />Paragraf deduktif - induktif<br />Paragraf deduktif- induktif, yaiku paragraf kang ukara bakune mapan ing wiwitan lan pungkasane ukara. Gagasan baku sing mapan ing pungkasane paragraf kanggo mantepake.<br /><br />Tuladha:<br /><br /> Jujur iku kalebu bebuden kang becik. Jujur iku bares, kandha apa anane yen putih dikandhakake putih. Yen abang ya dikandhakake abang. Jujur iku ora goroh, ora ngapusi, ora gawe rugine liyan. Jujur iku ora duwe pamprih golek kauntungan utawa pakolihe kanggo awake dhewe, kanggo kelurga utawa golongane. Wong tumindak jujur amarga duwe panganggep menawa kajujuran iku kudu diugemi. Atinuranine pancen ora keduga menawa tumindak ora jujur. Pancen kejujuran iku kalebu titikane bebuden kang becik.<br /><br />GLADHEN<br />Tugas Individu<br /><br />Wacanen Banjur golekana ukara bakune ing saben paragraf!<br /><br /><br /><br /><br /><br />BLENCONG<br />JUJUR<br />Dening Sujarwo<br /><br />Jujur iku kalebu bebuden kang becik. Jujur iku bares, kandha apa anane: yen putih dikandhakake putih, yen abang ya dikandhakake abang. Jujur iku ora goroh, ora ngapusi, ora mbathi, ora korupsi, ora gawe rugine liyan. Jujur iku ora duwe pamprih golek kauntungan utawa pakolih kanggo awake dhewe, kanggo keluarga utawa golongane. Wong tumindak jujur amarga duwe panganggep menawa kajujuran iku kudu diugemi lan ati nuranine pancen ora keduga menawa arep tumindak ora jujur.<br />Sebab-sebab sing nggiring wong tumindak ora jujur werna-werna. Tumindak ora jujur iku ana sing kanggo nutupi kekurangan. Kanggo nutupi sifat kesed, wegah tumindak, utawa ora gelem kangelan. Upamane bocah ora mlebu sekolah kandhane diliburake amarga gurune padha rapat, mangka bocah mau ora mlebu sekolah amarga during nggarap PR. Bocah diutus wong tuwane tuku gula the, nanging nalika mulih ora nggawa apa-apa. jare marga dhuwite ilang, mangka satemene dhuwit mau mung kanggo jajan.<br />Umume tindak ora jujur iku disurung pepinginan oleh alis utawa keuntungan sing akeh sing tanpa rekasa. Nalika ulangan bocah sekolah sok padha nurun kancane utawa mbukak buku kepekan supaya oleh biji sing apik. Supaya cepet sugih akeh pejabat sing padha korupsi. Supaya kepilih dadi wakil rakyat, utawa calon Gubernur, bupati, utawa wali kota, calon pejabat mau padha ngobral janji-janji sing satemene calon-calon mau dhewe isih ragu-ragu apa bisa ngleksanani apa ora.<br />Ing kalangane para among dagang, pancen ngalem utawa ngumbul-umbulake dagangane iku wis jenengan lumprah. Pancen ya ora jujur, ning pancen ya wis mangkono iku sing jenenge pariwara utawa iklan. Wong liya kena percaya kena ora. Lha, politik sing diiklanake iku ya kaya dene barabg dagangan, yen percaya ya tukuwa, yen ora ya aja tuku.<br />Tindak ora jujur iku bisa kedadeyan ing babagan apa bae: ing babagan jurnalistik, ing babagan ilmu, ing babagan politik, ing babagan penelitian, surve, pelaporan, pertanggungjawaban keuangan lan liya- liyane. Ing babagan olah raga utawa sport ya asring ora sportif, pertandingan sepak bola asring diterusake adu jotos. Saya-saya ing babagan kasukan utawa perjudian. Ing crita wayang lakon Pandhawa Dhadhu, Pandhawa kalah entek-entekan amarga akal licike patih Sengkuni.<br />Mawas lan tumindak kang jujur iku pancen ora gampang. Manungsa tarkadhang bisa diapusi dening pikirane dhewe. Manungsa iku saya pinter, uga saya pinter olehe ngapusi awake dhewe. Pancen jujur marang awake dhewe iku ora gampang. Ya mung wong sing bisa mawas dhiri klayan obyektif, sing bisa nglimbang-nglimbang apa tumindak lan pamikire iku jujur apa ora. Sifat jujur kang sumimpen ing ati nurani iku kudu tansah diurip-urip, supaya wong tansah bisa tumindak jujur. <br />Akhir-akhir iki ing sekolahan-sekolahan diadani anane ”kantin utawa warung kejujuran”. Kantin iku ora dijaga, sapa sing arep tuku bisa njupuk barang lan nglebokake dhuwit sarega karo barang sing dijupuk mau. Kanthi mangkono para siswa dikulinakake mbayar apa mesthine, ora ngapusi, utawa ngurangi regane. Warung kejujuran iku uga becik kanggo gnglelatih supaya para siswa padha jujur. Yen kejujuran iku wis tumanen ing ati nuranine sadhengah uwong, kebiasaan goroh, ngapusi, tekan korupsi mbokmenawa bisa diilangi.<br /> Ing kalangane umat Katolik yen rumangsa wis tumindak salah ana kuwajiban ngaku dosa. Ing masyarakat Indonesia umume ig riyaya lebaran ana kebiasaan apura ing apura mungguh sakabehe kaluputan. Kupat, jare ”ngaku lepat”, iku dadi pasugatan sing khas ing riyaya lebaran. Emane sing akeh-akeh mau mung mandheg dadi ucapan, kurang dihayati utawa didadekake sarana kanggo ngresiki ati. Yen kaluputan mau disadhari lan ora ditindakake maneh, harkat kamanungsane wong Indonesia bisa mundhak dhuwur.<br /><br />Kapethik Sangking : Suara Merdeka Minggu ke 2 maret 2009 <br /><br /><br />Ngukur Ketrampilan:<br />1.Paragraf sepisan jenenge paragraf: ..................................................................................... <br /> Ukara bakune mapan ing: ...................................................................................................<br /> Ukarane (ditulis) : ..................................................................................................<br /> .........................................................................................................................................<br /><br />2. Paragraf kapindo, jenenge paragraf: ................................................................................<br /> Ukara baku mapan ing: .................................................................................................... <br /> <br /> Ukarane (ditulis) : .....................................................................................................<br /> ...........................................................................................................................................<br /><br />3. Paragraf katelu, jenenge pargraf: ......................................................................................<br /> <br /> Ukara baku mapan ing: .....................................................................................................<br /> Ukarane (ditulis) :........................................................................................................<br /><br />4. Paragraf kaping pat, jenenge paragraf; .............................................................................<br /> <br /> Ukara bakune mapan ing: ................................................................................................<br /> <br /> Ukarane (ditulis) ..............................................................................................................<br /> <br /> ..........................................................................................................................................<br /><br />5.Temane wacan mau, yaiku:<br />.......................................................................................................................................<br /><br /><br />MACA TULISAN JAWA<br />Ingkan perlu dipun gatosaken menawi maos seratan jawi:<br />A. Nggatosaken carakanipun utawi wujudipun aksara.<br />B. Nggatosaken wjudipun pasangan aksara;<br /> 1. Aksara wetah ingkang kaserat sangandhapipun aksara ingkang dipun pasangi.<br /> Inggih punika : r, y, g, z (ra, ya, ga, nga)<br /> Tuladha : wisR au p\ (wis raup)<br /> ankY| yu (anak yuyu)<br /> vekelG f ( nyekel gada)<br /> flnZi fu l\ (dalan ngidul)<br /> 2.Aksara tugelan ingkang dipun pendhet sisih ngajeng kaserat sangandhapipun.<br /> Inggih punika: K, T, L (ka, ta, la)<br /> Tuladha: ankK dl\ (anak kadhal)<br /> mz nT[p (mangan tape)<br /> bersL r= (beras larang)<br /> 3.Aksara tugelan ingkang dipun pendhet sisih wingking, kaserat sangandhapipun.<br /> Inggih punika: H, S , P (ha, sa, pa)<br /> Tuladha : ankHym\ (anak ayam)<br /> a[fo lS[t (adol sate)<br /> vekelPku (nyekel paku)<br /> 4.Aksara tugelan ingkang dipun pendhet sish tengah, kaserat sangandhapipun.<br />Inggih punika : W , D, Q , (wa, dha, tha)<br /> Tuladha : pitkW lik\ (pitik walik)<br /> mainD du (main dhadhu)<br /> nuqu kQ kQik\ (nuthuk thak-thik)<br /> 5. Aksara wujudipun benten, kaserat gandheng kaliyan ingkang dipun pasangi.<br /> Inggih punika: : M , N , V , C , J , ( ma, na, nya, ca, ja)<br /> Tuladha : sikilM cn\ (sikil macan)<br /> rujkN ns\ (rujak nanas)<br /> bktV vi (bakat nyanyi)<br /> veke lC qut\ (nyekel cathut)<br /> manukJlk\ (manuk jalak)<br /> Caranipun maos seratan Jawi.<br />Menawi manggihaken aksara (jawa) dipun pasangi utawi pikantuk pasangan, dipun waos sigeg, dene pasanganipun dipun waos lumprah/biasa manut wujud lan sandhanganipun.<br /><br />Tuladha:<br /><br />?bpkF nF nF nF nF l [nFs limB= zn\, Bapak dandan-dandan dalan desa. Limbangan<br /><br />?semB f liwtK li ax pM vCi=. Sembada liwat kali arep mancing.<br /><br /><br />?mnukJ l[kM [nCo kWitJ gu=. Manuk jalak mencok wit jagung.<br />?[w=owut g gpG g[pGo [lkFln\, Wong wuta gagap-gagap golek dalan.<br /><br />Wacanen banjur gantinen latin!<br /><br />[fo[z=<br />?nini [a[p[kH [pk\,<br />?nini[a[p[kH[pkF| [w ankLim, yaiku: je[mPol\ pnufuh, pn=ugul\ jenQikMnis\ lanJenQik\, rikl ae[mBo[kK mev= ps/, [boch lim fi tu[ko[kK age/ age/. [boch lim fi aunF= fi[w[nhai age/ age/. [boch lim mju bx=, pn=ugulHnQi sikKi je[mPol\, je[mPolNesu zetgJenQik\ : qikQik\ pn=ugulP[tnNn. jenQikM=suli: pn=ugulSlh ap. je[mPolZe t[gSor: ” z=u kulH=ukulLi aku.<br />?jenQikMnisMe zi=: ajdi ajdi, [w=o tuw, al al mltTi. p[vCnBene/ age/ age/ [ankSege/. nzi= ajznTi rs sege/ mrai tu minFkKe bLi ze/.<br />?[boch lim setuju k[ropnemu[n jenQikMnis\, [boch lim bli rukunM [nh. bene/ knD[n [w=o tuw, rukunHg[w s[nTos. c]h ag[w bu b]h.<br />?a=[go[n [nFo [z= k[ro [zobh [aobha[k f]i ji si= psNemu gilirn\,<br /><br /><br />Papan kanggo nggarap<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br /><br /><br />KETRAMPILAN KEBAHASAAN <br /><br />NYERAT<br /><br /><br />Nulis Layang Pribadi<br /><br /><br />Standar Kompetensi : Mampu menulis surat dan pidato<br /><br />Kompetensi Dasar : Menulis layang pribadi<br /><br />Tujuan Pembelajaran : Sawise nindakake pasinaon (KBM) dianggkah siswa bisa :<br /> <br />1. Nulis layang pribadi kanggo wong tuwa<br />2. Mbalesi laying pribadi saka wong tuwa.<br />3. Nyebutake perangane laying pribadi <br /><br /> <br /><br /><br /><br /> Pangerten layang pribadi<br /><br /> Minangka miwiti pasinaon menika mangga dipun waos tuladha serat menika. Ingkang <br /> baku saged mangertosi suraosipun serat sarta perangan-peranganipun.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br /><br /><br />Boja, 14 Februari 2009<br /> Kanggo Kancaku<br /> Ing SMA 1 Sukorejo<br /> Jl. Banaran No. 5<br /><br /><br /> Salam Kangen,<br /><br /> Halo Sembada, kados pundi kabare? Muga-muga panjenengan dalah <br /> keluarga tansah nemu kawlujengan.<br /> Wiwit lulus SMP suwi ora nate ketemu, panjenengan ora kersa maringi kabar <br /> aku. Apa panjenengan wis lali karo aku. Aku kepingin banget bisa ketemu , <br /> kepingin gegojegan kaya rikala ana ing SMP mbiyen. <br /> Cukup semene dhisik, apuranen kabeh kaluputanku. <br />Taktunggu rawuhmu.<br /> Sungkem kanggo Bapak Ibu<br /><br /><br /><br /> Kanca panjenengan<br /><br /><br /> <br /> <br /> Karyati Rahayu<br /><br /> Ing bebrayan agung, layang kaya iku mau biasane saka kanca raket, kenalan <br /> utawa keluarga. Saben layang mesthine ana isi utawa surosane beda-beda. Kayata; <br /> kangen, pingin ketemu, nggambarake kaanan, njaluk kiriman, undangan, lan liya <br /> liyane.<br /> Kepriye perasaanmu rikala nampa layang banjur diwaca? Rikala maca layang <br /> mesthine pikire gegawangan kaya weruh kepiye praupane, utawa rupane sing <br /> ngirimi layang. Kaya-kaya omong-omongan, diterangake diwenehi informasi karo <br /> sing ngirimi layang. <br /> Layang kiriman iku kalebu layang pribadi, jalaran metu saka atine dhewe. Kejaba <br /> iku sing baku nganggo jenenge dhewe.<br /><br /> Layang mono ana perangane yaiku:<br />1. satata basa<br />2. salam/ adangiyah<br />3. pambuka<br />4. surasa basa/isi<br />5. wasana basa/panutup<br />6. titi mangsa<br />7. tapak asma<br />8. nama terang<br /><br /> <br /><br />Wangsulana kanthi pratitis!<br /><br />1. Apa isine pambuka layang pribadi mau?<br />Wangsulan: ...............................................................................................................<br /><br />2. Sapa sing kirim layang pribadi mau?<br /> Wangsulan: ...............................................................................................................<br /><br />3. Apa surasane layang pribadi mau?<br />Wangsulan: ...............................................................................................................<br /> <br /> 4. Apa sebabe Karyati kirim layang marang Sembada?<br />Wangsulan: ...............................................................................................................<br /> <br /> 5. Titi mangsane layang kapan?<br /> Wangsulan ................................................................................................................<br /><br /><br />Tugas Pribadi<br /><br />Wacanen kanthi pratitis!<br /><br /><br /> Kanggo<br /> Anakku<br /> Ing SMA 1 Sukorejo<br /> Pamuji rahayu,<br /> Ngger, kanthi layang iki aku wong tuwamu aweh kabar keslametan. Bapak lan <br /> biyungmu tansah senenga, pinaringan bagas waras, ora ana alangan sawiji apa. Muga- <br /> muga kaananmu ing kene uga tansah binerkahan ing Gusti.<br /> Kejaba saka kuwi, wong tuwamu sakloron kepingin ngerti kepriye kaananmu. Kenangapa wis sesasi kok ora bali. Muga-muga ora ana alangan apa-apa. Wong tuwamu uga kepingin ngerti keriye anggonmu sekolah, mesthine lancar-lancar bae ta? Priye basa jawane, wis bisa maca jawa durung? Aja sumelang, sesuk yen bali tak tuturi.<br /> Tak kira cukup semene dhisik, yen ana ukara sing ora prayoga, sing gedhe panapuramu.<br /> Donga lan pangestuku kanggo anakku.<br /> Meteseh, 14 Agustus 2009<br /> Wong tuwamu<br /> <br /> <br /> <br /> Priya Sembada<br /><br /> <br /><br /><br /> Sawise kowaca banjur:<br /><br /> a.Balesana layang mau!<br /> b.Gatekna ejaan lan basane!<br /> c. Amarga layang arep kokirimake marang wong tuwamu mula gunakna unggah- <br /> ungguh sing trep!<br /> <br /><br />Papan kanggo nggarap.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br /> KETRAMPILAN BERSASTRA<br /> NYERAT<br /><br /> Standar Kompetensi : Saged nyerat, parikan lan wangsalan.<br /><br /> Kompetensi Dasar : Nyerat Parikan, wangsalan.<br /><br /> Tujuan Pasinaon : Sasampunipun ngawontenaken pasinaon (KBM) dipun angkah <br /> para siswa saged:<br /> 1. Njlentrehaken pangertosan parikan.<br /> 2. Njlentrehaken pangertosan wangsalan<br /> 3. Ndamel parikan kanthi dhasar kedadosan padintenan. <br /> 4. Ndamel wangsalan kanthi dhasar kedadosan padintenan.<br /><br /><br /><br /><br />PARIKAN<br /><br />A. Kang diarani Parikan.<br /><br />Unen-unen mawa paugeran telung prekara, yaiku:<br />1. Kedadeyan saka rong ukara kang dhapukane nganggo purwa kanthi guru swara.<br />2. Saben saukara kedadeyan saka rong gatra.<br />3. Ukara sepisan mung minangka purwaka, dene ngese utawa wose dumunung ing <br /> ukara kapindho.<br />Tuladha:<br />Tawon madu, ngisep sekar. (ukara kapisan, 2 gatra)<br />Calon guru, kudu sabar. (ukara kapindho, 2 gatra)<br /><br />B. Gunane Purwaka<br /><br /> Ukara sepisan utawa purwaka mung dianggo narik kawigatene wong kang dedya dikandhani utawa dipituturi. Pamrihe supaya sadurunge isine dikandhakake, wong sing nedya dikandhani wis ketarik atine, banjur nggatekake wose kang baku, kang satemene lagi arep diucapake. Marga wis nggatekake luwih dhisik, ngerti tenan maksude ukara isi/wose (ukara kapindho).<br /><br />C. Manut cacahe wanda, parikan kena diperang dadi 3 yaiku:<br /> <br />1. Parikan kedadean saka (4 wanda + 4 wanda) X 2<br /> Tuladha:<br /> Iwak bandeng, durung wayu. (4 wanda + 4 wanda)<br /> Priya nggantheng, sugih ilmu. (4wanda + 4 wanda)<br /><br />2. Parikan kedadean saka 4 wanda + 8 wanda) X 2 <br /> Tuladha:<br /> Kembang adas, sumebar tengahing alas. (4 wanda + 8 wanda)<br /> Tiwas- tiwas, nglabuhi wong ora waras. (4 wanda + 8 wanda)<br /><br />3. Parikan kedadean saka (8 wanda + 8 wanda) x 2<br /> Tuladha:<br /> <br /> Enting-enting gula jawa, sabungkus isine lima.(8 wanda + 8 wanda)<br /> Wis lumrahe para siswa, wajib seneng nggubah basa. ( 8 wanda + 8 wanda)<br /><br />4. Parikan kang ora nglungguhi paugeran, utawa ora manut paugeran, diarani parikan <br /> para utawa parikan padinan.<br /><br /> Tuladha:<br /> Ngetan, bali ngulon. (2 wanda + 4 wanda)<br /> Tiwas edan, nora kelakon. (4 wanda + 5 wanda)<br /><br />5. Carane nggawe Parikan.<br /> Sing dikarang luwih dhisik ukara kapindho, yaiku ukara sing isi ”ngese” utawa wose. Ukarane kedadean saka 4 wanda + 4 wanda, utawa 4 wanda + 8 wanda, utawa 8 wanda + 8wanda. Sawise rampung pangarange ukara kapindho, banjur ngarang ukara kapisan, yaiku ukara kang mung kanggo purwaka. Cacahe wanda padha karo ukara kapindho, purwa kanthi guru swara uga padha karo ukara kapindho.<br /><br />6. Isi parikan bisa maneka warna: agama, pendidikan, sindiran, karesnan lan liya liyane.<br /> <br />7. Rerenggane Basa.<br /> Parikan kalebu rerenggane basa, jalaran basa kang nganggo parikan iku gawe senenge wong kang maca, utawa wong sing ngrungokake. Guneman mawa parikan njalari rame nengsemake.<br /><br /><br /><br /><br /><br />GLADHEN<br />Ganepana supaya dadi parikan sing luwes!<br />1. ........................., ...............................<br /> Dadi murid, kudu sregep<br /><br />2. ........................., ...............................<br /> Ro wong tuwa, kudu hormat.<br /><br />3. ………………., …………………..<br /> Gampang nesu, gelis tuea.<br /><br />4. ………………, ………………….<br /> Pamit ngaji, jebul mojok.<br /><br />5. ………….., ……………………..<br /> Ajar kenal, karo aku.<br /><br />Gawea parikan kang isine nasehat, nganggo paugeran ing ngisor iki:<br /><br />1. ( 4 wanda + 4 wanda ) x 2<br /><br />2. ( 4 wanda + 8 wanda) x 2<br /><br />3. (8 wanda + 8 wanda) x 2 <br /><br /><br /><br /><br />Papan Kanggo nggarap<br /><br /><br />1. ……………………………....................., ………………………………………………<br /><br /> ……………………………....................., ………………………………………………<br /><br /><br />2. …………………………………………., ………………………………………………<br /> <br /> …………………………………………., ………………………………………………<br /><br /><br />3. ………….………………………………, ...……………………………………………<br /> <br /> ………………………………………… , ………………………………………………<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />WANGSALAN<br />1. Kang diarani Wangsalan.<br /><br />Unen-unen saemper cangkriman kanthi mratelakake batangane utawa tebusane sarana sinandi, lire: olehe mratelakake batangane ora melok, ora diceplosane, mung dikandhakake sawanda utawa luwih.<br /><br />Tuladha; Jenang gula, kowe aja lali marang aku iki ta kangmas.<br />Wanda ” li ” ing tembung “ lali “ iku nuduhake manawa wangsalan jenang gula iku batangane “ glali “<br /><br />2. Wangsala lamba<br /><br />Wangsala lamba iku wangsalan kang isi batangane mung siji.<br />Unen-unen wangsalan lamba mung saukara, kang kedadean saka rong gatra.<br />Gatra kang ngarep isi wangsalan, gatra sing mburi isi tebusane utawa batangane.<br />Tuladha: Pindhang lulang, kacek apa aku karo kowe. (pindhang lulang = cecek)<br /> Balung klapa, ethok-ethok ora nerti. (balung klapa = bathok)<br /><br />3. Wangsalan rangkep (camboran)<br /><br />Wangsalan rangkep iku wangsalan lan isi batangane luwih saka siji.<br />Unen-unen wangsalan rangkep kedadean saka rong ukara, siji-sijine ukara kedadean saka rong gatra. <br />Ukara kapisan isi wangsalan, ukara kapindho isi batangane.<br /><br /><br />Tuladha: Jenang sela, wader kalen sesondheran. (apu, iwak sepat)<br /> Apuranta, yen wonten lepat kawula.<br /><br /> Pandom wektu, dalan toya aneng wana. (jam, kali)<br /> Ora jamane, manungsa lali agam.<br /><br />4. Wangsalan memet.<br />Wangsalan memet iku wangsalan sing carane nggoleki batangane sarana ngonceki maksude tetembungane kaping pindho.<br />Tuladha: Uler kambang, yen trima alon-alonan. (uler kambang = lintah)<br />Oncekane sepisan: uler kambang, maksude lintah.<br />Oncekane sing kapindho: wanda tah ing tembung lintah, dianggep wancahan saka tembung alon-alonan, yaiku satitahe tegese tumindak sakepenake wae ora ngaya= alon-alonan.<br /><br />4. Wangsalan padinan. <br />Wangsalan padinan iku wangsalan komunikatif, wong sing ngrungu (maca) dianggep wis ngerti maksude, mula wangsalan mau ana sing tanpa nyebutake batangane. <br />Tuladha: Kowe ki jane krungu omonganku, nanging njangan gori. Gori iku mathuke digudheg. Njangan gori maksude mbudheg, ethok-ethok ora krungu.<br />Tuladha liyane: Kowe kuwi wiwit mau ngembang kacang. (sungut)<br /> Dikongkon malah ngembang duren.<br /><br />5. Wangsalam mawa paugeran tertemtu.<br />Wangsalan iki bisa kaperang dadi loro:<br />a. Mawa paugeran: 4 wanda + 8 wanda.<br /> Wangsalan iki diarani wangsalan lamba, isi batangane mung siji.<br /> Unen-unene mung saukara kedadean ska rong gotra.<br /> Gatra ngarep 4 wanda (isi wangsalane). Gatra mburi 8 wanda (isi batangane)<br /> Tuladha: Reca kayu, goleka kawruh rahayu. (reca kayu = golek)<br /> Rone mlinjo, sampun sayah nyuwun ngaso. (rone mlinjo = eso)<br />b. Mawa paugeran: (4 wanda + 8 wanda) X 2 <br /> Wangsalan nganggo paugeran iki, arane wangsalan rangkep, jalaran isi batangane <br /> luwih saka siji. <br /> Unen-unene rong ukara, saben saukara kedadean saka rong gatra. <br /> Ukara sepisan (rong gatra) isi wangsalan, ukara kapindho( rong gatra) isi batangane.<br /> Tuladha: Jarwa sirna, tembok bata pinggir griya. (ilan , pager)<br /> Memulanga, sauger becik ing mangkya.<br /><br />6. Wangsalan sinawung ing tembang.<br /> Cacahe wanda lan guru lagune (dhong dhinge) ing wekasane gatra ora tertentu, jalaran kawengku ing guru wilangan lan guru lagu ing tembang. Guru wilangan lan guru laguning tembang kudu tansah menang, lire: ora kena owah, kudu tansah manut paugeraning tembang.<br />Tuladha:<br /><br /><br />Dhandhanggula<br />Ayam cemeng ingkang mubal putih,<br />simbok nganten mleroka sadhela,<br />kinarya tulak brangtane,<br />linjo digawe krupuk,<br />simbok nganten pipinya ramping,<br />gebyog malang neng dalan,<br />sarenteg wong ayu,<br />klabang cilik sinandhung mobyar,<br />mobyar warna ketemu pisan kaping kalih,<br />kudu ngajak saben dina.<br /><br />7. Carane ngarang wangsalan<br /><br />Sing dikarang luwih dhisik perangan sing mburi (ukara batangane), banjur ngarang perangan ngarep (Ukara wangsalane). Dadi ngarange perangan ngarep tiba kari.<br />Tuladha:<br />Para siswa, keparenga manembrama.<br />Ukara mau gatrane sing ngarep ” para siswa”, dijupuk sawanda sing kena dianggo wangsalan. Upamane wanda wa dianggo wangsalan sing batangane lawa kanthi unen-unen kalong alit.<br />Gatrane sing mburi ”keparenga manembrama” uga dijupuk sawanda, dipilih sing kena digawe wangsalan. Upamane wanda reng, digawe wangsalan sing batangane areng, kanthi unen-unen wreksa sisaning dahana.<br />Dadine wangsalan banjur: Kalong alit, wreksa sisaning dahana.<br /> Para siswa, keparenga manembrama.<br />Bisa uga diothak-athik gathuk mangkene:<br />Gatra sing ngarep (para siswa) dijupuk wandane sis kanggo wangsalan sing batangane Nabi Sis. Gatra mburi (keparenga manenmbrama) dijupuk wandane nem kanggo wangsalan kang batangane nenem/enem. Dadine wangsalan banjur:<br /> Adam putra, wilangan catur lan kalih.<br /> Para siswa, keparenga manembrama.<br /><br /><br /><br />Tuladha wangsalan warna-warna.<br /><br />A. Wangsalan padinan mbutuhake batangan:<br /> 1. Nyaron bumbung, ngantos cengklungen nggen kula ngenteni.<br /> 2. Mrica kecut, muni kok sing ora nyata.<br /> 3. Kendhal jeram, yen keparen kula suwun.<br /> 4. Sarung jagung, bobot timbang kowe dhewe.<br /> 5. Wilangan wolu lan kalih, puluh-puluh wis bejaku.<br />B. Wangsalan tanpa batangan:<br /> 1. We hla, njanur gunung temen, gasik wis tekan kene.<br /> 2. Aku rene mung kepingin nggentha dara ayumu.<br /> 3. Hara ta, yen nyawang sing disenengi, nganti ngembang duren.<br /> 4. Sesuk yen menyang kutha gudheg aku titip tukokna wayang.<br /> 5. Panjenengan aja nganak cecak karo wong ora duwe.<br />C. Wangsalan mawa paugeran tertemtu.<br /> 1. Kawi banyu, nyata karangane siswa. (4 wanda + 8 wanda)<br /> 2. Gayung sumur, aja kemba banjur mundur. (4 wanda + 8 wanda)<br /> 3. Sekar pucang, sewu keja kemayangan. (4 wanda + 8 wanda)<br /> 4. Senthe arga, putra Dewi Wilutama. (4 wanda + 8 wanda) X 2<br /> Uajarira, anulad laku utama.<br /> 5. Kolik priya, priyagung Anjani putra. ( 4 wanda + 8 wanda) X 2<br /> Tuhu eman wong anon wedi kangelan.<br /><br />GLADHEN<br />Ganepana supaya dadi wangsalan sing sempurna!<br />Paugerane 4 wanda + 8 wanda<br />1. ...........................................(kidang), bek-ti ma-rang ka-dang wer-dha. <br /><br />2. ............................................(warung), o-ra wu-rung du-wek-e sa-pa. <br /> <br />3. .............................................(teka), am-pun ngan-tos du-ka-du-ka. <br /> <br />4. ..............................................( eso ), sam-pun sa-yah nyu-wun nga-so. <br /><br />5. ..............................................( epang ), no-ra gam-pan neng a-lam do-nya.<br /><br />6. ...............................................( sada), mang-ka u-sa-da-ne ngang-gur. <br /><br />7. ...............................................( baya), den se-tya mring u-ba-ya-mu. <br /><br />8. ...............................................( kluwung), ja ngan-ti ke-du-wung mbu-ri. <br /> <br />9. ...............................................( lateng ), pu-tri an-teng tur jad-mi-ka. <br /> <br />10. .............................................( sawang ), dak-sawang sa-jak-e bi-ngung. <br /><br />Paugeran (4 wanda + 8 wanda) x 2<br />Isenana batangane!<br />1. Gelang jangga, senjata nganggo gandhewa. ( ......................., ........................ )<br /> Lunga nangndi, sedhih ingkang manah kula.<br /><br />2. Jarwa seda, dhele thukul anenga wana. ( ............................., .....................)<br /> Den amati, tansaya tambah rasa tresna.<br /><br /><br />3. Carang wreksa, wreksa digawe wong-wongan. ( ………….. ....., ...........................)<br /> Nora gampang, golek untung amprih kondhang.<br /><br />4. Gelang driji, kaca kontak aneng netra. ( .........................., ........................... )<br /> Aja lali , karo emak ya sing tresna.<br /><br />5. Kolik priya, kethek putih ringgit purwa. (…….....………., …………............)<br /> Satuhune, wong anom bekti wong tuwa.<br /><br />6. Sarung jagung, kertas dienggo belaja. ( ......................., ..............................)<br /> Najan abot, rumangsa wis wiwit tresna.<br /><br />7. Pager griya, griya kanggo para siswa. ( ......................., .............................)<br /> Bokmenawa, olah-olah sing prayoga.<br /><br />8. Payoh wisma, lampu margi warna tiga. ( ........................, .............................)<br /> Gegandhengan, abang becak liwar marga.<br /><br />9. Watu banyu, banyu tiba saka langit. (....................., ................................)<br /> Estunipun, kula dandan wiwit wau.<br /><br />10. Putra kuda, kayu sisane dahana. ( .........................., ...........................)<br /> Lo kok ngono, ora ngajak bareng nedha.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Tembung-tembung iki dadekna ukara wangsalan!<br />1. Reca kayu<br />Jawab: ………………………………………………………………………………<br /><br />2. balung janur<br />Jawab: ………………………………………………………………………………………<br />3. sendhok sega<br />Jawab: ………………………………………………………………………………<br /><br />4. sandhal kayu<br />Jawab: ........................................................................................................................<br /><br />5. putra bebek<br />Jawab : .................................................................................................................... <br /><br /><br /><br /><br />TAGIHAN <br /><br />Wenehana tandha ping (X) ing aksara jawaban sing bener<br /><br />1. Paragraf kang gagasan pokoke mapan ing wiwitan paragraf, dijenengi paragraf ...<br />a. induktif c. deduktif<br />b. campuran d. kondusuf<br />e. deduktif induktif<br /><br />Dina Senen 16 Maret kepungkur para pemimpin parpol wis nganakake deklarasi <br />kampanye damai ing kampanye terbuka sing bakal rampung tanggal 5 April ngarepiki.<br />Mesthi wae kita ngajab yen pelaksanaan kampanye terbuka iki bisa lumaku rancag, damai, tanpa sambekala. Senajan, jenenge wae kampanye terbuka, mesthi nglibatake massa sing ora sethithik, kebak hura-hura, pawai/ konvoi lan pameran kekuwatan massa, lengkap sabumbu-bumbune wujud pagelaran seni ing panggung, pidato politik lsp.<br />2. Pokok gagasan pasagrap iku mau..<br /><br /> a. Tanggal 15 April ngarep iki rampung kampanye.<br /> b. Pemimpin parpol nganakake deklarasi damai.<br /> c. Kampanye terbuka mesthi nglibatake massa.<br /> d. Kampanye terbuka bisa lumaku rancag.<br /> e. Konvoi lan pameran kekuatan massa lengkap.<br />3. nini[a[p[kH[kF| [wankLim. diwaca...<br /> a. Nini karo anake – anake lima.<br /> b. Nini apik-apik wae karo bocah lima.<br /> c. Ninekne duwe epek-epek ana lima.<br /> d. Nini epek-epek duwe anak lima.<br /> e. Ninuk bocah apik kancane lima.<br />4. Manut dongeng mau, anak sing bontot jenenge ..<br /> a. jempol d. panunggul<br /> b. panuduh e. jenthik manis<br /> c. jenthik<br />5. Sapa sing jengkel amarga rumangsa didhisiki?<br /> a. Panunggul d. Jempol<br /> b. Panuduh e. Jenthik<br /> c. Jenthik manis<br />6. Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah. Tegese padha karo ..<br /> a. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.<br /> b. Yen bareg-bareng dadi rosa, yen dhewekan ora kuwat.<br /> c. Sapu sada, yen siji ora kuwawa yen sateken bisa gawe nyapu.<br /> d. Ora kuwat digawa ijen, yen digawa bareng dadi kuwat.<br /> e. Rawe- rawe rantas, malng-malang bakal rampung.<br />7. Halo, Sembada, kados pundi kabare? Kawontenan kula sakluwarga wilujeng sadaya.<br /> Ukara mau pantese minangka .... layang.<br /> a. satata basa d. purwaka<br /> b. Surasa basa e. ada ngiyah<br /> c. peprenah<br />8. Katur Bapak saha Ibu<br /> Ing Singaraja<br /> Pratelan mau ing layang minangka ....<br /> a. satata basa d. adangiyah<br /> b. surasa basa e. wasana basa<br /> c.titi mangsa<br />9. Peprenah iku perangane layang kang mapane ana ing....<br /> a. nduwur sish tengen d. tengah sish kiwa<br /> b. tengah sish tengen e. ngisor sish tengen<br /> c. sawise ada ngyah<br />10. Jangkrik genggong, wani nglirik sepi uwong.<br /> Unen-unen iku kalebu tuladha ...<br /> a. wangsalan d. paribasan<br /> b. parikaan e. sanepa<br /> c. bebasan<br />11. Menawa gawe parikan, luwih dhisik digawe....<br /> a. isine parikan d. purwa kanthine<br /> b. purwakane e. dhong-dhinge<br /> c. adeg-adege<br />12. Sing ora kalebu parikan padinan yaiku ...<br /> a. Jambu, apa jeruk. d. Tir, padha irenge.<br /> Aku melu, apa entuk. Sing diesir, padha senenge.<br /> b. Rujak nanas, pantes diwadhahi gelas. e. Korek, gambar kucing.<br /> Tiwas-tiwas, nglabuhi wong ora waras. Kula ndherek, wonten wingking<br /> c. Theklek, kecemplung kalen.<br /> Timbang golek luwung balen.<br /><br /> 1. Batangane wis ana senajan mung sawanda.<br /> 2. Mung saukara, kedadeyan saka rong gatra.<br /> 3. Gatra sing mburi isi tebusane utawa batangane.<br />13. Pratelan mau minangka ciri-ciri ....<br /> a. Wangsalan rangkep d. Wangsalan lamba.<br /> b. Wangsalan memet e. Wangsalan camboran.<br /> c. Wangsalan edi peni.<br /><br /><br />14. Pandom wektu, dalan banyu aneng wana.<br /> Ora jamane, manungsa lali agama.<br /> Wangsalan iku batangane...<br /> a. jam lan kali d.kompas lan jurang.<br /> b. jadwal lan selang e. stop watch lan kalen.<br /> c. Bel lan slokan.<br />15. ............................., hormat marang kadang werdha. (kidang)<br /> Wangsalan sing cock yen batangane kidang. yaiku....<br /> a. kucing wana d. sapi wana<br /> b. wedhus wana e. jaran wana<br /> c. babi wana.<br /><br /> <br /><br /><br /><br />NGRUNGOKAKE.<br /><br />Standar Kompetensi : Mampu mendengarkan dan memahami serte menganggapi berbagai ragam wacana lesan nonsastra berupa sambutan /khotbah, pembicaraan dalam wawancara dan musyawarah dalam berbagai ragam bahasa Jawa.<br />Kompetensi Dasar : Mendengarkan pembicaraan dlam wawancara.<br />Indikator : <br />1. Nyathet pokok-pokok rembug. Sapa sig rembugan lan apa surasane rembugan.<br />2. Ngrangkum isi rembugan ing sajrining ukara-ukara.<br /> <br /> Kusyadi RA<br />Ora Bisa Ninggalake Kethoprak<br /><br />Tumrab Kusyadi RA (58taun),panggung kethoprak ora beda karo candu. Senadyan wis sepuluh taun ditinggalake,nanging kadang kala rasa kapange marang kesenian tradhisional kasebut ora bisa disayuti. Mula yen kala-kala entuk uleman saka kanca-kancane kang isih setya njaga eksistensine kethoprak supaya melu main, Kusyadi ora tau nulak nadyan honore ora mingsra.<br /> Sasi Pebruari kepungkur priya kelairan Madiun iku diajak ngethoprak rong mbengi ing Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya. Nalika kuwi Kethoprak Setya Budaya THR, kang saperangan gedhe anggotane mujudake tilas anggotane Siswa Budaya, pinuju oleh tanggapan. ”Idhep-idhep nostalgia”,ujare Kusyadi karo mesem.<br /> Ora nggumunake yen dheweke angel medhot iketan batine karo Siswa Budaya jalaran wiwit umure isih 23 taun, Kusyadi wis njegur ing Kethoprak asal Tulungagung kuwi. ”Wekdal semanten kula dipun ajak dening Pak Sis (Ki Siswondo Hardjo Suwitwo-pimpinane Siswa Budaya,” kandhane Kusyadi anoraga.<br /> Miturut Kusyadi, nalika kuwi,taun 1974, dheweke isih dadi anggotane Wayang Wong Setya Dharma, Madiun. Sawijineng dina Ki Siswondo rawuh ing tobonge lan nawani supaya nggabung marang kethoprake. Tanpa mikir dawa Kusyadi nyanggupi pangajake Ki Siswondo. Taun-taun semono mau Siswa Budaya lagi ngalami jaman kencana rukmi. Senimane racak urip makmur. Mula akeh seniman saka grup kethoprak liya sing kepingin nggamblok Siswa Budaya. ”Raosing manah kula bombong saged dados peranganing Siswa Budaya,” ujare Kusyadi.<br /> Nanging taun-taun wiwitan ing Siswa Budaya, Kusyadi ora langsung munggah panggung. Manut Ki Siswondo, gayane Kusyadi isih kaya pemain wayang wong saengga durung cocog diwenehi dhapukan. Ki Siswondo engga meh setaun ”moles” karaktere Kusyadi murih salaras karo sing dikarepake . ”Pak Sis menika mboten sembarangan menawi dipun anggep taksih kirang pas inggih mboten dipun mainaken,” critane Kusyadi.<br /> Sawise karaktere owah, Kusyadi lagi entuk main. Ewasemono dheweke mung diwenehi peran-peran figuran. Tujuwane kareben nyinau kabisane kanca-kancane kang luwih senior. ”Kula saweg dipun pitados dados peran utama sasampunipun gangsal taun,” kandhane Kusyadi.<br /> Bebarengan Siswa Budaya, Kusyadi melu mecaki jaman-jaman kang endah. Nadyan ngolah-ngalih saka kutha siji menyang kutha liyane nanging Siswa Budaya ora tau sepi. Kusyadi dadi bintang panggung kang tansah diantu-antu penonton. Dhasar kasinungan rupa bagus tur alus solah bawane. Ujaring kandha ora sethithik penonton wanita kang kepencut karo kabagusane Kusyadi. Duete karo sri panggung wanita, Aries Sunarsiyam ing ndhuwur panggung disebut-sebut minangka pasangan paling ideal wektu kuwi.<br /> Ing sanjabaning panggung Kusyadi wis nganggep Ki Siswondo kaya dene wong tuwane dhewe. Uger dheweke kepepet butuh,mligine ing babagan dhuwit, Kusyadi ajeg sambat marang Pak Sis –paraban akrabe Ki Siswondo-. Ora mung Kusyadi dhewe, pemain-pemain liyane sing lagi butuh dhuwit sambate ora ana liya kejaba marang Pak Sis.”Pak Sis menika saged dados pamonng saengga kita sedaya kados dene kaluwarga ageng,” pratelane Kusyadi.<br /> Manut Kusyadi ing taun 1980 – 1990 pengasilane minangka seniman kethoprak bisa dijagakake, kepara turah-turah. Saka pangasilan mau Kusyadi kasil nyekolahake pitu saka sanga anake nganti oleh gelar sarjana. Nanging owah gingsire jaman ora bisa diselaki. Paribasane cakra manggilingan, mecaki taun 90 an Siswa Budaya wiwit kalendhih dening modernisasi, mligine tontonan ing televisi. Mbaka sethithik penontone susut.<br /> Pamore Siswa Budaya kang sekawit mencorong dadi saya surem bareng sawatara bintange tinggal donya, kaya dene Ki Sutikno Hardjo Suwito, Wiryosumarto (Jarana), Bambang SA (Jagela), Yosohadi, Suyadi Eko Asmoro, Yusuf Agil, Misrat Harsono lan liya-liyane. Puncake taun 1997 Ki Siswondo nututi katimbalan.<br /> Di tinggal pimpinane, Siswa Budaya kaya sapu kelangan suh. Pentase dadi ora ajeg. Taun 1999 Kusyadi mutusake metu saka grup kang wis nggedhekake jenenge mau. Alasane, sawise Ki Siswondo murud, dheweke wis ora krasan maneh mapan ana Siswa Budaya. Nanging ora ateges Kusyadi nglalekake panggung seni sawutuhe. Ing saselane momong putu lan minangka Ketua Rukun Warga 12 Desa Pandean,Kecamatan Tawang, kota Madiun, Kusyadi isih sok oleh uleman saka mitra-mitrane diajak tanggapan kethoprak apa dene wayang wong.<br /><br /><br />( Panjebar Semangat no.13 edisi 28 Maret 2009)<br /> <br /><br /><br />Wangsulana pitakon - pitakon ing ngisor iki !<br /><br />1. Sapa pemimpine grup kethoprak Siswa Budaya?<br /><br />...........................................................................................<br />2. Sadurunge nggabung grup kethoprak Siswa Budaya Kusyadi nggabung karo grup <br /> apa?<br />.................................................................................................................................<br />3. Sapa sing disebut – sebut pasangan ideale Kusyadi ing nduwur panggung?<br /><br />.................................................................................................................................<br />4. Kethoprak iku kesenian daerah sakangendi?<br /><br />.................................................................................................................................<br />5. Umur pira Kusyadi nggabung ing Siswa budaya?<br />6. <br />.................................................................................................................................<br />7. Wiwit kapan pengasilan minangka seniman kethoprak bisa dijagakake?<br /><br />.................................................................................................................................<br />8. Apa alasane Kusyadi metu saka Siswa Budaya?<br /><br />.................................................................................................................................<br />9. Sapa sejatine Kusyadi iku?<br /><br />.................................................................................................................................<br />10. Kenapa penonton kethoprak saiki susut?<br /><br />.................................................................................................................................<br />11. Pira cacahe anake Kusyadi?<br /><br />.................................................................................................................................<br /><br />GUNEMAN<br />I. Standar Kompetensi:<br />Bisa ngandharake pikiran, panemu, gagasan, lan perasaan sacara lesan kanthi kegiatan pidato, crita, dialog, nganggo basa Jawa kanthi unggah-ungguh basa kang trep.<br />II. Kompetensi Dasar :<br /> Nyritakake pengalaman pribadi.<br />III. Indikator :<br />1. Nyritakake pengalamane dhewe (pribadi) sing nabet nganggo maneka ragam basa <br />Jawa. Kalebu basa dialek.<br />2. mangsuli pitakon saka materi sing dicritakake.<br /><br /><br /><br /><br />Ringkesan Materi<br />Crita Pengalaman<br /> Manungsa sing akeh-akeh padha duwe pengalaman dhewe-dhewe. Pengalaman mau <br />werna-weran. Ana pengalaman sing lucu ngguyokake, ana sing nyedhihake, nrenyuhake. Nanging uga ana sing njengkelake, utawa nggregetake. Pengalaman-pengalaman mau senajan wis suwe angel laine, menawa pancen nabet ing ati. <br />Crita pengalaman iku tujuwane dirungokake wong liya, wong liya ketarik lan<br />seneng ing ati. Mula sing dicritakake uga kudu dipilih crita sing aneh, lucu, spektakuler nyenengake lan pancen crita mau dudu crita biasa, naging crita istimewa. Yen mung crita biasa, kabeh uwong wis padha ngalami ora perlu dicritakake, ora padha gumun.<br />Anggone nyritakake mbutuhake rakitan basa kang runtut, ora dibolan-baleni, tembung-tembunge gampang dingerteni, komonikatif kabeh ngerti maksude. <br /> Nalika crita pengalaman kanggo wong liya, perlu nggatekake unggah-ungguh basa lan tata krama sing perlu. Kejaba iku perlu empan papan, lire perlu mawas sapa sing ngrungokake, ing ngendi anggone crita, suasane kepriye lan liya-liyane.<br /><br /><br />WACANEN KANTHI TELITI!<br /><br />Crita Pengalaman 1<br /><br />GARA-GARA DIDHAWUHI MACA TULISAN JAWA<br /><br /> Nganti saiki aku kami kekelen menawa kelingan kedadeyan ”maca tulisan Jawa” nalika aku isih sekolah ing SMP. Apa maneh yen ketemu kanca-kanca lawas kang ngelingake bab iku. Dene kedadeyane mangkene:<br /> Wektu iku Pak H, guru ”kagunan Jawa” ndhawuhi para murid saklasku supaya minggu ngarep kudu maju ing ngarep kelas perlu maca tulisan Jawa sing lagi bae dicathet, yaiku crita Panji Semirang.<br /> Esuk-esuk, dina sadurunge maju, kanca-kanca padha ngrombol ngomongake menawa padha ora bisa maca tulisan Jawa kanthi lancar. Kabeh rumangsa wedi menawa Pak H duka.<br /> Krungu kaya ngono iku Paidi kancaku sabangku mung mesem, mula kanca-kanca pdha sujana.....<br /> ”Di, kowe kok mesam-mesem bae, kaya pinter-pintera.” celathune Kirman.<br /> ” Pokoke beres!”<br /> ” Beres piye, wong maca bae blekak-blekuk kok,” sambunge Yatini ” bisa-bisa aku kena gebug bokongku dening Pak H”.<br /> Sabanjure Paidi menehi weruh, bab jurus ces pleng mau, yaiku cathetane diturun nganggo tulisan latin, nanging olehe nulis ana ngisor garis, tur hurupe rada bunder-bunder. ”Akuuuur!” saure kanca-kanca.<br /> Mula dina iku uga, sadurung mulih kabeh padha rundhingan, aja nganti rahasia iku kejodheran, kudu kompak.<br /> Pas dina cinaton, Yatini didhawuhi maju, mesthi bae kabeh padha dheg-dhegan, wedi menawa kewiyak wadine.<br /> ” Sliuman-slumun slamet” usike kanca-kanca kang kapireng Pak H.<br /> ” Ana apa, kok rame?” pitakone Pak H.<br /> Pitakon mau ora ana sing njawab, kabeh meneng bae, mung padha plerokan.<br />Pak H mesam-mesem rumangsa seneng, dene kang wus maju macane lancar.<br /> Tan kocapa, bareng Pidi maju, sikile nyandhung bangku, nganti cathetane tiba, mangka Pak H pas ana sandhinge, cathetan dipundhut karo Pak H, karepe arep diwenehake, nanging sadurunge diulungake ndadak kober diwaos.<br /> ”O, ... padha kaya ngono ya, dadi arep ngakali aku” ngendikane semu duka ”yen kaya mangkono kabeh cathetan arep ndak gledhah.”<br /> Nalika di gledhahpadha kecekel wadine mula kabeh kang wus padha maju dibatalake lan di baleni minggu ngarep. Apa tumon,cah Jawa kok ora bisa basa jawa?<br /><br />(Imam Tauchid – Bekasi)<br /><br />TAGIHAN CRITA PENGALAMAN 1<br />1. Ing crita pengalaman 1 mau nyritakake bab apa?<br />Wangsulan:<br />......................................................................................................................................<br />2. Apa maksude sluman slumun slamet ?<br />Wangsulan:<br />......................................................................................................................................<br />3. Apa hikmahe, crita pengalaman 1 mau kanggone sliramu?<br />Wangsulan:<br />......................................................................................................................................<br />4. Sapa sing tiba giliran sial ing crita mau? Wenehana alasan!<br />Wangsulan:<br />......................................................................................................................................<br />5. Critakna maneh kanthi ringkes pengalaman mau!<br />Wangsulan:<br />......................................................................................................................................<br /><br />......................................................................................................................................<br /><br />......................................................................................................................................<br /><br /> ......................................................................................................................................<br /><br /><br /><br />Crita Pengalaman 2<br /><br />KATHOK KOLOR MARAKAKE ISIN<br /><br />Kedadeyan kang gawe isin Lik T iki wis sakwetara taun kepungkur, nanging yen kelingan ora bisa digambarake sepira isine. Critane mangkene. Lik T iki pagaweane dadi tukang panggul ana pasar. Sapen isuk udakara jam limanan dheweke mesthi wis njegreg ana pasar, methuki para langganan kang nggunakake tenagane. Senajan wis umur 50 luwih, Lik T isih rosa, pideksa dadi ora nate nulak manggul apa bae.<br />Sawijining dina sakdurunge budhal atine krasa ora kepenak. Nanging abot-abot ngopeni anak bojo dheweke tetep budhal kaya adat saben. Kaya kebiyasaane wong ndesa, pangganggone Lik T uga kathok kolor karo (nuwun sewu) ora nganggo celana dalam.<br />nalika tekan pasar ndilalah kolore mau pedhot. Clingak-clinguk nggolek tali utawa rafia ora nemokake dumadakan dheweke nemu peniti. Peniti kuwi banjur dienggo nyingseti kathoke.Esuk kuwi dheweke di kon manggul daging saka mobil menyang los.Sejangah,rong langkah,telung langkah,ora ana apa-apa.Bareng patang jangkah dumadakan ...”dhel” peniti mau pedhot! Mesti wae Lik T banjur wuda,babar blas ora ketutupan benang saklembar-lembara.<br />Lik T kaget, wong-wong padha mlongo! Kadungmertarung Lik T tetep mlayu manggul daging menyang los karo mbengok “nuwun sewu – nuwun sewu”.<br />wong-wong padha sumingkir. Bareng tekan los, Lik T banjur ndeprok ngono wae. Untung ning los ana sarung, kena dingo nutupi awake.”Ngimpi apa aku mau bengi”batine Lik T. Bar kedadean iku ana telung dinanan Lik T ora budhal nyambut gawe <br /><br />(H.Masturi,S.Ag – Wegil,Sukolito Pati)<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />TAGIHAN CRITA PENGALAMAN 2<br />1. Apa crita ke 2 iku kalebu lucu? Lucune ing endi kandhakna!<br />Wangsulan:<br />...........................................................................................................................................<br />2. Sapa sing dicritakake ing crita ke 2 iku?<br />Wangsulan:<br />...........................................................................................................................................<br />3. Saupama lelakon mau kowe dhewe sing ketaman, kepriye perasaanmu?<br />Wangsulan:<br />...........................................................................................................................................<br />4. Apa hikmahe crita mau kanggo kowe?<br />Wangsulan:<br />...........................................................................................................................................<br />5. Crita pengalaman muau critakna maneh kanthi cekak aos!<br />Wangsulan:<br />......................................................................................................................................<br /><br />......................................................................................................................................<br /><br />......................................................................................................................................<br /><br />......................................................................................................................................<br /><br /><br /><br /><br />MACA<br /><br />I. Standar Kompetensi : Bisa maca lan paham sawernaning teks wacan nonsastra basa Jawa kanthi maneka cara maca kanggo maneka tujuan.<br />II. Kompetensi Dasar : Membaca berita.<br />III. Indikator : Maca naskah berita televisi/ radio kanthi nggatekake pakecapan, intonasi,pakecapa cetha, panyawang, sikap rikala maca sing bener.<br /><br />Ringkesan materi<br />Maca iku ora mung nyuwarakake aksara. ananging perlu nggatekake liyane kayata:<br />1. Ucapane cetha, lire ora nuwuhake salah tampa tumprap sing ngunggokake. Jalaran yen ucapane beda maknane bisa uga beda.<br />2. Intonasi utawa lagu ukara pas, lire cendhek dhuwure lagu ukara pas, kepenak dirungu,malah bisa mbiyantu mangerteni isi wacan.<br />3. Sikepe maca nyenegake, maksude yen maca teks berita becike praupan utawa panyawang aja mung tumuju teks, nanging pamirsa uga perlu disawang.<br />4. Tempo pas, lire banter cepete anggone maca aja kecepeten, nanging uga ora kalonen. Yen kecepeten anggone ngrungokake kangelan. Nanging yen kalonen bisa njuwarehi.<br />Maca mono sawijining ketrampilan. Sapa baee sing gelem ngulinakake mesthine bisa dadi trampil. mula aja wedi kangelan gladhen utawa latihan supaya bisa trampil maca.<br /><br /><br /><br />SARI WARTA IKI WACANEN KANTHI PRATITIS<br />BANJUR WANGSULANA PITAKON-PITAKONE!<br /><br />Pawarta 1<br /> TKI KAJEBAK ING PALISTINA<br /> Sawenehing tenaga kerja Indonesia, Umi Saodah, kejebak ing satengahing swasana perang ing Jalur Gaza, Palestina. Nanging miturut Kepala Badan Nasional Penempatan lan Perlindungan Tenaga Kerja Jawa Tengah, Rachman, Selasa 13/1 engga dinane iki Umi jroning kaanan waras-wiris ora kurang sawiji apa. Umi warga Dukuh Tlawongan, Desa Karang Tengah, Kecamatan Tuntang, Semarang makarya dadi pembantu ing Palestina wiwit wolung taun kepungkur. Sadurunge ana Palestina, Umi nyambut gawe ana Yordania.<br /> Umi, anake pasangan Moch Yasmin lan katinem, budhal menyang Yordania liwat PT Andromeda, Jakarta. Sawise nem taun ana Yordan, Umi ngalig menyang Palestina. Naging Rochman ora ngerti sapa sing ngajak Umi pindhah mrana. Kedutaan Besar RI ing Kairo, Mesir sumedya njupuk Umi saka wilayah konflik kasebut. Ewadene petugas kedutaan kang kajibah methuk Umi isih kangelan mlebu menyang tapel watesing Palestina amarga isih ditutup dening saradhadu Israel. (PS No4 24/1 2009)<br /><br />Wangsulana pitakon iki!<br /><br />1. Umi Saodah iku bocah saka ngendi?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />2. Rochman iku sapa?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />3. Kepriye larah-larahe Umi bisa tekan Palestina?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />4. Sapa wong tuwane Umi?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />5. Pirang taun suwene Umi kerja neng luar negeri?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br /><br /><br />Pawarta 2<br /><br /> RAGAD UNAS RP 572 MILIAR<br /><br /> Pemerintah nyepakake dhuwit Rp 572 miliar kanggo ragad ujian nasional (unas) kang bakal digelar sasi April 2009. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Buranuddin Tolla, Senin, 12/1 ngandharake, dhuwit mau dienggo ragad maneka keperluan kang ana gandheng cenenge klawan ujian nasional, wiwt nyetak soal engga pengumuman kelulusan siswa. <br /> Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan, Mungin Eddy Wibowo nambahake, kang diragadi nganggo dhuwit atusan miliar mau ora ngemungakke ujian nasional formal, nanging uga ujian nasional kesetaraan. Peprincene, Rp 56 miliar kanggo ujian akhir sekolah standar nasional, Rp 20 miliar kanggo ujian nasional sekolah menengah pertama/madrasah stanawiyah/ sadrajad lan Rp 120 miliar kanggo ujian nasional sekolah menengah atas / madrasah aliyah / sadrajad. (PS No4 24/1 2009)<br /><br />Wangsulana Pitakon iki!<br />1. Pokok berita iku mau babagan apa?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />2. Mungin Eddy Wibowo iku sapa?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />3. Manut berita dhuwit 572 miliar mau kanggo apa bae?<br /> Wangsulan : ............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />4. Kapan pawarta mau disiarake?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />5. Ujian nasional kanggo SMA mbutuhake ragat pira?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br /><br />Pawarta 3<br /><br /> WURUNG DADI ANGGOTA <br /> DEWAN BISA EDAN <br /><br /> Ketua Kelompok Kerja Calon Legislator Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno, Senen 16/3 ngira-ira cacahe pasien rumah sakit jiwa bakal saya akeh. Penyebabe, akaeh calon legislator (caleg) kang wurung dadi anggota dewan padha depresi awit nalika kampanye kadhung cucul ragad akeh. Kamangka komposisine kursi wakil rakyat karo cacahing caleg ora setimbang. Sumarno menehi conto, ing DKI jakarta ana caleg cacah 2.268 kang ngrebut kursi 94 DPRD propinsi, caleg cacah 606 kanggo ngrebut kursi 21 DPR RI lan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) cacah 41 kanggo ngrebut kursi 4.<br /> Manut Sumarno, saperangan gedhe saka caleg-caleg mau wis entek-entekan ngedol bandha donyane kanggo beya kampanyene mangka durung karuwan dadi. Mula ing pemilu sabanjure kudu wiwit dipikirake cara-carane kampanye sing efektif lan efisien murih ora jor-joran ”mbuwang” dhuwit ing satengahe swasana krisis ekonomi kaya dinane iki. Krana wis kentekan bandha tur isish kudu nanggung utang. Sumarno maklun yen mengkone akeh tilas caleg kang padha owah pikire. ( PS no 13 28/3 2009)<br /><br />Wangsulana pitakon iki!<br />1. Berita iku mau ngrembug bab apa?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />2. Apa sebabe pasien RSJ saya akeh?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br /><br /><br />3. Sing diberitakake mau wilayah ngendi?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br />4. Sumarno iku sapa?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br /><br /><br /><br />5. Caleg pira sing melu ngrebut kursi DPR RI saka wilayah DKI?<br /> Wangsulan : .............................................................................................................................................<br /><br />.............................................................................................................................................<br /><br /><br />KEMAMPUAN BERSASTRA<br /><br />NYERAT.<br /><br /><br />Standar Kompetensi : Saget nyerat tembang macapat, parikan lan wangsalan.<br />Kompetensi Dasar : Nyerat tembang Macapat.<br />Indikator : 1. Nemtokaken Tema tembang.<br /> 2. Ngembangaken ide gagasan ing salebetipun tembang.<br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKESAN MATERI<br />1. Tembang.<br /> Kang diarani tembang yaiku, reriptan utawa dhapukane basa mawa paugeran ertemtu <br /> (gumathok) kang pamacane (olehe ngucapake) kudu dilagokake nganggo kagunan <br /> swara.<br />2. Cakepan.<br /> Kang diarani cakepan iku unen-unen tembang utawa tetembungan kang kanggo ing <br /> tembang. (syair)<br />3. Golong-golongane Tembang.<br /> a. Tembang Kawi utawa tembang Gedhe. Uga disebut maca sa lagu.<br /> b. Tembang Tengahan utawa tembang Dhagelan. Uga disebut maca ro lagu utawa lu <br /> lagu.<br /> c. Tembang Macapat utawa Tembang Cilik. Uga disebut maca pat lagu.<br />4. Paugera Tembang Macapat.<br /> Sing baku paugerane tembang Macapat iku ana telu, yaiku:<br />1. Guru gatra. Yaiku cacahe larik ing saben pada tembang.<br />2. Guru wilangan. Yaiku cacahe wanda (suku kata) ig saben larike.<br />3. Guru lagu. Yaiku tibane swara ing pungkasane larike.<br /><br />Kanggo niteni cakepan ikukalebu tembang apa, gatekna paugeran ing ngisor iki!<br /><br /><br />No Jeneng tembang Larik Guru Wilangan Guru Lagu<br />1 Mijil I<br />II<br />III<br />IV<br />V<br />VI 10<br />6<br />10<br />10<br />6<br />6 i<br />o<br />e’<br />i<br />i<br />u<br />2 Maskumambang I<br />II<br />III<br />IV 12<br />6<br />8<br />8 i<br />a<br />i<br />a<br />3 Sinom I<br />II<br />III<br />IV<br />V<br />VI<br />VII<br />VIII<br />IX 8<br />8<br />8<br />8<br />7<br />8<br />7<br />8<br />12 a<br />i<br />a<br />i<br />i<br />u<br />a<br />i<br />a<br />4 Gambuh I<br />II<br />III<br />IV<br />V 7<br />10<br />12<br />8<br />8 u<br />u<br />i<br />u<br />o<br />5 Kinanthi I<br />II<br />III<br />IV<br />V<br />VI 8<br />8<br />8<br />8<br />8<br />8 u<br />i<br />a<br />i<br />a<br />i<br />6 Asmarandana I<br />II<br />III<br />IV<br />V<br />VI<br />VII 8<br />8<br />8<br />8<br />7<br />8<br />8 i<br />a<br />e’<br />a<br />a<br />u<br />a<br />7 Durma I<br />II<br />III<br />IV<br />V<br />VI<br />VII 12<br />7<br />6<br />7<br />8<br />5<br />7 a<br />i<br />a<br />a<br />i<br />a<br />i<br />8 Dhandhanggula I<br />II<br />III<br />IV<br />V<br />VI<br />VII<br />VIII<br />IX<br />X 10<br />10<br />8<br />7<br />9<br />7<br />6<br />8<br />12<br />7 i<br />a<br />e’<br />u<br />i<br />a<br />u<br />a<br />i<br />a<br />9 Pangkur I<br />II<br />III<br />IV<br />V<br />VI<br />VII 8<br />11<br />8<br />7<br />12<br />8<br />8 a<br />i<br />u<br />a<br />u<br />a<br />i<br />10 Megatruh I<br />II<br />III<br />IV<br />V 12<br />8<br />8<br />8<br />8 u<br />i<br />u<br />i<br />o<br />11 Pocung I <br />II<br />III<br />IV 12<br />6<br />8<br />12 u<br />a<br />i<br />a<br /><br />Tuladha <br /> Gambuh<br /> Rekasane wong golek ngelmu,<br />pingin pinter ora wedi laku,<br />nadyan adoh tetep tabah dilakoni<br />linambaran ati teguh,<br />diridllai Gusti Alloh.<br /><br />Gawea tembang Gambuh kanthi tema ”Kehidupan”<br /><br /><br /><br />UJI KOMPETENSI<br /><br />GLADHEN SEMESTER 1<br /><br />Pilihen jawaban sing bener kanthi menehi tandha ping (X) ing aksara a,b,c,d, utawa e,<br /><br />1. Manut panaliten, akeh bocah ing daerah Kendal kang kepeksa mandheg sekolahe. <br /> Cacahe atusan, malah ewon. Dudu karepe dhewe mandheg lan dudu karepe wong <br /> tuwane. .............<br /> Ukara kang mathuk kanggo nerusake paragraf ing ndhuwur yaiku ....<br /> a. Iki disebabake dheweke wegah sekolah, amarga sekolah iku pancen rekasa.<br /> b. Kabeh mau amarga kaanan kang ora nyengkuyung marang nasibe bocah mau.<br /> c. Prakara iki minangka tanggungan kang abot kanggone awake dhewe kabeh.<br /> d. Pancen semangat kanggo sekolah iku ora diduweni saben bocah Kendal.<br /> e. Gelem ora gelem awke dhewe kabeh kudu gelem mbantu bocah kesrakat.<br /><br />2. Gatekna cuplikan geguritan iki!<br /><br /> Panase surya tan rinasa<br /> kesele awak tan ginubris<br /> kang diesthi amung makarya <br /> oleh karya<br /> kanggo putra<br /><br /><br /><br /><br /> Isi pethikan geguritan iku ngemu rasa....<br /> a. Kangen marang wong kang nyambut gawe.<br /> b. Semangat nyambut gawe kang makantar-kantar.<br /> c. Jengkel nalika nyambut gawe ing ngalas.<br /> d. Sabar, nalika nyambut gawe kanggo keluarga.<br /> e. Ora trima amarga dadi wong kakeyan gawean.<br />3. Wangsalan iku unen-unen kang saemper cangkriman, nanging jawabane wis ana <br /> senajan samudana. <br /> Ing ngisor iki sing minangka tuladha wangsalan yaiku ...<br /> a. Kabeh tumindak sing ngati-ati, sebab becik ketitik ala ketara.<br /> b. Sing tuku sembako akeh banget, pindhane temawon.<br /> c. Tawon madu ngisep sekar, calon guru kudu sabar.<br /> d. Aja seneng ngrokok cendhak, yen ana wong omong neges-neges.<br /> e. Gusti iku werdine baguse ati, yen tebu antepe kalbu.<br />4. ................... Manungsa kadhang bisa diapusi dening pikirane dhewe. Manungsa iku <br /> saya pinter, uga saya pinter olehe ngapusi awake dhewe. Pancen jujur marang awake <br /> dhewe iku ora gampang. Ya mung manungsa sing bisa mawas diri kanthi obyektif <br /> lan nglimbang-nglimbang apa tumindak lan pamikirku iku jujur apa ora. Sifat jujur <br /> kang sumimpen ing ati nurani iku kudu tansah diurip-urip supaya wong tansah <br /> tumindak jujur.<br /> Ukara kang pitakon kang mathuk karo isine paragraf kasebut ...<br /> a. Kepriye carane supaya uwong bisa tansah tumindak jujur?<br /> b. Manungsa ngendi sing durung nate tumindak ora jujur?<br /> c. Sapa sing bisa nambani wong lara ora jujur?<br /> d. Pira cacahe wong sing tumindak ora jujur?<br /> e. Kepiye carane nemokake wong sing jujur?<br />5. Gegantilaning atiku wus antara suwe ora ketemu.<br /> Maksude gegantilaning atiku, yaiku wong sing ….<br /> a. tansah dipercaya d. mesthi digoleki<br /> b. tansah ditresnani e. mesthi dadi pikiran<br /> c. ngabot-aboti ati<br />6. Tata rakite gawe pidhato sing bener, yaiku ...<br /> a. Salam pambuka – wigatine atur – purwaka – wasana – pangajeng-ajeng.<br /> b. Salam pambuka – purwaka – wigatine atur – pangarep-arep – wasana.<br /> c. Salam pambuka – surasa basa – wigatine atur – pengarep-arep – wasana.<br /> d. Salam pambuka – pangarep-arep – wasana – panutup.<br /> e. Salam pambuka – wasana basa – pengare- arep – panutup.<br />7. Perangane pidato kang isine ngaturake panuwun saha nyuwun pangapunten menawa <br /> ana kukurangan lan kaluputane atur, jenenge ..<br /> a. Salam pambuka d. pengarep-arep<br /> b. purwaka e. surasa basa<br /> c. wasana basa<br />8. Sikep badan utawa sarira sarta pasuryan ingkang kedah dipun gatosaken nalika <br /> maraga pidato, inggih menika...<br /> a. Jumenenng kanthi lelambaran suku setunggal.<br /> b. Pasuryan suntrut mbesengut, ningali mangandhap.<br /> c. Jumeneng kanthi raos kapitadosan dhiri pribadi.<br /> d. Sekedhap-sekedhap mirsani manginggil.<br /> e. Asring ngobahaken salah setunggaling bageyan awak.<br />9. ....... mboten kesupen, mbok bilih rikala sugengipin almarhumah nggadhai kalepatan, <br /> kula makili sedaya keluarga nyuwunake pangapunten.<br /> Cuplikan sesorah iku mau diandharake ing kaanan ...<br /> a. seneng d. supitan<br /> b. syukuran e. kesripahan<br /> c. mantenan<br /> 10. .......nglajengaken rembag wulan kapengker ingkang sampun golong gilig <br /> anggenipun badhe bebesanan. Titi wanci menika dipun adani upacara pasrah sang-<br /> sangan saha liru kalpika minangka sarana paningseting temanten.<br /> Tegese upacara pasrah sang-sangan saha liru kalpika ...<br /> a. pasrah klambi manten d. pasrah tukon emas.<br /> b. lamaran calon manten e. pasrah kalung lan ali-ali.<br /> c. pasrah midodareni.<br />11. Wiwit mau tak gatekake kok ngembang duren, diterangake mung ....<br /> a. mbesengut d. ngguya-ngguyu<br /> b. ndlongop e. meneng wae<br /> c. omong wae<br />12. Tuku gudhe diwungkusi, …………<br /> Ukara kang trep kanggo nerusake parikan, yaiku …<br /> a. Bocah gedhe diapusi. d. Dadi murid kudu sregep.<br /> b. Kudu bekti ro wong tuwa. e. Dadi uwong aja kurupsi.<br /> c. Manuk emprit nucuk pari.<br />13. Esuk-esuk srengengene uwis metu ibu, nyuwun pangestu ingkang putra badhe <br /> sinau.<br /> Dasa namane srengenge, yaiku …<br /> a. kartika, lintang, jagad d. baskara, surya, yhang rawi<br /> b. tirta, warih, toya e. pertiwi, bantala, pratala<br /> c. dahana, latu, geni.<br />14. Kolik priya, wong agung anjani putra.<br /> Tuhu eman, wong anom lali agama.<br /> Sing dikarepake wong agung anjani putra, yaiku ...<br /> a. Anoman. d. Janaka.<br /> b. Werkudara. e. Sugriwa.<br /> c. Rama wijaya.<br />15. Nastiti : Halo, sugeng enjang. Menapa leres menika dalemipun Ibu Eni?<br /> Bu Eni : Inggih leres, menika kula piyambak. Wonten menapa nggih?<br /> Nastiti : Kula Nastiti Bu. Kepareng matur Bu, dinten menika kula mboten saget <br /> mlebet sekolah. Kula tasih wonten griya sakit, nenggani bapak, amargi <br /> bapak. Kula nyuwun izin Bu. <br /> Bu Eni : O, iya. Dakdongakake muga-muga Bapakmu enggal dhangan.<br /> Satiti : ...............<br /> Kanggo mangsuli Bu Eni, pantese Satiti matur .....<br /> a. Inggih Bu, kapan-kapan tuwi mriki.<br /> b. Maturnuwun Bu, benjang tilik mriki nggih!<br /> c. Amin. Matur nuwun Bu, donganipun, sugeng enjang.<br /> d. Inggih Bu,boten usah sumelang, bapak mesthi mantun!<br /> e. Matur nuwun, ampun lali lho, dinten niki kula diizinke!<br />16. Dadi uwong kuwi mbok aja kakehan janji kesaguhan, nanging ora nan kasunyatane.<br /> Kaya ngono kuwi bebasane ....<br /> a. Kakehan gludhug kurang udan. d. gegedhen empyak kurang cagak.<br /> b. Kakehan udan kurang gludhug. e. Omba godhonge cilik uwite.<br /> c. Sumur lumaku ditimbs.<br />17. Aku didhawuhi Bu Eni ........ layang ........ durung ngerti omahe.<br /> Tembung sing mathuk kanggo ngganepi ukara mau ...<br /> a. menehake – mula d. maringake – saka<br /> b. ngaturake – kamangka e. ngaturaken – mulane<br /> c. maringi – sejatine <br />18. Kanggo nyegah ngrembakane penyakit polio, Ibu Presiden Ani Yudayono sumedya <br /> nggiyatake maneh Posyandu lan PKK kang kondhang nalika jamane orde baru. <br /> Nanging saiki rada kesilep sawise reformasi. Kanthi progam kasebut diajab ibu-ibu <br /> melu tumandang mbrastha wabah penyakit polio sing bisa nemahi tiwas.<br /> Nitik saka ukara bakune, paragraf kasebut kalebu paragraf ...<br /> a. deduktif d. induktif<br /> b. interaktif e. deskriftif<br /> c. campuran<br />19. 1. Dadi bocah wadon iku kudu gemi nastiti ngati-ati.<br /> 2. Carang wreksa, wreksa wilis tanpa patra.<br /> 3. Guru iku sugih guna digugu lan ditiru, bisa momot mengku.<br /> 4. Najan anake loper koran yen sekolah tenan bisa dadi juragan.<br /> 5. Cilik dimanja gedhe foya-foya tuwa kaya raya mati mlebu surga.<br /> Ukara-ukara iku sing ngemu purwakanthi basa, ukara No ....<br /> a. 1. d. 3.<br /> b. 2. e. 4.<br /> c. 5.<br />20. Nyinau aksara Jawa iku kudu duwe pawitan ati karep, tlaten lan sregep gladhen.<br /> Wiwit manerteni carakane siji mbaka siji, ngapalake, mbedakake, suwe-suwe bisa <br /> maca nulis kanthi benerlan pener.<br /> Tegese tembung carakane yaiku ...<br /> a. wujude aksara d. ejakane aksara<br /> b. modhele aksara e. gedhe cilike aksara<br /> c. tegese aksara<br />21. Raga iki kebak istiyar<br /> kanthi sukma sumarah<br /> mantep mangudi lan mangesti<br /> wis dhik<br /> kabeh utange sesuk disaur<br /> kabeh panandhang dilebur<br /> Cuplikan geguritan iku ngemu rasa pangrasa ....<br /> a. suka gambira d. tanpa daya<br /> b. nelangsa e. tanpa rasa<br /> c. bungah-bungah<br />22. Kasuwun rawuh benjang dinten: Anggara manis.<br /> Surya kaping: 14 wulan Agustus.<br /> Dina Buda Manis, tegese dina ...<br /> a. Senen legi d. Rebo kliwon<br /> b. Selasa paing e. Kemis kliwon<br /> c. Selasa legi<br />23. Nulis layang isine njaluk pangapura sing trep,yaiku ...<br /> a. Kedadeya wingi kae ora dakjarag, nyuwun pangarura ya yen aku luput.<br /> b. Kowe ya kerep nyalahi aku, mula yen aku salah ya diapura.<br /> c. Kabeh mau aku ora njarag, Aku nyuwun kanthi lilaning ati pangapuranen <br /> kaluputanku.<br /> d. Pokoke gelem ora gelem aku njaluk pangapura kabeh luputmu.<br /> e. Sakarepmu anggonmu ngarani kabeh luputmu njaluk pangapura.<br />24. Ibu guru Anita nampa .... saka kantor Dikpora amarga menang lomba ngarang.<br /> a. kanugrahan d. ganjaran<br /> b. kadho e. hadiyah<br /> c. paringan<br />25. Wangsalan ................., abot entheng daklakonane. Jawaban sing mathuk...<br /> a. balung jagung d. roning linjo<br /> b. balung pelem e. sarung gajah<br /> c. sarung jagung<br />26. .................., ngusadani wong kangen ndag antuk jampi. Wangsalane sing cocok ...<br /> a. balung klapa d. balung jagung<br /> b. balung janur e. balung geni<br /> c. rone klapa<br />27. Isi parikan iki mathuk menawa purwakane ’ Jambu apa jeruk,<br /> a. kowe tuku aja njaluk. d. apuranen kaluputanku.<br /> b. mlaku-mlaku karo kanca. e. dina setu malem Minggu<br /> c. aku melu aja serik<br />28. Purwa kanthi sing kudu ana ing parikan, yaiku purwa kanthi...<br /> a. lumaksita d. basa<br /> b. swara e. sastra<br /> c. aksara<br />29. Tembang Kinanthi, kalebu ewone tembang ..<br /> a. cilik d. campur sari<br /> b. gedhe e. tengahan<br /> c. dolanan<br />30. Tembung sing tegese padha karo samodra, yaiku..<br /> a. kartika d. surya<br /> b. candra e. segara<br /> c. gisik<br />31. Sing ora jumbuh kanggo meper hawa nepsu, yaiku...<br /> a. Gampang omong saru lan misuh yen gojegan karo kanca.<br /> b. Sinau kanthi sengkut nganto ora kober srawung karo kanca.<br /> c. Nindakake pasa lan prihatin ing sasi Romadon.<br /> d. Nindakake gawean kanggo males kang nglarani ati.<br /> e. Nekani sarta melu nindakake kegiyatan suka-suka.<br />32. Sing rawuh saliyane Pamong desa Sukorejo, uga ana sesepuh sarta tokoh <br /> masyarakat sing peduli. <br /> Ukara mau migunakake basa ...<br /> a. ngoko lugu d. krama lugu<br /> b. ngoko alus e. krama desa<br /> c. krama inggil<br />33. Kanggo ngajeni uwong liya, yen guneman becike nggunakake basa ...<br /> a. manca d. kasar<br /> b. ngoko e. dialek<br /> c. krama<br />34. Ing ngisor iki kalebu ewone tembang macapat, kejaba ...<br /> a. Kinanthi d. Kusumastuti<br /> b. Mijil e. Pangkur<br /> c. Dhandhangula<br />35. Wigatosipun serat ulem inggih punika ...<br /> a. ngaturi uninga d. ngaturi kabar<br /> b. atur panuwun e. atur undangan<br /> c. ngaturi rawuh<br />36. Tembang-tembang kayata Praon, Mawar biru, Caping Gunung, Lingsir Wengi lan <br /> liya-liyane, iku kalebu ewone tembang ...<br /> a. dolanan d. gagrak anyar<br /> b. campur sari e. macapat<br /> c. tengahan<br />37. ?je[mPo lL nJe nQik >mB| gG n\, Dipun waos...<br /> a. Jebolane tanggul sa abreg. d. Jempole kethuthuk remuk.<br /> b. Jempol lan jenthike kebrukan. e. Jebule wis padha rembugan.<br /> c. Jempol lan jenthi rembugan.<br /><br /><br /><br />38. ?ru kunHg[w s[nTo s, c]h ag[w bu b]h. Dipun waos..<br /> a. Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah.<br /> b. Rukun dadi santosa, crah dadi bubrah.<br /> c. Rukune yen santosa, yen cerai dadi bubrah.<br /> d. Rukuh gawe solat, setan gawe bubrah.<br /> e. Rukun wae ben santosa lan gawe bungah.<br /><br />39. ?ai= z/s su= .......... ai= mf- mzunK/ s, tu tW| ri anF yni.<br /> a. wsPd d. tuld<br /> b. pisu= su= e. ru[b f<br /> c. tu ki n<br />40. ?guru wil=zn\ yaiku ....<br /> a. Cacahe larik saben sapada d. Cacahe wanda saben sagatra.<br /> b. Cacahe larik saben sagatra. e. Dhong-dhing ing pugkasane tembung.<br /> c. Cacahe tembung ing saben larik.<br />41. ?sur fir jyni= r tLe bu/ [fni= pzsT| ti. Latine ...<br /> a. Suradi rajaya ning rata labur di pangan Tuti.<br /> b. Sura dirajaya tabuning pangesti.<br /> c. Suradijaya sarapan bubur nenggone Astuti.<br /> d. Sura dira jaya ningrat lebur dening pangastiti.<br /> e. Suradi jayaningrat lebure pangastuti.<br />42. ?geguritnHku k X bu pu aisi jw ....<br /> a. anyar d. kuna<br /> b. lawas e. tulisan<br /> c. tengahan<br />43. ?pitikW li kS b ke[bon\ Batangane ...<br /> a. jagong d. nanas<br /> b. kates e. sulak<br /> c. duren<br />44.?rujkN nsPnTe sFi wdhai gels\, Ukara iku ana pirang tembung?<br /> a.gangsal d. enem<br /> b. wolu e. sedasa<br /> c. kalih welas<br />45. ?cukupSe[m[n disik\ liyfin fismB|= ma[nh. Ukara iku <br /> pantese <br /> kanggo ...<br /> a. pambuka d. pangarep-arep<br /> b. panutup e. surasa basa<br /> c. salam pambuka<br /><br />46. ?[go[d=o wru [bo[l=o pi= gi/,<br /> [bosh ayu si= tkSi/. Unen-unen iku kalebu ...<br /> a. parikan d. wangsalan<br /> b. sanepa e. paribasan<br /> c. cangkriman<br /> 47. Dadi ana kudu bisa mikul dhuwur mendhem jero.<br /> Unen-unen mikul dhuwur mendhem jero, tegese ...<br /> a. Yen wong tuwa mati dibelet sajero-jerone.<br /> b. Bisa njunjung jrajad lan martabate wong tuwa.<br /> c. Wong luput saka bebaya kebanjiran.<br /> d. Bisa ngilangi kabeh kaluputane wong tuwa.<br /> e. Wong kang mulya sarwa kecukupan bandha.<br />48. 1.ora 2. gerah 3. nunggu 4. sekolah 5. ibune 6. mlebu <br /> 7. dheweke 8. amarga<br /><br /> Tembung-tembung iku supaya dadi ukara sing luwes, urutane ...<br /> a. 8, 1, 5, 4 6, 7, 3, 2 d. 7, 1, 6, 4, 8, 3, 5, 2<br /> b. 7, 8, 6, 5, 4, 3, 2, 1 e. 8, 3, 6, 7,2. 2, 1, 4<br /> c. 7. 2, 1, 4, 6, 5, 3, 8<br />49. Babone crita wayang purwa iku serat Mahabarata lan serat Ramayana kang asale <br /> saka..<br /> a. India d. Jawa<br /> b. Indonesia e. Italia<br /> c. Irak<br />50. Sandhangan tugelan sing katulis sangisore sing dipasangi. <br /> a. g , y d. z , S<br /> b. K , B e. H , P<br /> e. T , R<br /><br />II Wangsulana kanthi pratitis!<br />1. Apa bedane krungu karo ngrungokake? Wenehana conto sing nalar!<br /><br />……………………………………………………………………………………<br /><br />……………………………………………………………………………………<br /><br />……………………………………………………………………………………<br />2. Jlentrehna, apa sing diarani laying pribadi?<br /><br />……………………………………………………………………………………<br /><br />……………………………………………………………………………………<br /><br />……………………………………………………………………………………<br />3. Gawea tuladha paragraph pambuka sesorah! Keperluane sambutan sepasaran manten.<br /><br />……………………………………………………………………………………<br /><br />……………………………………………………………………………………<br /><br />……………………………………………………………………………………<br /><br />4. Gantinen latin!<br />?[yn[w=o a[no mPnW| sTe mT|,<br /> mnutM r= k= zdepi,<br /> [ynK= zdepi b=st\<br /> [no r wu ru= ffi juti,<br /> [yn k= zdepi fu/ jn,<br /> [nr wu ru= f fi mli=.<br /><br />?pitikT| lkPi tikT| ku=,<br /> tutu [kK jb= byi,<br /> ze [foh akenC c=i rck\<br /> srpS w[nN sumi= ki/,<br /> si tuku= m= zu= [n= z/s,<br /> si tulkZ dzi m/gi.<br />?si jb= byi puniku,<br /> keksih aira aY= wifi,<br /> rinekS ai= ml[akt\<br /> [fnHe [m=o ai= wif fri,<br /> pi nyu znHi= aY= sukM,<br /> kine mu ln pr nbi.<br /><br />...................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................<br /><br />...................................................................................................................................<br /><br />..................................................................................................................................<br /><br />....................................................................................................................................<br /><br />5. Gantinen nganggo basa krama!<br />Ing Kledung iku kondhang adheme. Dhasar angine semribit, awor gremise tanpa leren, wis mesthi adheme tikel. Aja maneh kaanan kaya ngono iku, selagine wayah jam sewelas awan, tur srengengene njepret bae hawane meksa adhem. <br /> Wangsulan:<br /> .........................................................................................................................................<br /><br />.........................................................................................................................................<br /><br />.........................................................................................................................................<br /><br />.........................................................................................................................................<br /><br />.........................................................................................................................................<br />6. Gawea tuladha parikan sapada kang isine nasehat, kanthi paugeran <br /> (4 wanda + 4 wanda) X 2<br /><br /> .... ..... ..... ..... , .... .... ..... ...... .<br /> <br /> ..... ..... ..... ..... , .... .... .... ...... .<br /><br />7. Wangsalan iku apa terangna! <br /><br /> ...................................................................................................................................... <br /> <br /> ........................................................................................................................................<br /><br /><br /><br /> 8. Gawea wangsalan kanthi batangan tembung iki:<br />a. ali-ali<br />b. siter<br /> <br /> a.................................................................., <br /> ...................................................................<br /> <br /> b. .................................................................., <br /> ..................................................................<br /><br />9. Jlentrehna!<br /> a. Guru gatra<br /> b. Guru wilangan<br /> c. Guru lagu <br />Jawab:<br />a. .........................................................................................................................<br /><br />b. .........................................................................................................................<br /><br />c. .........................................................................................................................<br /><br /><br /><br />10. Tulisen Jawa!<br />”Wong keset cedhak karo kebodhohan”.<br />” Wong bodho cedhak karo kemlaratan”.<br /><br />.......................................................................................................................................<br /><br />.......................................................................................................................................<br /><br />CANGKRIMAN PRAPATAN<br /><br /><br /><br /><br />1 <br />2<br /> <br /> 3 <br />4 <br />5 <br />6<br /><br /><br />7 <br /><br /> <br /> 8 <br /> <br />9<br /> <br /><br /> <br />10<br /> <br />11<br /> <br /><br />12<br /> <br />13<br /> <br /> <br />14 <br /> <br /> <br /> <br />15 <br />16<br /><br />17<br /> <br />18 <br />19 <br /> 20 <br /><br />21 <br /><br />22 <br />23 <br /><br /><br /><br />PITAKON<br /><br />A. Manengen:<br /> 2. kli (krama)<br /> 7. ppt\(krama)<br /> 8. nnF|/ (krama)<br /> 9. pvJ= (ngoko)<br /> 12. pnT| nJ w<br /> 15. te mB|= liy [lo wu=<br /> 17. zL zi ai= je[ro bvu<br /> 21. nulis\ (krama)<br /> 22. lr (krama alus)<br /> 23. fs nm rtu<br /><br /> B. Mandhap:<br /> 1. li= sem\ ( ngoko)<br /> 2. kbu p[tnKit<br /> 3. setU=gl\ (kawi)<br /> 4. [bo tenMe [lokSinm/<br /> 5. pe rusakHn\ A Hi/ minum\<br /> 6. [m] snNi (ngoko)<br /> 10. mskK nWi sWizi<br /> 11. [wonTe n\ (ngoko)<br /> 12. [botenSes[kBote[nLo[bok\<br /> 13. grisn\ (Inggris)<br /> 14. k[won\ (ngoko)<br /> 16. sekul\ (Indonesia)<br /> 18. m]i pt\ (Inggris)<br /> 19. fiauc[pK pi[nDo se nnD|= jw.<br /> 20. pegs\ (jawa)ipunghttp://www.blogger.com/profile/14965930164097339868noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6527728516501728416.post-22089264648499212452009-07-29T18:07:00.000-07:002009-07-29T18:09:22.586-07:00Masjid Agung KendalMASJID AGUNG KENDAL<br />Peninggalan Wali Gembyang lan Wali Jaka<br /><br /> Wewangunan masjid ora bisa dipisahake karo alun-alun lan masjid nduweni arti panggonan sujud utawa shalat kanggo manembah ingkang hakarya jjagad yaiku Gusti Allah SWT lan masjid iku duwe arsitektur kan endah arsitektur gaya jawa. Masjid Agung Kendal biyen critane tinggalane Wali Gembyang lan Wali jaka iku uga bisa dadi sarana ngabdi (ibadah ) lan manengku puja antara manungsa karo Gustine.<br /> Pancen durng ditemokake data kang kanggo mestekake kapan masjid tinggalane Wali Gembyang lan Wali Jaka iku didekake utawa kawitane panggonan iku digunakake dadi masjid.<br /> Dikandakake/diceritakake, nalikane bali saka Kaliwungu menyang magangan, lan banjur menyang padepokan Ampelgading, padepokan Sunan Katomg, Wali jaka mesti mlaku-mlaku ora thu pisah karo tongkat kang kaya-kaya aep dadi pusakane. Dek biyen ceritane, Kali Kendal kang ana ing ngarep masjid Kendal iku asale saka usahane Wali Jaka kang narik tongkate awet saka Desa Magangan saiki. Tongkat ditarik nembus lemah ing pungaksane dadi kali lan sakbanjure dadi kali kang gede.<br /> Nalikane arep nesrusake laku nggawe kali tekan segara dumadakan kekarepane Wali Jaka diendekake karo suarane ayam /pitik kang kluruk mratndani yen wektu subuh wis teka ( istilah jawane: Kamanungsan ) nalika semana Wali Jaka mandeg, terus wudhu lan azdzan ing panggonan iku.<br /> Nalikane Wali Jaka adzan subuh, keprungu kaya ana wong sing njawabi adzane, nanging Wali Jaka kurang nggatekake, amarga deweke kudu khusuk adzan nganti rampung , sakwise adzan rampung dipungkasi karo dunga, banjur Wali Jaka nggoleki saka ngendi suara sing njawabi adzanne. Kamangka ing kiwa –tengene ora ana siji wong wae.<br /> Sakwise rada suwe, pungkasane ketemu uga yen sing njawabi adzan iki yaiku Wali Gemyang utawa Syeh Abdullah, sak banjure karo-karone shalat subuh bareng-bareng jama’ah.<br />Masjid sing digunakake shalat subuh jama’ah yaiku sing saiki diarani Masjid Agung Kendal.<br /> Mestine masjid iku iso kuncara lan maju amarga Wali Gembyang lan Wali Jaka ora leren-leren nyebarake agama Islam supaya masyarakat mlebu agama Islam kanti maca kalima syahadat <br /> Sakliyane Wali Jaka gawe kali Kendal uga gawe Kali buntu sing saiki dadi desa Kali Buntu, sing lumrahe kali iku awit saka nduwur utawa pegunungan mili tumuju mengisor ngati tekan segara, ananging Kali Buntu iku bedha asale saka tengah-tengah kampong lan l muarane <br />Ing laut. Utawa sakwalike digawe awit saka arah segara lanm mandek inmg tengahe perkampungan., kanti kedadean kang kaya mengkana iku , mula kali iku dijenegke Kali Buntu.<br /> Ana tambahan maneh yen kahanane Kali Buntu dadi kaya mengkono amarga Wali Jaka tansah kena girigodane Jin kang nduweni krenteh pingin dadi garwane. Jin wanita iku masyarakat Kendal sinebut : Sri Kemuning. Amarga ngrasa diganggu banjur anggone nerusake gawe kali dadi ora karuwan lan wusana kanti kahanan kang kaya mengkono. <br /><br /> Gladen 1.<br /> <br />1. Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki kanti trep!<br />1. Apa isine wacan ing nduwur ?<br />2. Golekana telung alenia kang diarani dheduktif lan telung alenia kang indhuktif<br />3. Apa kang dadi cihase masjid Kendal?<br />4. Mratekake apa anane alun-alun lan Masjid Kendal ?<br />5. Kapan Massajid Kendal digawe?<br />6. Kepriye anggone mbangun Mesjid Kendal?<br />2. Gawea pitakon kang wangsulane kaya ukara ing ngisor iki !<br />1. arsitektur jawa<br />2. bisa dadi sarana ngabdi<br />3. masjid tinggalane Wali Gembyang lan Wali Jaka<br />4. saka usahane Wali Jaka<br />5. yen wektu subuh wis teka <br />6. amarga deweke kudu khusuk adzan nganti rampung <br />7. dipungkasi karo dunga<br />8. diarani Masjid Agung Kendal.<br />9. uga gawe Kali buntu<br />10. sinebut : Sri Kemuningipunghttp://www.blogger.com/profile/14965930164097339868noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6527728516501728416.post-43825594992694096082009-07-29T18:03:00.000-07:002009-07-29T18:07:03.052-07:00asal usul jeneng kutha Kendal<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 10"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 10"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CRGURU%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="State"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.1pt 33.0cm; margin:72.0pt 89.85pt 72.0pt 89.85pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:461189103; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-803840002 381600932 811218858 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 18pt; color: black;">SUNAN KATONG LAN PAKUWAJA<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 18pt; color: black;">Asal-usul Jeneng Kendal<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;">Cerita-cerita tutur ngenani Sunan Katong lan Pakuwaja kang </span><st1:state><st1:place><span style="color: black;">wis</span></st1:place></st1:state><span style="color: black;"> sumebar ing madyaning masyarakat, wondene Pakuwaja gelem mlebu agama Isalam umpamane Suanan Katong bisa ngalahake kasektene. </span><span style="color: black;" lang="SV">Bundayudhane<span style=""> </span>antara Sunan Katong lan Pakuwaja ora mung jiwa raga ananging nganti tumuju babagan olah batin. Oetilan cerita iki kurang luwihwe kaya mengkene:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>“ Kanti direkake kanca loro lan siji sedulure bundayudhane<span style=""> </span>antara Sunan Katong lan Pakuwaja dilakoni kanti tenanan ora mung etok-etokan . Bundayudhane<span style=""> </span>wong-wong sekti sing ora kena didelok mata wong biasa kekarone oyak-oyakan awit saka ndharat nganti tumeka ana ing sak dhuwurw banyu kanti wektu suwe. Saksuwenw bondhoyuda Pakuwaja ora tahu menang malah kapara keplayu nganti umpetan. Ingkang ana pikirane Pakuwaja dikira Sunan Katong ora mangerteni anggomne Pakuwaja ndhelik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>Kebeneran banget rikala semono ana wit gedhe kang growing sedeng kanggo melebu wong, terus sak banjure wit growing mau kang ndhelik Pakuwaja kang ndhuweni pangarep-arep <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">Sunan Katong ora weruh. Umapamane pangarep arepe Pakuwaja iki bener mula bandhayuda dimenangake pakuwaja. Nanging kanti ilmu kang pinunjul kang dindhuweni<span style=""> </span>Suanan Katong sing pungkasan cucu Raden Fatah kuwi kasil nemukake ndhelike Pakuwaja lan sakbanjure Pakuwaja pasrah utara nyerah karo Suanan Katong.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>Koyodene janjine,<span style=""> </span>sakbanjure Pakuwaja ngucapaken loro kalimah syahadat minangka tandha mlebune Islam. Karo Sunan Katong wit sing kango paanggonan umpetan Pakuwaja kuwi diparingi jeneng Wit Kendal ( Al-Qondal ) sing artine penerang. Ing papan kene iki Pakuwaja kabukak lan dadi terang sakteruse mlebu Agama Isalam. Wondene kali sing digawe pasulayan karo-karone priyayi iku diparingi jejeng <i>Kali Kendal, </i>yaiku kali kang misah antarane kutha Kendal, panggonane ing Masjid Agung Kendal. Pakuwaja<span style=""> </span>kang sakdurunge karo masyarakat akeh diundang <b><i>Empu Pakuwaja</i></b>, wondene Sunan katomh maringi jeneng Pangeran Pakuwaja. Suwijinig<span style=""> </span>pakurmatan amarga deweke bener-bener<span style=""> </span>wong nignrat Mjapahit. Sakwise iku deweke milih manggon ana ing Desa Getas Kecamatan Patebon<span style=""> </span>Kabupaten Kendal, lan kadang-kadang dewekw manggon ana ing padepokane sing manggon ana ing alas Sentir utawa gunung Sentir, lan sak banjure dadi siswane<span style=""> </span>Sunan Katong. Wondene wit sing manggon ana ing sakkiwatengene wit Kendal diarani/dijenengi Kendalsari”.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">Kendal,<span style=""> </span>Mei 2008<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">Dari Gerbang Majapahit sampai pintu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">Mataram Kendal seri 01<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">Karepta dening <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">Ahmad Hamam Rochani<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>Sakliyane crita ing nduwur ana crita maneh sing nyritakake <b>Babad Kutha Kendal</b>., crita iku kacuplik saka crita ing Kethoprak<span style=""> </span>Wondene kurang luwihe cekake Critane mengkene: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>“ Rikala semana ana salah sijine para Wali Sanga yaiku arane Kajeng Sunan Kalijaga<span style=""> </span>duwe gaman kang banget ampuhe yaiku arane Keris Sabuk Inten. Kanjeng<span style=""> </span>Sunan Kali Jaga duweni karep yen kerise kuwi pingin digaweakake duplicate ing salah sijine siswane kang dadi empu kondang utawa kang wis misuwur, yaiku<span style=""> </span>jenenge Pakuwaja sakliyane kuwi Kanjeng Sunan Kalijaga duwe murid maneh jenenge Raden/Sunan katong, Raden Gembyang lan Raden/Wali Jaka. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>Sawijining dina Kanjeng Sunan Kalijaga<span style=""> </span>ndhawuhi para siswane yaiku Raden/Sunan katong, Raden Gembyang lan Raden/Wali Jaka. Dhawuhe mengkene “ He sira<span style=""> </span>Katong,<span style=""> </span>saiki sira dhak utus menyang omahe Pakuwaja amarga aku ndhadhakake tiruane Keris Sabuk Inten ning kono, jarene Pakuwaja suwene<span style=""> </span>patang puluh dina keris wis dadi lan bakal diterake mrene, nanging nganti saiki miturut petungku wis ana patang puluh dina luwih kok<span style=""> </span>Keris Sabuk Inten lan tiruane durung diterake mrene, yo wis kana ndhang jupuka<span style=""> </span>saiki , ature Katong<span style=""> </span>“ Inggih Kanjeng Sunan Kula ngestokaken dawuh, kula nyuwun tambahing pangestu, yo tak pangestuni muga-muga sira enggal entuk gawe.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;" lang="SV">Cekake crita Raden Katong wis tekan omahe Pakuwaja, banjur wawan pangandikan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>Raden Katong <span style=""> </span>: “ Assalamu’alaikum “<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>Pakuwaja<span style=""> </span>: “ Wa’alaikum salam “ O, Raden Katong kok njanur gunung wonten wigati <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span><span style=""> </span>punapa nggih ?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify; text-indent: -72pt;"><span style="color: black;" lang="SV">Raden Katong <span style=""> </span>: mekaten,<span style=""> </span>kula dipun utus Kanjeng Sunan Kalijaga supados mendet Keris<span style=""> </span>Sabuk<span style=""> </span>Inten saha duplikatipun<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>Pakuwaja<span style=""> </span>:<span style=""> </span>O, Ingih sekedap kula pendetaken , niki ingkang asli, lan niki ingkang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">duplikat( sakwise entuk gawe Raden Katong banjur nyuwun pamet mulih cepet-cepet nemoni Kanjeng Sunan Kalijaga )<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>Raden Katong <span style=""> </span>:<span style=""> </span>Assalamu’alaikum wr. Wb<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>Sunan Kalijaga : Wa’alaikum wr, wb. Kepriye sira Katong<span style=""> </span>entuk gawe apa ora <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;" lang="SV">Raden Katong : Alhamdulillahirrabbil ‘alamin<span style=""> </span>pangestunipun kula angsal damel <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">Sunan Kalijaga : kene-kene jajal tak deloke kaya apa kerisse, lho sumurupa sira kabeh Katong,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 126pt; text-align: justify; text-indent: -87pt;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span><span style=""> </span></span><span style="color: black;">Gembyang lan<span style=""> </span>Jaka, keris sing mbok gawa iki karo-karone duplikat kabeh<span style=""> </span>ora ana sing asli, ooo yen mengkono Pakuwojo </span><st1:state><st1:place><span style="color: black;">wis</span></st1:place></st1:state><span style="color: black;"> mblenjani<span style=""> </span>aku , </span><st1:state><st1:place><span style="color: black;">wis</span></st1:place></st1:state><span style="color: black;"> ngene saiki ayoaku diderekake tak nemoni Pakuwojo ning ngomahe<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;">Cekake crita Kanjeng Sunan Kalijaga karo para siswa tumuju ana ing omahe Pakuwaja, waktu semono, Pakuwaja wis krasa yen Kanjeng Sunan Kalijaga mesti arep ning omahe lan nesu amarga keris sing asli ora diwenehke, bareng Kanjeng Sunan Kalijaga wis tekan omahe Pakuwaja, deweke langsung mlayu karo nggawa keris sabuk inten, nalikane Pakuwaja mlayu kadenangan karo Sunan Kalijaga<span style=""> </span>lan para siswane, banjur dioyak sak kecekele, ndhumadakan rikala semono ana wit kang gede banget kang growong bisa sedeng kanggo umpetan manungsa, ing kono Pakuwaja ndhelik, para siswa ora pada weruh ndhelike pakuwaja, ananging kanti kawaskinate Kanjeng Sunan kalijaga ndhelike Pakuwaja bisa dikaweruhi, ngendikane kajeng sunan kalijaga “ kae ana wit gede kang growong he… </span><span style="color: black;" lang="SV">Katong lan sira kabeh kana cekelen pakuwaja ndhelik ana ing kana, inggih Kajeng Sunan (ature Raden <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span></span><span style="color: black;">Katong ).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;">Sakwise dicekel Pakuwaja mbudidaya uwal saka<span style=""> </span>cekelane Raden Katong lan wadya balane, ndumadhakan<span style=""> </span>isa uwal, banjur Sunan Kalijaga ngendika “ yen ana rejaning jaman kene iki tak jenegke Kendal Growong “ nganti saiki katelah Kendal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;">Pakuwaja mlayu nggembrit ngidul nganti tumeka Desa Singapadu sing saiki katelah Desa Sukadana Kecamatan Kendal, sing asal-usule desa kaya ngene, Pakuwaja kebingunangan banjur umpetan ning nggone Pak Singa lan Mbok Singo. Sanajan Pakuwaja arep umpetan<span style=""> </span>ning ndiwae bakal kawestara anggone umpetan, Kanjeng Sunan Kalijaga banjur nekani omahe Pak Singa lan Mbok Singa banjur ngendika “ Pak Singa lan kowe Mbok Singa apa sira<span style=""> </span>apa sira weruh anggone Pakuwaja umpetan “,Pak Singa lan kowe Mbok Singa ora njawabi pitakone Kanjeng Sunan Kalijaga,<span style=""> </span>amarga arep njawabi bingung<span style=""> </span>wusana pungkasane<span style=""> </span>wong loro malah pada<span style=""> </span>padu dewe-dewe,<span style=""> </span>nalika semana Pakuwaja banjur mlayu metu saka lawang mburi, sakwise Pakuwaja lunga saka omahe Pak Singa lan Mbok Singa banjur Kanjeng Suanan ngendika yen ana rejaning jaman kene iki tak jenengke Desa Singo padu sing saiki jenenge Desa Sukadana.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;">Pakuwaja anggone mlayu nganti tumeka desa Kaliwungu kang asal-usule critane kaya mengkene: “ Nalika semono pakuwaja wis kentekan dalan ora isa mlayu maneh<span style=""> </span>amargo dikepung wong pirang-pirang ing antara Kanjeng Sunan kalijaga , Raden katong, Raden Gembyang lan Raden joko, wusana dadi bandhayuda antarane Pakuwaja lan Raden Katong, bundhayuda ing ndharat nganti ana ing tengahe kali kekarone nganti suwe anggone bandhayudha amarga kekarone pada degdayane, Pakuwaja ngunus Keris Sabuk Inten ditancepake ana ing awake Raden Katong,<span style=""> </span>semono uga Raden Katong ngunus keris sing kanggo sipat piyandele lan dincepake ana ing awake pakuwaja<span style=""> </span>nganti karo-karone tumekaning pralaya sampyuh ing saktengahng kali, nalika semono warnae banyu kali warna ungu , banjur Kanjeng Sunan Kalijaga ngendika “ kene iki yen ana rejaning jaman tak jenengke Desa Kaliwungu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;">Mengkono crita ketorpak sing tak rungokake wondene bener orake crita Wallahu”alam bishshawab. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;" lang="SV">Kendal,<span style=""> </span>Mei 2009<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;" lang="SV">Sing ngrungokake cerita<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;" lang="SV">Rozikin AR<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">Gladhen<span style=""> </span>1<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 14.4pt;"><span style="color: black;" lang="SV">Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki nganggo basa karma alus!<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">1. Apa sing dadi penjaluke Pakuwaja marang Suanan katong?<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">2. Apa mwae Bandhayudha kekarone sing dilakoni<span style=""> </span>?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">3. Anggone bandhayudha dikancani sapa wae ?<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">4. Anggone bandhayudha ana ing ngendi wae ?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">5. Wusanane sapa sing menang anggone bandhayuda<span style=""> </span>?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black;" lang="SV">Gladhen<span style=""> </span>2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -54pt;"><span style="color: black;" lang="SV">Tembung kang kagaris ngisore tegesana kanti bener !<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: black;">nyritakake <b><u>Babad Kutha Kendal</u></b>.,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: black;">Kanjeng Sunan Kalijaga<span style=""> </span><u>ndhawuhi</u><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: black;">nganti saiki miturut <u>petungku </u><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: black;">Kepriye sira Katong<span style=""> </span><u>entuk gawe</u> apa ora<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: black;">O, Raden Katong kok <u>njanur gunung<o:p></o:p></u></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: black;">ngene saiki<span style=""> </span>ayo aku <u>didherekake</u> arep menyang omahe Pakuwaja<u><o:p></o:p></u></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><u><span style="color: black;">wusana pungkasane</span></u><span style="color: black;"><span style=""> </span>wong loro malah pada<span style=""> </span>padu dewe-dewe, <u><o:p></o:p></u></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: black;">Pakuwaja lan Raden Katong, <u>bandhayuda<o:p></o:p></u></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: black;">amarga kekarone <u>pada degdayane<o:p></o:p></u></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">10.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: black;">karo-karone tumekaning <u>pralaya sampyuh<o:p></o:p></u></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> ipunghttp://www.blogger.com/profile/14965930164097339868noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6527728516501728416.post-67643793439365703122009-07-10T22:42:00.000-07:002009-07-10T22:49:20.875-07:00Modul Bahasa Jawa Kelas X semester Ganjil<div align="left"><span style="color:#3333ff;">BAHAN AJAR<br />KELAS X SEMESTER 1</span><br /><br />PIWULANG 1<br />PRASTAWA<br /><br />KOMPETENSI DASAR : 1.Ngrungokake wara-wara<br /> 2. Wicara<br /> 3. Maca Cepet<br /> 4. Nulis Wacan Narasi Budaya Jawa<br />1. Ngrungokake (Mendengarkan)<br />Semaken tuladha wara-wara iki !<br /></div><div align="left"> <span style="color:#33cc00;"> </span><span style="color:#000000;">WARA-WARA<br /></span>Wara-wara iki katujukake kanggo para siswa anyar kelas X. Kabeh siswa anyar kelas X supaya ngumpul ing :<br /> Dina : Senin</div><div align="left"> Tanggal : 13 Juli 2009</div><div align="left"> Wanci : jam 10.00<br /> Panggonan : ing kelase dhewe-dhewe<br /> Keperluan : ngrembuk bab pranatan kelas anyar<br /> Wara-wara iki penting banget, mula kanggo para siswa anyar kelas X prayogane kabeh bae bisa nekani patemon iku.<br />Semarang. 10 Juli 2009</div><div align="left">Kepala Sekolah SMA N 2 Kendal<br /></div><div align="left"> </div><div align="left"><br />Drs. Iskandar</div><div align="left">NIP.<br /><br /><br />Ajang Gladhen<br />Wangsulana pitakon ing ngisor iki !<br />1. Wara-wara iku katujukake kanggo sapa ?<br />2. Apa isine wara-wara kasebut ?<br />3. Geneya kelas X anyar dianakake perlu ngrembug bab pranatan anyar ?<br />4. Menawa kowe dadi siswa sing dituju ing wara-wara kasebut, apa sing kotindakake ?<br />5. Gawea wara-wara lelayu bab keghiyatan utawa sapanunggalane kanthi tema bebas. Papan, wektu, lan keperluan karangen dhewe !<br /><br />Tugas Pribadi<br />Klumpukna koran utawa majalah sing ngemot wara-wara apa bae, bisa sing basane dudu basa Jawa. Banjur tulisen ana ing kolom ngisor iki nganggo basa Jawa !<br /><br />No<br />Isine wara-wara<br />Sumber<br />Tanggal<br />Sing Dituju<br />1.<br />2.<br />3.<br />4.<br />5.<br /><br /><br /><br /><br />2. Wasis Basa (Berbicara) : Nyritakake Pengalaman<br />Dinten Setunggal ...<br />Tulisanipun: Nauval!; 10 June 2005Dina pertama ae wis ono 3 tulisan, dadi ono 'beban mental' nek sing wis didapuk dadi kontributor kudu rajin nulis. hehehehe ...padahal aku dhewe wis suwi tenan ora nulis sing jenenge karangan nganggo boso jowo, terakhir yo pas kelas 2 smp.dadi ndhek sekolahku mbiyen, pelajaran bahasa daerah iku mung sampe kelas 2 smp, soale kelas 3 kan wis persiapan EBTANAS,nah pelajaran-pelajaran sing ora di-Ebtanas-ke yo ora diajarno maneh.wah, lego tenan! maklum ae, bijiku gawe pelajaran bahasa jawa ora tau luwih soko 7, iku ae wis katrol-an, heheheheh...masio ibu ku iku lair lan gede ndhek solo, ning ngomong karo putra putrine yo nganggo bahasa indonesia.boso jowo mung aku gawe nek ketemu konco-konco, yo ketepak'an ae aku kerep dolan, dadi isih keasah terus teko' te-ka sampe kuliah.tapi yo iku, jarang banget ngomong kromo inggil, yen kepaksa ae. misale:(mesen tahu tek-tek):- "pak, mboten ngangge tigan, tahu nipun katah sekithik"- "nggih, mas. pedes mas?"- "cukupan"- "bungkus?"- "dhahar mriki"- "lho aku wis arep tutup e, mas"- "lha ngono koq yo ngelayani"- "lho, sampeyan nantang iki?"- "sopo sing jirih?"- "ayo!"- "sik yo!"lho koq bablas?! hihihihihi ...(riyadi-nan)- "waduh, putranipun sing saking malang iki wis gedhe yo. kelas piro?"- "kelas setunggal"- "wah pinter-e, sma pundi?"- "sma setunggal" (untung!)- "sma favorit tho?"- "nggih, nanging kebetulan wae, budhe"- "wah .. kebetulan ... bla bla bla bla"<br /><br /><br />KAPSUL UNDUR-UNDUR<br />Dhek jaman kawuri yen ana bocah duwe panyuwun ora kena disadoni, kanggo ngendhoni kekarepane diombeni banyu wedang sing wis dicampur gecekan undur-undur. Lha sing takaturke iki uga ana gandheng cenenge karo kewn sing mlakune mundur kuwi.<br />Jurukunci Desa Gilang asmane Mbah Suro. Wis rong wulanan anggone gerah asam urat, sakjane anggone golek tamba wis ora kurang-kurang. Menyang dhokter pirang-pirang durung ana sing jodho. Apa ujare wong mesthi digoleki lan dicoba. Sapa ngerti lantaran kuwi gerahe bisa mari. Saking judhege nganti mertamba dhukun barang, ning malah ora bisa mlaku.<br />Sawijining dina daleme Mbah Sura karawuhan mahasiswi saka Malang asma Mbak Fitri, sing lagi golek bahan skripsi sing ana hubungane karo udan. Bareng weruh Mbah Sura gerah asam urat, mahasiswi jurusan biologi iki matur,”Menawi kersa benjing kula padosaken kapsul asam urat saking sinshe wonten Malang, Mbah ...”<br />”Jelas gelem banget. Malah yen mengko aku bisa waras lantaran kapsul kuwi, aku janji nularke ilmu kanggo nyisihake udan marang kowe, Ndhuk,” wangsulane.<br />Let seminggu Mbak Fitri mrana maneh nggawa kapsul asam urat. Merga regane larang, dening Mbak Fitri mung digawake siji. Sabanjure kapsul dicaosake. ”Niki Mbah, kapsulipun!”<br />Merga penasaran, sadurunge diuntal kapsul kang regane Rp.70.000 mau dibukak dhisik dening Mbah Suro. E ee..jebul isine kewan undur-undur sing wis mati.<br />Dina candhake awake krasa luwih kepenak. Kanggo nerusake pengobatan Mbah Suro ora perlu ndadak mundhut kapsul undur-undur menyang Malang. Saben dina kari golek undur-undur siji banjur diuntal nganggo gedhang. Nyatane bisa waras tenan. Mulane dhek Suran wingi ngajatne slametan neng prapatan Desa Gilang.<br />Jaya Baya 31 / April 2005<br /><br />Ajang Gladhen<br />Golekana crita pengalaman pribadi saka majalah, koran, utawa crita saka kancamu banjur tulisen ing papan ngisor iki !<br />No<br />Kahanan/Rasane<br />Kedadean<br />Sumber<br />Keterangan<br />1.<br />2.<br />3.<br />4.<br />5.<br />6.<br />Lucu<br />Nrenyuhake<br />Nyenengake<br />Njengkelake<br />Ngisin-isini<br />Ngapokake<br />Ngombe undur-undur<br />Pribadi<br />Crita nyata<br /><br />Tugas Pribadi<br />Critakna pengalamanmu dhewe nganti dina iki ora bisa kolalekake ! Critane tulisane ana buku utawa lembaran folio. Gawenen kaya karangan runtut. Karangan mau critakna ana ngarep kelas tanpa naskah. Kanca liyane nyatheti tembung-tembung sing dudu basa Jawa kang diucapake kancamu.<br /><br /><br /><br /><br />Tuladha<br />No<br />Arane<br />Tembung Kang Durung Bener<br />Katrangan<br />1. 2. 3. 4. 5.<br />Arif<br />Dimintai, kembalian, lan sapanunggalane<br /><br />Critane ora lancar, swarane lirih<br /><br />3. Maca Cepet (Skimming)<br />Carane maca cepet ora mung angger rampung. Ukarane dietung saben menit bisa maca pirang tembung. Para pinter gawe dudutan urutan maca cepet (nanging sing diwaca basa Indonesia dudu basa Jawa) tumrap siswa mangkene.<br />· Siswa SD/SMP kudune 200 tembung saben menit.<br />· Siswa SMA kudune 250 tembung saben menit<br />· Mahasiswa kudune 325 tembung saben menit<br />· Pasca Sarjana kudune 400 tembung saben menit<br />Cobo yen basa Jawa kowe bisa pirang tembung saben menite ? Etungen kanthi rumus :<br />KM= J Katrangan : KM : Cepete Maca<br /> WM J: Tembung sing kewaca<br /> WM : Wektune sing dibutuhake maca<br /><br />Ing ngisor iki cara-cara kanggo maca cepet :<br />1. Saben maca ora saben tembung, nanging sakelompok tembung.<br />2. Aja mbolan-mbaleni tembung utawa ukara sing wis diwaca<br />3. Aja kesuen mandheg sangarepe ukara<br />4. Ora digagas tembung-tembung kayata : ing, saka, marang, lan sapanunggalane<br />5. Tanpa ngetokake swara saka cangkem (lambene ora obah)<br />6. Ora gedhag-gedheg sirahe ngetutake dawane ukara<br />7. Pandelenge mripat ndhisiki tinimbang kedaling lambe<br />8. Tembung sing angel / basa manca ditinggal dhisik<br />9. Golekana kuncine tembung ing sajrining ukara<br /><br />Kanggo ngukur sepira cepete maca, wacan iki nuli diwaca dietung wektune.<br />Kluwung<br />Tulisanipun: siberia; 26 June 2005<br />Kluwung iku miturut basane ndesoku. Nek basa Indonesiane jarene pelangi, nek pengen rada nyastra sithik bianglala. Wong londo nyebut rainbow. Miturut londo jepang: niji.Jarene embuh sopo, sing sering tak temoni nang buku, cerkak, tulisan utowo artikel, nang salah sijine ujung kluwung iku ono harta karune...opo iyo?..heheWis suwi aku ora weruh kluwung, masiyo saiki lagi mangsa rendeng. Aku wis tau weruh kluwung gedhe banget, amargo persis nang ngarep jendelo kamarku. Salah siji ujunge tibo nang gedung perkantoran ora adoh soko apartemenku. Lumayan suwe, sayang wektu semono durung duwe kamera digital. Dadi yo mung di pandengi thok...di simpen wae nang memori otak.Photo kluwung iki, aku nemoni ora sengojo pas lagi klinong-klinong nang pinggir laut Kinko Bay, Kagoshima. Aku lali kapan, ketoke wis setahun kepungkur.Nek weruh kluwung ngono, aku kelingan tembange <a href="http://web.singnet.com.sg/~tonytay/carp.htm">Carpenters</a> sing judule <a href="http://www.niehs.nih.gov/kids/lyrics/rainbow.htm">The Rainbow Connection</a>.Why are there so many songs about rainbows?and what's on the other side.......<br />kosakataku nambah kikluwung = pelangi (sak durunge moco aku mikire berhubungan dengan rokok)klinong-klinong = mlaku-mlaku (bener ora ki?)Aku yo seneng carpenters, lagu-lagune jan ra ilang-ilang apike neng kupingku (boso jowone evergreen opo yo, embuh)<br /><br />Lair soko wongtuwo sing asli Jowo, jelas ndadekke aku duwe gelar wong jowo juga. Tapi yo masiyo ngono ora moro2 aku dadi wong jowo sing ngerti budaya jowo lan duwe tindak-tanduk layake wong jowo. Mergo iku ditentokke soko opo sing tak pelajari teko lingkunganku. Aku jane ora lair ning panggonan sing budayane jowo. Lagi pirang taun kemudian keluargaku balik ning kampung halaman, ning kono aku digedhekke dadi wong jowo. Tapi sakjane ngono aku iki ora pati paham karo budaya jowo.<br />Ajang Gladhen<br />Wangsulana pitakon-pitakon iki gumathok karo teks ing dhuwur!<br />1. Sapa kang nganggit crita ing dhuwur?<br />2. Apa isi crita sing bisa kojupuk saka warta ing dhuwur?<br />3. Coba benerna tulisan ing dhuwur saben tembunge!<br /><br />4.Nulis Wacan Narasi Budaya Jawa<br />Narasi yaiku karangan sing ngandharake lelakon utawa kedadean anut urutan wektu. Budaya Jawa iku sakabehing pangurupan manungsa Jawa, kalebu Tradisi nyadran. Ing ngisor iki tuladha karangan sing bentuke narasi.<br /><br />BARIS MUBENG NGGAWA KARUK GIMBAL<br />Dina jum’at Paing 11 Maret 2005, warga Desa Kepung Wetan lan Kepung Kulon ngleksanakake bersih desa, nyadran ing sumur Duwi. Wiwit jan enem esuk wis akeh sing teka. Wengi sadurunge padha melekan karo manggang ayam kanggo slametan.<br />Lokasi Sumur Duwi iki jembare watara 50 meter persegi, mapan ning tengah sawah. Swasanane edhum dikebaki wit waringin. Nyadran ngene iki kita tindakake saben taun ing dina Jum’at Paing sasi Sura. Warga samene akehe teka manut krenteging ati tanpa ana sing meksa, kandhane sardi sartono, salah sijine pamong desa. Beya kanggo acara kasebut udakara Rp 2,5 yuta saka sumbangane warga, dhuwit kas desa, lan para donatur.<br />Manut sejarahe, Sumur Duwi lan Sumur Upas kuwi asil yusane Mbah Onggomerta, abdi kinasihe Sultan Agung saka Mataram. Sawise Sultan Agung seda lan diganti dening Amangkurat, warga Mataram tansah ketir-ketir jalaran raja anyar kuwi tumindak wengis lan ora bisa mbendung Walanda. Tinimbang teluk marang Walanda. Onggomerta dalah abdi setya liyane mencar ninggalake Mataram. Wusana Onggomerta tekan papan sing sisih arupa alas gung liwang-liwung. Njur babad alas, adeg pesanggarahan. Ing tembe papan kasebut sinebut Desa Kepung. Pasanggrahane wis ora sing nyisa, kari sumur iku.<br />Warga sing melu nyadran wajib nggawa panganan Karuk Gimbal lan Karuk Gringsing karemane Mbah Onggomerta. Karuk Gimbal yakuwi ketan dikum, nujr digangsa nganti kuning. Sawise didheplok lembut, diwenehi parutan klapa nuli dikepeli. Sing tanpa gula tanpa klapa, ora dikepeli senebut Karuk Gringsing. Padatan Karuk Gimbal diseleh ing sadhuwure Karuk Gringsing.<br />Puncaking acara, iki sing unik. Dipimpim Bu Kades, para ibu baris urut kacang lan alon-alon mubengi karo mbeksa manut iramaning gendhing. Tekan ngarepe para pesindhen sing lungguh ngadhep ember, baka siji ibu-ibu mau nyemplungake dhuwir sedhekah. Asile sedhekah kasebut kanggo dana kagiyatan nyadran taun ngarep.<br />Jaya Baya 31 / April 2005<br /><br />Ajang Gladhen<br />Wangsulana pitakon-pitakon iki gumathok karo teks ing dhuwur!<br />1. Manut pangertenmu, apa sing diarani kabudayan iku ?<br />2. Tradisi apa kang ana ing kepung, Kediri iku ?<br />3. Kanthi tujuan apa warga desa Kepung nganakake tradisi kasebut ?<br />4. Saben dina apa lan titikane apa nyadran ing desa kasebut ?<br />5. Kepriye puncaking acara nyadran kasebut, critakna nganggo basamu dhewe !<br /><br />Tugas Pribadi<br />Gawea karangan narasi Budaya Jawa, kanthi pilihan babagan :<br />1. Budi pekerti para mudha ing jaman saiki<br />2. Mitoni<br />3. Nganggo busanan beskap (lanang) utawa kebaya (putri)<br />4. Milih budaya Jawa ing dhaerahe dhewe<br /><br />PENDADARAN SISWA<br />I. Pilihen wangsulan a, b, c, d, utawa e sing koanggep bener !<br />1. Pertempuran lima hari iku kedadeyane ing ngendi ...<br />a. Surakarta<br />b. Jogjakarta<br />c. Semarang<br />d. Jakarta<br />e. Surabaya<br />2. Tuladhane kedadeyan sing gawe guyune wong amarga lucu, yaiku ...<br />a. turu ijen ing kuburan tengah wengi<br />b. tiba saka motor<br />c. nonton dhagelan<br />d. watuk ing jero kelas karo ngentut nalika ulangan<br />e. tiwas ndhodhog lawang kolah jebul kepala sekolah sing bukak<br />3. Samangsa gawe wara-wara sing pokok kudu diterangake yaiku ...<br />a. asale, panggonane, isine<br />b. papan, wektu<br />c. cacahe wong, tujuan<br />d. kanggo apa, saka sapa, isine<br />e. isine<br />4. Yanto maca berita basa Jawa sajrone 4menit bisa ngrampungake 600 tembung. Yen dietung nganggo rumus Yanto wis dianggep ...<br />a. kalonen<br />b. kerosan<br />c. kecepeten<br />d. padha karo ukuran<br />e. kurang cepet<br />5. Nyritakake pengalaman pribadhi urut lekas nganti pungkas paling cocog nganggo paragrap utawa karangan ...<br />a. deskripsi<br />b. argumentasi<br />c. persuasi<br />d. eksposisi<br />e. narasi<br /><br />II. Isenana pitakon-pitakon ing ngisor iki kanthi wangsulan kang gumathok !<br />1. Siswa SMA danggep bisa maca cepet, kudu bisa nggayuh ... tembung saben menit<br />2. Pakulinan masyarakat jawa sing wis mbalung sungsum angel diilangake kaya dene nyadran, diarani ...<br />3. Tuladha kebudayaan Jawa ing babagan seni yaiku ...<br />4. Tuladha kebudayaan Jawa ing babagan basa yaiku ...<br />5. Gawe wara-wara pokok-pokok sing diandharake yaiku isine wara-wara lan ...<br />6. Nyritakake pengalaman lan kedadeyan wiwit saka tangi turu nganti tekan sekolahan kanthi urutan wektu, kalebu karangan ...<br />7. Tuladha nindakake maca cepet umpamane kanthi cara ...<br />8. Tembung-tembung panggandhenge nyritakake lelakon manut urutan kedadeyan, tuladhane ...<br />9. Wara-wara duweni tujuan ...<br />10. Pandhawa iku cacahe ana ...<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />PIWULANG 2<br />KABUDAYAN<br />KOMPETENSI DASAR : 1.Ngrungokake Pawarta<br /> 2. Rembugan Ngenani Kabudayan<br /> 3. Ngapresiasi Cerkak<br /> 4. Ngringkes Buku Teks<br /><br />1. Ngrungokake (Mendengarkan) : Pawarta<br />Pawarta sing digiyarake lumantar TV, radio, koran lan sapanunggalane ngandharake kedadeyan sing lagi kelakon.<br />Sawetara tutupen bukumu, rungokna lan gatekna apa isine pawarta iki !<br /><br />MERGA KURANG SAJEN, PENANGSANG-E PEDHOT OTOTE<br />Dheweke nedya luwih ngraketake paseduluran antarane Jawa lan Cina lumantar kegiatan seni budaya Jawa, mligine kethoprak. Tumrap Lien, kethoprak wis ora asing maneh, amarga awit cilik wis kerep nonton kesenian mau. Mula dheweke ya apal karo tokoh-tokoh kethoprak sing cukup kondhang ing wektu semana, kaya dene Basiyo, Cokrodjijo. Murtirin, Suripto, Marsidah, lsp. Pranyata pepenginane Pak Liem disengkuyung dening tangga kiwa-tengene, embuh Cina embuh Jawa, saka sing enom tekan sing tuwa kabeh nggabung ing paguyuban.<br />Sawise paguyuban mau temen-temen madeg lan mapan, sadurunge pentas sepisanan diwenehi jeneng ”Cipta Manunggal Budaya”, sing mengku teges jero yaiku manunggale wong Jawa lan Cina bebarengan nyengkuyung kabudayaan Jawa. Paguyuban madeg tanggal 19 Februaru 1990. latihan ditindakake kanthi ajeg, sing nglatih anggotane dhewe, yaiku Joko Ari Purnomo kang pancen tokoh kethoprak saka kampung kana. Asring uga ngaturi tokoh-tokoh saka jaba. Saya suwe saya grengseng, undangan pentas saya mbanyu mili, njalari jeneng Cipta Manunggal Budaya saya kumlebet.<br />Miturut bapak peputra lima iki, ana lakon cacah telu sing kudu disajeni kanthi komplet, yaiku Arya Panangsang, Suminten Edan, lan Angling Darmo. Piyambake diwanti-wanti gurune, aja wani-wani mbabar lakon mau yen tanpa sajen wujud kembang menyang lan ingkung pitik cacah telu. Tau, paguyubane nggelar lakon Arya Panangsang ing Bantul. Liem ya wis njaluk sarat sajen lan disaguhi panitiane. Nalika iku Liem dhewe sing dadi Arya Panangsange. Ing adegan nggebrak meja dadakan piring isi sega salawuhe pecah, belinge nancep ing tangane nuwuhake tatu jero, njalari otote pedhot lan gethihe mblabar5 nenesi awak sakojur.<br />Bareng ditlusur pranyata sajenr ana sing disuda. Kudune ingkunge cacah telu ning mung diwenehi loro. Bar kedadeyan kuwi Liem luwih ngati-ati, yen ana lakon sing kudu disajeni tansah dicek luwih dhisik supaya aja nemoni apes. Pancen aneh, naning nyatane pancen mangkono. Liem optimis Cipta Manunggal Budaya lestari awit generasi mudhane wiwit gelem latihan lan mlebu dadi anggota.<br />Sanajan umur 14 taun nanging Cipta Manunggal Budaya wis bola-bali ngrebut juara festival kethoprak tingkat kota dalah tingkat propinsi. Iki sing marai Liemsaya mantep nguri-uri budaya Jawa, mligine seni kethoprak.<br />Jaya Baya 31 / April 2005<br /><br /><br />Ajang Gladhen<br />Sawise ngrungokake pawarta mau nuli wangsulana pitakon-pitakon iki !<br />1. Diarani kethoprak apa sing dipandhegani Liem Ardianto?<br />2. Kepriye tujuan digawe kethoprak iku?<br />3. Miturut panemumu kepriye watake Liem Ardianto?<br />4. Apa sebabe nalika mangging ana kedadeyan panangsane pedhot?<br />5. Kepriye sing kudu dilakoni Liem lan sapanunggalane nalika manggung?<br /><br />Tugas Pribadi<br />Tindakna manut pakone!<br />1. Pawarta mau jupuken sarine, tulisen nganggo basamu dhewe!<br />a..........<br />b.........<br />c.........<br />d.........<br />e.........<br />2. Kepriye panemumu manawa Indonesia paseduluran karo Cina kanthi sarana kethoprak?<br />a. Sarujuk jalaran ...<br />b. Ora sarujuk jalaran ...<br /><br />2. Wicara<br />Tatakrama kang magepokan karo panguripan utawa sesrawungan akeh banget. Salah sijine yaiku wicara utawa guneman.<br /><br />Gladhen<br />Goleka wacan teks kang isine ngenani kabudayan Jawa, banjur saka wacan mau gawenen pitakonan lan wangsulan sing murih nalar lan bobote !<br />No<br />Pitakoan<br />Wangsulan<br />1.<br />2.<br />3.<br />4.<br />5.<br /><br /><br /><br />3. Ngapresiasi Cerkak<br />Apresiasi tegese ngupaya ngamati, mbiji, lan ngaji-aji. Cerkak iku ana sing ngarani cerkak. Cerkak cekakan saka cerita cekak, dene crikak cekakan saka crita cekak. Saiki ayo nyoba maca cerita cekak kanthi tujuan njupuk piwulang becik sajroning crita.<br /><br />Aku lan GamelanTapi ono budaya jowo sing sempet dadi bagian kegiatanku, yoiku gamelan. Aku sempet dadi pengrawit ning sekolahan. Pas SD, sekolahanku duwe gamelan, aku melu2 belajar carane main. Ning SMP aku juga melu kegiatan nggending. Memang cuma belajaran, nek nganti tampil paling mung mainke gending jowo pas ono acara perpisahan ning sekolah. Tapi pas SMA ora ono gamelane, dadi ora iso nuthuk-nuthuk maneh.Wayah kuliah, lha kok aku yo mbalik maneh dulinan gamelan, gabung karo unit kegiatan karawitan. Ning kene yo sik belajaran, tapi wis mundak kelase. Tau dadi pengiringe tarian, ngiringi ketoprakan. Terus sing paling nyenengke iku pas ngiringi grup ludruk soko kampusku sing sering manggung ning njobo, mulai soko manggung ning hotel nganti syuting ning stasiun tipi swasta. Tapi terus terang ae, meski aku cukup akrab karo gamelan, aku durung iso nikmati gending-gending jowo. Tenanan iki. Aku iso nikmati yen aku dadi pengrawite sing main gending jowo iku. Tapi nek dikongkon ngrungokke gending jowo kanti tenanan... aku bakalan blank.Dadi sakjane aku iki dudu wong sing sueneng banget karo gending jowo nganti bola-bali melu kelompok pengrawit, tapi sing tak senengi iku aku iso dadi bagian soko unen-unen musik sing apik. Iso melu nuthuk-nuthuk salah sijine alat karawitan iku ngikuti irama bareng alat liyane nganti dadi unen-unen gending sing apik iku jan nyenengke tenan lo...(bingung aku nerjemahnone.Njawani?Aku dhewe ra ngerti, opo aku iki cukup njawani. Opo tindak-tandukku sedinane iku iso mewakili tindak-tanduke wong jowo, aku ra ngerti. Sing iso nilai yo wong liyo. Tapi tau ono uwong sing ora nyongko nek aku ini wong jowo, kok ngomonge gak medok?, jare ngono. Lha iyo, aku baru medok nek aku ngomong jowo, nek ngomong boso indonesa yo logate bedo yo..Tapi aku dhewe ora pati ngreken, opo aku iki isih njawani opo ora. Mungkin mergo aku gedhe ning keluarga lan lingkungan sing ora ndadekke budaya jowo sebagai pedoman sedina-dinane. Keluargaku luwih nganggo aturan agama sing dadi pedoman sedinane.Sing jelas, aku nek liwat ngarepe wong sing luwih tuwo aku tetep mbungkuk karo tangan mengisor. Njogo unggah ungguh lan sumeh marang tamu. Karo wong tuwo nek arep nuding nganggo jempol. Opo iku to sing diarani "njawani"?...<br /><br />Ajang Gladhen<br />Wangsulana pitakon-pitakon iki gumathok karo teks ing dhuwur!<br />1. Crita cekak mau nggunakake alur crita maju/lurus/ alur mbalik (flashback)?<br />2. Cerkak iku wose nyritakake apa?<br />3. Piwulang apa sing bisa dituladha kanggo kowe?<br />4. Sapa tokoh ing cerkak iku?<br />5. Gawea isine crita kanthi ringkes nganggo basamu dhewe!<br />6. Tembung ing dhuwur akeh kang salah coba golekana banjur benerna !<br /><br /><br /><br />Tugas Pribadi<br />Goleka Cerita Cekak saka sumber liya, banjur :<br />1. Tulisen irah-irahan, tema, pengarang, lan sumbere wacan!<br />2. Tulisen patuladhan-patuladhan tumindak kang bisa ditiru tumrap kabecikan !<br />3. Gawea ringkesan cerkak iku nganggo basamu kang runtut!<br />4. Garapen ana kolom ing ngisor iki!<br />Wangsulan: .......................................................................................................<br />...........................................................................................................................<br />...........................................................................................................................<br />...........................................................................................................................<br />...........................................................................................................................<br />...........................................................................................................................<br />...........................................................................................................................<br />...........................................................................................................................<br />...........................................................................................................................<br />...........................................................................................................................<br />4. Citra Basa (Menulis) : Ngringkes Bakune Isi Wacana<br />Ngringkes kanthi nulis sari bacaan lan rumusake topik bacaan!<br />Wacanen batin teks ing ngisor iki kanthi permati !<br />PITUTUR LUHUR<br />AJA DUMEH<br /><a href="http://amadeo.blog.com/repository/338552/879512.jpg"></a><a href="http://amadeo.blog.com/repository/338552/879519.jpg"></a><br /> Aja dumeh mujudake pitutur luhur warisane para leluhur lan pinisepuh kang ngemu teges supaya jalma manungsa utawa titah sewantah anggone nglakoni penguripane ana ing alam donya ora ngendelake aji mumpung. Dumeh, mujudake kahanan kajiwan kang njalari sawijining pawongan nggunakake kesempatan(aji mumpung) kanggo kepentingane dhewe tanpa ngelingi sak padhane urip. Kesempatan kasebut ing ndhuwur bisa maujud drajat, pangkat, bandha donya, panguwasa, ilmu linuwih, kebagusane rupa lan liyane.<br /> Ing donya Eropa utawa dunia barat uga nduweni sanepa “power tends to corrupt” kang nduweni teges yen kuwasa bisa njalari wong kang nyekel kuwasa kuwi nylewengake kekuwasaane kanggo kepentingane pribadhi lan ngianati marang wong kang ngamanati .<br />Wong urip mono kudu tansah eling marang kang nitahake urip ing alam donya, kudu tansah mawas marang sangkan paraning dumadi. Seko ngendi bibit kawite urip, ana ngendi saiki dumunung lan papan ngendi kang tembene bakal dituju. Kahanan kang bisa direngkuh ora kena njalari lali marang kodrate minangka kawulane Gusti. Kanthi mengkono sifat aja dumeh bisa njalari wong tansah eling marang asal-usule, sahengga ora nglali yen apa kang diduweni mung minangka titipan utawa amanate kang gawe urip. Sikep ini bisa nyurung supaya manungsa tansah nyukuri peparingane Gusti, kanthi nggunakake peparingane mau kanggo nyengkuyung kewajibane minangka khalifahe Gusti ing alam donya, kang nduweni kewajiban memayu hayuning bawana.<br />Kahanan urip kang dilakoni manungsa kena digambarake kaya dene cakramanggilingan utawa rodha kreta, kang ana sakperangane rodha sakwijining wektu mapan ing dhuwur nanging ing kala wektu liyane ganti mapan ing ngisor. Urip mujudake ganti gumiliring nasib. Mula saka kuwi nalikane wong lagi nduweni nasib kang apik ora kena gumedhe lan umuk marang sak padha-padha lan nalikane ngalami nasib kang ala uga aja nglokro utawa mutung.<br />Kadangkala wong urip diparingi kanikmatan kang tanpa kinira. Ana ing kahanan iki pitutur aja dumeh trep banget kanggo diamalake. Wong kudu tansah syukur lan uga kudu loma marang sak padhaning urip, ora kena umuk lan gumedhe nanging kudu tansah bisa sakmadya lan andhap asor.<br />Ana uga kahanane urip kang lagi diparingi pacoban nganti kadangkala wong sing rumangsa ora kuwat nglakoni kahanan mau nduweni panganggep yen donyane wis kiamat. Ngadepi kahanan mengkene, manungsa kudu tansah pasrah sumarah marang kang gawe urip lan sabar anarima ing pandum. Manungsa kudu nduweni keyakinan yen pacoban mau uga mujudake wujud katresnane Gusti kanggo nggembleng manungsa supaya tatag lan tanggon anggone nglakoni uripe.<br />Aja dumeh ngajarake manungsa tansah mawas diri lan nduweni keyakinan kang kuat menawa urip ing alam donya iki mung sakwetara mampir ngombe. Kabeh lelakone urip mujudake proses kang ora langgeng lan kabeh bakale dijaluk pertanggungjawabane mbesuk ing alam akherat.<br />Sifat utawa watak aja dumeh bisa diwedhar kanthi pitutur kayadene:<br />1.Aja dumeh kuwasa, tumindake daksura lan daksiya marang sakpadha-padha.<br />2. Aja dumeh pinter, banjur tumindak keblinger.<br />3. Aja dumeh sugih, banjur tumindak lali marang wong ringkih.<br />4. Aja dumeh menang, tumindake sak wenang-wenang<br />5. Aja dumeh bagus, banjur gumagus.<br />6. Aja dumeh ayu, banjur kemayu, lan sakpiturute.<br /> “Nyawa mung gaduhan, bandha donya mung sampiran”, mengkono pituture para winasis. Kanthi mengkono sejatine manungsa urip ing alam donya ora duwe apa-apa. Kayadene nalika dilahirake manungsa ora nggawa apa-apa, smono uga mengko yen wis tumeka titi wancine sowan ing ngarsa Gustine uga ora sangu apa-apa. Dadi apa kang bisa diumukake manungsa?<br /><br /><br /><br />Tugas Pribadi<br />Tulisen sarine wacana ing dhuwur nganggo basa krama kang trep!<br />Rumusna topik wacana ing dhuwur!<br /><br />PENDADARAN SISWA<br />I. Pilihen wangsulan a, b, c, d, utawa e sing koanggep bener !<br />1. Kethoprak kang diajab bisa dai pemersatu Jawa lan Cina yaiku kethoprak...<br />a. wayang kulit<br />b. Cipta Manunggal Budaya<br />c. Humor<br />d. Kuna<br />e. Cipta Manunggal Jati<br />2. Sing nduweni pepinginan nyatuake Cina lan Jawa lewat kethoprak yaiku ...<br />a. Liem Tian Sie<br />b. Liem Yan<br />c. Liem Ardianto<br />d. Liem Ardianti<br />e. Basuki<br />3. Lakon apa wae sing perlu disajeni kanthi komplet, kajaba ...<br />a. Arya Panangsang<br />b. Suminten Edan<br />c. Jaka Bodho<br />d. Angling Darmo<br />e. Ki Ageng Pandanaran<br />4. Untune sapa sing arep dipriksakake ing dokter ...<br />a. Anum<br />b. Ranum<br />c. Ibu<br />d. Sigit<br />e. Doktere<br />5. Kepriye Ranum kok wedi dicabut untune ...<br />a. doktere galak<br />b. sustere medeni<br />c. weruh tang kanggo nyabut untune<br />d. weruh setan<br />e. diseneni ibune<br />6. Ing jaman saiki lan jaman kawuri uga ana …<br />a. demonstrasi<br />b. maling<br />c. udan<br />d. dokter<br />e. pemiku<br />7. Pawarta sing bisane mung dirungokake, lumantar lewat ...<br />a. TV<br />b. Koran<br />c. Radio<br />d. Majalah<br />e. Surat<br />8. Kang kalebu kesenian Jawa , kajaba...<br />a. dansa<br />b. jaipong<br />c. beksan<br />d. kethoprak<br />e. macapatan<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />PIWULANG 3<br />TATA KRAMA<br />KOMPETENSI DASAR : 1. Ngrungokake Wacan Cerkak<br />2. Nelpon<br />3. Maca Ekstensif Teks Non sastra<br />4. Ngrungokake Crita Pengalaman<br /><br />1. Ngrungokake (Mendengarkan) : Wacan Cerkak<br />Cerkak yaiku gancaran sing cekak ora luwih saka 10.000 tembung. Kira-kira 3-10 kaca/halaman.<br />Bab-bab sing kudu dimangerteni kanggo nyinau crita cekak :<br />1. Gagasan Penting<br />2. Alur<br />3. Paraga<br />4. Setting/ latar<br />5. Amanat<br />6. Gaya Bahasa<br />Crita cekak ing ngisor iki wacanen kanthi premati !<br />SKETSA UNGU ing PONCOT LANGIT<br />Tiara crita menawa pacare pirang-pirang. Embuh, apa karepe apa kok crita ngono. Aku ora peduli karo critane. Aku kepengin entuk wangsulan gumathok saka dheweke.<br />”Aku durung bisa mangsuli saiki, Mas.”<br />”Banjur kapan?” rasane aku selak ora sabar.<br />”Wangsulanku tanggal siji taun ngarep. Piye, sabar ngenteni apa ora ?”<br />”Yen mangsuli saiki wae geneya ta?”<br />”Ya durung bisa, rak kudu mikir-mikir dhisik.”<br />”Mbok saiki wae, karuan olehku siap-siap. Aku bisa nampa kok, wangsulanmu iku kepriye wae. Nadyan mengko bisa uga nglarani atiku.”<br />Tiara mesem. Dheweke ora wangsulan. Malah njiwit tanganku, banjur lendhetan ing dhadhaku. Ah, seneng rasane yen lagi cecaketan karo dheweke ngene iki. Tentrem, lan uku kepengin swasa sing kaya ngene iki kanggo selawase.<br />Angen-angenku terus nglambrang mbayangake yen sesuk urip bebrayan karo Tiara. Duwe omah cilik sing asri, dikubengi taman kebak kembang pacar sore. Ing mburi ana blumbangane cilik. Bening banyune, ing njerone ana iwak emase padha gegojekan.<br />”Upama duwe anak, pilih lanang apa wadon?” swarane Tiara mbuyarake angen-angenku.<br />Tembunge iku mau apa temenan? Kok mara-mara nakokake bab anak? Mangsuli pitakonku sing ndhisik wae durung kok saiki takon bab anak. Apa dheweke sengaja arep menehi pangarep-arep?<br />”Lanang apa wadon padha wae.”<br />”Nglairke pisan wae, nanging kembar ya Mas?”<br />”Manut. Sing nglakoni sliramu. Aku rak mung sponsore.”<br />Tanganku ngrangkul Tiara, dak kekep ing dhadhaku. Ing batin aku ndedonga muga kaendahan iki ora bakal sirna salawase.<br />Sasuwene setaun pangarep-arepku tansah tuwuh subur. Wiji katresnan ing kalbuku tansaya ngrembaka. Saben dina daksirami nganggo toyaning pangangen-angen. Pangajabku muga mbesuk bisa dadi uwit katresnanku. Sanadyan prahara, sindung-riwut lan lindhu gedhe pisan ta! Aku kepengin uwit katresnanku awoh kabayan kang langgeng.<br />Pancen ana kedadeyan-kedadeyan kang ora kepenak sasuwene setaun. Tau Tiara nampa layang sing ora genah sapa sing nulis. Layang iku diwenehake aku. Isine wong sing nulis iku gela karo Tiara. Nganggo ngancam barang. Aku ora nrimakake. Banjur dakturut saka ngendi asale. Kok nganti kay ngono surasane layang kuwi. sakjane apa wae sing wis ditindakake Tiara iku? Ning Tiara dhewe tau kandha yen pacare pirang-pirang, mbok menawa ya saka salah sijine ...<br />Rada angel anggonku nlusur, untung aku duwe cara kanggo mangerteni sapa satemene sing nulis iku. Nanging sawise ketemu, aku malah malih kaya-kaya ora percaya, jalaran isih bocah wingi sore. Umur-umurane kacek adoh karo Tiara. Bocah kuwi omahe cedhak karo omahku. Aku dadi kudu ngguyu yen nyurasa lelakon iki. Apa bener bocah kuwi iya salah sijine pacare Tiara temenan? Nanging umpamane iya, njur aku arep ngapa? Apa aku tegel? Ning aku tetep sumelang marang ancamane marang Tiara. Ngandi-ngandi takjampangi, nganti bocak kuwi akhire lunga nyambutgawe menyang kutha liya.<br />Wektu setaun pranyata ora suwe. Tanggal sing ditentokake Tiara mung kari limang dina. Tiara wis janji, naning nyatane beda karo sing dakarep-arep. Ing wektu sing ditemtokake, dheweke pranyata ora menehi wangsulan. Jare nembe masuk angin. Sedina candhake daktakokake maneh keputusane. Tiara mangsuli, jare suk pas ulang taunku wae. Bab wektu lan panggonane, aku arep dikabari liwat layang. Aku manut, nanging sepisan maneh, nyatane uga beda karo sing dakrep-arep. Nganti tekan dina ulang taunku, aku ora nampa layang babar pisan.<br />Rong dina sawise ulang taunku, aku ketemu Tiara. Dheweke takon geneya aku ora teka? Aku kaget, teka menyang ngendi maksude, wong aku babar pisan durung nemu kabar saka dheweke.<br />”Lho, layange wis dakirim liwat pos, apa njenengan ora nampa?” Tiara uga sajak kaget.<br />”Sasuwene iki aku tansah nganti-anti layangmu, ning siji wae ora ana sing teka,” aku nerangake.<br />Sesuke aku menyang Kantor Pos, nakokake layange Tiara. Entuk wangsulan yen layang sing takmaksud iku durung ana utawa durung tau mlebu mrono. Wah, ora berse iki, batinku.<br />Wengine aku menyang omahe Tiara. Dheweke dakkon gawe surat pernyataan yen wis bener-bener kirim layang. Tiara katon bingung. Wusanane dheweke kandha menawa sing salah iku kancane. Jare Tiara, layang iku dititipake kancane. Dikongkon ngeposake, ndilalah kancane iku lali. Jare layange dikanthongi lan katut dikumbah. Dadi, ya wis rusak ...<br />”Aku kepenging ketemu karo kancamu kuwi.”<br />”Arep mbok kapake?!”Tiara takon sajak kuwatir.”<br />”Ora arep dakapak-kapake. Aku mung kepengin ketemu.”<br />”Aja. Ora usah. Kowe ora usah ketemu karo dheweke!”<br />Aku unjal napas landhung. Banjur takon saiki kepriye putusane Tiara . dheweke semaya maneh. Jare arep manehi wangsulan sesuk awan. Wektu lan panggonane wis ditemtokake pisan. Aku manut.<br />Embuh wis kaping pira, nyatane sing tansah dakarep-arep ora tau netes. Daktunggu saka jam rolas awan nganti tekan sore, Tiara ora teka. Sing teka malah udan deres komplit karo gludhug lan angin gedhe. Aku dadi kuwatir mengko gek Tiara ana apa-apa. Geneya, ditunggu setengah dina kok ora teka? Aku ndonga muga-muga Tiara ora kena alangan apa-apa.<br />Bengine aku ora bisa turu. Anane mung kuwatir wae. Aku banjur nulis guritan, nganti parak esuk. Nalika ing wetan sang bagaskara trontong-trontong wungu saka sarene, aku metu golek hawa seger. Mlaku-mlaku napaki dalan pinggir wetan desa. Lan dina kuwi rasane dawa banget. Anggonku nyambutgawe rasane kaya mung ngambang. Tanpa ana panjangka. Ambang tanpa rasa.<br />Ngancik jampiti bengi, nalika aku nekad menyang omahe, Tiara lagi wae teka saka nyambutgawe. Dak enteni nganti dheweke rampung adus.<br />”Sorry ya, wingi aku ora isa teka jalaran kancaku kumat larane,” sadurunge aku takon dheweke wis aweh keterangan.<br />”Ya wis yen sliramu ora apa-apa. Aku mrene iki mung kepengin ngerti geneya sliramu wingi kok ora teka,” dak tanggapi rembuge Tiara kanthi sareh, nadyan satemene atiku saya goreh.<br />”Terus arep apa maneh? Saiki aku arep leren. Aku kesel banget.” tembunge alon.<br />Aku krasa yen satemene dheweke kepengin aku enggal lunga saka ngarepe, blaka suta marang donya, ati iki perih krungu tembunge. Aku mung bisa unjal napas landhung, menehi kalodhangan nuraniku njlumati apa kang kudu daktindakake.<br />”Aku kepengin leren Mas, awakku kesel banget.”<br />”Banjur kapan sliramu bisa aweh keputusan kanggo aku?”<br />”Minggu-minggu ngarep, sawise gaweyanku rada sela, mengko dakkabari.”<br />”Ya wis. Aku manut. Wis ya, aku pamit.” aku banjur mlangkah menyang latar. Nyetarter sepedha motor. Terus bablas bali. Ana rasa perih tuwuh maneh ing kalbuku. Apa satemene karepe Tiara iku, dene sekepe wengi iki atos banget, kanthi cara alus wis nundhung aku. Nganging kabeh iku banjur dakbusak nganggo putihing pangarep-arep. Aku ora kepengin panyakrabawa ala ing kalbuku ngrembaka nguwasani batin lan jiwaku. Aku ora kepengin kerem ing swasana sing ora cetha. Kepriyea wae kasunyatan iku kudu dinyatakake embuh aku ora ngerti kepriye karepe Tiara. Bakal takranti nganti dheweke menehi katrangan kang gumathok. Satemene ana rasa sujana marang dheweke, nanging aku banjur bisa ngapa. Dheweke kena tumindak apa wae. Bisaku mung ngenteni lan ngenteni ...<br />Sesambunganku karo Tiara dadi adoh. Aku ngrasakake dheweke tansah nyingkiri aku. Satemene ati iki lara... ning banjur aku bisa apa? Ketemu ana ndalan, dheweke kaya-kaya ora weruh aku, nadyan satemene weruh.<br />Ning aku isih tansah ngenteni keputusane. Wektu terus lumaku, tansah nyangking pangarep-arep. Wis ana setaun maneh sesambunganku karo Tiara. Nanging uga tetep durung ana keputusan. Aku nyoba nggenahake maneh, ”Tiara, wis rong taun anggonku ngenteni ...”<br />”Tunggu saja tanggal mainnya.” wangsulane Tiara.<br />Nadyan wangsulane mung kaya ngono, gambaran endah kok ya bali nyambangi angen-angenku. Ning nyatane sewulan sawise mangsuli kaya mengkono kuwi, dheweke nampa panglamare wong liya. Mesthi wae aku gela, anyel, mangkel, frustasi. Geneya kabeh iki kudu dakalami? Lelakonku iki rasane kok kaya lagu Manusia Bodoh kae. Tiara kok tega ya?Aku nglenggana, ning saiki wis ora kepengin lena maneh. Wis emoh pijer dadi dolanan wae.<br />Sore iki mendhung. Kembang pacar sore mekrok, manthuk-manthuk keterak angin. Mbokmenawa nglipur atiku kang susah. Udan riwis-riwis nyirami bumi. Swasanane tansaya atis. Kaya atiku.<br />Jaya Baya 31 / April 2005<br />Ajang Gladhen<br />I. Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki!<br />1. Sapa wae paraga crita ing dhuwur?<br />2. Kepriye watak saben paragane?<br />3. Kepriye wujude alur kang digambarake ing cerkak kasebut?<br />4. Apa tema kang dadi lelandhesan pengarang kang ana ing crita kasebut?<br />5. Apa amanat sing arep dituduhake dening pengarang lewat crita cekak iku?<br /><br />II. Tembung-tembung ing ngisor iki golekana tegese!<br />No<br />Tembung<br />Tegese<br />1.<br />2. 3.<br />4.<br />5.<br />6.<br />7.<br />8.<br />9.<br />10.<br />gumathok<br />Pangajab<br />Guritan<br />Wusana<br />blaka suta<br />panyakrabawa<br />keterak angin<br />nglipur ati<br />kerem<br />sesambungan<br /><br /><br />2. Nelpon<br />Telepon yaiku salah sawijining piranti kanggo aweh pawarta marang liyan.<br />Tata cara anggone telepon marang liyan :<br />1. Junjung gaganging telepon<br />2. Pejet nomer sing dituju<br />3. Nggenahake apa bener nomer sing dituju<br />4. Rembugan marang wong sing dikarepake<br /><br />Nindakake Pacelathon<br />Tindakna ing ngarep kelas!<br />Bu Lastri : Halo, sugeng sonten!<br />Guruh : Halo, sugeng sonten. Leres menika griyanipun Andri?<br />Bu lastri : Inggih leres, menika sinten nggih?<br />Guruh : Kula Guruh, rencangipun Andri. Andri wonten , Bu?<br />Bu Lastri : O... nak Guruh, ta? Andri ana. Sik ya, takundangke tunggu sedhela ya nak.<br />Guruh : Inggih, maturnuwun, Bu.<br />Andri : Halo, piye ruh. Sorry wis suwe ya?<br />Guruh : Durung. Ndri,sajane aku ki pengin rembugan akeh karo kowe.<br />Andri : Akeh? Kok sajake penting. Laha memange apa bae to Ruh?<br />Guruh : Iki lho, aku meh jaluk warah ngenani tugas basa Jawa. Nulis akasara Jawa kae lho. Aku ki ora iso babar blas, mulane aku saiki lagi bingung banget. Mbok menawa kowe bisa biyantu aku.<br />Andri : Ya, ya. Aku ngerti. Yowes, kowe mrene wae. Ora bisa ta masalah kaya ngene dirembug ing telpon.<br />Guruh : Apa ora ngrepoti kowe ta?<br />Andri : Ora, wis ta mrenea gawanen bukumu. Aku ya sisan arep sinau.<br />Guruh : Yen ngono aku tak menyang omahmu saiki ya Ndri.<br />Andri : Ya, taktunggu aja lali pamit bapak ibumu lho,Ndri!<br />Guruh : Yawis, maturnuwun ...<br /><br />Unggah-ungguh Basa<br />Manut cak-cakan lan trap-trapane, basa Jawa iku sejatine ana loro, yaiku basa ngoko lan krama. Nanging, manut panggonane ing sakehing masyarakat basa iku ana papat. Basa ngoko ana loro, yaiku ngoko lugu lan ngoko alus/andhap. Dene sijine basa krama uga ana loro, yaiku krama lugu lan krama inggil/ alus.<br />Dene cak-cakane kaya tabel ing ngisor iki.<br /><br />Basa<br />Digunakake<br />Cirine<br />Ngoko Lugu<br />-Marang sapadha-padha<br />- bocah karo bocah<br />- wong tuwa marang bocah<br />Kabeh tetembungane nggunakake tembung-tembung ngoko<br />Ngoko Andhap<br />- wong sing padha tuwane<br />- wong tuwa marang wong enom sing isih ngajeni<br />Nggunakake tembung-tembung ngoko diselingi tembung karma inggil/alus<br />Krama Lugu<br />- wong sing tembe kenal<br />- kanca nanging durung supeket<br />- wong tuwa marang wong enom nanging luwih dhuwur pangkate<br />Tembung-tembunge kabeh tembung krama<br />Krama Inggil<br />- bocah marang wong tuwa<br />- wong enom marang sing luwih tuwa utawa wong apangkat<br />- sing guneman luwih endhek drajat pangkate<br />Nggunakake tembung-tembung krama inggil kanggo sing dijak guneman, kanggo awake dhewe nggunakake tembung-tembung krama<br /><br /> Gladhen<br />a. Gawea tuladha pacelathon telpon karo jejermu kang mratelakake salah sijine dadi bapak/ibu dene sijine dadi putrane sing sekolahe ana ing jaban kutha. Isine ngabarake kahananmu ing kana lan nyuwun donga pangestu supaya lancar anggone sinau lan lulus kanthi biji kang apik.<br />b. Paragakna anggonmu nelpon, kanthi teks sing wis kokgawe ing ngarep kelas. Dene kanca liyane nulis intine telpon sing ditindakake dening kancamu!<br />c. Wenehana tanggapan ngenani anggone maragakake nelpon kancamu mau!<br /><br /><br />3. Maca Ekstensif Teks Non sastra<br /><br />Ngona Ngono Ning Ojo Ngono<br />Tulisanipun: Wisa; 10 June 2005<br />Hihi.. eruh ora? aku mbiyen jaman SMP sampek SMA pas pitulasan (17-an) kerep menang lomba geguritan. malah tau dadi juara siji lomba geguritan antar SMP sak kabupaten Tulungagung! hihi.. eruh geguritan ora? geguritan kui moco puisi boso jowo. mungkin soko kata dhasar gegurit sing artine puisi, trus lek ditambah akhiran an artine dadi moco puisi. lek enek sing luwih ngerti tulung dibenerno. monggo <a href="http://isnaweblog.blogspot.com/">Jeng Isna</a> menawi badhe ngoreksi.. Puisi jowo bedo karo puisi indonesia. umume puisi jowo nggae boso paling alus sing aku dhewe kadang ra ngerti artine. hehe. tapi artine secara keseluruhan aku ngerti, dadine sik iso menghayati puisi kuwi. andalanku jaman semono yo penghayatan kuwi. ekspresiku nggae juri2 terpikat sampai akhire menang dadi juara siji.Pas upacara neng sekolahan diumumne lomba2 opo ae sing berhasil dimenangno SMPku, jenengku disebut salah sijine. aku mesam mesem isin tapi bangga. hihi. ndak nyongko iso melok ngarumke (mengharumkan - red) jenenge sekolahan. hihi. beberapa dino kemudian (aku ndak eruh boso jowone.. hehe) hadiahe tak jukuk neng depdikbud kabupaten Tulungagung. hadiahe pulpen parker. seneng banget oleh hadiah lumayan apik. tapi pulpene malah ora tau tak gae. eman2.. hehe..Pyuh.. wis ah.. ndak sanggup aku nerusne. bukan apa2, nulis nggae boso jowo angel-e ora umum! nulis telung paragraf ae butuh wektu sak-jam. sepurane ae konco2.. dongakno aku sik iso nulis liyo dino.. lek ndak iso yo wis terpaksa aku nulis nggae boso indonesia. oleh opo ora?<br /><br />Tugas Pribadi<br />1. Tulisen irah-irahane andharan/wacan mau!<br />2. Ringkesen andharan iki nganggo basa Jawa ngoko bae, kira-kira rong paragrap!<br /><br />4.Ngrungokake Crita Pengalaman<br />A. Ngrungokake crita pengalaman langsung lan lumantar rekaman.<br /><br />Ora Ngerti WayangTulisanipun: siberia; 26 June 2005<br />Aku ora ngerti wayang, ora iso mbedakke sing endi wayange tokoh iki, sing endi tokoh iku. Crito2 wayang aku yo ra pati dhong. Palingan cuma ngerti keluargane Pandowo lan sethithik silsilahe. Seneng moco cerito wayang baru waktu ono cerito wayang mingguan "Wayang Mbeling" ning koran Jawa Pos tulisane Ki Sunu. Iku juga seneng mergo iso ngguyu-ngguyu mocone, dudu mergo pengen ngerti sejarah pewayangan. Saiki yo wis lali kabeh piye iku ceritane.Mungkin iku mergo pengaruh lingkunganku juga. Ning Malang, sing jenenge wayang emang ra pati ngetop. Tontonan wayang kulit sewengi muput sing biasane dadi tontonan sing paling dienteni ning kutho sing jowo banget, jarang ono ning Malang lan sekitare. Yen ono juga, ora ono wong sing tak kenal ngajak aku nonton. Ning keluargaku memang ora ono sing duwe lan majang koleksi barang2 pewayangan, macem wayang kulit, utowo gunungan, lan sapanunggalane.Wayang koyoke luwih identik karo budaya jowo soko keraton Solo-Jogja. Nek Malang luwih dipengaruhi budaya jowo suroboyoan sing rodo kecampur Meduro. Budaya Solo-Jogja luwih keroso ning jawa timur bagian kidul-kulon, koyo ning Kediri lan Madiun. Bagian kidul-wetan malah luwih cedhak nang Meduroan, lan sing ning lor umume melu Suroboyoan.Pas kuliah aku ketemu akeh konco soko daerah sing dipengaruhi budaya Solo-Jogja iku. Kanca-kancaku itu umume ngerti soal wayang. Kenal tokoh2e, apal ceritane. Seneng karo tembang-tembang jowo kuno lan lagu campursari, Ugo ngerti lan nerapake filosofi jowo. Bedo karo aku sing ora ngerti babar blas soal iku.<br />Ajang Gladhen<br />Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor sinambi ngumbar gagasan!<br />1.Aranana paraga kang ana ing crita pengalaman iku!<br />2 Sapa penulis ing crita pengalaman kasebut!<br />3. Ing dhaerah ngendi crita mau dialami?<br />4. Kalebu crita sing kepriye crita ing dhuwur?<br />5. Kepriye ringkesan crita pengalaman ing dhuwur?<br /><br />Tugas Pribadi<br />Tulisen pengalamanmu kanthi ringkes nalika study tour SMP ana kolom ngisor iki!<br />Wangsulan : .......................................................................................................................................<br />.......................................................................................................................................<br />.......................................................................................................................................<br />.......................................................................................................................................<br />.......................................................................................................................................<br />.......................................................................................................................................<br />.......................................................................................................................................<br /><br />PENDADARAN SISWA<br />I. Pilihen wangsulan a, b, c, d, utawa e sing koanggep bener !<br />1. Kudu ngerteni watak, blegere, lan gagasan. Kalebu ...<br />a. alur<br />b. setting<br />c. paraga<br />d. amanat<br />e. panggonan<br />2. Gaya bahasa kalebu ing ngisor iki, kajaba ...<br />a. Paribasan<br />b. Bebasan<br />c. Majas<br />d. Parikan<br />e. Ironi<br />3. Bab sing kudu dimangerteni kanggo nyinau cerkak cacahe ana ...<br />a. 2<br />b. 3<br />c. 4<br />d. 5<br />e. 6<br />4. Perangan tata cara telpon kang mujudake pambuka yaiku ...<br />a. Andri wonten ...<br />b. Wonten perlu punapa ...<br />c. Punika sinten ...<br />d. Matur nuwun ...<br />e. Sugeng sonten ...<br />5. Salam lan atur panuwun perlu diucapake nalika ... pirembugan ing telpon.<br />a. arep telpon<br />b. buka<br />c. crita<br />d. mungkasi<br />e. nyambungake<br />6. Pamulangan basa Jawa ditrapake ing sekolah kanggo ngawekani pendidikan ing babagan ...<br />a. budi pekerti<br />b. paseduluran<br />c. teknologi<br />d. kadigdayan<br />e. kapinteran<br />7. Tut Wuri Handayani mengku karep ...<br />a. para siswa bisa mlaku dhewe-dhewe<br />b. guru kudu gelem ngalah marang siswa<br />c. menehi kalonggaran siswa, guru sadrema mantepake karep<br />d. siswa tansah oleh tepa tuladha saka guru<br />e. siswa dituntun sateruse nganti bisa<br />8. Sesanti experience is the best teacher, but fee to be expensive. Iku mengku karep …<br />a. pengalaman luwih becik tinimbang latihan<br />b. golek pengalaman minangka guru<br />c. pengalaman urip kanggo nyukupi kebutuhan<br />d. pengalaman gurune pengetahuan<br />e. pengalaman guru paling becik nanging regane larang<br />9. Tuladhane pengalaman sing gawe angel umpamane …<br />a. dioyak wong edan<br />b. ngrewangi umbah-umbah ibu<br />c. munggah sekolah<br />d. ora wani turu dhewe<br />e. ngenteni kanca naging ora teka-teka<br />10. Nanging sing dipaeka tetep bisa kalis saka salire bebaya, kepara malah asring nampa sihing Bathara.<br />Ukara ing dhuwur nduweni karep wong kang ...<br />a. kena bebaya<br />b. nampa sihing Bathara<br />c. uwal saka bebaya<br />d. dilarani malah entuk pitulunganing Gusti<br />e. uwal saka bebaya lan nampa sihinhg Bathara<br /><br />II. Wangsulana kanthi bener lan cekak aos!<br />1. Kepriye rasane?<br />a. Gula : ...<br />b. Uyah : ...<br />c. Asem : ...<br />d. Lombok : ...<br />e. Brutawali : ...<br />2. Apane kang cacad?<br />a. sing dhingklang : ...<br />b. sing wuta : ...<br />c. sing bodong : ...<br />d. sing wungkuk : ...<br />e. sing ndomble : ...<br />3. Kepriye krama inggile?<br />a. awak : ...<br />b. cangkem : ...<br />c. driji : ...<br />d. endhas : ...<br />e. irung : ...<br />f. anak : ...<br />g. nggawa : ...<br />h. lunga : ...<br />i. putu : ...<br />j. tangan : ...<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />PIWULANG 4<br />KASARASAN<br />KOMPETENSI DASAR : 1. Ngrungokake Wacan Cerkak<br />2. Pacelathon<br />3. Maca Wacan Aksara Jawa<br />4. Nulis Geguritan<br />1. Ngrungokake Wacan Cerkak<br />Semak cerita cekak iki nalika diwaca!<br />PANGGULAWENTHAH PAKERTI LUHUR<br />BUDI PAKERTINE PARA MUDHA TANSAYA LUNTUR?<br />Ing sawijining dina Kartika siswa kelas 2 SMA didolani kancane, diceluki saka pager, ”Tika-Tika ...” Enggal bae Tika njranthal mlayu metu nemoni kancane kang celuk-celuk mau. Kapinujon, Eyange kang lagi sambang ana dalem, ndangu, ”Ora ngono, ta Ndhuk, kancamu kuwi mau sapa?”<br />”Kanca sekolah, apa A Se to Yang?’<br />” Kok apa A Se, mertamu ngono kuwi ya kurang trapsila, ora ngerti dur. Kowe yen mertamu menyang omahe kancamu apa ya ngono kuwi?”<br />”Ya ora. Aku mesthi uluk salam dhisik, assalamualaikum utawa kula nuwun, ngomo!”<br />”Ya wis yen ngono!” Pinter Ndhuk, kowe! Ing samubarang tindak-tanduk utawa tingkah laku iku kabeh ana paugerane, ana aturane! Ora kok sludar sludur bengak-bengok ngono kuwi!”<br />Migatekake rembugan Kartika karo Eyange mau, sejatine nuduhake, yen para mudha taruna saiki rada kurang trapsila ing jagading pasrawungan. Lire pakertine wis ora nganggo paugeraning budaya kang maujud ing budi luhur. Kamangka, ing sajroning pasrawungan, lumrahe ya nganggo gegebenganing kabudayaan, senajan ora tinulis. Yen disemak secara sosiologis, bab mau karan ”sistem nilai”, samubarang kang tetep dijunjung dhuwur kadidene warisan kang pantes dipepudhi.<br />Mula ing pocapan sadina-dina, akeh banget pacalathon ing antarane wong tuwa, kang padha nggresula dene para mudha saiki kurang migatekake tata-krama lan budi pekerti. Awit ing sekolahan bab mau ora diperdi.<br />Lha yen pancen bener ing sekolahan bab tata-krama utawa budi pekerti mau ora diwulangake, yagene ora wong tuwa bae kang cancut taliwanda mulang muruk para putra-wayah supaya luwih migatekake tata krama?<br />Miturut Suwardi Endraswara, pakar budaya saka Universitas Negeri Jogjakarta, anane para mudha saiki akeh kang wis ora njawani mau awit kedayan saka santering arus globalisasi lan ngrembakane ngelmu bab wawasan, teknologi lan komunikasi utawa lumrah kasebut Iptek kang banjur ndayani marang sikep, caraning urup, lan tata pemikire wong Jawa. Wusanane, dumadi senggolan budaya, banjur nuwuhake kurban budaya, nampa, nolak utawa nyalarasake karo jamane.<br />Wong Jawa, kang tindak-tanduke tansah nggambarake budaya Jawa kang kebaj tata krama lan sopan santun, ing sajroning pocapan, tindak-tanduk, wanda. Lan sajroning sesambungan karo wong liya tansah ngatonake jawane. Mula banjur diarani njawani. Kosok baline, sok sapaa kang wis ora tumindak kang salaras karo budaya Jawa, diarani wis ora njawani.<br />Jaya Baya 31 / April 2005<br />Ajang Gladhen<br />Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki kanthi pratitis!<br />1. Apa irah-irahanewacan ing dhuwur?<br />2. Sebutna paraga lan watake saben paraga!<br />3. Kepriye carane kancil ngapusi macan?<br />4. Kepriye pungkasane crita ng dhuwur?<br />5. Gawea ringkesan/sinopsis cerkak ing dhuwur nganggo basamu dhewe!<br /><br />Tugas Pribadi<br />Gawea cerita cekak kanthi tema bebas, wenehana irah-irahan kang trep karo isine. Banjur tulisen ing kertas folio lan kumpulna ing bapak/ibu gurumu!<br /><br />2. Pacelathon<br />Gatekna pacelathon ing ngisor iki, banjur tindakna guneman!<br />Sarno : Di, Sardi! Preinan iki kowe arep menyang ngendi?<br />Sardi : Karepe mono iya kepingin menyang ngendi-endi. Nanging ya mung kari kepenginane thok.<br />Sarno : Kepriya ta karepmu kuwi. aku ora bisa nampa gunemanmu.<br />Sardi : Witikna dianggo sangu bae apa. Lelungan kuwi nganggo sangu. Wong tuwaku ora sugih kaya wong tuwamu.<br />Sarno : Iya bener ngono, nanging omahku rak ana desa. Wong tuwaku tani. Menyang nggonku bae apa piye?<br />Sardi : Tenan apa ora kandhamu iku. Kutha karo desa iku padha bae. Tani karo pegawe kantor ora ana bedane, kabeh iya nyambut gawe.<br />Sarno : Tenan lho, yen kowe gelem.<br />Sardi : Aku iya percaya. Aku seneng wae, tinimbang ning omah thok.<br />Sarno : Wis ayo, ora susah sesuk-sesuk, saiki bae mangkat.<br />Sardi : Mangkat iya mangkat, nanging rak kudu pamitan bapak ibumu dhisik to? Kareben ora dadi golekan.<br />Sarno : Iya bener kandhamu kuwi. aku ae yen lelungan iya mesthi pamit. Lah wong mangkat sekolah wae pamit kok, aja maneh arep lunga adoh.<br /><br />Tugas Pribadi<br />Gawea pacelathon kanthi tema kasarasan, cacahe paraga luwih saka loro.<br /><br />3. Maca Wacan Aksara Jawa<br />Wacanen Wacan Aksara Jawa ngisor iki !<br />?aunT[n rnum\<br />?ranum wis\kLsSiji.aunT[n wiwitPd ganTi.si= qukul disikSi= zrepSisih duwu/.qukulMinTipMinTip,nzi=aunT[n si= lwsFru= [co[pot.aunT[n kri tu=gknCilik,tu/mLebu gusi.mul[n [aor ken di[aog[kHogk\,mlh rup[n air_.knCknC [yn zrni, aunT[n rnumKy<br />qiwul\,[boch[a [aor nesu. p[nC[nYnZi[lo,m]izis\[d[w[k weruh [d[w wuju[fF aunT[n. pe/sisG[pLkJm/uren\,<br />Wacan kasebut salinen nganggo aksara latin ing ngisor iki!<br />................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />Wangsulana nganggo aksara Jawa!<br />1. sp prg a= duwu/...<br />2. ap[n si= lr ...<br />3. aunT[n rnumKe[p] ...<br />4. rnum\kLsPir ...<br />5. aunT[n pe/sis Hp ...<br />4. Nulis Geguritan<br />Geguritan yaiku wohing susastra kang basane cekak, mentes, lan endah. Cekak yaiku ora wujud ukara sing nggladrah. Mentes yaiku tembunge duwe makna sing jero. Endah ngemu purwakanthi swara, sastra, utawa basa. Uga bisa diarani geguritan minangka asile cipta, rasa, lan karsa kang tinulis mawa tembung mentes lan basa kang runtut.<br />Titikane geguritan :<br />1. basane kalebu basa endah<br />2. tetembungane pilihan<br />3. sajak pungkasan bebas, nanging asring nggunakake purwakanthi basa, sastra, utawa swara<br />4. ora kaiket mawa paugeran gumathok kayadene tembang macapat<br />isine mentes<br />5. kadangkala nganggo lelewaning basa(gaya basa) kanggo nambah kaendahan.<br />Carane nulis geguritan yaiku:<br />1. nemtokake tema utawa underane tembung<br />2. milih tetembungan kang mentes<br />3. menehi irah-irahan kang jumbuh karo isine/ temane geguritan<br /><br />Wacanen geguritan iki!<br /><br />RUWAHANDening Tangkisan LetugSasi Ruwahsasine wong padha tilik simbahleluhur kang wis jengkar sumare ing lemahngakoni yen taline katresnan kuwi ginawa matiora bakal ilang, ora bakal leburklambi, raja brana lan omah bisa ilangnanging katresnan kuwi tetep lanaMulane to wong Jawaaja padha laliing sasi Ruwah tilikana simbahkang wis tau ngukir uripmuSasi Ruwahaja lali bage berkahkirim apem lan lemper kanggo sorahbungah merga manungsa urip iku berkahJunjungan sembahmarang sing gawe uripyaiku Ruwahing dumadisunaring katresnan jatiyen ta wong urip iku elingsangkan paraning dumadisigrak ngimpun taline katresnankanggo sangu besok ing kalanggengan.30 September 2004<br /><br />Ajang Gladhen<br />Wangsulana pitakon-pitakon iki gegayutan karo geguritan ing dhuwur!<br />1. Apa tema geguritan ing dhuwur?<br />2. Apa amanat geguritan ing dhuwur?<br />3. Apa maksud isi ing bait kang kapisan geguritan ing dhuwur!<br /><br />Tugas Pribadi<br />Gawea geguritan manut paugeran utawa titikane geguritan kang wis kokmangerteni. Sakdurunge nulis miliha dhisik tema apa kang kepingin koandharake, banjur wenehana irah-irahan kang mathuk karo temane!<br />Tema :<br />Irah-irahan :<br />Geguritan :<br /><br />PENDADARAN SISWA<br />I. Pilihen wangsulan a, b, c, d, utawa e sing koanggep bener !<br />1. Crita kang paraga kewan diarani ...<br />a. legendha<br />b. fabel<br />c. mithe<br />d.<br />e.<br />2. Kancil ing cerkak iku ngakali sapa …<br />a. tikus<br />b. keyong<br />c. kethek<br />d. macan<br />e. ula<br />3. Kepriye watake kancil …<br />a. licik<br />b. srei<br />c. galak<br />d. kemaki<br />e. sareh<br />4. Yen lagi ngendikan marang wong tuwa kudune nggunakake basa ...<br />a. ngoko<br />b. ngoko alus<br />c. krama inggil<br />d. krama alus<br />e. ngoko lugu<br />5. Bapak tindak ing Surabaya.<br />Ukara ing dhuwur yen ditulis nganggo aksara Jawa ...<br />a. ?bpkTinFkK[nTo/.<br />b. ?bpkTinFkH=i surby.<br />c. ?bpktindkai=surby.<br />d. ?bpkTinFkHi surby.<br />e. ?bpk tinFk Hi= surby.<br /><br />6. ?b vu[n beni= bzet\,<br />Ukara ing dhuwur yan ditulis latin ...<br />a. banyune bening banget<br />b. bayune bening buanget<br />c. bangune bening banget<br />d. kangune kening kanget<br />e. banyune bening<br />7. ?aunT[n .... lr.<br />a.[dwi<br />b.siti<br />c.rni<br />d.rnum\<br />e.anum\<br /><br />8. Buku klawu kae openana<br />Ukara ing dhuwur yen ditulis nganggo aksara jawa …<br />a.buku kLwu k[a [ao[pnNn<br />b.?buku kelwu k[a [ao[pnNn.<br />c. ?buku kLwu k[a [ao[pnn.<br />d. ?buku kLwu k[a [ao[pnNn,<br />e. ?buku kLwu k[a [ao[pnNn.<br /><br />9. Kang duweni teges lelewaning basa yaiku ...<br />a. purwakanthi basa<br />b. purwakanthi sastra<br />c. purwakanthi swara<br />d. gaya bahasa<br />e. asiling cipta<br />10. Urutan kaping pisan nalika arep gawe geguritan ...<br />a. menehi irah-irahan<br />b. nemtokake tema<br />c. milih tembung kang mentes<br />d. ngembangake<br />e. nulis geguritan<br /><br />II. Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki kanthi pratitis!<br />1. Kepriye titikane geguritan?<br />2. Geguritan iku tegese apa?<br />3. Apa tegese geguritan iku nganggo tembung kang mentes?<br />4. Sebutna jinising cerkak!<br />5. Pacelathon ing basa Indonesia uga diarani?<br /><br />III. Ukara ing ngisor iki gaweya nganggo aksara Jawa!<br />1. Rambute ngembang bakung.<br />2. Lambeyane merak kesimpir.<br />3. Lengene nggendhewa pinenthang.<br />4. Bangkekane nawon kemit.<br />5. Lakune kaya macan luwe.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />PIWULANG 5<br />KAPRAWIRAN<br />KOMPETENSI DASAR : 1. Ngrungokake Pawarta<br />2. Ngandharake Kabar Saka Maneka sumber<br />3. Maca Crita Wayang<br />4. Nulis Wacan Deskripsi<br /><br />1. Ngrungokake Pawarta<br />PAHARGYAN PENGETAN CHENG HO<br />Ing awal wulan Agustus 2005 kang nembe kepungkur, swasana mapag pengetan dina kamardikan Republik Indonesia kang ka-60 tanggal 17 Agustus 2005 meh wae ora krasa ana ing Kutha Semarang. Sewalike, swasana ing kutha Semarang memper “Chinatown” utawa Kampung Pecinan kang gedhe. Swasana kaya mangkono kuwi mau wis wiwit rinasa sawatara dina sadurunge.<br />Empere Kampung Pecinan, dalan-dalan protokol ing Semarang uga direnggani nganggo lampion warna abang mbranang khas Cina. Kuwi ing sanjabaning Kampung Pecinan, kaya ing Pekojan, Gang Pnggir, Gang Besen, Gang Warung, Gang Lombok, lan sakiwa tengene? Utamane ana ing Gang Lombok, swasana “Chinatown” banget rinasa, amarga ing kene dumunung Klentheng Tay Kak Sie kang dadi salah sawijine punjering pahargyan, luwih-luwih ing wayah wengi. Swasana sarwa Cina krasa kenthel banget. Wiwit saka rerengan sapinggiring dalan nganti tumekaning jajanan ing laladan kene meh kabeh sarwa Cina.<br />Yagene kok Semarang nganti “malih” dadi “Chinatown”? ora liya amega ana ing awal wulan Agustus iku mau, ing Semarang pancen lagi dianakake pahargyan Pengetan 600 Taun Muhibah Cheng Ho. Jarene, muhibah Cheng Ho ing Semarang rikala 600 taun kepungkur kuwi mau nggawa misi ekonomi, sosial, lan politik. Ora mung Semarang wae kang ditekani, nanging kandhane atur, Cheng Ho uga nekani kutha-kutha liya ana ing pesisir Jawa sisih lor, kaya Kutha Lasem, Tuban lan liya-liyane. Patilasane Cheng Ho ing Semarang kang kawentar yakuwi Klentheng Sam Poo Kong ing laladan Gedhongbatu.<br />Pengetan 600 Taun Muhibah Cheng Ho ing Semarang kena diarani pahargyan kang agung lan gedhen. Pengetan iki ora mung dianakake dening warga kutha Semarang saka etnis Cina wae, nanging uga dening Pemerintah Kota Semarang, lan oleh panyengkuyung saka Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pahargyan kaya ngene iki uga oleh kawigaten saka Pemerintah Pusat.<br />Even utawa perayaan iki pancen dilaksanakake kanthi gedhen. Ora mung atraksi kesenian lan kabudayaan Cina, nanging uga dianakake Seminar Internasional kanthi pemrasaran para ahli. Sakliyane kuwi, uga ana maksud utawa tujuwan liya. Ora liya ya kanggo nggugah jagading pariwisata ing Jawa Tengah, khususe Kutha Semarang kang katon lesu, digegadhang bisaa gumregah maneh.<br />Pengetan 600 Taun Muhibah Cheng Ho sakliyane dianakake ing Semarang uga wis dianakake ing Negara Singapura. Kanthi pengetan 600 Taun Muhibah Cheng Ho mau, jare Singapura kasil ningkatake jumlah wisatawan mancanegara kang teka ana ing Negeri Singa kasebut. Mbokmenawa ngilo saka Singapura kang kasil nganakake pengetan mau, njalari Pemerintah Kota Semarang apadene Pemerintah Provinsi Jawa Tengah nganakake pengetan kang padha. Lan pancen, jarene kabar, meh kabeh hotel-hotel berbintang ing Semarang kebanjiran tamu-tamu saka mancanegara kayata saka Singapura, Malaysia, Hong Kong, Cina, lan liya-liyane kang nduweni gandheng ceneng kasejarahan karo Cheng Ho.<br /><br />Ajang Gladhen<br />Gawea ringkesan pawarta ana kolom ing ngisor iki!<br />No<br />Pokok Berita/Pawarta<br />Rincian Pawarta<br />1.<br />2.<br />3.<br />4.<br />5.<br /><br /><br /><br />Tugas Pribadi<br />Garapen kaya sing diprintahake ana ing ngisor iki!<br />1. Paragrap kaping loro tulisen banjur wenehana tandha (/) kanggo mandheg sawetara utawa unjal ambegan lan tandha (//) kanggo mandheg (titik).<br />2. Paragrap sepisan kuwi owahana dadi basa krama lugu sing trep!<br />3. Paragrap kaping telu gantinen nganggo basa Indonesia sing bener!<br />4. Panyaruwe utawa tanggapanmu marang pawarta ing dhuwur. Tulisen ing kolom ngisor iki!<br />No<br />Tanggapan: kritik, saran, pituduh, pamengging, pamaido, lsp manut panemumu<br />1.<br />2.<br />3.<br />4.<br />5.<br /><br /><br />2. Ngandharake Kabar Saka Maneka sumber<br />Ajang Gladhen<br />Coba wacanen maneh wacan ngarep mau srana batin banjur andharna isi ringkesan marang kanca-kancamu !<br /><br />Tugas Pribadi<br />Goleka informasi saka TV, utawa radio kanthi masalah bebas, banjur yen wis gawenen laporan ngenani informasi mau. Tulisen ing buku tugasmu, lan nyuwuna pamanggih bapak/ibu gurumu.<br /><br />3. Maca Crita Wayang<br />Satriya Bikukung, Raden Indrajit<br />Duwe Panah Nggegirisi Kaya Bom Nuklir<br /><br />Saka barisan wadya Ngalengka ana senapati kang dhugdheng, arane Indrajit. Sekti mandraguna lan pilih andhing, njalari wadya wanara kang sabiyantu marang Prabu Rama Wijaya padha rumangsa kedher yen kudu adu arep karo Indrajit.<br />Indrajit satriya ing Bikukung iku, isish anake Prabu Dasamuka dhewe, lan banget digadhang-gadhang bisa ngganteni dadi raja Ngalengka. Emane Indrajit malah nemani pati amarga mbelani bapake kang nyidra Dewi Sinta saka Prabu Rama. Indrajit gugur ing palagan kena jemparing Raden Lesmana Widagda.<br />Anake Dasamuka iku akeh. Nanging kang asring kocap ing pedhalangan ana lima, yakuwi Indrajit, Trisirah, Narantaka, Trikaya, lan Dewantaka. Ing antarane anak lima kuwi Indrajit kang paling dipercaya dening Dasamuka, klebu didhawuhi ngreksa negara yen Dasamuka pinuju nilar praja.<br />Indrajit pancen nduweni kaluwihan-kaluwihan ing sawernaning babagan yen dibandhing karo sedulur-sedulure liyane. Nadyan arupa raseksa kaya bapake, Indrajit mono isih turune jawata, awit ibune widadari jenenge Dewi Tari, putrane Bathara Indra. Laire Indrakit dumadi saka mega kang dipuja dening Raden Gunawan Wibisana, kadang ragile Prabu Dasamuka. Mula Indrajit uga duwe dasanama Megananda utawa Begananda.<br />Ana ing palagan kang diandelake Indrajit yaiku sanjata panahe kang aran Nagapasa. Iki dudud panah lumrah, awit yen mungsuhe kena panah iki mesthi sakojur awake banjur kegubed rante waja lan ora bakal bisa uwal maneh. Sanjata Nagapasa iki tau ’mangan’ Anoman kang nalika kuwi diutus Prabu Rama methuki Dewi Sinta kang lagi dikungkung ing taman Kraton Ngalengka.<br />Nalika semana Anoman teka kanthi sesidheman. Bareng konangan wadya raseksa banjur dioyak. Para raseksa ora kasil nyekel, malah akeh kang nemahi tewas diamuk Anoman sing wekasane lagi bisa kapikut sawise kena panahe Indrajit, Nagapasa. Anoman kang wis kagubed rante banjur diobong urip-uripan. Geningalad-alad murub saka awake, nanging kethek putih kuwi ora mati. Malah mencolot menyang dhuwur payon wewangunan siji, pindhah menyang dhuwur payon wewangungn liyane, njalari kutha Ngalengka kobong.<br />Saliyane Nagapasa, Indrajit uga duwe panah aran Wimohanastra, tegese panah kang nggegirisi. Sinebut mangkono awit yen sanjata iki diculake saka kendhenge sepisan wae, bisa mateni mungsuh mangewu-ewu, mbokmenawa kaya bon muklir ngana kae.<br />Indrajit uga duwe aji sirep kang njalari mungsuhe padha turu kepati. Nalika barisan wanara arep ngebroki Ngalengka, Indrajit ngetog aji sirepe, saengga wadya wanara padha turu angler. Sawise mungsuh padha turu, Indrajit nglepasake sanjata Wimohanastra, ndadekake wadya wanara padha pralaya. Nanging aji sirepe mau ora masah marang Gunawan Wibisana kang nalika kuwi dadi salah siji senapatine Prabu Rama. Gunawan Wibisana banjur nggugah Sri Rama. Sawise weruh bala wanara akeh kang mati. Rama ngutus Anoman ngupaya tata maosadi, tetuwuhan kang nduweni khasiat obat kang tuwuh ing pucuk gunung, kanggo ngusadani para wanara kang wis pralaya mau nganti padha urip maneh.<br />Sawise Kumbakarna gugur, wadya Ngalengka saya kocar-kacir. Ngalengka wis ora duwe senapati sing bisa diandelake maneh, kang keri kari Indrajit lan Dasamuka dhewe. Sejatine Dasamuka ngeman Indrajit amarga anake kang isih urip mung Indrajit. Nanging Indrajit minangka satriya Ngalengka rumangsa kudu maju ing palagan kanggo netepi darmaning satriya. Kanthi ati kang abot banget Dasamuka nglilakake Indrajit budhal menyang palagan.<br />Ana ing pabaratan Indrajit dipapagake dening Raden Lesmana Widagdo. Kekarone padhadene sekti mandraguna. Nanging wekasane Indrajit gugur kena panahe Lesmana aran Rudrasara. Patine Indrajit gawe sedhihe bojo-bojone, yakiwi widadari cacah pitu. Para widadari mau banjur padha bela pati minangka tandha setya.<br />Jaya Baya 31 / April 2005<br />Ajang Gladhen<br />Gawenen ringkesan saka crita wayang ing dhuwur nganggo basamu dhewe-dhewe. Banjur tulisen ing buku tugas lan nyuwuna panyaruwe saka bapak/ ibu gurumu.<br /><br />Tugas Pribadi<br />Goleka crita wayang liyane bisa saka majalah, TV, radio lan sapanunggalane. Banjur gawenen sinopsis/ringkesan crita nganggo basamu dhewe-dhewe!<br /><br />4. Nulis Wacan Deskripsi<br />AGUS LAN KENYA RAMBUT ENDAH<br />Ora suwe meneh Presiden Yudhoyono bakal mantu putra pambarepe, Lettu Infanteri Agus Harymurti Yudhoyono entuk kenya ayu kinyis-kinyis. Sajake nom-noman loro iku anggone sambung tresna wis sawetara suwe lan wis dudu rahasia maneh. Saben diwawancarai wartawan Annisa ora selak yen pancen sambung tresna karo putrane Presiden Yudhoyono sing nggantheng kuwi.<br />Sapa ta kenya kang begja banget arep dadi putra mantune Presiden SBY iku? Annisa Larasati Pohan sawijining presenter acara olahraga ing televisi swasta. Putrane salah siji Gubernur Bank Indonesia iki kelairan Boston 20 November 1981.<br />Merga kasulistyane lan rambute sing endah, Annisa nganthongi maneka warna prestasi kang ana gandhenge karo kasulistyane. Rambute kang endah kawuwuhan kasulistyane njalari Annisa mumbul dadi selebriti kang kondhang, laris dadi bintang iklan lan kasil mikat atine perwira mudha Agus Harymurti. Putra nomer loro kulawraga Aulia Pohan sing dedege 164 cm kuwi ngaku yen ora arep suwe-suwe anggone pacangan lan kepengin enggal palakrama karo perwira idhamane sadurunge umure ndungkap selawe taun.<br />Jaya Baya 31 / April 2005<br />Ajang Gladhen<br />Gawenen ringkesan supaya wong gampang ngerti sapata kenya rambut endah kuwi!<br /> Tugas Pribadi<br />Wangsulan : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Gawenen paragrap deskripsi kanthi objek bebas, wenehi irah-irahan kang trep karo isine, banjur tulisen ringkesane ana kolom ing ngisor iki paling sithik 10 larik!<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />PENDADARAN SISWA<br />I. Pilihen wangsulan a, b, c, d, utawa e sing koanggep bener !<br />1. DPR iku cekakan saka ...<br />a. Dewan Perwakilan Rakyat<br />b. Dewan Perwalian Rakyat<br />c. Dewan Permusyawarahan Rakyat<br />d. Dewan Permasalahan Rakyat<br />e. Dewan Perkumpulan Rakyat<br />2. Tawuran ing wacan dhuwur iku ana ing ngendi ...<br />a. ngarep gedung DPR<br />b. jero gedung DPR<br />c. dalan raya<br />d. ngarep sekolahan<br />e. Somalia<br />3. Ketua MPR nalika taun 2005 wacan ing dhuwur yaiku ...<br />a. Habibie<br />b. Susila Bambang Hudoyono<br />c. Megawati<br />d. Hidayat Nurwahid<br />e. Jusuf Kalla<br />4. Sing setuju nekakake bala bantuwan kanggo njaga perdamaian saka Uni-Afrika yaiku …<br />a. Presiden<br />b. wakil presiden<br />c. DPR RI<br />d. MPR<br />e. DPR Somalia<br />5. Jupukna kapur kuwi.<br />Menawa ditulis nganggo aksara Jawa ...<br />a.<br /><br />b.<br /><br />c.<br /><br />d.<br /><br />e.<br /><br />II. Wangsulana kanthi bener lan cekak aos !<br />1. Kepriye tembung ngokone ?<br />a. enjing : ...<br />b.Ageng : ...<br />c. Kagem :...<br />d.Sampeyan : ...<br />e. Gendhis : ...<br />2. Kepriye krama inggile ?<br />a. lara : ...<br />b.gelem : ...<br />c. umur : ...<br />d.tuku : ...<br />e. mulih : ...<br />3. Kepriye kosok balene ?<br />a. gedhen >< ...<br />b.tindak >< ...<br />c. siswa >< ...<br />d.bapa >< ...<br />e. ngelih >< ...<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />GLADHEN SEMESTERAN<br />I. Pilihen wangsulan a, b, c, d utawa e sing koanggep bener !<br /><br />Lelayu iku klebu wara-wara kang surasane …<br />a. kabar wiwitane pasar malem<br />b. kabar lowongan gawean<br />c. kabar sripah<br />d. kabar ajak-ajak kerjabekti<br />e. kabar anane lomba<br />Apa sing kudu digayekake nalika guru lagi menehi wara-wara ...<br />a. sapa kang dituju<br />b. kepriye basane<br />c. kepriye surasane<br />d. kepriye urut-urutane<br />e. kepriye balesane<br />Krungu critane Andri wong-wong padha ngguyu mekekelen, amarga critane ...<br />a. medeni<br />b. lucu<br />c. saru<br />d. nggumunake<br />e. nggatekake<br />Wis umum yen nalika lulusan padha seneng-seneng atine, lah ana sing corat-coret barang. Ana sing mbeda kancane nempeli kertas nganggo lem. Klebu Atan wektu iku ditempeli tulisan ”STRESS” nanging dheweke ora ngerti. Sakwise padha kesel, Atan terus numpak bis menyang Karangayu sak perlu tuku bakso kesenengane. Anehe, saben-saben ana wong kang ngulatake dheweke terus mesem, Atan mbales mesem. Wong kang padha mesem mau amarga ...<br />ramah<br />ngulatke tulisan stress<br />Atan lulus<br />Baksone enak<br />Atan pancen ramah<br />Pawarta kang dicritakake marang wong liya becike ...<br />ngandhar-ngandhar supaya katon pintere<br />saperangan kang trep karo atine<br />saperangan bae supaya dhewe takon genti<br />kabeh kang diwaca utawa wis ditampa kabeh panemune<br />pokok-pokoke bae supaya luwih gampang dimangerteni<br />Simbah wingi nontion wayang ing TVRI. Ukara kasebut yen dibasakake karma alus yaiku…<br />Eyang kalawingi nonton ringgit wonten TVRI<br />Eyang kalawingi ningali wayang wonten TVRI<br />Eyang kalawingi nonton ringgit wonten TVRI<br />Eyang kalawingi mriksani ringgit wonten TVRI<br />Eyang kalawingi ningali ringgit wonten TVRI<br />7. Dhek wingi Sinta peteng atine marga dienengake karo Dewi.<br /> Tembung kang kacethak kandel tegese ...<br />a. bungah<br />b. susah<br />c. peteng<br />d. serik<br />e. srei<br />8. Aja kulina duwe watak mban cindhe mban ciladan marang sapadha-padha.<br /> Tembung kang kacethak kandel tegese ...<br />a. sayang<br />b. legawa<br />c. pilih kasih<br />d. rela<br />e. susah<br />9. Aku didhawuhi guruku tuku buku basa Jawa. Ukara kasebut krama aluse yaiku ...<br />a. kula dipun dhawuhi guru kula tumbas buku basa Jawi<br />b. kula dhawuhi guru kula tumbas buku basa Jawi<br />c. kula dipun dhawuhi guru kula mundhut buku basa Jawi<br />d. kula diutus gurune kula tumbas buku basa Jawi<br />e. kula diutus guru kula tumbas buku basa Jawi<br />10. Jupukna kapur kuwi.<br />Menawa ditulis nganggo aksara Jawa ...<br />a.?jupukN kpu/ kuwi,<br />b. ?jupukN kpu/ kuwi.<br />c. ?jupukn kpu/ kuwi.<br />d. ?jupukN kpu/ k[a.<br />e. ?jupuk kpu/ kuwi.<br /><br />11. ?rituwlWezi aiki.<br />Aksara Jawa ing dhuwur yen ditulis mawa aksara latin...<br />a. ritual wengi iki<br />b.rituwal wengi iki<br />c.ritual wengi<br />d.riwal wengi iki<br />e. rituwal bengi iki<br /><br />Pacelathon ing ngisor iki dienggo nggarap soal no.12-13.<br />Bu Merta : Saenipun sakmenika ngaten mawon, den ayu. Panjenengan sakmenika sampun gatuk piyambak kaliyan ndara Eli, mila rembaganipun lajeng ngendika kemawon blak-blakan, kadospundi mundhutipun.<br />Bu Praja : Lha nek kula, angger empun kaya omong kula wau awan, nggih empun mangga.<br />Bu Eli : Dadi niki genahe, ... mbakyu mundhut tigang ewu sewulane, nggih ngoten ta?<br />Bu Praja : enggih ngaten menika, jeng. Ning kula nyuwun sewanipun dipunparingi kalih taun.<br /><br />12. Ngrungoake rembugane wong telu iku lagi padha ...<br />a. nyewakake barang<br />b. adol tinuku barang<br />c. gentenan nyilihake barang<br />d. mbalekake barang<br />e. ijolan barang<br />13. Nitik saka anggone rembugan pratelan sing cocog yaiku ...<br />a. Bu Praja ora duwe omah<br />b. Rewange Bu Praja iku B. Merta<br />c. Bu Praja adhine Bu Eli<br />d. Bu Merta wong tuwane Bu Praja<br />e. Bu praja kancane Bu Merta<br />14. Sing kalebu Pandhawa yaiku, kajaba...<br />a. Puntadewa<br />b.Werkudara<br />c. Janaka<br />d.Kurawa<br />e. Nakula<br />15. Sing kalebu Pandhawa yaiku, kajaba...<br />a. puntadewa<br />b. werkudara<br />c. janaka<br />d. kurawa<br />e. Indrajit<br /><br />II. Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki kanthi patitis!<br />Gawea wara-wara kang isine mratelakake bab keghiyatan siji wae. Isi, wektu, lan panggonan bisa kotemtokake dhewe!<br />Gawea crita pengalamanmu sing nganti saiki ora bisa koklalekake, bisa crita lucu, sedhih, utawa nyenengake. Paling sitik 5 baris!<br />Gawea karangan kang wujude narasi, wenehana irah-irahan kang jumbuh karo isine!<br /><br />III. Ukara ing ngisor iki tulisen nganggo aksara Jawa kang trep lan bener!<br />1. Bukune usungana menyang perpustakaan.<br />2. Buku kuwi gambarana kabeh.<br />3. Dheweke kepleset ana sendhang.<br />4. Telung sasi meneh unggah-unggahan.<br />5. Mangke dipun rembag malih.<br /><br />IV. Wacan ing ngisor iki gantinen nganggo latin!<br />?ajini= diri p]ibdi, mu= gumnT= ai= wedri= lqi. Aiku li[r, p[wo=znHiku dia[jni spepd[n ap [aor, mu= gumnT=mr= wicr[n. [ynWicr autw gunem[n becik,kebkTt k]m, lnZ[jni mr= [w=o liy, wisTmT [w=o liy aug z[jni mr= [d[w[k.<br /> </div>ipunghttp://www.blogger.com/profile/14965930164097339868noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-6527728516501728416.post-40169682606724256792009-07-10T22:33:00.001-07:002009-07-10T22:41:09.947-07:00Parikan = Pantun<a href="http://3.bp.blogspot.com/_yy5uQ3vBvgM/Slgkfa2DvBI/AAAAAAAAABY/NNvRNvMY_Gk/s1600-h/Ghatotkatja.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357071878957808658" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 142px; CURSOR: hand; HEIGHT: 100px" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_yy5uQ3vBvgM/Slgkfa2DvBI/AAAAAAAAABY/NNvRNvMY_Gk/s200/Ghatotkatja.jpg" border="0" /></a> <span style="font-family:courier new;color:#ff0000;"><strong><span style="color:#000000;">gambar Raden Gatutkaca satriya ing Pringgondani</span> <div></div><div>Parikan ana ing basa Indonesia kasebut Pantun, tegese yaiku .....</div><div></div><div>Manuk emprit, nucuk pari<br />Dadi murid, sing taberi<br /><br />Jemek jemek, gulane jawa<br />Aja ngenyek, karo kanca<br /><br />Manuk tuhu, mencok pager<br />Yen sinau, dadi pinter<br /><br />Wedhang bubuk, tanpa gula<br />Ja sok ngantuk, gelis tuwa<br /><br />Wajik klethik gula jawa<br />Luwih becik, sing prasaja ( sederhana )<br /><br />Wedhang bubuk, gula tebu<br />Mata ngantuk, njaluk turu<br /><br /><br /></div></strong></span>ipunghttp://www.blogger.com/profile/14965930164097339868noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6527728516501728416.post-47882210238796328222009-06-27T07:00:00.000-07:002009-06-27T07:05:21.825-07:00tembang macapat<span style="font-family:arial;font-size:85%;">SENI SUARA JAWA<br /><br /> I. PENGERTIAN<br />- Seni suara adalah seni olah suara atau bunyi seperti menyanyi, musik dsb<br />- Seni suara jawa tengah disebut seni suara jawa atau tembang jawa<br />- Tembang jawa salah satu cabang seni tentang olah suara atau bunyi yang menggunakan tangga nada (titi laras) gamelan slendro atau pelog dengan syair (cakepan) berbahasa jawa<br /><br /> II. Pembatasan<br />tembang sekar(alit)macapat<br /> lelagon dolanan<br />tambahan sekar ageng, sekar tengahan<br /><br />III. Fungsi<br />Salah satu media untuk menghargai, menikmati dan mencintai karya seni budaya jawa<br /><br /> IV. Tujuan<br />1. Menanamkan rasa cinta terhadap kebudayaan jawa khususnya seni suara jawa.<br />2. Trampil menyanyikan dan membuat cakepan tembang-tembang macapat dan lelagon dolanan<br /><br /> V. Ruang lingkup<br />1. Pengetahuan dasar titi laras gamelan<br />2. Ketrampilan menyampaikan sekar macapat dan lelagon dolanan<br />3. Ketrampilan menciptakan cakepan macapat (sekar alit)<br /><br /> VI. Pendekatan<br />1. Pengalaman<br />2. Pembiasaan<br />3. Emosional<br />4. Fungsional kognitif<br />5. Kompetensi afektif<br />psychomotor<br /><br />VII. Penjelasan<br />Untuk pemahaman bagi guru, diberikan beberapan penjelasan seperti berikut :<br />· seni : <br />Sesuatu yang indah, karya yang indah, bermutu.<br />· cakepan : <br />Syair atau kalimat dari sebuah tembang<br />· laras : <br /> Nada. Titi laras – tangga nada<br />· laras slendro : <br /> Nada / titi laras slendro ialah tangga nada gamelan yang terdiri dari lima (5) nada pokok tiap satu oktaf (satu gembyangan).<br /> tiap nada atau nada yang satu dengan nada yang lain mempunyai jarak (interval/sruti) yang sama atau hampir sama. Dalam istilah musik tangga nada demikian disebut pentatonis. Nada-nada (laras) slendro ditulis dengan angka :<br /> 1 2 3 5 6 1<br />· laras pelog :<br /> Tangga nada gamelan yang terdiri dari 7 (tujuh) nada setiap satu oktaf. Jarak nada yang satu dengan nada yang lain bervariasi (tidak sama). Nada-nada (laras) pelog ditulis dengan angka :<br />1 2 3 4 5 6 7<br />· titi laras :<br /> Susunan atau urutan nada pada notasi gamelan (not jawa) dengan cara membaca sbb:<br /> 1 2 3 5 6 1 (slendro)<br /> ji ro lu ma nem ji<br /><br /> 1 2 3 4 5 6 7 1 ( pelog )<br /> ji ro lu pat ma nem pi ji<br />· pedhotan :<br /> Pemenggalan kalimat atau pemenggalan kata pada kalimat (ukara) tersebut. Ada pedhotan kenceng dan ada pedhotan kendho. Istilah pedhotan hanya terdapat pada sekar ageng dan sekar tengahan, pada sekar alit atau sekar macapat tidak ada pedhotan <br />· singgetan :<br /> Pemenggalan kalimat (gatra) utk mengambil nafas (unjal nafas atau respirasi). Istilah ini terdapat pada sekar macapat<br />· lafal :<br /> Kedal atau ucapan (artikulasi), dalam bahasa jawa dikatakan ”obah lan menga mingkeming tutuk”<br />· penghayatan :<br /> Penjiwaan dalam membawakan (menyanyikan) tembang sesuai dgn watak tembang.<br /> <br />Khusus untuk sekar macapat ada beberapa istilah :<br />· pada :<br /> Bait. Sapada artinya satu bait.<br />· gatra :<br /> Baris (larikan)<br />· guru gatra :<br /> Jumlah baris tiap pada (cacahing gatra saben sapada)<br />· guru lagu :<br /> Bunyi (vokal) akhir setiap baris. (dhong dhing utawa dhawahing swanten ing pungkasaning gatra).<br /> vokal akhir bunyi a disebut nglegena<br /> vokal akhir bunyi i disebut tiba wulu<br /> vokal akhir bunyi u disebut tiba suku<br /> vokal akhir bunyi e disebut tiba taling<br />Vokal akhir bunyi o disebut tiba taling-tarung<br />(hal ini sesuai dengan vokal huruf jawa)<br />· guru wilangan :<br /> Jumlah suku kata tiap baris (cacahing wanda saben sagatra)<br />· pupuh :<br /> Bagian dari buku tembang (buku yang berisi tembang/sekar macapat) yang terdiri dari beberapa bait (pada) tembang/sekar macapat yang sama atau sejenis/semacam.<br /> contoh :<br /> serat wedhatama terdiri dari pupuh pangkur 14 pada/bait, pupuh sinom 18 pada/bait, pupuh pocung 15 pada.bait, pupuh gambuh 25 pada/bait.<br /> serat panitisastra terdiri dari pupuh dhandhanggula 61 pada/bait, pupuh sinom 34 bait/pada.<br />· saron adalah bagian dari ricikan gamelan slendro maupun pelog. Saron slendro model lama terdiri dari 7 (tujuh) nada atau 7 bilah (wilangan), yaitu : 1 2 3 5 6 1 2<br /> atau 6 1 2 3 5 6 1.<br /> saron slendro model baru mempunyai 9 (sembilan) nada atau bilah (wilangan) yaitu :<br /> 6 1 2 3 5 6 1 2 3<br /> saron pelog lama maupun baru sama saja, mempunyai 7 nada :<br /> 1 2 3 4 5 6 7<br /> khusus untuk tuntunan sekar macapat maupun lelagon dolanan (juga tembang tengahan dan tembang gedhe) saron slendro maupun pelog seperti diatas sebenarnya kurang memadai. Sebaiknya dibuatkan khusus saron untuk tuntunan tembang yang jumlah bilah-bilah nadanya seperti berikut :<br /><br /> saron slendro dengan 10 bilah (wilangan)<br /> 5 6 1 2 3 5 6 1 2 3<br /> <br /> SARON PELOG DENGAN 13 BILAH (WILANGAN)<br />5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3<br /><br /><br />VIII. TEMBANG<br />bersyair bebas lelagon/lelagon<br />Cakepan bebas dolanan/tetembangan<br />tembang contoh : jamuran, lir ilir,<br /> emplek ketepu<br /> bersyair terikat s. Ageng<br />Baris maca sa<br />Bait maca ro<br />Suku kata s. Tengahan<br />Vokal akhir maca tri<br /> s. Alit<br /> MACAPAT<br /> <br /> IX. SEKAR ALIT MACAPAT<br />Beberapa pengertian tentang sekar macapat atau tembang macapat<br />1. Tembang macapat juga disebut tembang alit atau sekar alit, sebagai perbandingan dari sekar ageng dan sekar tengahan<br />2. Pengertian atau makna istilah macapat<br />a. Membaca dengan pemenggalan (pedhotan/ singgetan) tiap 4 suku kata, dengan kata lain maca papat-papat. Hal ini ada benarnya, tetapi tidak harus memenggal kata empat-empat.<br />b. Manca pat : isi syairnya (cakepan) menceritakan kejadian di pusat bumi dan empat penjuru (keblat 4, 5 pancer).<br />c. Panca arpat yang berarti ’lima sandhangan’ (guru lagu/vokal) yakni : a(glegena), i(wulu), u(suku), e(taling), dan o(taling tarung). Ternyata sandhangan è (pepet) tidak pernah dipakai pada akhir gatra.<br />d. ’Maca cepet’ artinya membaca tembang lebih cepat dibanding dengan membaca sekar ageng dan sekar tengahan.<br />e. Macakep = maca cakepan = membaca syair tembang. Metatesis menjadi macapat.<br />f. Maca mat (maca kanthi dimatake = membca dengan penuh perhatian agar indah lagunya). Maca maat = membaca dengan irama (irama bebas/metris).<br />g. Maca – pat = membaca tembang / lagu yang ke empat, berawal dari pengertian :<br />Maca sa lagu (lagu yang pertama)<br />Tembang gedhe/kakawin<br />Maca ro lagu (lagu yang kedua)<br />Tembang gedhe<br />Maca tri lagu (lagu yang ketiga)<br />Tembang tengahan<br />Maca pat lagu (lagu yang keempat)<br />Tembang alit<br />h. Maca mrepat = maca ing parepatan = membaca pada waktu ada pertemuan<br />i. Ma capet = menuju ke tempat yang tidak nyata (ora kasat mata/gaib). Duduk berkeliling sambil berdoa bersama atau bergantian (membaca doa bergantian) <br />3. BEBERAPA ISTILAH<br />a. Luk. Luk artinya bengkok = belok. Keris luk 9, luk 12 dsb. Luk dalam macapat berarti pembelokan suku kata sesuai dengan notasi lagu atau titilarasnya. Contoh :<br />5 6 1 1 1 1 1 6 1 2<br /> pa -dha gu-lang- en ing kal - bu<br />Suku kata kal dan bu pengucapannya dibelokkan (dieluk) sesuai dengan notasi di atasnya. Biasanya untuk sekar macapat, satu suku kata lebih dari 3 angka notasi.<br />b. Gregel<br />Gregel adalah variasi pengucapan suku kata atau kata yang ada luk nya, agar lebih enak didengar seakan akan ada notasi tambahan. Contoh :<br />6 1 6 5 2 3 2 1 2 3 2 6 1 6 5<br />Ing sas- mi - ta a – mrih lan – tip<br />Pengucapan suku kata sas bisa ditambah gregel antara notasi 6 dan 5. Hal ini tergantung ketrampilan seseorang. Pada dasarnya macapat boleh dengan gregel asal tidak berlebihan, sedangkan gregel tersebut tidak dapat ditulis dengan notasi.<br /><br />c. Laya<br />Laya = layu = luluh = menyatu<br />- Laya tembung artinya : dua buah kata atau satu kata dan akhirnya yang diucapkan luluh seakan-akan menjadi satu. Contoh :<br />Padha gulangen ing kalbu, pengucapannya menjadi padha gulangenning kalbu.<br />- Laya lagu : membawakan atau menyajikan tembang macapat, lagu/not dan cakepan harus laya/menyatu. Untuk itu sebelum dilagukan harus dipahami benar maksud tiap-tiap kata atau tembung dari tembung tersebut. Pengucapan kata tidak seperti menyanyikan lagu yang diatur dengan birama tertentu. Dimana perlu / bilamana perlu dapat menambahkan gregel. Sedemikian rupa sehingga lagu tersebut benar-benar enak didengar dan dinikmati.<br />- Untuk vokal yang berakhir dengan bunyi n g, harus diucapkan seimbang antara vokal dengan bunyi n g tersebut, terutama pada akhir gatra.<br />Contoh :<br />Kembang : diucapkan kembaaaangngng bukan<br /> kembaaaang, dan bukan kembangngngng<br />Luhung : diucapkan luhuuuungngng bukan<br /> luhuuuuuung, dan bukan luhungngngng<br />d. Cengkok<br />Cengkok adalah perbedaan lagu atau notasi dari satu macam sekar macapat. Contoh :<br />Dhandhanggula cengkok palaran, dhandhanggula tlutur, dhandhanggula mas kentar dsb.<br />Pangkur dhudha kasmaran, pangkur paripurna, pangkur nyamat mas dsb.<br />e. Wiled<br />Wiled adalah luk yang lebih sulit, sebab satu suku kata lebih dari tiga angka not, mungkin lima dan bahkan lebih. Untuk sekar macapat tidak ada wiled, istilah wiled dikenal pada sekar ageng atau bawa.<br />Contoh :<br />(petikan s.a. bangsa patra slendro sanga).<br /><br />2 12 615 2356 6165 5 612 21621652 16 612 2<br /> dhuh gus ti - ku kang a - pin -dha wu-lan<br />Pengucapan suku kata ku,kang,adan pin adalah pengucapan dengan wiled.<br /><br /> X. TULADHA TEMBANG MACAPAT<br /><br /> <br />POCUNG<br />SLENDRO MANYURA<br /><br />6 6 5 3 1 1 1 2 6 <br />Ba- pak Po cung king wa– cu – cal mi–<br />6 5 3<br />yar mi- yur<br />1 2 6 3 2 1<br />mle-bet ne-ngen ngi- wa<br />1 2 1 3 2 1 2 . 1 6<br />sa- du- wa- ne mo- ri pu tih<br />6 1 2 3 2 2 1 6 <br />yen lu- mam- pah ka- i- ring swan-<br />1 1 2 2<br />te- ning gang- sa<br /><br /> <br />PANGKUR<br />PELOG LIMA<br /><br />3 5 5 5 3 3 3 3<br />Ku- mle- bet de ning ma- ru- ta-<br />3 5 6 5 3 1 1 1 1<br />nga- we a- we gen- de- ra Sang Dwi<br /> 1 1<br />War- ni<br />5 6 1 1 1 1 2 . 3 2<br />a- kar- ya mong- kog ing kal bu<br /> 6 5 5 5 5 5 . 4 4 . 5<br />gen- de- ra Sang Dwi war - na<br /> 5 5 5 6 5 3 1 1 <br />mang- ka lam- bang na- gri Nu- san-<br />1 2 1 2 3 3<br />ta- ra tu- hu<br />6 1 1 1 1 1 1 1<br />ji- na- ga Kan- thi toh- ji- wa<br />1 2 3 1 2 3 3 . 2 1<br />da- tan kem- ba si- ang ra tri<br /><br /><br /><br />GAMBUH<br />SLENDRO MANYURA<br /><br />6 7 2 3 2 7 2 . 3<br />o- lah ra- ga pu ni ku<br />3 2 7 6 6 7 2 2 7<br />weh ku- wa- ting o- tot lan be- ba-<br />2 . 3<br /> yu<br />6 5 3 5 . 6 6 6 6 6 7<br />ba- dan wa- ras da- tan na- te nan-<br /> 5 3 2<br />dhang sa- kit<br /> 5 6 6 6 7 5 6 7<br />ham- but kar- ya bi- sa seng- kut<br />7 2 3 2 7 6 . 7 5 . 6 6<br />da- tan kra- sa la mun a- bot<br /><br /><br /><br />KINANTHI<br />SLENDRO SANGA<br /><br />5 6 1 2 2 2 2 2<br />wa- jib- e ka- wu- la i - ku<br />1 1 1 1 2 2 6 1 . 6<br />pa- dha a- sung dar- ma bek- ti<br />5 6 1 1 1 1 1 . 2 6 . 1<br />tum- rap ma- rang nu- swa bang- sa<br />6 5 5 5 2 2 1 6 1 1<br />me- ma- yu har- ja- ning na- gri<br /> 3 5 5 5 5 5 5 . 3 5<br />go- tong ro- yong be- ba- reng- an<br />2 2 2 2 2 3 2 . 5 5<br />a- ywa a- na ing kang ke- ri<br /><br /><br /><br /> MEGATRUH<br />PELOG BARANG<br /><br />7 5 6 7 7 6 7 5 5<br />a – ja mun – dur la – mun si – ra du–<br />5 . 3 5 6 . 7<br /> rung a - jar<br />7 7 7 7 6 6 . 5 6 7 . 6 5<br />da– di a– mun a – mun sa - mi<br />2 3 5 5 5 6 6 . 7 6<br />yen si- ra ka- ce- kel mung- suh<br /> 5 3 2 2 3 5 . 6 2 3.2 7<br />sing te- tep san- to- sing bu - di<br /> 5 5 3 2 3 5 . 6 2 3 . 2<br />na- jan si- nek- sa ki - nro – yok<br /><br /> <br />MIJIL<br />SLENDRO MANYURA<br /><br /> 3 3 5 6 6 6 6 6 6 . 5 6 . 1<br />nak a nak ku ku du di pun e - ling<br /> 1 1 1 1 1 . 2 1 . 6<br />ywa ting gre was pa os<br />1 2 3 1 . 2 6 3 3 3 <br />a- keh jan - ma nge- moh- i a-<br />3 5 3 2 . 1<br /> da - te<br />1 2 1 3 2 1 1 1 1 1<br />e- nak e- nak ni- ru a dat a- sing<br />2 3 3 3 3 . 5 3<br />a- dat- nya pri- ba- di<br />2 2 1 3 1 . 2 1 . 6<br />tu- hu lu- wih lu - hung<br /><br /><br /> ASMARANDANA<br />PELOG BARANG<br /><br />6 7 2 3 3 3 3 3<br />pa- ra pu- tra a- ja la- li<br /> 3 5 6 6 6 6 . 5 6 7<br />mring pi- wu- lang war- na war- na<br />3 2 7 6 7 2 3 . 2 7<br />si- na- u- nen ka- beh wa - e<br />7 2 3 2 7 6 5 6 7<br />ma- ca nu- lis ba- sa ni- ra<br /> 6 5 6 3 2 3 2 7 6<br />kri- dha lan o- lar ra - ga<br />7 2 3 6 7 2 3 2 7<br />o- lah bek- sa nem- bang ki- dung<br />7 2 2 2 2 2 3 2 7 6<br />pi wu- lang ka- beh ga- tek – na<br /><br /><br /> MASKUMAMBANG<br />PELOG LIMA<br /><br />5 6 1 1 1 1 1 1 1 <br />mu gi gus- ti ing- kang dha- hat<br /> 2 3 1 6 . 5<br />ma- ha a - sih<br /> 2 3 3 3 2 . 1 1<br />tu- mun- ten pa- ring - na<br />6 5 5 5 3 2 3 . 2 1<br />pe- pe- nget kang pa- dha la- li<br />1 2 3 3 3 3 3 . 2 3 . 5<br />e- ling- a mring ka- u - ta - man<br /><br /><br /> SINOM<br />PELOG NEM<br /><br />2 3 5 5 5 5 5 5<br />ju– mle– gur swa– ra ngu- man- dhang<br /> 5 6 1 1 5 5 6 6 <br />wra- ta sa- in dhe- nging bu- mi<br /> 5 6 6 6 5 3 3 2 . 1<br />pro- kla- ma- si ka- mar- dhi- kan<br />1 1 1 2 1 6 5 6<br />nu- san- ta- ra kang man- dhi- ri<br />6 1 2 2 2 1 2 . 3<br />ing ja- kar- ta ka- ti- ti<br /> 1 1 1 1 1 2 2 2<br />ping pi- tu- las wu- lan wo- lu<br /> 6 1 1 1 1 1 1<br />won- de- ne ing kang war- sa<br /> 1 1 1 2 1 6 5 6<br />se- wu sa- ngang a- tus lu- wih<br /> 6 1 2 3 2 2 1 6 1<br />pa- tang pu- luh li- ma ka- la ning<br /> 1 1 . 2 2<br />se- ma- na<br /><br />DURMA<br />PELOG BARANG<br /><br />3 5 6 7 7 7 7 7 6<br />pa- ra mu- dha wa- jib- mu pa- dha<br />6 7 5 3 . 2<br />es- tok- na<br />2 3 5 5 5 5 7 6 5<br />a- ja ma- lang tu- mo- leh<br />2 3 2 7 5 . 6 6<br />si- na- u kang gi- yat<br />5 6 6 6 6 6 5 . 6<br />a- ja pa- dha ke- re- ngan<br />6 7 2 2 2 2 2 . 3 2 . 3<br />yen wis ta- mat lan mum- pu- ni<br /> 5 6 7 5 3 . 2<br />nul- ya tan- jak na<br /> 2 3 5 5 5 6 7 6 5<br />kang- go bang- sa lan na- gri<br /><br /><br />DHANDHANGGULA<br />SLENDRO SANGA<br /><br /> 2 5 6 6 6 1 2 2 2 2<br />no- ra a- na bang- sa ing sa- bu- mi<br /> 2 2 1 1 1 1 1 1 1<br />da- lan tres- na ma- rang ka- bu- da-<br />1 . 6<br /> yan<br />5 6 6 6 6 6 6 . 1 6 . 5<br />mi- wah ka- gu- na- ne dhe- we<br />6 1 2 1 6 1 . 6 5 6 1<br />mi- la swa- wi a- mun- juk<br /> 6 6 1 . 6 5 2 2 2 2<br />so- kur ma- ring Hyang Ma- ha<br />2 3 2 1 . 6<br /> wi- dhi<br />6 1 1 1 1 1 1<br />de- ka- bu- da- yan ki- ta<br />1 6 1 2 . 3 1 . 6 . 5<br />ma- sih pe- pak u – tuh<br />2 2 2 2 2 2 2 2<br />sun pra- su- di mrih me- kar- a<br /> 5 3 2 1 6 6 6 6 6<br />lan sam- pur- na lu- hur ka- bu- da-<br /> 1 2 2<br />yan ma- mi<br /> 1 1 1 6 2 1 6 5 6 1<br />yen kong si mu- sak sir- na<br /><br /><br /> XI. DAFTAR PUSTAKA<br />MANGKUNEGORO IV, WEDHATAMA, JAKARTA : PRADNYA PARAMITA<br />MUHANTO, BUDHY, DKK. 1987, TUNTUNAN SEKAR MACAPAT. PEMALANG : CV.MITRA UTAMA<br />PAKUBUWONOIV, SERAT WULANGRAH. SEMARANG : DANANA PRIZE<br />SUPARDJO, IGN. PANUNTUN TEMBANG DAN DONGENG<br /> </span>ipunghttp://www.blogger.com/profile/14965930164097339868noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6527728516501728416.post-19867013246059306192009-06-26T00:14:00.000-07:002009-06-26T00:22:54.034-07:00Seratan Jawi<div align="center"><span style="font-size:85%;">SERATAN JAWI</span><br /><br />Kawruh basa kanggo ngelingake tembung saka basa jawa kang wis ora lumrah diucapake<br />Kabenan - kebanjiran<br />Gisik - pantai<br />Nuweni - menjenguk<br />Kancil - pelanduk<br />Kesupen - lupa<br />Ajen ingajenan - saling menghargai<br />Di wadani - di ece, di kritik<br />Wasis – pinter<br /><br />Atur pangandikan<br /><br />Ing jaman globalisasi punika budaya satunggaling bangsa saged kalindhih dening budaya sanes ingkang langkung prakoso. Budaya ingkang kalindhih kala wau, racakipun, budaya ingkang mboten kasengkuyung dening bebrayanipun, sauger bebrayan taksih kersa anyengkuyung budayanipun, tangeh lamun menawi satunggaling budaya badhe kalindhes budaya sanes. Makaten ugi satunggaling basa, ingkang kalebet peranganipun budaya, inggih saged kalindhih basa sanes ingkang langkung kiyat. Sumangga kita nyengkuyung budaya jawa supados budaya menika luwih luwih basa jawa mboten kalindhes dening budaya liya.<br /><br />Dentyawanjana iku asale saka tembung denta lan wyanjana. Denta tegese untu dene wyanjana kuwi tegese aksara. Dentyawanjana kuwi duwe teges aksara untu ing jaman saiki, aksara untu utawa dentyawanjana iku diarani carakan, aksara hanacaraka utawa aksara jawa.<br />Aksara iki uga diarani aksara ajisaka, jalarane aksara hanacaraka dicundukake karo dongeng lelakone ajisaka. Isine dongeng nyritakake kasetyaning dora lan sembada marang ajisaka nalika jaman prabu dewata cengkar.<br />Dongenge mangkkene :<br />Hana caraka : ana carakan ( duta, yaiku dora lan sembada minangka utusan saka ajisaka )<br />Data sawala : ( duta loro ) padha sulaya utawa gegeran ( sing siji netepi prasetya njaga pusakane ajisaka, sing liyane diutus njupuk keris )<br />Padha jayanya : padha sektine, padha digdayane, padha jayane ( ora ana kang menang utama kasoran )<br />Maga bathanga: ( wusana ) padha dadi bathang ( mati, sampyuh, mati bareng )<br /><br />SESANTI :<br /><br />Mangajapa marang gebyaring kadonyan<br />Ning aja nglunturake kejatening paseduluran<br /><br />Mangajapa marang samu barang kawruh<br />Ning aja ndadeake gedhening pangrasa<br /><br /><a href="mailto:arjuna_muj48@yahoo.com">arjuna_muj48@yahoo.com</a><br />dwija basa Jawa SMK Bina Utama-Kendal</div>ipunghttp://www.blogger.com/profile/14965930164097339868noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6527728516501728416.post-24923683075249151032009-06-10T23:29:00.000-07:002009-06-10T23:32:29.224-07:00Pekerjaan Vs Pengabdian<div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="color: rgb(153, 0, 0);">Sudah mulai waktuku untuk memilih antar dua hal yang mana sangat penting bagiku. entah itu dalam karir maupun dalam masa depanku. faktanya adalah masa depan harus diutamakan, sedangkan karir yang saat ini sudah mulai enjoy aku jalani akan hilang sia-sia demi satu kata : pengabdian .............</span><br /></div>ipunghttp://www.blogger.com/profile/14965930164097339868noreply@blogger.com2